Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 11

MAKALAH
JENIS - JENIS KURIKULUM
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI
Yang diampu oleh: Prof. Dr. H. Normuslim. M. Ag

Di susun Oleh:
Yunita Sari 2111111111
Anis Nanda Yulia 2111111111
Nur Indah Sari 2111110464

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURURAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat, taufik, hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan di akhirat
kepada umat manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI. Makalah ini disusun dengan segala kemampuan dan semaksimal
mungkin. Namun, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kritik
dan saran sangat diperlukan terutama dari Dosen mata kuliah Penegmbangan
Kurikulum PAI yang penulis harapkan sebagai bahan koreksi.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Palangka Raya, 20 September 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan bermula dari interaksi antara pendidik dengan peserta didik
dalam rangka membantu peserta didik agar menguasai materi pengajaran dan
mencapai tujuan-tujuan Pendidikan. Dengan demikian, setiap Pendidikan
diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu baik pada penguasaan ilmu
pengetahuan, pengembangan pribadi, komunikasi sosial dan pengetahuan
kerja. oleh karena itu dalam mencapai tujuan Pendidikan dan
mengembangakan kemampua dasar peserta didik, maka dibutuhkan
kurikulum, untuk merencanakan metode penyampaian, media dan sumber
belajar serta alat evaluasi yang tepat.
Untuk memberikan gambaran tentang model kurikulum yang
dikembangkan pada sekolah, perlu dideskripsikan dan diketahui terlebih
dahulu tentang jenis-jenis kurikulum dalam Pendidikan, pendekatan dan
orientasi kurikulum dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik belajar.
Selain itu kurikulum juga menentukan apa yang akan dipelajari, kapan waktu
yang tepat untuk mempelajarinya keseimbangan anatara aspek-aspek
Pendidikan yang akan disampaikan. adapun desain kurikulum berhubungan
erat dengan tujuan yang ingin dicapai dalam Pendidikan

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Jenis-jenis kurikulum?
2. Apa kelemahann dan kelebihan jenis-jenis kurikulum?
3. Apa saja faktor-faktor organisasi dalam kurikulum?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis kurikulum
2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan jenis-jenis kurikulum
3. Untuk mengetahui factor-faktor organisasi dalam kurikulum

BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis- Jenis Kurikulum


Menurut S. Nasution organisasi kurikulum terdapat tiga tipe atau bentuk
kurikulum, yaitu:
a. Separated subject curriculum (kurikulum berdasarkan mata pelajaran)
Kurikulum ini disebut demikian karena segala bahan ajar disajikan secara
subjek atau per-mata pelajaran. Sehingga banyak jenis mata pelajaran
menjadi sempit ruang lingkupnya. Untuk jumlah mata pelajaran
disesuaikan dengan tingkat dan jenis sekolah. Dalam praktek
pengajarannya, tanggung jawab terletak pada masing masing guru yang
menangani suatu mata pelajaran yang dipegangnya. Atau bisa dibilang
guru per-mata pelajarannya.
Separated subject curriculum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah antara satu sama
lain, dan masing-masing berdiri sendiri.
2. Tiap mata pelajaran punya wakltu masing-masing yang diberikan
dalam waktu tertentu.
3. Hanya bertujuan dalam penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan dan
mengabaikan perkembangan aspek tingkah laku lainnya.
4. Tidak berdasarkan pada kebutuhan dan minat peserta didik.
5. Pendekatan metodologi mengajar yang digunakan adalah sistem
penuangan (imposisi) dan menciptakan perbedaan individual
dikalangan peserta didik.
6. Peserta didik sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan
kurikulum secara kooperatif.
b. Correlated curriculum (kurikulum gabungan)
Correlated curriculum adalah bentuk kurikulum yang menunjukan adanya
suatu hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya,
tetapi tetap memperhatikan karakteristik tiap mata pelajaran tersebut.
Hubungan antar mata pelajaran dapat dilakuakan dengan cara:
1. Insidental artinya secara kebetulan ada hubungan antara mata
pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.
2. Menghubungkan secara lebih erat jika terdapat suatu pokok bahasan
yang dibicarakan dalam berbagai mata pelajaran. Contoh saja
pelajaran agama dihubungkan dengan moral dan etika
3. Bats mata pelajaran disatukan dan difungsikan dengan menghilangkan
Batasan masing-masing mata pelajaran. Penggabungan antara
beberapa mata pelajaran menjadi satu disebut sebagai broad field.
Misalnya mata pelajaran Bahasa merupakan peleburan dari mata
pelajaran membaca,tata Bahasa, menulis, mengarang,mengyimak, dan
pengetahuan Bahasa.
Ciri ciri kurikulum diantaranya yaitu:
1. Berbagai mata pelajaran di kolerasikan satu dengan yang lainnya
2. Sudah dimulai dengan adanya usaha untuk merelevansikan
pelajaran dengan permasalahan kehidupan sehari-hari, sejalan
dengan tujuan penguasaan pengetahuan
3. Sudah mulai mengusahakan penyesuaian pelajaran dengan minat
dan kemampuan para siswa, meski pelayanan terhadap perbedaan
individual masih sangat terbatas
4. Metode penyampaian mengguanakan metode korelasi, meski
masih banyak yang menghadapi kesulitan
5. Meski guru masih memegang peran penting, namun aktivitas siswa
sudah mulai dikembangkan.
c. Integrated curriculum (kurikulum terpadu)
Dalam integrated curriculum mata pelajaran dipusatkan pada suatu
masalah atau unit tertentu. Dengan adanya bahan ajar diharapkan dapat
membentuk pribadi peserta didik yang sesuai dengan lingkungan
masyarakatnya. Karena itu, hal-hal yang diajarkan disekolah harus
disesuaikan dengan situasi, masalah dan kebutuhan kehidupan di luar
sekolah.
Ciri-ciri umum dari kurikulum studi adalah:
1. Kurikulum terdiri atas suatu bidang pengajaran, yang didalamnya
terpadu sejumlah mata pelajaran sejenis dan memiliki ciri yang sama
2. Pelajaran bertitik tolak dari core subject, yang kemudian diuraikan
menjadi sejumlah pokok bahasan berdasarkan tujuan kurikulum dan
tujuan intruktusional yang telah digariskan
3. Sistem penyampaian bersifat terpadu
4. Guru berperan selaku guru bidang studi
5. Minat, masalah, serta kebutuhan siswa dan masyarakat
dipertimbangkan sebagai dasar penyusunan kurikulum, walaupun
masih dalam batas-batas tertentu
6. Dikenalkan berbagai jenis bidang studi
Kurikulum terpadu ini juga terbagi lagi menjadi:
1. Kurikulum inti (core curriculum)
2. Kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan integrasi,
melayani kebutuhan siswa dan meningkatkan keaktifan belajar dan
hubungan antara kehidupan dan belajar.

Adapun cara membedakan kurikulum inti yaitu:


1. Kurikulum inti menekankan pada nilai-nilai sosial, unsur universal
dalam suatu kebudayaan memberikan stabilitas dan kesatuan pada
masyarakat.
2. Struktur kurikulum inti ditentukan oleh problem sosial.

B. Kelebihan Dan Kelemahan Jenis-Jenis Kurikulum


Diantara ketiga jenis kurikulum ini pasti ada kelebihan dan kelemahannya dan
hal ini perlukita ketahui agar kita dapat mengambil Langkah yang tepat dalam
menggunakan jenis kurikulum ini untuk itu berikut kelemahan dan kelebihan
ketiga jenis kurikulum tersebut:
a. Separated subject curriculum (kurikulum berdasarkan mata pelajaran)
Kurikulum yang disusun dalam bentuk terpisah ini lebih bersifat subject
centered, yang berpusat pada bahan ajar dari pada child centered yang
berpusat pada minat dan kebutuhan peserta didik. Dari segi ini jelas
kurikulum bentuk terpisah sangat menekankan pembentukan intelektual
dan kurang mengutamakan pembentukan kepribadian peserta didik secara
keseluruhan. Jadi kelemahan dari jenis kurikulum ini adalah:
1. Bentuk mata pelajaran yang terpisah dengan lainnya tidak relevan
dengan kenyataan dan tidak mendidik anak dalam menghadapi situasi
kehidupan mereka
2. Tidak memperhatikan masalah sosial kemasyarakatan yang dihadapi
peserta didik secara factual dalam kehidupan sehari-harinya hal ini
disebabkan hanya berpedoman pada apa yang tertera dalam buku atau
teks
3. Kurang memperhatiakn factor-faktor kejiwaan peserta didik
4. Tujuan kurikulumnya sangat terbatas dan kurang memperhatiakn
pertumbuhan jasmani, perkembangan emosional dan sosial peserta
didik serta hanya memusatkan pada perkembangan intelektual
5. Kurikulum semacam ini kurang mengembangkan kemampuan berfikir,
kerena mengutamakan penguasaan dan pengetahuan dengan cara
hafalan
6. Separated curriculum ini cenderung menjadi statis dan tidak bersifat
inovatif.

Namun dari beberapa kelemahan itu curriculum ini juga memiliki


kelebihan diantaranya:

1. Penyajian bahan pelajaran dapat disusun secara logis dan sistematis


2. Organisasi kurikulum bentuk ini sangat sederhana dan tidak terlalu
sulit untuk direncanakan, serta mudah dilaksanakan
3. Mudah dievaluasi dan di tes.
4. Dapat digunakan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
5. Pendidikan atau guru sebagai pelaksana kurikulum dalam
mempergunakannya lebih mudah.
6. Tidak sulit untuk diadakan perubahan-perubahan.
7. Lebih tersusun secara sistematis.
b. Correlated curriculum (kurikulum gabungan)
Dalam cored curriculum ini mempunyai kelemahan diantaranya:
1. Bahan yang disajikan tidak berhubungan secara langsung dengan
kebutuhan dan minta peserta didik.
2. Pengetahuan yang diberikan tidak mendalam dan kurang sistematis
pada berbagai mata pelajaran.
3. Urutan Menyusun dan penyajian bahan tidak secara logis dan
sistematis
4. Kebanyakan diantara para pendidik atau guru kurang menguasai antar
disiplin ilmu, sehingga mengaburkan pemahaman peserta didik atau
siswa.
Jadi untuk mengurangi kelemahan itu diusahakanlah agar mata pelajaran
tersebut disusun dalam pola korelasi. Ada tiga jenis korelasi yang sifatnya
bergantung dari jenis mata pelajaran:

1. Korelasi factual, misalnya sejarah dan kesastraan. Fakta-fakta sejarah


disajikan melalui penulisn karangan sehingga menambah
kemungkinan menikmati bacaannya oleh siswa.
2. Korelasi deskriptif, korelasi ini dapat dilihat pada penggunaan
generalisasi yang berlaku untuk dua atau lebih mata pelajran, misalkan
psikologi dapat berkolerasi dengan sejarah atau ilmu pengetahuan
sosial dengan menggunakan prinsip-prinsip yang ada dalam psikologi
untuk menerangkan kejadian-kejadian sosial.
3. Korelasi normatif, hamper sama dengan korelasi deskriptif,
perbedaannya terletak pada prinsipnya yang bersifat moral sosial.
Sejarah dan kesusastraan dapat dikorelasikan berdasarkan prinsip-
prinsip moral sosial etika.

Terlepas dari kekurang tersebut Correlated curriculum memiliki beberapa


kelebihan yang diantaranya:

1. Menunjukan adanya integritas pengetahuan kepada peserta didik, yang


mana dalam pelajaran disoroti dari berbagai bidang dan disiplin ilmu.

B. Faktor-Faktor Organisasi Dalam Kurikulum


Dalam organisasi kurikulum, beberapa faktor yang harus diperhatikan,
yaitu:
a. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kurikulum tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan
peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Ruang lingkup
proses pengembangan organisasi kurikulum untuk peningkatan pendidikan di
Indonesia. Cakupan mata pelajaran juga harus selaras dengan visi, misi dan
tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan, standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran. Sebagaimana dijelaskan dalam jenis
organisasi kursus, setiap organisasi memiliki cakupan materi pembelajaran
yang berbeda dan oleh karena itu aktivitas dan pengalaman belajar yang
berbeda pula. Setelah memilih dan melingkupi topik, susunlah dalam
organisasi kursus tertentu sesuai kebutuhan (Abdullah Idi, 2007).
b. Urutan
Urutan menentukan urutan materi pelajaran yang disajikan, apa yang
didahulukan, tujuannya agar proses belajar berjalan lancar bagus sekali.
Misalnya, sesuatu yang baru hanya tersedia dalam material dipahami
sebelumnya, atau apakah keterampilan tertentu sudah dimiliki, atau apakah
perkembangan anak telah mencapai tingkat tertentu. Faktor yang
menentukan urutan materi pembelajaran, dll;
1) kedewasaan anak
2) latar belakang pengalaman atau pengetahuan
3) tingkat kecerdasan
4) minat
5) kegunaan
6) Kesulitan materi pembelajaran (Nasution, 1993)

c. Kontinuitas

Kontinuitas kursus dalam organisasi kursus diperlukan Perhatikan,


terutama yang berkaitan dengan substansi materi yang dipelajari Jangan
sampai terjadi repetisi atau skipping ya teman-teman sekelas Tingkat
kesulitannya jelas. Pendekatan spiral adalah salah satu upaya ketika
menerapkan faktor ini. Ini berarti bahwa siswa belajar lebih banyak materi
embangkan lebih lama dan lebih dalam berdasarkan luasnya Vertikal atau
Horizontal (Rusman, 2009).

Perguruan tinggi sering mempertanyakan sekolah menengah karena


mereka lulus mempelajari materi kuliah bisa jadi sulit, bahkan ketika guru
sekolah menengah bekerja keras untuk menyelesaikan kursus. Jika masih
tidak berhasil Jika berhasil, maka tidak ada yang mau mengambil tanggung
jawab untuk membuat kesalahan di sekolah menengah pertama. Ambil
semua tanggung jawab dan tuduh SD sebagai kambing hitam untuk semua
penyakit pendidikan (Nasution, 1993). Misalnya, siswa memiliki Belajar
bahasa Inggris dari sekolah menengah pertama hingga universitas (sekitar 10
tahun), jelas tidak dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris Baik
(Abdullah Idi, 2007).

c. Terintegrasi
Faktor ini menyimpang dari asumsi di lapangan kehidupan Solusi
multidisiplin diperlukan. Artinya, jika guru menggunakan kurikulum yang
berpusat pada mata pelajaran, ada peluang bagus Pengetahuan yang
diperoleh siswa menjadi terlepas dan tidak dapat dipisahkan fungsional. Oleh
karena itu, perlu untuk fokus pada pemecahan masalah berikut: Itu perlu
diselesaikan sesuai dengan bidang kehidupan. meraih pemahaman yang
lengkap dan komprehensif, maka integrasi ini tidak tidak hanya dilakukan
oleh guru dari berbagai mata pelajaran, tetapi juga oleh Siswa menggunakan
pengetahuan dari berbagai sumber belajar saling berhubungan (Abdullah Idi,
2007).
d. Keseimbangan (balance).

Keseimbangan ini dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu:

1) Keseimbangan isi, yaitu tentang apa yang dipelajari, dan

2) keseimbangan Metode atau proses pembelajaran (Nasution, 1993).

Dalam memutuskan keseimbangan isi, perlu diperhatikan seberapa


penting dan Kebutuhan setiap mata pelajaran, tugas yang mudah karena
sulit untuk menentukan standarnya. Beberapa orang berpikir Semua mata
pelajaran sama pentingnya dalam pendidikan, ekonomi, penelitian
pembangunan, pembangunan nasional, dll. masalah keseimbangan atau
keseimbangan tidak terasa di sekolah yang komprehensif gunakan sistem
kredit. Selain mata pelajaran wajib yang tersedia Jumlah mata pelajaran
pilihan yang dapat diambil siswa bimbingan guru. Umumnya, keseimbangan
dicari berkaitan dengan kecerdasan, moralitas, kemasyarakatan, olahraga,
dan pendidikan estetika. Biarkan setiap anak mendapatkan pendidikan yang
harmonis (Nasution, 1993). Jika anda hanya berbicara tentang minat, tentu
saja materi pembelajaran itu penting, tetapi pentingnya harus kaitkan dengan
pembentukan pribadi siswa secara keseluruhan komprehensif (Abdullah Idi,
2007).

F. waktu

Akhirnya, kurikulum harus disiram dalam bentuk mata pelajaran atau


kegiatan belajar dan waktu untuk semua orang subjek. Di sinilah masalah
alokasi atau pembagian waktu masuk itu harus menjawab pertanyaan seperti
berapa umur matanya Haruskah kelas diambil, berapa kali per minggu, dan
berapa lama setiap kelas harus kelas. Apakah mata pelajaran terkonsentrasi
dalam satu semester atau menyebar selama bertahun-tahun. Studi distribusi
efektivitas kursus sangat langka. Kemudian distribusi waktu tradisi yang
didasarkan terutama pada pengalaman, atau pengembang kursus. Sering ada
tawar-menawar. Sebagai seberapa penting nilai dan tujuan yang biasanya
dilihat oleh pelajaran kelas. Nilai ini dapat diubah sesuai dengan kondisi
zaman, sehingga Jam yang disediakan dapat dikurangi atau ditambah
(Nasution, 1993).1

1
Aset Sugiana, “Proses Pengembangan Organisasi Kurikulum Dalam Meningkatkan Pendidikan Di
Indonesia,” Jurnal Pedagogik 5, no. 2 (2018): 257–73,
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik.

Anda mungkin juga menyukai