. اْح َض ُر وا اْلِم ْنَبَر: َقاَل َرُس وُل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم: َقاَل، َعْن َك ْع ِب ْبِن َعْج َر َة
َفَلَّم ا. آِم َني: َفَلَّم ا اْر َتَق ى الَّد َرَج َة الَّثاِنَيَة َقاَل، آِم َني: َقاَل، َفَلَّم ا اْر َتَق ى َدَرَج ًة.َفَح َض ْر َنا
َيا َرُس وَل الَّلِه َلَقْد ِمَس ْع َنا ِم ْنَك اْلَيْو َم َش ْيًئا: َفَلَّم ا َنَز َل ُقْلَنا. آِم َني: اْر َتَق ى الَّد َرَج َة الَّثاِلَثَة َقاَل
ُبِعَد ِلَم ْن َأْد َر َك: َفَق اَل، ِإَّن ِج ِرْب يَل َعَلْيِه الَّصاَل ُة َو الَّس اَل ُم َعَر َض يِل: َم ا ُك َّنا َنْسَم ُعُه َقاَل
ِع ِل ِك ِع ِن ِق ِم
ُب َد َم ْن ُذ ْر ُت ْنَد ُه َفَلْم: َفَلَّم ا َر يُت الَّثا َيَة َقاَل. آ َني: ُقْلُت.َرَم َض اَن َفَلْم َيْغَف ْر َلُه
ِك ِع ِع ِل ِل ِق ِم
ُب َد َم ْن َأْد َر َك َأَبَو اُه اْل َبُر ْنَد ُه َأْو: َفَلَّم ا َر يُت الَّثا َثَة َقاَل. آ َني: ُيَص ِّل َعَلْيَك ُقْلُت
ِم ِخ
آ َني: ُقْلُت.َأَح ُد َمُها َفَلْم ُيْد اَل ُه اَجْلَّنَة
“Hadirlah kamu semua ke mimbar.” Maka kami pun hadir. Ketika Rasulullah saw naik ke
anak tangga pertama, beliau katakan: “Amin.” Ketika naik ke anak tangga kedua, beliau
katakan: “Amin”. Ketika naik ke anak tangga ketiga, beliau katakan lagi: “Amin.” Ketika
beliau turun, kami bartanya mengklarifikasi: “Wahai Rasulullah, hari ini kami telah
mendengar sesuatu yang tidak pernah kami dengar”. Rasulullah saw kemudian bersabda:
“Sesungguhnya Jibril mengajukan kepadaku, ia berkata: “Dilaknat orang yang bertemu
dengan Ramadhan, akan tetapi ia tidak diampuni. Maka aku katakan: “Amin.” Ketika aku
naik ke anak tangga kedua, ia berkata: “Dilaknat orang yang ketika namamu disebut, ia tidak
bershalawat kepadamu”. Aku katakan: “Amin.” Ketika aku naik ke anak tangga ketiga, ia
berkata: “Dilaknat orang yang kedua orang tuanya sampai usia lanjut bersamanya, atau salah
satu dari mereka, akan tetapi itu tidak membuatnya masuk surga.”Maka aku katakan:
“Amin.” Penjelasan Hadits Imam Al-Hakim menilai shahih hadits ini. Hadits ini mempuyai
banyak jalur periwayatan dan redaksi. Makna dari بعدadalah " ابعده هللاAllah melaknatnya."
Makna ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang lain. Dan barangsiapa yang Allah
melaknatnya, maka ia akan dimasukan kedalam neraka. Makna redaksi hadits أدرك رمضان فلم
( يغفر لهorang yang bertemu dengan Ramadhan, akan tetapi ia tidak diampuni), karena ia lalai
di bulan ini. Yakni dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang (maksiat) dan
ia tidak mendapatkan ilham untuk bertaubat sehingga sampai bulan Ramadhan habis, ia tidak
mendapatkan pengampunan. Redaksi hadits: بعد من ذكرت عنده فلم يصل عليك. Disebutkan dalam
redaksi hadits yang lain: ومن ذكرت عنده فلم يصل عليك فأبعده هللا. Artinya, "Orang yang ketika
namamu disebut di sampingnya, ia tidak bershalawat kepadamu maka Allah melaknatnya."
Hal ini menunjukan kewajiban bershalawat kepada Nabi ketika namanya disebut. Jika
namanya disebut berulang-ulang kali dalam satu majlis maka cukup dengan bacaan shalawat
pada kali pertamanya saja. Redaksi hadits: ... بعد من أدرك أبويه الكبر. Maknanya adalah karena ia
melalaikan hak kedua orang tuanya dan ia tidak berbakti kepadanya sehingga ia berhak
mendapatkan laknat dan masuk neraka. (Abdullah bin Muhammad bin As-Shiddiq Al-
Ghumari, Ghayatul Ihsan fi Fadhli Zakatil Fitri wa Fadhli Ramadhan , [Beirut, Alimul
Kutub], halaman 40-41).
Dari hadits dan penjelasnya dapat disimpulkan, ada tiga orang yang terhalang kebaikan
Ramadhan, yaitu: Orang yang menemuai bulan Ramadhan namun tidak mendapatkan
magfirah atau ampunan. Sebab, ia lalai dengan melakukan kemaksiatan dan tidak bertaubat
hingga Ramadhan berlalu. Orang yang ketika nama Nabi Muhammad saw disebut, ia tidak
bershalawat kepadanya. Orang yang masih menemui kedua atau salah satu orang
tuanya, namun ia menyia-nyiakanya dengan tidak berbakti dan melalaikan hak-haknya.
Naudzubillah mindzalik. Semoga kita tidak termasuk dari ketiganya. Amin. Wallahu a'lam
bisshawab.