TUGAS PENDAHULUAN 9

PRAKTIKUM METODE STATISTIKA

OLEH :
NAMA : SULISTYA DHIMAS PRASOJO
NIM : F1A122032
KELOMPOK : I (SATU)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
1. Apply Family
Perulangan atau looping dalam bahasa R dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Selain menggunakan fungsi perulangan seperti for, repeat dan while, kita
juga dapat menggunakan fungsi yang tergabung dalam apply family. Fungsi yang
tergabung dalam apply family ada beberapa jenis, antara lain :
a. apply()

apply() adalah fungsi umum yang mengaplikasikan suatu fungsi pada

kolom atau baris tertentu. Ini digunakan pada jenis data array seperti matriks atau
dataframe. Output dari fungsi ini berupa sebuah vektor. Format penulisan fungsi
apply() adalah seperti berikut :
apply(X,MARGIN= ,FUN= )

Dimana, X adalah suatu matriks atau dataframe, MARGIN adalah sintaks

untuk menentukan letak penghitungan (jika 1 maka penghitungan dilakukan pada
tiap baris, jika 2 maka penghitungan dilakukan pada tiap kolom), FUN adalah
fungsi yang digunakan, dapat berupa fungsi dasar matematika, statistika, maupun
user defined function.
b. lapply()

lapply() adalah fungsi umum yang mengaplikasikan suatu fungsi pada

kolom atau baris tertentu. Bisa dibilang fungsi ini sama dengan fungsi apply()
namun yang membedakan adalah output yang berupa list. Format penulisan
lapply() adalah seperti berikut :
lapply(X,FUN= )

Dimana, X adalah suatu list atau dataframe, sedangkan FUN adalah fungsi
yang digunakan, dapat berupa fungsi dasar matematika, statistika maupun user
defined function.
c. sapply()

sapply() memiliki fungsi yang sama dengan fungsi lapply(), namun

memberikan output sebuah vektor atau matriks. Format penulisan fungsi
sapply() adalah seperti berikut :

sapply(X, Fun= ,...,simplify = TRUE)

 Dimana, simplify disini memiliki kondisi default TRUE. Jika nilainya
TRUE, maka output yang dihasilkan adalah bentuk sederhana dari vektor, matriks,
atau array. Sebaliknya, jika nilainya FALSE, maka output yang dihasilkan adalah
list ata sama dengan fungsi lapply().
d. tapply()

tapply() berfungsi mengaplikasikan fungsi ke sebuah subset dari vektor

dan fungsi yang didefinisikan oleh vektor yang lain, biasanya sebuah factor.
Format penulisan tapply() seperti berikut :

tapply(X,INDEX, FUN= )

Dimana, X adalah suatu list, vektor, atau dataframe. INDEX adalah list atau
biasanya berupa “factor” yang memiliki panjang sama dengan X. FUN adalah
fungsi yang digunakan, dapat berupa fungsi dasar matematika, statistika, maupun
user defined function.
2. Function (fungsi) dalam Software R
Fungsi (function) dalam R adalah kode-kode yang disusun untuk
melakukan tugas tertentu, seperti perhitungan matematis, pembacaan data, analisis
statistik, dan lainnya. Seperti halnya fungsi matematika yang kita kenal,  f ( x),
yang akan memetakan nilai  x 1 ke  f ¿ 1¿ sesuai dengan aturan pemetaannya. Dalam
fungsi R, fungsi membutuhkan (atau tidak membutuhkan) input (seperti  x 1),
kemudian akan mengeluarkan output (seperti halnya  f ¿ 1¿). Struktur dungsi dalam
R, adalah sebagai berikut :
x<-function(argument1,argument2,...){
statements
return(object)
}

Dimana x adalah suatu nama fungsi, argument adalah argumen yang merupakan
input fungsi, statement merupakan badan fungsi yang berisi pernyataan/perintah
yang dibuka dan ditutup menggunakan kurung kurawal “{}”, return adalah
perintah untuk mendefinisikan output fungsi tersebut.
a. Program bilangan fibonacci
> fibo<- function(n){
+ fibonacci = c()
+ fibonacci[1]=1
 + fibonacci[2]=1
+ for(i in 3:n){
+ fibonacci[i]=fibonacci[i-1]+fibonacci[i-2]
+ }
+ return(fibonacci)
+ }
> fibo(5)
[1] 1 1 2 3 5
> fibo(2)
[1] 1 1

b. Program Tabel Perkalian

> tab_kali<-function(x,p){
+ for(i in 1 : p){
+ print(paste(x,"kali",i,"=",x*i))
+ }
+ }
> tab_kali(2,10)
[1] "2 kali 1 = 2"
[1] "2 kali 2 = 4"
[1] "2 kali 3 = 6"
[1] "2 kali 4 = 8"
[1] "2 kali 5 = 10"
[1] "2 kali 6 = 12"
[1] "2 kali 7 = 14"
[1] "2 kali 8 = 16"
[1] "2 kali 9 = 18"
[1] "2 kali 10 = 20"