Anda di halaman 1dari 24

PENGGUNAAN

ADJUVANT
DALAM
SEDIAAN
PARENTERAL

Vica Aspadiah, S.Farm.,


2

1 Buffer
OUTLINE 2 Antioksidan
3 Pengawet
4 Chelating Agent
5
Enchancing
Solubility
3

ADJUVANT DALAM PARENTERAL


Adjuvant adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam
pembuatan sediaan selain zat aktifnya, seperti pewarna,
penyalut, pengawet, pemanis, pembawa yang dapat
ditambahkan ke dalam sediaan untuk meningkatkan stabilitas,
manfaat atau penampilan maupun untuk memudahkan
pembuatan.
4

ADJUVANT DALAM PARENTERAL


1. Zat pelarut air  Air Pro Injeksi, NaCl pro
injeksi.
2. Zat pelarut non air  PG, gliserin, PEG, oleum
sesami.
3. Larutan buffer  Dapar fosfat.
4. Zat pengawet  Fenol.
5. Zat antioksidan  Na. metabisulfit/Na. pirosulfit.
1.
BUFFER
6

Buffer adalah suatu sistem, biasanya larutan air, yang


dapat menahan perubahan pH setelah penambahan asam
DEFINISI atau basa.
BUFFER ○ Mencampur asam lemah dan basa konjugasinya atau
basa lemah dan asam konjugatnya

○ Mencampur asam lemah dan basa kuat untuk


membentuk basa konjugat atau basa lemah dan asam
kuat untuk membentuk asam konjugat

7

Buffer digunakan untuk mengontrol pH sediaan farmasi.


Fungsinya dalam sediaan parenteral adalah:
○ Mempertahankan kelarutan obat dalam pembawa selama masa
simpan
○ Menjaga stabilitas kimia sediaan dengan mempertahankan pH
stabilitas zat aktif
○ Contoh buffer: acetic acid/sodium acetate, citric acid/sodium
citrate and sodium phosphate/disodium phosphate
PERHITUNGAN
BUFFER
Buffer dipreparasi dengan mencampurkan 100 mL asam fosfat 0,2 M dan 200 mL
Natrium Fosfat 0,08 M. Berapa pH Buffer?
(Ka asam fosfat = 7.5 × 10-3)

Mol asam = (0.2 mol/1000 mL)(100 mL) = 0.02 mol;


(0.02 mol)/(0.3 L) = 0.067 M

Moles basa= (0.08 mol/1000 mL)(200 mL) = 0.016 mol;


(0.016 mol)/(0.3 L) = 0.053 M
pKa = –log 7.5 × 10-3= 2.125

pH = 2.125 + log (0.016 mol/0.02 mol) = 2.028 8


PERHITUNGAN KAPASITAS
BUFFER
Kemampuan larutan buffer untuk menahan perubahan pH setelah penambahan
asam atau basa disebut kapasitas buffer (β) dan didefinisikan sebagai berikut:

β = ΔB / Δ pH

ΔB = Konsentrasi molar asam atau basa yang ditambahkan


ΔpH = perubahan pH setelah penambahan asam atau basa

ΔpH = dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Henderson-Hasselbach

9
PERHITUNGAN KAPASITAS
BUFFER
Jika 0,002 mol HCl ditambahkan dalam buffer fosfat pada contoh sebelumnya,
berapa kapasitas buffernya?

Asam fosfat = 0.02 mol + 0.002 mol = 0.022 mol


Na Fosfat = 0.016 mol - 0.002 mL = 0.014 mol
pH = 2.125 + log (0.014 mol/0.022 mol) = 1.929
ΔpH = 2.028 - 1.929 = 0.099

ΔAB = 0.002 mol/0.3 L = 0.0067 M

β = 0.0067 M/0.099 = 0.067 M 10


2.
ANTIOKSIDAN
12

Banyak obat dalam bentuk larutan


mengalami degradasi oksidatif.
Seperti reaksi yang dimediasi oleh
radical bebas atau molekul oksigen
dan melibatkan penambahan
oksigen atau penghilangan hidrogen
13
3.
PENGAWET
15

Pengawet dibutuhkan:
○ Ketika akan membuat sediaan parenteral dosis ganda
untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme
yang terjadi ketika pemberian sejumlah obat.
○ Pengawet juga bisa ditambahkan pada sediaan
parenteral dosis tunggal yang tidak dapat disterilisasi
sebagai jaminan sterilitas untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme
16
4.
CHELATING
AGENTS
18

Chelating agent ditambahkan untuk membentuk kompleks, inaktivasi logam


seperti copper, iron dan zinc yang secara umum dapat mengkatalisasi degradasi
oksidatif obat. Sumber kontaminasi logam termasuk bahan: pelarut (air, karet
penutup dan wadah serta peralatan pada saat pembuatan
4.
MENINGKATKAN
KELARUTAN OBAT
DALAM AIR
20

• Seringkali zat lebih larut dalam campuran pelarut


KOSOLVEN daripada dalam satu pelarut saja
• Gejala itu disebut cosolvency
• Pelarut yang dlm kombinasi meningkatkan
kelarutan zat terlarut disebut cosolvent
• Mekanisme: pelarut campur mengatur polaritas
pelarut pada harga yang diinginkan zat terlarut
21

SURFAKTAN
(SURFACE
ACTIVE
AGENT)
22

SIKLO
DEKSTRIN α β
γ
23

o Siklodekstrin adalah senyawa oligosakarida siklis


SIKLO yang sekurang-kurangnya mengandung 6 unit D-(+)-
glukopiranosa berikatan pada ikatan glikosida α-1,4
DEKSTRIN dan mempunyai bentuk toroidal, dengan bagian
dalam bersifat hidrofobik dan bagian luar bersifat
hidrofilik.
o Siklodekstrin dikenal sebagai α, β dan γ-siklodekstrin
yang masing-masing terdiri dari enam, tujuh dan
delapan glukosa dengan dimensi rongga dan
kelarutan dalam air yang berbeda.
24

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai