CAKUPANNYA
Makalah Ditulis Untuk Memenuhi Tugas
TELAAH BUKU TEKS DAN KURIKULUM PENJAS
Dosen Pengampu
Dr. H. Henry Maksum, S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh :
Yuda Ikhwanul Muttaqin (412010081)
Kelas : 2 B / Pagi
Assalamualaikum wr.wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Telaah Buku dan Teks Kurikulum Penjas
dengan judul “Telaah Buku dan Teks Kurikulum Penjas Beserta Cakupannya”. Penulis tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
kasih.
A. Latar Belakang
Salah satu pengetahuan penting yang perlu dipahami orang ketika ia akan
mempelajari kurikulum adalah teori kurikulum. Teori kurikulum perlu dipahami karena
ia merupakan landasan untuk memahami kurikulum secara komprehensif. Dengan
landasan teori dan pengetahuan tentang kurikulum yang memadai, setiap orang yang
ingin mempelajari kurikulum memiliki bekal yang cukup untuk melaksanakannya.
Dalam teori kurikulum akan dibahas landasan, konsep, komponen, struktur, dan
hubungan antarbagian yang ada dalam kurikulum. Dengan memahaminya, orang akan
memiliki pengetahuan tentang kurikulum dan mampu mengikuti proses pengembangan
kurikulum.
Pendidikan mengalami perkembangan yang sangat dinamis selama dua puluh
tahun terakhir, karenanya berbagai modifikasi penting telah dilakukan terhadap
berbagai aspek sistem pendidikan. Sistem pendidikan adalah institusi sosial yang
berkewajiban untuk melaksanakan perubahan selaras dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan kehidupan masyarakat. Sistem
pendidikan seyogianya terus mengalami perkembangan, dan merespons secara layak
tidak hanya perubahan dalam masyarakat, tetapi juga mengantisipasi peningkatan
pemahaman atas proses pendidikan itu sendiri. Salah satu bidang yang menyedot
perhatian banyak pihak dalam studi pendidikan adalah riset kurikulum.
Beberapa tahun belakangan ini, kajian kurikulum mengalami perkembangan
yang pesat disebabkan oleh peningkatan pemahaman atas kurikulum. Perkembangan
ini seharusnya dikelola dengan baik bukannya dibiarkan berjalan sendiri.
Pengelolaannya seharusnya dilakukan secara evolutif bukan revolutif. Proses evolusi
dapat berjalan lebih cepat, lebih lancar, dan lebih efektif bilamana diimplementasikan
melalui strategi pemikiran yang cermat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu mata kuliah telaah buku teks kurikulum penjaskes?
2. Apa saja cakupannya?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian dari mata kuliah telaah buku teks kurikulum
penjaskes.
2. Mengetahui penejelasan dari beberapa cakupannya.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Cakupan
• Secara umum, para ahli mengatakan bahwa sesuai dengan kajian yang ada
dalam suatu bidang studi, contohnya Penjasorkes, kurikulum harus diorganisasi
berdasarkan perkembangan logis bahan yang disampaikan. Setiap pengalaman
belajar siswa harus dikembangkan berdasarkan pengalaman yang telah
diselesaikan oleh siswa, dan harus membangun keterampilan yang dibutuhkan
untuk pengalaman belajar berikutnya. Guru harus secara terus-menerus
mengembangkan program pembelajarannya agar tetap sesuai dengan bidang
kajian pendidikan jasmani, selaras dengan kehidupan masyarakat masa kini dan
masa yang akan datang, dan memenuhi kebutuhan peserta didiknya. Dengan
demikian, kurikulum bisa diorganisasikan menjadi:
(1) Strukturhorizontal:kurikulumyangdidesainberdasarkan tahun akademik.
Materi disusun untuk satu tahun ajaran. Beberapa bentuk kurikulum yang
mempergunakan rencana organisasi horizontal tahunan adalah rencana blok
sederhana, dan rencana unit yang konkuren. Kurikulum bisa pula diorganisasi
menjadi (1) separated, (2) correlated, dan (3) integrated: within single
disciplines (dalam satu mata ajar); across several disciplines (lintas beberapa
mata pelajaran); within and across learners (dalam dan lintas siswa).
(2) Struktur vertikal: Kurikulum disusun berdasarkan pada (1) sistem kelas,
kenaikan kelas dilaksanakan setiap tahun secara serempak, (2) program tanpa
kelas, perpindahan ke tingkat program yang lain dikerjakan setiap waktu tanpa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Pengembangan kurikulum adalah sebuah pekerjaan yang menentukan
keberlangsungan sebuah proses pembelajaran. Pekerjaan yang memerlukan
ketelitian dan kecermatan semua pihak yang terlibat. Proses pelaksanaannya
bisa menghabiskan banyak tenaga dan waktu, serta biaya. Walaupun demikian,
segala hal yang dikeluarkan tidak akan sebanding harganya dengan hasil yang
diperoleh, bila kurikulum yang dihasilkan dapat menghasilkan lulusan yang
memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai untuk menjalani
kehidupan di dunia nyata.
• Pengembangan kurikulum memiliki beberapa unsur yang perlu diperhatikan,
yaitu: pendekatan dalam pengembangan kurikulum, tiga model pengembangan
kurikulum (Tyller, Miller, dan kompilasi), prinsip- prinsip relevansi, efektivitas,
efisiensi, kontinuitas, dan fleksibilitas
B. Saran
• Dalam proses evaluasi kurikulum, konon, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah menentukan apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut
valid, layak, akan tercapai, dan akan diterima. Sehubungan dengan hal itu,
langkah-langkah yang dilakukan adalah (1) Menganalisis sevalid dan
sekompeten mungkin data yang bisa diperoleh seseorang dari sumber-sumber
dasar, (2) Menyatakan Filosofi pendidikan, (3) Mengumpulkan pandangan-
pandangan dan penilaian-penilaian orang yang kompeten tentang tujuan
sekolah, (4) Menentukan kesesuaian tujuan dengan prestasi siswa dan hasil
lainnya lewat evaluasi program secara menyeluruh, (5) Memperoleh penilaian
dari orang yang kompeten atas implikasi uji kesesuaian tersebut, (6)
Memberikan bukti kepada pembuat keputusan.
• Langkah berikutnya adalah pengambil keputusan menentukan apakah sasaran,
sub-sasaran, ranah-ranah, dan tujuan-tujuan yang dinyatakan tersebut valid atau
harus direvisi, diperluas, atau ditolak. Tyler, Bloom dkk mendukung proses
evaluasi tersebut.
• Selain itu, ada dua pandangan tentang evaluasi tujuan. Pertama, Pophan yang
mengusulkan penggunaan evaluasi berbasis tujuan yang menyarankan agar
dilakukan evaluasi terhadap tujuan dengan memperhatikan dampak sampingan
pembelajaran yang tidak terantisipasi oleh tujuan yang asli. Kedua, Scriven
mengusulkan agar
C. Penutup
Dari bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan salah
satu tahapan penting yang tidak boleh ditinggalkan dalam proses
pengembangan kurikulum. Evaluasi kurikulum menempati posisi yang
menentukan, karena berdasarkan hasil evaluasi dapat dilakukan pengurangan
dan penambahan materi kurikulum, atau lebih jauh lagi dapat diputuskan
pergantian kurikulum. Karena posisinya yang demikian, evaluasi kurikulum
harus dikerjakan secara objektif dan profesional. Model atau pendekatan apa
pun yang digunakan dalam proses evaluasi tidak akan mempengaruhi esensi
dari evaluasi itu sendiri, yaitu memperoleh informasi yang diperlukan untuk
membuat keputusan. Memperhatikan posisi evaluasi yang demikian penting,
maka evaluasi kurikulum harus dilakukan secara reguler agar proses pendidikan
secara keseluruhan menghasilkan sesuatu seperti harapan semua orang.
DAFTAR PUSTAKA
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132096081/penelitian/Kurikulum%20Pendidikan%20J
asmani%20dari%20Teori%20hingga%20Evaluasi%20Kurikulum_01-03-2019.pdf