Anda di halaman 1dari 7

KURIKULUM PENDIDIKAN BIOLOGI

NAMA: BETHANY LUSIA ADRIANA LATUHERU

NIM: 20150014

TUGAS: KURIKULUM PENDIDIKAN BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

KUPANG

2021
KOMPONEN KURIKULUM DAN JENIS-JENIS KURIKULUM

Kurikulum memiliki 4 komponen utama yaitu:


1. Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang di harapkan.
Dalam skala makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan
filsafat atau system nilai yang di anut masyarakat.
2. Komponen isi/Materi pelajaran
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan
pengalaman belajar yang harus di miliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut
semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi
pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap materi pelajaran yang
di berikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa.

3. Komponen Metode/Strategi
Strategi dan metode merupakan komponen ke tiga dalam pengembangan
kurikulum. Komponen ini merupakan komponen yang memilki peran yang
sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum.
4. Komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum. Melalui
evaluasi, dapat di tentukan nilai dan arti kurikulum sehingga dapat di
jadikan bahan pertimbangan apakah suatu kurikulum perlu di pertahankan
atau tidak, dan bagian-bagian mana yang harus di sempurnakan.
JENIS-JENIS KURIKULUM

1. . Open curriculum (kurikulum terbuka)

Yakni guru atau pengajar memiliki kebebasan dalam mengembangkan kurikulum sesuai
dengan kemampuannya.

2. Close curriculum (kurikum tertutup)


Yakni kurikulum yang sudah ditetapkan secara pasti mengenai tujuan, materi, metode, serta
evaluasinya sehingga guru hanya tinggal melaksanakan saja.

3. Guide curriculum (kurikulum terbimbing)


Yakni kurikulum yang setengah terbuka dan setengah tertutup. Dengan kata lain rambu –
rambu pengajar atau guru sudah ditentukan dalam kurikulum, akan tetapi guru masih tetap
diberikan kemungkinan untuk mengembangkan lebih lanjut dalam teks.

Menurut Nasution, kurikulum terbagi menjadi tiga jenis, berikut


penjelasannya:

1. Separated curriculum (kurikulum terpisah)

Yakni jenis kurikulum yang terdiri dari mata pelajaran yang terpisah – pisah.
Data – data yang ada dalam mata pelajaran terpisah atau masing – masing.
Pembentukan separated curriculum ini berlandaskan pada pengalaman dan
juga budaya manusia sepanjang masa yang kemudian disederhanakan dan
disusun secara logis. Kemudian dilakukan sesuai dengan usia peserta didik.

Adapun kelebihan dari separated curriculum ini adalah sebagai berikut:

• Memudahkan guru dalam melaksanakan kurikulum


• Mudah dilaksanakan, direncanakan, dan mudah dilakukan perubahan
jika sewaktu – waktu ada perubahan
• Materi pelajaran dapat disajikan secara logis dan sistematis.

Sedangkan kekurangan dari separated curriculum adalah sebagai berikut:


• Kurang mengacu pada masalah – masalah yang dijumpai oleh peserta
didik dalam kehidupan sehari – hari
• Perkembangan dan pertumbuhan peserta didik tidak terlalu harmonis
• Sedikit kurang mengikuti perkembangan zaman
• Hanya menekankan pada pengembangan intelektual dan kurang
memperhatikan faktor – faktor lain.

2. Correlated curriculum (kurikulum korelatif)

Yakni kurikulum yang menghubungkan antara satu pelajaran dengan


pelajaran yang lain. Dalam jenis kurikulum ini mata pelajaran dikaitkan dan
disusun dengan sedemikian rupa serta diperkuat antara satu dengan yang
lainnya sehingga tidak berdiri sendiri.

Ada beberapa cara yang harus ditempuh untuk memadukan mata pelajaran
tersebut, diantaranya adalah dengan menggunakan korelasi sebagai berikut:

• Korelasi okasional atau insidental yakni korelasi yang diadakan


sewaktu-waktu jika terdapat hubungannya
• Korelasi etis yakni korelasi yang tujuannya untuk mendidik budi
pekerti sebagai pusat pembelajaran kemudian diserap dari pendidikan
agama atau budi pekerti
• Korelasi sistematis yakni korelasi yang disusun langsung oleh
pengajar atau guru
• Korelasi informal yakni kurikulum yang disusun dengan cara
kerjasama antara beberapa guru dan menghubungkan pelajaran yang
diampu oleh satu guru dengan guru lainnya
• Korelasi formal yakni kurikulum yang terlebih dahulu sudah
direncanakan oleh guru atau tim
• Korelasi meluas yakni korelasi yang memadukan beberapa bidang
studi dan memiliki ciri khas yaitu saling mendekati.
3. Integrated curriculum (kurikulum terpadu)
Yakni kurikulum yang bahan ajarnya diberikan secara terpadu, seperti
contoh IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang merupakan perpaduan dari mata
pelajaran ekonomi, sosiologi, geografi, sejarah.

Kelebihan dari integrated curriculum adalah

• Materinya saling berkaitan


• Kurikulum sesuai dengan teori belajar berdasarkan pengalaman,
kesanggupan dan juga minat dari peserta didik.

Kekurangan dari integrated curriculum adalah

• Organisasi kurikulum kurang sistematis


• Pelaksanaan agak sedikit rumit.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmat Raharjo, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam,


(Yogyakarta: Magnum

Pustaka. 2012) hal. 24

Ali Mudlofir dan Masyhudi Ahmad, Pengembangan Kurikulum dan


Bahan Ajar (Surabaya:

LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009), h.1

Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Final Kurikulum SBI


(Jakarta : Depdiknas,

2007), h.1-2

Lee Satryo Adjie, Komparasi IB dan CIE dalam pendidikan


dasar,diakses dari

http://cieofuai.wordpress.com/2012/01/17/komparasi-ib-dan-cie-
dalam-pendidikan-dasar/ ,

pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.40

Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung:


PT Remaja

Anda mungkin juga menyukai