Anti jamur
Pertumbuhan terhambat
----
Zona hambat +
Kerangka Konsep
Ekstrak Lengkuas merah
(Alpina Purpurata k. Schum)
Pertumbuhan
normal
Pertumbuhan
terhambat
--
Zona hambat +
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian in merupakan penelitian eksperimental laboratorik melalui metode discdiffusion untuk melihat pengaruh ekstrak lengkuas merah (Alpina purpurata k. Schum)
terhadap pertumbuhan jamur Malassezia furfur. Penelitian ini meliputi tiga tahap kerja.
Pertama, tahap persiapan terdiri dari penentuan sampel, persiapan alat dan bahan yang
diperlukan dalam penelitian, penyusunan prosedur kerja, dan penentuan laboratorium
penelitian. Kedua, tahap pelaksanan meliputi determinasi sampel, pembuatan simplisia,
pembuatan ekstrak lengkuas merah, pengujian ekstrak lengkuas merah sebagai antijamur
terhadap jamur Malassezia furfur. Ketiga, tahap akhir penelitian yaitu melakukan pengumpul
an data dan analisa data.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Popupasi dalam penelitian ini adalah rimpang lengkuas merah (Alpina purpurata k.
Schum)
3.2.2 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak rimpang lengkuas merah
(Alpina purpurata k. Schum)
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Akademi Farmasi dan Akademi
Analisis Farmasi dan Makanan Putra Indonesia Malang.
3.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu empat bulan yaitu mulai dari bulan Maret
sampai Juli 2017
3.4 Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Variabel Bebas
Ekstrak rimpang lengkuas merah (Alpina purpurata k. Schum) menggunakan
konsentrasi 1 ml ekstrak murni : 0 ml pelarut, 1 ml ekstrak : 1 ml pelarut, 1 ml ekstrak : 2 ml
pelarut
Definisi Variabel
Alat Ukur
Panca Indera
Hasil Ukur
Skala
Warna
Ukur
Visual
Ekstrak rimpang
Ekstrak dari
lengkuas merah
rimpang lengkuas
Bau
Rasa
uap
Kemampuan
jamur lengkuas
menghambat
merah terhadap
Malassezia furfur
malassezia furfur
Nominal
lubang sumur
pada media uji
Pengumpulan rimpang
lengkuas merah
Determinasi
Pembuatan media
Prtumbuhan
normal
Pertumbuhan
terhambat
Analisis data
3. Ekstrak yang akan diujikan kemudian diisikan ke dalam lubang hingga kedalaman
lubang terisi sempurna.
4. Kemudian agar yang sudah berisi bahan uji diinkubasi pada suhu 37 C selama 24
jam.
5. Setela selesai waktu inkubasi, aktivitas anti jamur pada berbagai konsentrasi
penambahan pelarut diamati.
6. Aktivitas anti jamur diukur dengan mengurangi diameter total zona hambat dengan
diameter sumur
3.6.2.2 Pembuatan media SDA
Sebanyak 2 gram SDA ditimbang dan dimasukan dalam erlenmeyer 250 ml lalu
ditambahkan dengan aquades sampai menjadi 100 ml, kemudian dipanaskan sambil diaduk
sampai semua bahan larut dengan sempurna, kemudian disterilkan dalam autoclaf selama 120
menit dengan suhu 120c dengan tekanan 1 atm.
3.6.2.3 Sterilisasi Alat dan Bahan
Terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan seperti cawan petri, tabung
reaksi, erlenmeyer, penjepit, media agar SDA, dan seluruh alat dan bahan (kecuali ekstrak
rimpang lengkuas merah (Alpina purpurata k. Schum).
Sterilisasi alat dan bahan dilakukan dengan dua cara yaitu panas basah dan panas
kering.
1. Panas basah
a. cawan petri, tabung reaksi, erlenmeyer, penjepit, media agar SDA, dan seluruh alat dan
bahan lain, masing-masing alat dan bahan dibungkus dengan kertas coklat.
b. Kemudian alat-alat dan bahan dimasukan dalam autoklav untuk diserilisasi selama 120
menit dengan mengatur tekanan sebesar 15 dyne/cm3 (1 atm) dan suhu sebesar 121C.
2. Panas kering
a. Batang pengaduk dibungkus dengan menggunakan alumunium foil
b. Kemudian dimasukan ke dalam oven untuk disterilisasi dengan suhu 160-180 C selama
2 jam