Anda di halaman 1dari 15

TANTANGAN, KRISIS,

DAN KESENJANGAN
BELAJAR
PENGERTIAN TANTANGAN
Tantangan adalah gejolak perubahan masyarakat di bidang sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dapat
menumbuhkan krisis kehidupan manusia, ketidakseimbanngan harapan dan kenyataan, serta kesulitan menghadapi dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan – perubahan tersebut. Tantangan pendidikan dapat dilukiskan sebagai perubahan
masyarakat di bidang sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berpengaruh terhadap sistem pendidikan yang
sedang berjalan.
Tantangan pendidikan tersebut adalah sebagai berikut :
● Perubahan struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri menyebabkan bertambahnya tuntutan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan manusia dalam menghadapi perubahan ini. Struktur masyarakat agraris bersifat terbuka dan akrab,
sedangkan Struktur masyarakat industri bersifat tertutup dan ketat, jalinan komunikasinya kadang – kadang birokratis,
terutama antara pemimpin dan bawahan. Macam pekerjaan masyarakat industri lebih rumit serta menuntut profesi dan
keahlian.
● Perubahan wajah desa menjadi kota berdampak besar terhadap sistem pergaulan masyarakat sekelilingnya. Penduduk
dikagetkan oleh perilaku para pendatang baru dengan rumah – rumah mewah yang dibangunnya serta perilaku
intelektualitas yang tinggi yang menumbuhkan jurang – jurang perbedaan di bidang material, mental, sprititual, dan
emosional.
● Pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang membuat penduduk terjerembab ke dalam perbedaan status kekuatan
ekonominya. Di antara mereka ada yang tergolong penduduk ekonomi rendah, sedang, dan tinggi.
● Budaya tidak gemar membaca dan mennulis menjadi tantangan baru masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang sesuai dengan tutntutan masyarakat sekelilingnya, apalagi bagi mereka yang tuna baca-tulis.
● Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kuantitas dan kualitas berpengaruh terhadap isi kurikulum sekolah.
● Kehadiran alat – alat teknologi canggih berpengaruh terhadap derajat keberhasilan belajar siswa di sekolah.
PENGERTIAN
KRISIS

Krisis pendidikan adalah gejolak menurunnya proses dan hasil pendidikan yang
berpengaruh kepada kualitas perilaku manusia, ketidakcocokan antara harapan dan
kenyataan, berkurangnya kuantitas dan kualitas hasil pendidikan yang diharapkan,
ketidaksesuaian antara hasil pendidikan dan kebutuhan masyarakat. Krisis pendidikan
tumbuh akibat perubahan, adaptasi, dan ketidakseimbangan.
Menurut Philip H. Coombs, krisis pendidikan disebabkan oleh 4 hal, yaitu :
● Pertambahan jumlah penduduk di sebuah negara atau dunia.
● Kekurangan sumber – sumber belajar.
● Ketidaksesuaian di dalam sistem pendidikan itu sendiri.
● Ketimpangan masyarakat sekitarnya.
PENGERTIAN
KESENJANGAN
Kesenjangan adalah jarak antara harapan dan kenyataan, jurang perbedaan di dalam status
kehidupan yang menyangkut material, intelektual, mental, spiritual dan emosional, cara – cara
berpikir dan berbuat sehingga sulit menghadapu dan menyesuaikan diri terhadap situasi dan
kondisi tertentu di masyarakat. Kesenjangan belajar adalah perbedaan di dalam cara – cara
berpikir dan berbuat, ketidakberhasilan mempertemukan kebutuhan belajar dengan kenyataan
yang ada pada diri siswa sehingga hasil yang dicapainya tidak sesuai dengan harapan yang
diinginkan.
Dalam kaitannya dengan kris dan kesenjangan dalam belajar, Coombs berpendapat bahwa
instrumental masukan sistem pendidikan terdiri atas : siswa, guru, dan dana. Siswa adalah
substansi yang akan ditempa dengan proses pendidikan.
MASALAH KESENJANGAN
PENDIDIKAN
Ketidakseimbangan rata – rata
Pertumbuhan tuntutan sosial bagi
pertumbuhan dan perkembangan
keperluan pendidikan
suku bangsa

Pertumbuhan pendaftaran dan


Kesenjangan antara tuntutan sosial dan
partisipasi siswa masuk sekolah
kapasitas pendidikan
HASIL PENDIDIKAN
YANG IGIN DICAPAI

1 2

Selesai dan tidak selesainya siswa Kecakapan tenaga kerja di lapangan


belajar di sekolah diukur dari sudut diukur dari sudut keterampilannya dalam
kuantitas dan kualitas lulusan lembaga menghadapi tugas pekerjaan di lembaga
pendidikan tertentu dalam memasuki yang ditempatinya.
lapangan kerja di masyarakat.
HASIL PENDIDIKAN
YANG IGIN DICAPAI

3 4
Pekerjaan dan pengangguran diukur dari sudut
jumlah lulusan yang berkesempatan memasuki
Sikap dan perubahan – perubahan sosial dalam
lapangan kerja dan berkemampuan menghadapi masyarakat diukur dari sudut perilaku lulusan
tugas – tugas yang dibebankan kepadanya dengan yang telah kembali berada di lingkkungan
baik, serta bertambahnya jumlah penganggur di
masyarakat serta akibatnya terhadap perubahan
masyarakat, mungkin disebabkan rendahnya
kualitas pendidikan yang dimilikinya atau kurang – perubahan sosial, baik positif maupun
tersedianya lapangan kerja produktif di masyarakat negatif.
PERUBAHAN – PERUBAHAN

MASYARAKAT DI BIDANG SOSIAL,

EKONOMI, BUDAYA, ILMU


PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
PERUBAHAN DI
BIDANG SOSIAL
Perubahan masyarakat di bidang sosial adalah akibat
struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri. Struktur
masyarakat agraris bersifat terbuka dan akrab. Struktur
masyarakat agraris tradisional berangsur – angsur berubah
menjadi struktur agraris industri. Sifat keterbukaan dan
keakrabannya mulai memudar bahkan memunculkan sikap
birokratis antara pemimpin dan yang dipimpin.

Perubahan – perubahan masyarakat agraris tradisional


ke masyarakat agraris industri berdampak besar terhadap pola
kehidupan masyarakat sekelilingnya, terutama dalam
mempersiapkan kemampuannya untuk menghadapi berbagai
pekerjaan kelak.
PERUBAHAN DI
BIDANG EKONOMI
Perubahan struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri,
mobilisasi penduduk desa ke kota, perubahan desa menjadi
kota, transmigrasi penduduk antarpulau, berpengaruh besar
terhadap sistem ekonomi nasional suatu negara bahkan bisa
menumbuhkan klasifikasi penduduk menurut kekuatan
ekonominya, seperti penduduk ekonomi lemah,menenngah, dan
tinggi. Perbedaan – perbedaan seperti itu akan menumbuhkan
konflik psikologis diantara mereka, jika dibiarkan maka akan
menimbulkan konflik masyarakat yang semakin mendalam.
PERUBAHAN DI
BIDANGKEBUDAYAAN

Tantangan pendidikan di sektor budaya di lingkungan


masyarakat Indonesia adalah budaya tidak gemar membaca,
menulis, dan melakukan penelitian ilmiah. Kebiasaan tidak
gemar membaca dan menulis umumnya sulit diubah karena
sudah membudaya di kalangan mereka dan bersifat turun –
temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Sikap masyarakat
seperti itu dapat dilukiskan sebagai sikap yang menantang
kebutuhan masa kini dan masa datang, kalau tidak segera
ditanggapi akan menjadi penyakit sosial yang membahayakan
dirinya bagi kelangsungan hidupnya kelak. Namun, dibalik itu,
kebiasaan positif lain yang ada pada dirinya adalah kegemaran
menerima informasi melalui siaran radio, seperti yang
dicontohkan kelompok belajar di desa – desa.
PERUBAHAN DI BIDANG
ILMU PENGETAHUAN
Perkembangan metode penemuan ilmu
Pergeseran status bahan kajian fakta ke pengetahuan , empiris rasional. Pada dasarnya
problematis di setiap lembaga pendidikan terdapat dua cara pokok bagi manusia untuk
termasuk bahan kajian konseptual, mendapatkan pengetahuan yang benar.
prinsipal, praktikal, dan proses.

Perkembangan cara – cara


Perkembangan isi pengetahuan, horisontal
dan vertikal. Bertambahnya pengetahuan mempelajari ilmu pengetahuan
adalah hasil penelitian intensif yang mencakup pendekatan, strategi,
dilakukan para pakar ilmu pengetahuan di metode dan teknik.
segala bidang disiplin ilmu.
PERUBAHAN DI
BIDANG TEKNOLOGI

Kehadiran alat – alat canggih, seperti radio, televisi, komputer,


game watch, dan alat elektronik lainnya berpengaruh terhadap
upaya siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan
keinginan waktu belajar efektif dan frekuensi kehadirannya di
sekolah. Kehadiran alat – alat canggih itu membawa tantangan
pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia. Alat –
alat itu umumnya dibuat untuk memudahkan manusia bekerja
dan berbuat serta dapat memberikan rasa senang terhadap
pemakainya.
KEBUTUHAN TERHADAP PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN REMEDIAL

Akibat tantangan, krisis, dan kesenjangan belajar itu sangat dirasakan oleh siswa yang mengalami kesulitan belajar
terutama siswa yang lamban belajar dan berprestasi rendah. Alasannya adalah sebagai berikut :
● Rendahnya kemampuan yang dimiliki siswa dalam menguasai pengetahuan yang disampaikan oleh guru di kelas.
● Kebiasaan mempelajari pengetahuan melalui cara – cara lama yang sangat sulit diubah ke dalam cara – cara yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum sekolah.
● Kebiasaan tidak gemar membaca dan menulis
● Tersebarnya obat – obat terlarang yang digunakan secara tidak profesional oleh sebagian siswa di sekolah, sehingga
menimbulkan kemalasan yang tak terhingga dalam melakukan aktivitas belajar.
● Kurangnya perhatian orang tua di rumah dalam membimbing pendidikan anak – anaknya sehubungan dengan faktor
kesibukan dan kelalaian.
● Kualitas pengajaran guru kurang memadai karena faktor intern dan ekstern yang tidak dikuasainya seperti pengetahuan,
sikap, upah, suplai media sumber – sumber belajar dan penghargaan yang dapat menimbulkan siswa kurang termotivasi
dalam belajar.
Tantangan, krisis, dan kesenjangan belajar itu menjadi dilema pendidikan, terutama siswa yang lamban belajar dan berprestasi
rendah. Karena itu, tanggung jawab pendidikan menjadi tugas bersama antara orang tua, sekolah, dan pemerintah. Dengan
mengadakan pendidikan dan pengajaran remedial serta perbaikan dari program – program pendidikan.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai