PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Pembuatan Aspirin
No Perlakuan Pengamatan
.
1. 10 gram asam salisilat Larutan berwarna putih seperti
ditambahkan 14 ml asetat berwarna kapur.
anhidrat dan 11 tetes asam
sulfat.
2. Campuran larutan tersebut Larutan berubah warna menjadi
dipanaskan dipenangas air pada bening kecoklatan.
suhu 78oC selama 30 menit.
3. Setelah larutan didinginkan pada Terbentuk endapan seperti susu.
suhu kamar, ditambahkan 35 ml
akuades dingin dan didinginkan
menggunakan es batu selama 1
jam.
4 Endapan disaring menggunakan Terbentuk bubuk kristal putih.
pompa vakum.
4.2 Pembahasan
Aspirin disintesis dengan cara merekasikan asam salisilat dengan asam asetat
anhidrat dengan hasil samping asam asetat dengan menggunakan asam sulfat sebagai
katalis, penambahan asam sulfat berfungsi sebagai zat penghidrasi. Hasil samping
dari reaksi acetylasi adalah asam asetat maka asam asetat akan terhidrasi membentuk
anhidrida asam asetat. Anhidrida asam asetat akan kembali bereaksi dengan asam
salisilat membentuk aspirin dan tentu saja dengan hasil samping berupa asam asetat.
Jadi, dapat dikatakan reaksi akan berhenti setelah asam salisilat habis karena adanya
asam sulfat pekat ini. Pada praktikum pembuatan aspirin yang menjadi variabel
bebasnya adalah volume dari asam asetat anhidrat. Pada percobaan, 10 gram asam
salisilat ditambahkan dengan 14 ml asam asetat anhidrat kemudian ditambahkan
H2SO4 sebanyak 11 tetes di dalam labu didih dasar bulat. Labu didih diaduk agar zat
bereaksi dengan sempurna, lakukan didalam lemari asam karena H2SO4 berbahaya
apabila terhirup. Larutan yang didapat dipanaskan dengan penangas air dalam rentang
suhu 78-80oC selama 15 menit, karena semua campuran yang kita masukkan akan
bereaksi sempurna pada selang suhu tersebut (Respati, 1986).
Setelah itu labu didih didinginkan pada suhu ruangan, tambahkan 35 ml
aquades untuk membantu pengkristalan aspirin. Aspirin tidak larut dalam air. Hal ini
disebabkan karena asam salisilat sebagai bahan baku aspirin merupakan senyawa
turunan asam benzoat yang merupakan asam lemah yang memiliki sifat sukar larut
dalam air. Oleh karena itu, dalam pembuatan aspirin dilakukan penambahan air. Hal
ini bertujuan agar terjadi endapan aspirin (Respati, 1986). Labu didih dimasukkan
kedalam batu es selama 60 menit hingga membentuk kristal yang kemudian disaring
dengan pompa vakum dan dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 900C.