Anda di halaman 1dari 10

SISTEM GERAK PADA ULAR

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
YULIAN OKTAVIANI (F1A119013) PUTRI DESMITA (F1A122007)
DWIKY ALDIAN (F1A122003) RATNA SARI DEWI (F1A122008)
KADEK AYU N.A. (F1A122004) RISKA (F1A122009)
MUTIA RATU IWAWO (F1A122005) SITI MUNARSIH (F1A122010)
NURVIA (F1A122006)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam, karena berkat rakhmat dan
hidayahNyalah kami kelompok II telah berhasil menyelesaikan makalah dengan
judul “Sistem Gerak Pada Ular”. Shalawat dan salam tak lupa selalu kami
panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad Rasulullah SAW beserta
keluarganya, para sahabatnya, para tabi'in, para tabi'ut tabi'in, serta kita semua
umatnya hingga akhir zaman. Penulisan makalah ini sesungguhnya adalah
sebagian dari syarat untuk mendapatkan nilai semester pada mata kuliah Biologi
Dasar. Oleh sebab itu kami berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
menghasilkan karya yang terbaik menurut kemampuan kami demi untuk meraih
nilai yang terbaik pula.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Pada kesempatan ini
pula kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi untuk
memperbaiki dan meningkatkan agar penulisan makalah ini bisa menjadi lebih
baik lagi. Akhir kata kami kelompok II hanya bisa berdo'a semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin amin ya Robbal alamin.

Kendari, 28 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA
Judul..........................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Pustaka.........................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Ular........................................................................................................3
B. Alat Gerak pada Ular.............................................................................3
C. Cara Ular Bergerak................................................................................4
BAB III : PENUTUP...............................................................................................5
A. Kesimpulan............................................................................................5
B. Saran......................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara ilmiah, gerak pada makhluk hidup adalah suatu bentuk reaksi makhluk
hidup terhadap rangsangan. Hewan mempunyai alat gerak aktif seperti kaki,
sayap, atau sirip, sehingga gerakan yang terjadi disebut dengan gerak aktif.
Sementara tumbuhan yang tidak mempunyai alat gerak aktif, geraknya disebut
dengan gerak pasif. Gerak pada hewan bisa dilakukan dengan berbagai macam
cara, ada yang berjalan, terbang, berenang dan lain sebagainya. Disamping itu,
hewan juga memiliki masing-masing alat gerak yang berbeda-beda tergantung
dari tempat mereka hidup.
Ular adalah kelompok reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang yang
tersebar luas di dunia. Secara ilmiah, semua jenis ular dikelompokkan dalam satu
sub-ordo, yaitu Serpentes dan juga merupakan anggota dari ordo Squamata
(reptilia bersisik) bersama dengan kadal. Akan tetapi, ular (Serpentes) sendiri
diklasifikasikan pada cabang klade (Ophidia), yaitu segolongan reptilia-reptilia
dengan atau tanpa kaki, bertubuh panjang, dan memiliki fisiologis yang sangat
berbeda dengan kadal.
Ular memiliki bentuk yang unik karena bagian-bagian organ dalam pada
hewan ular mengikuti kontur tubuhnya yang panjang dan juga ramping. Selain itu
juga ular memiliki keunikan yang lain dimana dia memiliki empat macam cara
bergerak, yaitu (Serpentine) bergerak maju dengan membentuk huruf S,
(Concertina) bergerak dengan memendekkan dan memanjangkan tubuhnya, Linier
(Caterpillar) bergerak dengan menggunakan gelombang kontraksi otot,
Menyimpang (Sidewinding) bergerak dengan kepala ke samping dan maju.
Kebiasaan pergeraan ular dipengaruhi oleh struktur anatomi dan jumlah
vertebrae pada columna vertebralis. Hubungan antara struktur anatomi dan
jumlah tulang belakang dengan gerakan ular bekum diketahui secara lengkap.
Studi saat ini belum menjelaskan mengenai korelasi interspesifik di antara
keduanya.

iv
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam Makalah ini adalah :
1) Mencari tahu bagaimana ular bergerak
2) Menjelaskan alat gerak pada ular
3) Menjelaskan perbedaan cara ular

C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah:
1) Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang alat gerak pada
Ular
2) Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang perbedaan gerak
pada Ular
3) Untuk menyelesaikan salah satu syarat proses belajar dalam Perguruan
tinggi

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ular
Ular adalah hewan yang termasuk dalam ordo squamata dimana kulit
umumnya tertutup oleh lapisan squamae epidermal yang menanduk (sisik). Ular
muncul ke dunia sekitar masa kenozoikum pada zaman pleosen sekitar 70 juta
tahun lalu hingga sekarang.
Di dunia ini terdapat 2.700 jenis ular, sedangkan di Indonesia terdapat kurang
lebih 250 jenis ular yang diantaranya terdapat sekitar 5-10% ular berbisa tinggi.
Mereka semua terkait dengan tipe ular kobra di darat. Kadang-kadang di
bawahnya disokong oleh lamina dermalis yang menulang. Lubang pelepasan
selalu berupa celah yang transversal.
Kulit ular lembut, tekstur kering, bahkan hingga tekstur yang lembab. Banyak
ular menggunakan sisik perut untuk berjalan (Permukaan tertentu). Sisik tubuh
lembut, berbentuk lunas atau granular. Ordo ini terbagi menjadi dua subordo,
yaitu Sauria dan Serpentes. Ular termasuk dalam subordo Serpentes.
Ular memiliki kemampuan beradaptasi tinggi sehingga memiliki persebaran
yag cukup luas. Anggota Sub Ordo Serpentes dapat ditemukan hampir di seluruh
bagian bumi yang memperoleh sinar matahari. Habitat ular sendiri beraneka
macam, mulai dari darat, perairan darat (semi aquati), laut (aquatik), sampai di
pepohonan (arboreal).
B. Alat Gerak pada Ular
Pada Dasarnya, ular bergerak dengan menggunakan badannya dengan rangka
yang tersusun dari tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang ekor. Tulang badan
ular sendiri terdiri dari tulang belakang dan tulang rusuk. Tulang belakang ular
terdiri dari ruas-ruas tulang belakang yang jumlahnya paling sedikit seratus ruas.
Hal ini memudahkan ular bergerak.
Sistem otot pada ular berperan besar sebagai alat gerak aktif, sedangkan
sistem skeleton berperan sebagai alat gerak pasif. Otot menempel pada skeleton

vi
dan serangkaian gerakan kontraksi dan relaksasi otot mengakibatkan ular
bergerak. Skeleton pada ular berfungsi memberikan bentuk pada ular, melindungi
bagian dalam, menyokong tubuh serta sebagai alat gerak pasif. Keduanya
berperan penting dalam pergerakan ular, ditambah sistem integumen berupa fisik
sebagai pelindung dari gesekan. Ketiga sistem tersebut yang membuat ular
bergerak dengan berbagai gerakan yang unik dan efesien.
Tulang rusuk ular tidak melekat pada tulang dada dan tulang belakang seperti
pada manusia. Akan tetapi, dihubungkan dengan tulang belakang dengan otot
yang elastis. Tulang rusuk ular terhubung dengan tulang belakang dibalut dengan
otot-otot yang lentur dan kuat. Ular dapat bergerak secara lokomosi berkelok-
kelok. Artinya, ular dapat membuat gerakan ketika rangka tubuhnya meliuk-liuk
ke kiri dan juga ke kanan.
C. Cara ular bergerak
Ular menggunakan empat metode lokomosi, tergantung pada bentuk tubuh
spesies dan substrat tempat ular bergerak :
 Undulasi Lateral, dalam lokomosi ini tubuh di bentuk ke dalam
serangkaian lengkungan. Semua ular menggunakan mode pergerakan ini
 Concertina, lokomosi ini digunakan di lorong-lorong sempit seperti liang
hewan pengerat yang tidak menyediakan ruang untuk melengkung atau
membelok secara lebar seperti undulasi lateral.
 Rectilinear, digunakan terutama oleh ular berbadan berat seperti ular
berbisa besar, boas, dan ular sanca. Pergerakan rectilinear lambat, tetapi
efektif bahkan ketika tidak ada ketidakteraturan permukaan yang cukup
kuat untuk menahan gaya ke samping yang ditimbulkan oleh undulasi
lateral.
 Sidewinding, undulasi ini digunakan terutama oleh ular di gurun, di mana
substrat pasir tertiup angin selama undulasi lateral. Karena tubuh ular
memanjang hampir tegak lurus dengan garis perjalanannya, memutar ke
samping adalah sarana penggerk yang efektif hanya untuk ular kecil yang
hidup di habitat dengan sedikit tanaman atau rintangan lain.

vii
viii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1) Ular adalah hewan yang termasuk dalam ordo squamata dimana kulit
umumnya tertutup oleh lapisan squamae epidermal yang menanduk
(sisik). Kulit ular lembut, tekstur kering, bahkan hingga tekstur yang
lembab. Banyak ular menggunakan sisik perut untuk berjalan (Permukaan
tertentu).
2) Pada Dasarnya, ular bergerak dengan menggunakan badannya dengan
rangka yang tersusun dari tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang
ekor. Tulang badan ular sendiri terdiri dari tulang belakang dan tulang
rusuk.
3) Ular dapat bergerak secara lokomosi berkelok-kelok. Artinya, ular dapat
membuat gerakan ketika rangka tubuhnya meliuk-liuk ke kiri dan juga ke
kanan. Ada satu bagian pada tubuh ular yang menjadi kunci utama
pergerakan ular, yaitu sisik perutnya.Bagian ini berfungsi sama seperti
ulir yang ada di ban kendaraan, yaitu mencengkeram dan mendorong ular
ke depan sehingga bergerak.
4) Ular menggunakan empat metode lokomosi, tergantung pada bentuk
tubuh spesies dan substrat tempat ular bergerak, metode ini diantaranya
Undulasi Lateral, Concertina, Rectilinear, Sidewinding.
B. Saran
Saran yang bisa saya berikan selama menyusun makalah ini adalah dengan
melakukan penilitian langsung kepada spesies ular agar sekiranya dapat
menambah pengetahuan lebih dibanding hanya membaca makalah ini. Selain itu,
diharapkan pula agar dapat memperbanyak jurnal/artikel/buku yang membahas
tentang topik ini, karena kami juga cukup kesusahan dalam mencari kajian untuk
kasus ini, karena juga kebanyakan kajian ini dibahas dalam jurnal
internasional/asing, sehingga masih kesusahan dalam menerjemahkannya.

ix
DAFTAR PUSTAKA
Komala, Siskha Noor. (2022). Biology Notes : Fisiologi Hewan, 1(1), 191-192 :
Zahira Media Publisher, Banyumas.
Burhanuddin, Andi Iqbal. (2018). Vertebrata Laut, 1(1), 112-114 : Deepublish,
Yogyakarta.
Saputro, Dwi Agung., Suyanto, M., Sukoco. (2018). SIMULASI GERAK ULAR
MENGGUNAKAN METODE INVERSE KINEMATICS . Jurnal Informasi
Interaktif, 3(2) : 77-83.
Gasc, J.P. (1981). Locomotion of Limbless Vertebrates: Pattern and Evolution.
Herpetologica. 42(1) : 33-46.
Zug, G.R., & Caldwell, L.P. (2001). Herpetology, Academic Press San Diego.
London.

Anda mungkin juga menyukai