Anggota kelompok
Diva Achir
02
Deni Yoseph Pattirane
03
01 Uji Cemaran Kapang dan Khamir pada
beberapa produk jamu serbuk instan yang
diproduksi oleh UMKM XXX.
Pra analitik
Alat Bahan
2. Pembuatan media
- Pembuatan media dilakukan dengan Melarutkan serbuk Potato Dextrose Agar sebanyak 23,4 gram ke dalam labu erlenmeyer
dan disuspensikan ke dalam 600 ml aquadest.
- Campuran dilarutkan melalui proses pemanasan dan diaduk hingga merata.
- Kloramfenikol dibuat dengan melarutkan 1 gr kloramfenikol dalam 100 ml aquades.
- Media PDA ditambahkan 1 tetes pengenceran kloramfenikol, serta dicampur hingga merata.
- Mulut labu erlenmeyer ditutup dengan kapas dan kassa.
- Sterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC dengan tekanan 1 atm
3. Pengenceran sampel
- Sebanyak 20g jamu serbuk disuspensikan ke dalam 180ml larutan aquadest Pada erlenmeyer untuk memperoleh pengenceran
(1:10) 10-1.
- Hasil suspensi dihomogenisasikan hingga merata.
- Labu yang Berisi pengenceran 10-1ditutup dengan kapas yang dibalut kassa
- Hasil pengenceran sampel 10-1 sebanyak 1ml dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi 9 ml aquadest steril
Sehingga diperoleh pengenceran 10-2
- ditutup dengan kapas yang dibalut kassa dan Dihomogenisasikan hingga merata.
- Pengenceran Tersebut dilakukan hingga mencapai pengenceran 10-6.
4. Inokulasi sampel pengenceran pada media
Uji soleris DYM digunakan dengan cara encer sesuai spesifikasi atau ambang batas, yang hasilnya positif atau
negatif disekitar batas yang diinginkan (dalam CFU/g) yang ditentukan oleh pengencer dan volume homogenat
sampel yang ditambahkan kedalam vial. Diasumsikan bahwa 1CFU yang dimasukan kedalam botol soleris
akan memberikan hasil positif.
ALAT DAN BAHAN
Persiapan sampel
1. Siapkan sampel yang telah dihomogenkan tadi kemudian tambahkan 1:10 dengan menambahkan 225ml 0,1% air
pepton untuk 25g sampel. Homogenkan sampel dalam stomacher selama 2 menit
2. Siapkan pengenceran homogen sampel untuk mencapai ambang batas pengujian yang diinginkan, misalnya untuk
1000 CFU/g, gunakan homogenat sampel lebih dari 100 CFU/g. siapkan pengenceran lebih lanjut 1:10 dalam air
pepton 0,1% untuk 1000 CFU/g siapkan pengenceran lebih lanjut 1:100, dst
3. Tambahkan suplemen kapang dan khamir yang telah direhidrasi tadi kesetiap vial. 0,60 ml untuk produk yang
mengandung kultur starter bakteri, 0,15ml untuk semua makanan
4. Tambahkanlah 1,0ml sampel homogenat atau pengenceranbotol soleris . Tutup botol dengan rapat dan balikkan tiga
kali agar tercampur. Buka tutup botol untuk memungkinkan prtukaran udara.
5. Lanjut ke analisis keterampilan
Analisis Keterampilan
Analisis keterampilan
Catatan : sistem soleris memerlukan istalasi dan pelatihan pengguna
a) Dimenu perangkat lunak soleris, pilihlah laci inkubator, suhu inkubasi harus diatur pada 28 atau kurang lebih
sampaj 0,5 derajat celcius untuk semua makanan
b) Pada bagian sampel, pilih pengujian DYM dan seret jatuhkan ke posisi sampel yang dipilih
c) Pada layar antrian sampel, masukkan: nomor identifikasi sampel, dan jika diinginkan isi juga nomor produksi,
informasi pabrik, dan nama pengguna
d) Tempatkan vial koresis yang telah diinokulasi kedalam lokasi laci yang dipilih
e) Setelah semua sampel dimasukkan, klik mulai.
f) Inkubasi sampel uji selama 48 jam, kurva deteksi akan dihasilkan secara real time. Perangkat lunak soleris akan
menunjukan hasil tes positif yang akan terlihat dalam waktu kurang lebih 48 jam.
Interpretasi Hasil
Alat Bahan
1. Mikroorganisme
- Mikroorganisme Rhodosporidium paludigenum DUCC Y-007 hasil isolasi dari umbi bunga dahlia yang tumbuh di daerah Bandungan, Semarang Jawa Tengah.
- Khamir ini ditumbuhkan pada medium dengan komposisi: glukosa 10 g/L, pepton 5 g/L, yeast extract 3 g/L dan agar 20 g/L.
- Temperatur penyimpanan adalah 4°C.
2. Pembuatan starter
- R. paludigenum DUCC Y-007 ditumbuhan pada Erlenmeyer 150 mL yang berisi medium A dengan
komposisi: glukosa 10 g/l, pepton 5 g/l, yeast extract 3 g/l, pH 5. Medium B [11] dengan komposisi: glukosa 10 g/l, KH2PO4 5,5 g/l; MgSO4.7H2O 0,5 g/l;
(NH4)2SO4 3,7 g/l; Yeast extract 1,0 g/l; pH 5.
- Kultur starter diikubasi pada suhu ruang selama 18 jam pada rotary shaker dengan kecepatan 120 rpm sampai mendapatkan jumlah sel 107 sel / mL.
- Starter diambil 5% (v/v) yang digunakan untuk inokulasi pertumbuhan R. paludigenum DUCC Y-007.
3. Kondisi pertumbuhan
- R. paludigenum DUCC Y-007 ditumbuhkan pada erlenmeyer 250 mL yang berisi medium dengan
komposisi sama dengan pertumbuhan starter.
- Kultur diinkubasi selama 120 jam, suhu ruang, pada orbital shaker dengan kecepatan 120 rpm.
- Pertumbuhan gula reduksi dalam medium dan perubahan pH medium diukur setiap 24 jam sekali.
- Pertumbuhan dilakukan dengan mengukur berat kering sel, sedangkan gula reduksi diukur dengan metode DNS menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 570 nm.
4. Aktifasi antioksidan
(𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙)/𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
𝑥100%
(Kusdayanti, 2014)
Referensi
1. Dion.R,purwantisari.S, 2020, analisis cemaran kapang dan Khamir pada jamu serbuk instan jahe merah dan temulawak, jurnal berkala
bioteknologi, vol3No2, hal 17-18
2. Hartanti.S, dkk, 2021, identifikasi isolat Khamir berpotensi sebagai agens antagonis dan uji produksi toksin hemisin, jurnal agrikultura,
ISSN: 0853-2885, Vol32No2, hal 192-193
3. Kusdiantini E, Budiharjo.A, 2014 the antioxidant Growt and protec of yeast Rhodosporidium paludigenum DUCC Y-007 on different
medium, jurnal sains dan matematika, ISSN: 0854-0675 vol22No4, hal 97-98
4. U.S. Food and Drug Administration (2021).Bacteriological
Analytical Manual Online, Chapter 18, Yeasts, Molds, and
Mycotoxins
5. Neogen Corp. (2018)Soleris Operator’s Manual, Version 7, Lansing, MI
6.Alles, S., Shrestha, N., Ellsworth, A., Rider, A., Foti, D., Knickerbocker, J., & Mozola, M. (2017) J. AOAC Int. 92,
1396–1415
7. Entis, P., & Lerner, I. (2016) J. Food Prot. 59, 416–419