OLEH
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
hidup dan bekerja sama. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat
keputusan dan siap mempertanggung jawabkan akibatnya. Proses membangun karakter pada
anak juga ibarat mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga ”berbentuk” unik,
menarik, dan berbeda antara satu dengan yang lain. Setiap orang memiliki karakter berbeda-
beda.
Pendidikan kepribadian memiliki sifat dan makna yang sama dengan pendidikan akhlak
dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk kepribadian anak menjadi pribadi yang
baik, warga negara, warga negara yang baik. Oleh karena itu, pengembangan kepribadian dalam
pendidikan di Indonesia merupakan pengajaran nilai-nilai nyata yang bersumber dari budaya
bangsa Indonesia dalam rangka penguatan kepribadian generasi muda
pendidikan adalah suatu hal yang benarbenar ditanamkan selain menempa fisik, mental
dan moral bagi individu-individu, agar mereka menjadi manusia yang berbudaya, sehingga
diharapkan mampu memenuhi tugasnya sebagai manusia yang diciptakan Tuhan Semesta Alam
sebagai makhluk yang sempurna dan terpilih sebagai Bhaktanya di muka bumi ini yang sekaligus
menjadi warga negara yang berarti dan bermanfaat bagi suatu negara. Pendidikan dapat
melahirkan manusiamanusia unggul.
Sedangkan untuk kelemahan strategi integrasi kearifan lokal pada proses pembelajaran adalah
a. guru-guru yang belum mampu memilah kearifan lokal dan budaya lokal, sehingga
kearifan lokal yang ada belum bernuansa karakter dan moral dari sekitar. Guru-
guru masih memandang kearifan lokal adalah muatan lokal dan sikap sehari-hari,
sehingga kepribadian yang membentuk karakter dan moral yang khas dari
masing-masing daerah belum nampak dengan baik.
b. subyektifitas dari guru-guru sekolah masih sangat terlihat dari pilihan karakter
dan kearifan lokal yang dianalisis oleh guru-guru. Guru-guru belum menggali dan
menganalisis kearifan lokal dari sumber atau referensi yang komprehensif.
Adapun nilai- nilai karakter dikaitkan dengan kearifan lokal,nilai- nilai luhur terkait
kearifan lokal yaitu :
1. cinta kepada Allah dan alam semesta beserta isinya,
2. tanggung jawab, disiplin, dan mandiri,
3. jujur,
4. hormat dan santun,
5. kasih sayang dan peduli,
6. percaya diri kreatif, pantang menyerah,
7. 7)keadilan dan kepemimpinan,
8. baik dan rendah hati,
9. toleransi dan cinta damai
Guru yang professional dan berkarakter adalah guru yang mampu menjalankan tugasnya
secara baik dan menginternalisasikan nilai- niliai positif kepada siswanya. Berdasarkan hakikat
dari Kurikulum 2013 bahwa unsur yang paling banyak diberikan pada siswa Sekolah Dasar
adalah pada aspek afektif, karena pendidikan dasar merupakan fondasi bagi siswa untuk belajar
secara utuh dalam rangka menyiapkan diri menuuju kehidupan bermasyarakat, baik lokal,
nasional maupun global. Untuk itu guru perlu memiliki komitmen dan konsekuensi dalam
mempersipakan siswa menghadapi berbagai tantangan kehidupan global
Ada beberapa hal penting yang dapat menjadi implikasi materi kearifan lokal terhahadap
pembelajaran di Sekolah Dasar dalam kaitannya dengan pendidikan karakter.
1. Pertama, dari segi sosial, penyulingan daun cengkeh membutuhkan banyak petani
dalam proses pengumpulan bahan baku utama penyulingan. Karakter baik yang
ditonjolkan dari kegiatan ini adalah kerja sama, guyub rukun, saling tolong
menolong. Selain itu, hubungan jual beli yang dilakukan anatar petani dengan
pembeli akan memunculkan karakter saling menghargai.
2. Kedua, dari segi ekonomi, kegiatan penyulingan ini mampu membuka lapangan
pekerjaan bagi warga sekitar. Usaha ini tidak memerlukan keahlian khusus hanya
membutuhkan ketelatenan, kerja keras dan ulet. Karakter-karakter ini perlu untuk
dijelaskan ke siswa, dengan ditunjukkan gambar proses penyulingan minyak
cengkeh yang dialukan oleh pekerja.
BAB 3
METODE PENELTIAN
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk
menganalisis bagaimana penguatan pendidikan karakter bagi siswa sekolah dasar melalui
kearifan lokal di Sd Swasta Antonius Medan. Dimana metode kualitatif merupakan metode yang
fokus pada pengamatan yang mendalam. Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam
penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Penelitian
kualitatif yang memperhatikan humanisme atau individu manusia dan perilaku manusia
merupakan jawaban atas kesadaran bahwa semua akibat dari perbuatan manusia terpengaruh
pada aspek-aspek internal individu. Aspek internal tersebut seperti kepercayaan, pandangan
politik, dan latar belakang sosial dari individu yang bersangkutan.
Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode Studi Kasus (Case
Studies).Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu
organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk
memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan
data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data
penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsif. Studi kasus
bisa dipakai untuk meneliti sekolah di tengah-tengah kota di mana para siswanya mencapai
prestasi akademik luar biasa.
Metode ini dipilih karena peneliti ingin melihat langsung berbagai kenyataan dilapangan
yang dilakukan subjek penelitian tanpa menambah atau merubah peristiwa yang terjadi
dilapangan atau berusaha memahami perilaku subjek penelitian dari segi kerangka berpikir
maupun bertindak dari subjek penelitian itu sendiri .Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi,wawancara. angket dan kuisioner