Anda di halaman 1dari 30

Kontrol kualitas (QC)

sediaan steril
-------------------------------
OLEH :
Tim dosen farmasetika

AKADEMI FARMASI SURABAYA


2019
KONTROL KUALITAS SEDIAAN STERIL

1. UJI KEJERNIHAN

2. UJI KESERAGAMAN BERAT & VOLUME

3. UJI KEBOCORAN

4. UJI PIROGEN

5. UJI STERILITAS

6. UJI PARTIKEL
PEMERIKSAAN KEJERNIHAN
1. Larutan diperiksa dalam tabung reaksi
alas datar (d : 15-25mm, tidak berwarna,
terbuat dari kaca netral)
2. Larutan uji dimasukkan sampai 40 mm
3. Tunggu 5 menit, periksa kejernihan
dengan latar belakang hitam
4. Pemeriksaan dengan menggunakan
cahaya tegak lurus
5. Bandingkan dengan suspensi padanan
sebagai standart
PEMERIKSAAN VOLUME

 Volume ≥ 10 ml, minimal 1 sampel


 Volume ≥ 3 ml, minimal 3 sampel
 Volume ≥ 3 ml, minimal 5 sampel
 Cara kerja :
 Larutan uji diambil dengan jarum suntik
 Gelembung udara dikeluarkan

 Masukkan sampel kedalam gelas ukur

 Ukur volumenya.
PEMERIKSAAN VOLUME
 Cara Lain :
1. Masukkan sampel dalam erlenmeyer  timbang
2. Hasil penimnbangan dibagi dengan BJ larutan uji
3. Apabila volume sampel 1 atau 2 ml dapat
digabung, apabila volume 10 ml langsung ukur
4. Semua volume tidak boleh ada yang menyimpang
dari tabel
5. Untuk minyak : hangatkan, kocok, isi diambil atau
dituang  dinginkan pada suhu 25˚C
PEMERIKSAAN KEBOCORAN
 Cara Sordrager
 Masukkan dalam ampul metilen blue 1%
dalam keadaan agak panas
 Wadah disterilkan dalam otoklaf dengan
posisi terbalik
 Masukkan eksikator dan divakum

 Sediaan dikibaskan dengan tangan


 Dikibaskan dengan tangan, akan merasa
menetes apabila ada kebocoran
UJI TUTUP KARET
Mechanical testing
untuk tutup karet:

- Needle penetration
mengukur daya yang diperlukan jarum
suntik untuk menembus tutup karet.

- Resealability
mengamati kemampuan lubang dari tutup
karet untuk menutup kembali setelah
ditembus jarum suntik

UJI TUTUP KARET


BACA: USP
FARMAKOPE INDONESIA
UJI
PIROGEN
UJI
STERILITAS
UJI STERILITAS
1. Mengetahui ada tidaknya mikroorganisme dalam
sediaan
2. Bukan merupakan evaluasi proses sterilisasi
3. Pengamatan visual :
Sel tunggal Mikroorganisme dapat tumbuh dengan
mengikuti “geometric progression” sampai jumlah
sel mikroorganisme dan metabolitnya melebihi
kapasitas kelarutannya dalam media kultur
dan timbul kekeruhan atau kabut dalam media
4. Pertumbuhan dipengaruhi : nutrient, pH.suhu,
atmosfer dan waktu
METODE UJI STERILITAS

1. PENGAMBILAN SAMPEL
- Jumlah sampel yang diambil tergantung
pada:
a. Jumlah unit per batch
b. Volume cairan setiap wadah
c. Metode sterilisasi
d. Sistim indikator biologis yang digunakan
e. Persyaratan khusus
JUMLAH SAMPEL

- Batch> 200 : minimal 20 wadah


- Batch 10-200 : minimal 10%
- LVP : minimal 10 wadah
- Otoklaf : minimal 10 wadah
- Selain otoklaf : minimal 20 wadah

- Pengambilan sampel atas dasar statistik,


sampel semakin besar semakin valid
JUMLAH SAMPEL
Volume Volume
Vol sampel min. Media(ml) Jmlh
ISI Media(ml)
(ml) Yang hrs (netode Wadah per
(ml) (Metode Inokulasi
diambil per wadah langsung)
penyaringan media
membran)

< 10 1 atau semua 15 100 20 atau 40

10-<50 5 40 100 20

50- <100 10 80 100 20

50- <100 Semua - 100 10


IV

100- 500 Semua - 100 10

>500 500 - 100 10


MEDIA
A. Media Thioglikolat Cair (FluidThioglycolate Media)

NAMA BAHAN JUMLAH FUNGSI


L-Sistin P 0,5 Antioksidan
Agar 0,75 Nutrient dan konsistensi
NaCl 2,5 Bahan pengisotoni
Glukosa 5,5 Nutrient
Ekstrak Ragi 5,0 Nutrient
Digesti Pankreas kasein P 15,0 Nutrient
Na-Tioglikolat/ 0,5 Antioksidan
Asam Tioglikolat 0,3 ml
Na-resazurin 1,0 ml Indikator Redoks
Air Ad 1000
ml
pH 7,1 ± 0,2
Media Thioglikolat Cair
(FluidThioglycolate Media)
- FTM menetralisir pengawet golongan merkuri
- TM tidak dapat menumbuhkan spora Bacillus
subtilis dalam sediaan padat / didaerah
anaerob dibagian bawah media
- Media segar dapat digunakan sampai 2 hari
setelah pembuatan
- Penyimpanan 2 0 C– 25 0C pada tempat gelap
: dapat > 2 HARI
- Serbuk media : Dalam tempat kedap ≤ 1 tahun
- Dalam tempat tidak kedap : ≤ 1 bulan
Media Thioglikolat Cair
(FluidThioglycolate Media)
1. Suasana Aerob-anaerob
2. Na Resazurin + oksigen berwarna rosa
3. Warna Rosa 1/10 bagian : dapat digunakan
4. Warna Rosa 1/3 :diperbaiki dengan pemanasan
5. Bila warna merah ½ bagian: media rusak
6. Ukuran Tabung Untuk Media tergantung Volume Media
(untuk menjamin adanya oksigen):
-Volume media 15 ml : ukuran tabung : 20x150 mm
- Volume media 40 ml : ukuran tabung: 25x299 mm
- Volume media 75-100 ml:ukuran tabung: 38x200 mm
B. MEDIA TIOGLIKOLAT ALTERNATIF

NAMA BAHAN JUMLAH FUNGSI


L-Sistin 0,5 Antioksidan
Na Cl 2,5 Pengisotoni
Glukose 5,5 Sumber energi-
Ekstrak Ragi 5,0 Nutrient
Digesti Pankreas Kasein 15,0 Nutrient
Na Tioglikolat / Antioksidan Nutrient
Asam Tioglikolat Antioksidan
Air
pH 7,1 ± 0,2

- FTM Alternatif digunakan untuk :


a. Alat dengan lumen yang sempit
b. Sediaan parenteral yang keruh
c. Sediaan parenteral yang kental
C. MEDIA SOYBEAN CASEIN DIGEST /
TRYPTICASE SOY BROTH (TSB)

NAMA BAHAN JUMLAH FUNGSI

Na Cl 5,0 Pengisotoni
Digesti Pankreas 17,0 Nutrient
Kasein 3,0 Nutrient
Digesti peptik tepung
kedelai 2,5 Buffer
K Fosfat dibasa 2,5 Nutrient
Glukosa Ad 1000 ml
Air 7,3 ± 0,2
pH

1. pH lebih basa dibanding FTM


2. Untuk pertumbuhan jamur
3. TSB juga dapat menumbuhkan bakteri maupun jamur
4. TSB sesuai untuk Slow Growing Aerobic Microorganism
3. INKUBASI : WAKTU-SUHU

- Lama inkubasi : memperhatikan lag time (waktu yang


diperlukan mikroorganisme untuk beradaptasi dengan
media)

- Bila sediaan obat bereaksi dengan media, dan timbul


kekeruhan: dibiarkan sampai hari ke 3 dan ke 7 dan
dipindah pada media sejumlah yang sama.

Waktu inkubasi total tidak berubah


- Bakteri dengan FTM pada suhu : 300 C
- Jamur/ragi dengan TSB : 20 0C-250 C
MEDIA METODE UJI LAMA SUHU
INKUBASI INKUBASI

FTM Inokulasi Langsung 14 hari 30-35


Filtrasi Membran (≤ 100 ml) 7 hari 30-35
Filtrassi membran (≥ 100 ml) 7 hari 30-35

TSB Inokulasi Langsung 14 hari 20-25


Filtrasi Membran (≤ 100 ml) 7 hari 20-25
Filtrassi membran (≥ 100 ml) 7 hari 20-25
2 MACAM METODE UJI
1. INOKULASI LANGSUNG
- Ambil sediaan dengan pipet atau spuit
injeksi, secara aseptis, untuk 2 media
- Campur tanpa aerasi berlebih
- Inkubasi pada suhu yang sesuai
- Amati pada hari ke 3,4,5,7,8 dan 14
* Bila mengandung bakteriostatik/fungistatik
- Diencerkan
- Dinetralkan
- Uji dengan metode penyaringan membran
KONDISI KHUSUS
 Salep dan minyak yang tidak larut dalam isopropil
miristat : didispersikan dalam air steril
 Zat padat : zat padat/yang telah disuspensi atau dilarut
dl pembawa yag sesuai diinokulasi min.40ml media
 Kapas Murni ,perban,pembalut,benang bedah : diambil
bag yang paling dalam, antara 100-500 mg diinokulasi
 Alat kesehatan steril :
- Masukkan semua bagian dalam media
- Bila alat besar, ambil yang tersembunyi, inokulasi
- Lumen sempit, aliri dengan Tioglikolat
Alternatif,tampung dan inkubasi
 Alat Suntik : Isi dengan media, keluarkan media lewat
jarum dan inokulasi pada media yang sesuai
II. METODE PENYARINGAN

1.Sampel disaring dengan filter :


-porositas 0,45 µm
-diameter 47 mm
-kecepatan penyaringan 55ml-75ml per menit
-Tekanan 70 cm Hg

2. Filter ditanam pada media (satu media satu


filter atau satu filter dibagi untuk 2 media)
KONDISI KHUSUS
1. CAIRAN YANG DAPAT TERCAMPUR AIR :
Saring langsung. Bila terlalu kental gunakan 2 rakitan penyaring

2. CAIRAN YG TIDAK DAPAT BERCAMPUR DG AIR


Sama dengan no 1, tapi bila mengandung lesitin atau minyak, bilas
dengan pengganti cairan A

3. ZAT PADAT YANG DAPAT DISARING


Larutkan dalam pengganti cairan A, saring, bilas

4. SALAP DAN MINYAK YANG LARUT DALAM ISOPROPIL MIRISTAT


Larutkan dalam Isopropil Miristat, saring, bilas dengan cairan A.
Bila mengandung petroleum, gunakan pembilas cairan K

5. ZAT PADAT YANG TIDAK DAPAT DISARING


Gunakan metode inokulasi langsung, kecuali kalau ada jaminan tidak akan
menyumbat pori-pori filter membran

6. ALAT KESEHATAN
Mikroba Untuk Uji Media

Media MIKRO ORGANISME SUHU KONDISI


INKUBASI
( 0 C )

FTM Bacillus Subtillis 30 -35 Aerob


Candida Albicans 30-35 Aerob
Bacteroides Vulgatus 30-35 Aerob

Tioglikolat Bacteroides Vulgatus 30-35 Anaerob


Alternatif

TSB Bacillus Subtillis 20-25 Aerob


Candida Albicans 20-25 Aerob
KONTROL UJI STERILITAS
1. Kontrol Positif (uji fertilitas media)
- Menjamin media yang digunakan dapat
menumbuhkan mikroorganisme
- Setiap lot media dari masing-masing otoklaf
diambil 2 tabung diinokulasi dengan 10 -100
mikroba viabel
- Ada pertumbuhan mikroorganisme setelah 7
hari

2. Kontrol negatif
- Untuk memastikan bahwa media steril
KONTROL UJI STERILITAS
3. KONTROL BAKTERIOSTATIK-FUNGISTATIK
- Untuk uji inokulasi langsung
- Dua kelompok media :
a. Diinokulasi dengan mikroorganisme dan
sediaan
b. Diinokulasi dengan mikroorganisme

4. KONTROL TEKNIK PENYARINGAN MEMBRAN


- Menjamin sterilitas alat

5. KONTROL LINGKUNGAN
KETERBATASAN UJI STERILITAS

1. REPRESENTASI SAMPLING DAN STATISTIK


- Tergantung pada jumlah sampel bukan jumlah batch
- Masih ada peluang untuk memutuskan sediaan steril
dalam satu batch yang ada kontaminasinya
2. PROBLEM PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Tidak media ada yang ideal :
FTM : tidak dapat untuk spora bacillus subtilis
TSB : sangat aerob dan tidak sesuai untuk clostridia
TSB : inkubasi 200-250C memberi peluang beberapa
mo fakultatif seperti E - Coli
KETERBATASAN UJI STERILITAS

3. PROBLEM KONTAMINASI
- Kontaminasi dari : media, lingkungan, personal,
alat
- Yang sering mengkontaminasi :
a. Staphylococcus epidemidis
b. Bacillus dan Clostridia
c. Propionibacterium acnes
Selamat Belajar, sukses selalu

Anda mungkin juga menyukai