KELAS HP
PERTEMUAN KE 6
TURUNAN INTEGRAL
Oleh :
Nim : 231810301006
LABORATORIUM MATEMATIKA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2023
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Turunan
Turunan dalam matematika dapat didefinisikan sebagai pengukuran
terhadap suatu fungsi yang berubah seiring perubahan input nilai. Turunan juga
diartikan sebagai fungsi lain dari fungsi sebelumnya. Contohnya, fungsi f
menjadi f’ yang memiliki nilai tak beraturan (Asmara, 2019). Turunan
dinotasikan sebagai y = f(x). Turunan dari fungsi tersebut adalah y’= 𝑑𝑦/𝑑𝑥 =
f’(x) = lim ℎ→0 𝑓(𝑥+ℎ)−𝑓(𝑥)/ℎ . Notasi 𝑑𝑦/𝑑𝑥 merupakan simbol dari turunan
atau differensial, sehingga proses penurunan juga disebut differensiasi.
(Sagala, 2016).
A. Sifat-sifat turunan adalah sebagai berikut:
1. Jika u = u(x) dan v = v(x), maka
a. y = u ± v → y’ = u’ ± v’
b. y = u . v → y’= u’.v + u.v’
c. y = 𝑢 𝑣 → y’= 𝑢 ′ .𝑣−𝑢.𝑣′/𝑣 2
2. Jika x berjumlah dengan ∆x maka u berjumlah dengan ∆u, v berjumlah
dengan ∆v, dan y akan berjumlah dengan ∆y (Martono, 2013).
1
4. y suatu fungsi logaritma :
a. y = g log x maka y’ = 1 𝑥 ln 𝑔
b. y = ln x maka y’ = 1 𝑥
5. y suatu fungsi eksponen :
a. y = ax maka y’ = ax ln a
b. y = ex maka y’ = ex
6. y suatu fungsi siklometri :
a. y = arc sin x maka y’ = 1/√1−x²
b. y = arc cos x maka y’ = − 1/√1−x²
c. y = arc tg x maka y’ = 1/1+𝑥 2
d. y = arc ctg x maka y’ = − 1 1+𝑥 2
e. y = arc sec x maka y’ = 1/𝑥√x²−1
f. y = arc cosec x maka y’ = − 1/𝑥√x²−1
(Suharto, 2012).
2
3. Integral
Integral merupakan lawan dari turunan. Integral disebut juga dengan operasi
invers dari turunan. Misalnya, sebuah fungsi f(x) memiliki fungsi turunan f’(x),
maka f(x) merupakan anti turunan dari f’(x) (Herman, 2015). Limit Integral
merupakan cabang ilmu kalkulus yang mempelajari operator linear yang saling
berhubungan. Proses pencarian dari sebuah integral disebut dengan pengintegralan.
Integral dinotasikan dengan∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 atau simbol S yang dipanjangkan. S adalah
singkatan dari kata sum (Galang, 2017).
Integral terbagi menjadi dua macam, yaitu integral tak tentu dan integral
tentu. Integral tak tentu digunakan untuk mencari suatu fungsi f(x) apabila
turunannya telah diketahui. Integral tak tentu dinotasikan dengan ∫ 𝑓 ′ (𝑥)𝑑𝑥 = f(x)
+ c. Notasi C menunjukkan konstanta (Nurzakiaty, 2015). Sedangkan, integral tentu
terdapat suatu fungsi f terdefinisi pada interval [a,b], artinya integral tertentu dari
fungsi f dari a ke b. Integral tentu dinotasikan dengan ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 𝑏 𝑎 = 𝐹(𝑥)]𝑎 𝑏 = F(a) –
F(b). Notasi tersebut dapat diartikan bahwa setiap variabelnya dimana f adalah
integral, a merupakan batas bawah, dan b merupakan batas atas. Batas bawah dan
batas atas sebagai pembeda antara integral tak tentu dengan integral tentu.
(Mariko, 2019).
3
B. HASIL PRAKTIKUM
a. Pembahasan
1. Turunan
Pembahasan pada praktikum adalah menghitung nilai turunan pada
matlab diawali dengan mendefinisikan variabel yang akan digunakan terlebih
dahulu menggunakan syntax “sym” untuk satu variabel dan “syms” untuk lebih
dari satu variabel. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat fungsi
yang akan diturunkan dengan syntax “nama fungsi=@(variabel)(fungsi)”.
Nilai turunan dari fungsi dihitung dengan menggunakan syntax “diff(nama
fungsi(variabel))”.
4
Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan
syntax “diff(nama fungsi(variabel),n).
Jenis yang kedua adalah integral tentu fungsi terhadap satu variabel
menggunakan syntax “int(nama fungsi(variabel1,variabel2),diintegralkan
terhadap variabel,batasbawah,batas atas)”.
5
2. Integral
Menghitung nilai integral tak tentu kedua dari fungsi tersebut dapat
menggunakansyntax “int(int(nama fungsi(variabel)))”.
6
Menghitung nilai integral pada matlab dengan menggunakan dua variabel
dapat diawali dengan membuat fungsi dua variabelnya menggunakan syntax
“nama fungsi=@(variabel1,variabel2)(fungsi 2 variabel)”.
Jenis yang kedua adalah integral tentu fungsi terhadap satu variabel
menggunakan syntax “int(nama fungsi(variabel1,variabel2),diintegralkan
terhadap variabel,batasbawah,batas atas)”.
7
Menghitung nilai turunan pada matlab diawali dengan
mendefinisikan variabel yang akan digunakan terlebih dahulu menggunakan
syntax “sym” untuk satu variabel dan “syms” untuk lebih dari satu variabel.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat fungsi yang akan
diturunkan dengan syntax “nama fungsi=@(variabel)(fungsi)”. Nilai turunan
dari fungsi dihitung dengan menggunakan syntax “diff(nama
fungsi(variabel))”.
8
Menghitung nilai turunan ketiga fungsi tersebut menggunakan syntax
“diff(diff(diff(f(x))))”.
9
10
b. Kesimpulan
Praktikum yang telah dilakukan dilakukan dan berdasarkan dengan
rumusan masalah yang telah tersebut diatas dapat disimpulkan pada
praktikum kali ini :
1. Matlab dapat digunakan membuat fungsi dengan cara menuliskan
sintak pada matlab
2. Matlab dapat digunakan untuk menghitung integral dengan
menggunakan syntaxint(f(x), x), int(f(x),x,n) atau
int(int(....(int(f(x)))) untuk integral sebanyak n kali, int(f(x),x,a,b)
untuk integral tentu, dan int(fungsi,variabel) untuk integral tak
tentu.
3. Menghitung turunan integral pada matlab sangat efisien tanpa
menghitung menggunakan kalkulator.
c. Tugas
Gambar 1. Soal
11
Gambar 2. Penyelesaian soal 1
12
Gambar 4. Penyelesaian Soal 2-b
13
d. Eror
Gambar 6. Eror 1
Pada gambar diatas eror disebabkan oleh kesalahan (=) pada kata
setelah integral, pembenarannya yang betul harus tidak ada / dihilangkan (=)
pada kata setelah integral.
Gambar 7. Eror 2
Pada gambar diatas eror disebabkan oleh kurangnya turunan f(x),
pembenaran / jawaban yang tepat adalah f=@ (x).
14
Gambar 8. Eror 3
Eror pada gambar diatas disebabkan oleh tidak didefiniskan turunan yang akan
dipecahkan, pembenarannya yang benar adalah didefiniskan terlebih dahulu
turunannya.
15
DAFTAR PUSTAKA