Anda di halaman 1dari 7

Kita duduk di majelis ini untuk kita saling ingat mengingat kan akan bekal-bekal penting di dalam memasuki

bulan
yang Agung ini, sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah. Karena itu, Nabi shallallahu alaihi wasalam apabila
Ramadhan akan datang, beliau ingatkan akan keutamaan dari bulan tersebut.
Di dalam hadits Abi Hurairah yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan imam Muslim, Rasulullah bersabda:
َ ُ
‫وص ِفدت الشياطي‬ ،‫”إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار‬
“Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan
dibelenggu”
[Muttafaqun ‘alaihi]
Disini Rasulullah ingatkan kepada para sahabatnya, bagaimana besarnya nikmat datangnya ramadhan itu.
Datangnya ramadhan ini, diingatkan oleh Rasulullah disertai dengan keutamaan-keutamaan, diantaranya:

Hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam musnadnya dari abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

،‫يﻢ‬ ‫ح‬ ‫ج‬ ُ ‫ َو ُﺗﻐ َل ُﻖ فيﻪ َأب َو‬،‫اب ْال َج َّنة‬


َ ‫اب ْال‬ ُ ‫ ُﺗف َت ُﺢ فيﻪ َأب َو‬،‫ﻠﻟﺍ َﻋ َلي ُﻜﻢ ص َي َام ُﻪ‬
ُ ‫ﺽ‬ َ ‫ اف َ َﺘ‬،‫ َﺷﻬﺮ ُم َﺒ َارﻙ‬،‫ان‬ُ َ َ َ َُ َ َ
‫ﻗد جاءﻛﻢ رمض‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ َِ ِ ْ َ َ َ
َ َ َ َ َ َّ ََُ
‫ َمﻦ ُﺣ ِﺮ َﻡ ﺧ َﺘﻫا فقد ُﺣ ِﺮ َﻡ‬،‫يﻪ ليلة ﺧﺘ ِمﻦ أل ِﻒ ﺷﻬﺮ‬ ُ ‫الش َي‬
ِ ‫ ِف‬،‫اطي‬ِ ‫يﻪ‬
ِ ‫وﺗﻐﻞ ِف‬

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya.
Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya
terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka
sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad dalam Al-Musnad).

Berkah dalam bahasa arab adalah


‫ر‬
‫كﺘة الخﺘ‬
Banyaknya kebaikan (terus bertambah dan berkembang)

Maka kesempatan datangnya bulan Ramadhan ini, harusnya kita sambut dengan kesyukuran.
Dekatnya saat-saat perjumpaan dengan bulan Ramadhan, Terhadap seorang mukmin dan mukminah yang cinta
kepada Allah dan cinta kepada Rasulullah serta cinta kepada ketaatan, maka api kerinduannya terhadap bulan ini
semakin berkobar dan bertambah.
Terlihat langkahnya dalam menyambut bulan Ramadhan, ada persiapan-persiapan dalam menyambutnya.
Orang yang mendapati bulan Ramadhan itu adalah peluang dan kesempatan.
Karena diantara umat islam tidak sempat masuk ke dalam bulan Ramadhan dan juga ada diantara mereka masuk
ke bulan Ramadhan tapi tidak punya kemampuan beraktivitas didalamnya karena udzur. Maka oleh itu, siapa yang
diberikan kesempatan oleh Allah memasuki nya, maka itu nikmat yang sangat besar.
Perhatian salah satu kisah yang menakjubkan, diriwayatkan oleh imam Ahmad dan selainnya dari sahabat Tolhah
bin Ubaidillah. Tolah bin Ubaidillah mengisahkan bahwa pernah kota Madinah di datangi oleh 2 orang, lalu 2
orang ini masuk ke dalam islam (keislaman mereka bersamaan). Karena mereka ini berasal dari luar kota Madinah,
maka Tolhah bin Ubaidillah menampung mereka di rumahnya. Salah seorang dari keduanya, sangat bersungguh-
sungguh dalam ibadah, yang temannya biasa-biasa saja. Yang bersungguh-sungguh dalam ibadah ini, sampai
suatu dia pergi berangkat jihad fii sabilillah, dan dia mati syahid. Dan adapun temannya yang satu ini (ibadahnya
biasa-biasa saja) masih hidup setelahnya satu tahun, setelah 1 tahun dia juga wafat. Maka kejadian ini sangat
membekas di hati Tolhah bin Ubaidillah. Suatu hari, Tolhah bin Ubaidillah bermimpi, melihat 2 orang ini dalam
mimpinya. Dalam mimpinya, Tolhah bin Ubaidillah bersama dua orang ini berada di depan pintu surga. Maka
keluarlah Malaikat dari surga, lalu dia memanggil orang yang terakhir meninggal untuk masuk ke dalam surga
duluan. Lalu keluar lagi Malaikat yang lain lalu memanggil orang yang mati syahid masuk surga. Maka keduanya
mengatakan kepada Tolhah bin Ubaidillah "kamu, pulanglah dahulu belum saatnya kamu masuk ke sini" . Maka di
pagi hari nya Tolhah bin Ubaidillah menceritakan mimpi ini kepada para sahabat. Dan para sahabat pun heran
(kok bisa) yang terakhir meninggal duluan masuk surga. Akhirnya kisah ini sampai kepada Nabi shallallahu alaihi
wasalam (apabila mimpi sudah sampai ke Rasulullah dan Rasulullah tidak mengingkari, maka mimpi Tolhah ini
bukan mimpi sembarangan) . Maka Rasulullah bertanya kepada para sahabat:
َ
‫مﻦ أي ذلك ﺗع َج ُبون‬
Yang mana yang kalian herankan?
Maka para sahabat berkata:
ُ َ َ َ َّ ْ َ َ َ َ َ ُ ُ ً َ ُ َّ َّ َ َ َ َ َ َ ‫َ َ ُ َ ه‬
‫ي اج ِت َﻬادا ث َّﻢ استش ِﻬد َودﺧ َﻞ ﻫذا اْل ِﺧ ُﺮ ال َجنة ﻗﺒلﻪ‬
ِ ‫اَّلل ﻫذا ﻛان أﺷد الﺮج‬
‫ل‬ ِ ‫يا رسول‬
Wahai Rasulullah, laki-laki (yang pertama meninggal) adalah orang yang paling bersemangat dalam berjihad dari
yang lain, lalu dia mati syahid. Tapi mengapa orang yang lain (laki-laki yang meninggal belakangan) justru masuk
surga terlebih dahulu darinya?
Maka Rasulullah bersabda:
َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ََ
‫أليس ﻗد مكث ﻫذا بعده سنة‬
Bukankah orang ini hidup setahun setelahnya?
Para sahabat mengatakan:
Iya
Rasulullah bersabda:
َ َّ َ َ ََ َ َ َ ‫ََ َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ ه‬
‫وأدرﻙ رمضان فصاﻡ وصَّل كذا وكذا ِمﻦ سجد ٍة ِ يف السن ِة‬
Bukankah ia mendapatkan bulan Ramadan dan berpuasa? Ia juga telah mengerjakan shalat ini dan itu dengan
beberapa sujud dalam setahun?
Para sahabat mengatakan:
Iya
Rasulullah bersabda:

‫نفس بيدي‬
‫ي‬ ‫والذي‬
َ َ َ َّ َ َ َّ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ
‫ﺽ‬
ِ ‫ر‬‫اْل‬‫فما بينﻬما أبعد ِمما بي السم ِاء و‬
Demi jiwaku yang berada di tangannya. Sungguh, sangat jauh perbedaan antara keduanya (dalam kebajikan)
bagaikan antara langit dan bumi.

Oleh karena itu, ketika Allah memberi kesempatan kepada seorang muslim dan muslimah untuk bertemu dengan
ramadhan, maka ini adalah peluang, wajib untuk kita syukuri.
Maka di sini ada beberapa bekal agar Ramadhan kita lebih bermakna. Karena pengetahuan tentang hal ini
sangatlah penting. Jangan sampai kita luput berbagai keutamaan dan pahala, kita lewati pahala ini setiap hari di
hadapan kita, tapi karena kita tidak tahu ilmunya sehingga luput dari kita berbagai macam kebaikan dan
keutamaan.
Para sahabat itu, kalau mereka luput dari kebaikan subhanallah, luar biasa penyesalan mereka.
Pernah Ibnu Umar dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, disampaikan kepada beliau, bahwa abu Hurairah
meriwayatkan dari Nabi bahwa Rasulullah bersabda:
َ ُ ََ َ َ َ
‫َمﻦ ﺗ ِب َع َجنازة فلﻪ ِﻗ َﺘاط ِم َﻦ اْلج ِﺮ‬
“Siapa yang mengikuti jenazah, maka ia mendapatkan pahala satu qirath.”
Ibnu ‘Umar berkata bahwa Abu Hurairah memang telah mengungguli kita (dalam hal riwayatnya yang banyak,
pen.). Ibnu ‘Umar pun mengutus kepada Aisyah untuk menanyakan hal itu, Aisyah pun menyetujuinya bahwa Abu
Hurairah memang telah unggul dalam hal tersebut. Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma kemudian mengatakan,
َ َ َ َ َ ََ
‫لقد ف َّﺮطنا ِف ﻗ َﺮ ِاريط ك ِث َﺘ ٍة‬
“Sungguh kita telah luput dari qirath yang begitu banyak.” (HR. Muslim, no. 945)
Ibnu Umar disini baru dia tahu ada haditsnya.
Maka ilmu itu penting, agar kita bisa melihat lahan-lahan ketaatan , mungkin dia diam-diam saja dia bertafakur
masuk dalam berbagai macam bentuk ibadah dimana orang-orang tidak mengetahuinya. Ini diantara keindahan
ilmu agama.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya (hadits no. 6474) dari Sahl bin Sa’id bahwa
Rasulullah shallallahu
َ ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ َّ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫َمﻦ َيض َم َّﻦ ل َم َاب‬
‫ي ِرجلي ِﻪ أض َمﻦ لﻪ ال َجنة‬ ‫ي ِلحيي ِﻪ وما ب‬ ‫ِي‬
“Barang siapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) sesuatu yang ada di antara dua janggutnya
dan dua kakinya, kuberikan kepadanya jaminan masuk surga.”
Yang dimaksud dengan “sesuatu yang ada di antara dua janggutnya” adalah mulut, sedangkan “sesuatu yang ada
di antara dua kakinya” adalah kemaluan.

Dari Abu Hurairah


َ bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ ُ َ ْ َْ َ ‫َ َ َ ُ ُ ه‬
‫ْلﺧ ِﺮ ف َليقﻞ ﺧ ًﺘا أو ِل َيص ُمت‬
ِ ‫اَّلل واليو ِﻡ ا‬
ِ ‫مﻦ ﻛان يؤ ِمﻦ ِب‬

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia
diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

sebutkan Bekal bekal nya


1. Bekal yang pertama adalah kita bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan dan juga bergembira
dengan segala ketaatan yang ada dalam bulan Ramadhan tersebut.
Sebagaimana perintah Allah di dalam Al-Quran di surah yunus
َ َ ُ ۟ َْ َ َ َ ‫ه‬ َ ُ
‫َّلل َو ِب َﺮﺣ َم ِت ِﻪۦف ِﺒ َٰذ ِلك فل َيف َﺮ ُﺣوا ﻫ َو ﺧﺘ ِّم َّما َيج َم ُعون‬
ِ ‫ﻗﻞ ِبفض ِﻞ ٱ‬
Artinya: Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.
Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan (dari perkara dunia) ".
‫ه‬ َ
‫َّلل َو ِب َﺮﺣ َم ِت ِﻪۦ‬
ِ ‫ِبفض ِﻞ ٱ‬
‫ه‬ َ
Ada yang Menafsirkan ‫َّلل‬
ِ ‫ ِبفض ِﻞ ٱ‬adalah islam
َ َ
Dan ‫ و ِب َﺮﺣم ِت ِﻪۦ‬adalah al Quran

ada juga yang menafsirkan


‫ه‬ َ
Menafsirkan ‫َّلل‬
ِ ‫ ِبفض ِﻞ ٱ‬adalah al Quran
َ َ
Dan ‫ و ِب َﺮﺣم ِت ِﻪۦ‬adalah sunnah nabi shallallahu alaihi wasalam

Dan kita semua tidak meragukan bahwa bulan ramadhan ini terdapat di dalamnya kewajiban puasa dan ini
rukun islam ke lima.
Dan juga terdapat di dalamnya keutamaan al Quran yaitu bentuk keimanan terhadap Al Quran Dan juga
terdapat di dalamnya simbol-simbol islam.
Maka siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan maka itu lebih baik daripada dunia dan
segala isinya.
Dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan muslim
Dalam hadis qudsi Allah Ta’ala berfirman,

‫ وفﺮﺣة ﻋند لقاء ربﻪ‬،‫ فﺮﺣة ﻋند ِفطﺮه‬،‫للصائﻢ فﺮﺣتان‬


“Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan
kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.
Dimana waktu-waktu berbuka ini merupakan tempat doa mustajabah.
Dan juga pada waktu berbuka itu, Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari api neraka
Dari Abu Umâmah radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ََ ُ َ ‫َّ ه‬
‫َّلل ِﻋند ﻛ ِّﻞ ِفطﺮ ُﻋتق َاء مﻦ النار‬
ِ ِ ‫ِإن‬
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka pada setiap buka puasa.”
[Diriwayatkan oleh Ahmad. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albâny dan Syaikh Muqbil.]

Maka oleh karena itu kata para ulama. Misalnya ada dua orang yang sama-sama melakukan shalat malam.
Yang satunya di sholat malam dalam keadaan dia sambut dengan suka cita, dengan kesiapan dan yang
satunya dia sholat malam dalam keadaan dia lawan rasa ngantuknya. Maka kata para ulama yang lebih
besar ganjarannya adalah yang pertama.

2. Seorang hamba memperhatikan amalan-amalan hatinya. Poin yang kedua ini merupakan bab
pengetahuan dalam ilmu agama yang sangat mulia dan penting, sampai sebagian ulama mengatakan:
Seandainya ada seorang ahli fikih yang pekerjaannya hanya duduk menjelaskan kepada manusia tentang
niat-niat dan maksud-maksud mereka saja maka itu adalah hal yang sangat saya cintai.
Karena memang kebanyakan manusia dilalaikan dari hal ini.
Karena seharusnya ibadah itu pahalanya sudah menggunung berlipat-lipat, namun ternyata dia hanya
mendapatkan sedikit pahala. Dikarenakan dia tidak memiliki amalan hati yang mendukungnya.
Iman itu kata para ulama

‫القول بالسان واإلﻋتقاد بالقلب والعمﻞ بالجوارح واْلرﻛان‬


Iman itu adalah ucapan dengan lisan, keyakinan didalam hati, amalan dengan anggota tubuh
Ini yang dinamakan iman di dalam yang disepakati oleh ulama dari masa ke masa.
Jadi ucapan dengan lisan dihitung bagian dari iman, amalan hati dihitung bagian dari iman, amalan
anggota tubuh dihitung bagian dari iman.
Hanya saja dasar pokok daripada iman itu adalah amalan hatinya.
Hati inilah yang merupakan sebab keselamatan seorang hamba pada hari kiamat
Allah berfirman:

‫يﻢ‬ ‫ل‬ ‫س‬ َ ‫) إ ََّل َمﻦ َأ َت ه‬88( ‫ون‬


َ ‫اَّلل ب َق ْلب‬ َ َُ ََ َ ُ َ َ َ َ َ
‫( يوﻡ َل ينفع مال وَل بن‬89)
ٍ ِ ٍ ِ ِ
“(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna kecuali orang-orang yang menghadap Allah
dengan hati yang bersih” (QS. Asy Syu’aro’: 88

Dan hati ini adalah salah satu yang dinilai pada diri kita.
Diriwayatkan oleh imam Muslim dari abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
ُ َ ُ ُُ َ ُ ُ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ ُ َ ُ ُ َ َ َ ‫َّ ه‬
‫وبكﻢ َوأﻋ َم ِالﻜﻢ‬
ِ ‫ل‬ ‫ﻗ‬ ‫ل‬‫إ‬ِ ‫ﺮ‬ ‫ظ‬ ‫ن‬‫ي‬ ‫ﻦ‬ ‫ك‬ِ ‫ِإن اَّلل ال ينظﺮ ِإل صو ِرﻛﻢ وأمو ِالﻜﻢ و‬
‫ل‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan
amalan kalian.” (HR. Muslim no. 2564).

Abu Bakar Al-Muzani berkomentar tentang sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu,
َ َ َ ‫ه‬ َ ُ
‫ َول ِكﻦ‬، ‫ﻠﻟﺍ َﻋلي ِﻪ َو َسل َﻢ – ِب َصو ٍﻡ َوال َصال ٍة‬
‫ه‬
‫ﻠﻟﺍ – َصَّل‬ ُ
‫ل‬ ‫و‬ َ ‫ﻠﻟﺍ َﻋن ُﻪ – َأص َح‬
ُ ‫اب َر‬
‫س‬ ُ ‫ض‬ َ َ ْ َ َُ َ َ َ
ِ ‫م َا فاق َ أب َو ب َ ْ ِ ي‬
‫ر‬ – ‫ﺮ‬ ‫ك‬
‫س ٍء ﻛان ِ يف ﻗل ِﺒ ِﻪ‬
‫ِب ي‬

“Tidaklah Abu Bakar itu melampaui para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (semata-mata)
karena (banyaknya) mengerjakan puasa atau shalat, akan tetapi karena iman yang bersemayam di dalam
hatinya.”
Karena itulah seorang hamba harus melihat amalan-amalan hatinya ketika masuk di bulan ramadhan.
Rasulullah mengisyaratkannya dalam hadits Abu Hurairah riwayat Bukhari dan muslim

....... ‫مﻦ صاﻡ رمضان إيمانا‬


Di dalam hadits ini terdapat kewajiban menghidupkan puasa, sholat malam, sholat pada malam lailatul
qadr dengan keimanan (tauhid). Memurnikan ibadah hanya untuk Allah dan ini adalah pokok baiknya
amalan.
Karena kalau tauhidnya rusak maka akan rusak pula semua amalannya.
ُ ۤ َ ُ َٰ ْ َ ُ ‫َ َ ى‬
‫َوﻗ ِدمنا ِال َما َﻋ ِملوا ِمﻦ َﻋ َم ٍﻞ ف َج َعلنﻪ ﻫ َﺒاء َّمنثو ًرا‬
Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan)
debu yang beterbangan.
Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َّ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ
َ ‫ون َّﻦ م َﻦ ْال َخاش‬ َ ‫وح إ َلي َك َوإ َل هالذ‬
َ
ُ َََ
‫يﻦ‬ ِ ِ ِ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫ل‬‫و‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬ ‫ط‬ ‫ﺒ‬‫ح‬‫ي‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ك‬‫ش‬ ‫أ‬ ‫ي‬ِ ‫ل‬ ‫ك‬‫ل‬ِ ‫ﺒ‬‫ﻗ‬ ‫ﻦ‬ ‫م‬ِ ‫يﻦ‬ ِ ِ ِ ‫ولقد ي‬
ِ ‫أ‬
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu
berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”
(Qs. Az Zumar: 65).
Dalam ayat lain Allah berfirman:
َ ُ ُ َ َ َ َُ َ ََ
‫شكوا ل َح ِﺒط َﻋن ُﻬﻢ َّما ﻛانوا َيع َملون‬‫ولو ا‬
Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.

Maka sebelum masuk ramadhan perbaiki tauhidnya. Dan merupakan syarat seorang itu bisa berjumpa
dengan Allah dijelaskan di dalam al Quran:
ًۢ َ َ ُ ‫وا ل َقا َء َرِّبﻪۦ َف ْل َيع َمﻞ َﻋ َمًل َص َٰ ل ًحا َو ََل‬
۟ ُ َ َ َ َ َ
‫شﻙ ِب ِع َﺒاد ِة َرِّب ِﻪۦأ َﺣدا‬
ِ ‫ي‬ ِ ِ ِ ‫فمﻦ ﻛان يﺮج‬

3. Hendaknya kita sambut bulan Ramadhan itu dengan taubat dan istighfar.
Saudaraku....
Hidup ini berputar dengan sangat cepatnya, dia bergulir dan tidak ada yang bisa menghentikannya.
Akan datang masanya ajal itu akan berakhir,
َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ۤ َ َ َ ٌۚ َ َ َّ ُ ِّ ُ َ
‫اﻋة َّوَل َيستق ِد ُمون‬ ‫و ِلﻜﻞ ام ٍة اجﻞ ف ِاذا جاء اجلﻬﻢ َل يستأ ِﺧﺮون س‬
Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta
penundaan atau percepatan sesaat pun.
َ ُ َ ُ َ َ َّ ُ ِۗ َ ْ ُ َ ۤ َ َ ُ
‫ﻛﻞ نفس ذا ِٕىقة المو ِت ثﻢ ِالينا ﺗﺮجعون‬
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan

Maka kita perlu mengingat hari-hari kehidupan ini, kita mengambil pelajaran.
Begitu masuk Ramadhan, subhanallah hari-hari Ramadhan berjalan dengan cepatnya. Dan tidak terasa
sudah berakhir Ramadhan.
Inilah hari-hari kehidupan, berjalan dengan cepatnya. Maka apabila kita tidak menyambutnya dengan
segera dan tidak ada taubat dan istighfar, maka dikhawatirkan ketika ajal datang seorang hamba dalam
keadaan lalai. Maka kita menyambut Ramadhan ini dengan taubat dan istighfar.
Dan taubat, padanya harus terpenuhi 5 syarat:
1. Ikhlas dalam taubatnya
2. Dia tinggalkan perbuatan dosanya
3. Dia sesali perbuatan dosa itu
4. Dia berniat sungguh-sungguh tidak akan mengulangi dosa itu lagi
5. Dia bertaubat sepanjang masih ada waktu. Sebelum nyawa belum sampai ke tenggorokan dan sebelum
matahari terbit dari arah terbenamnya

4. Hendaknya amalan seorang hamba itu di bulan ramadhan sesuai dengan islam dan sesuai dengan sunnah
Rasulullah. Karena islam ini bukan warisan nenek moyang atau menurut perasaan kita, tapi merupakan
wahyu dari Allah Diturunkan melalui perantara Nabi shallallahu alaihi wawasalam. Karena itu Allah
menegaskan
َ َ َ ِّ ُ َ َ
‫يﻦ ُﺣنفا َء‬ َ ‫َو َما ُأم ُﺮو ۟ا إ ََّل ل َيع ُﺒ ُد ۟وا ٱ ه‬
‫َّلل ُمخ ِل ِصي لﻪ ٱلد‬ ِ ِ ِ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama yang lurus

Ini menunjukkan bahwa agama itu dibangun diatas perintah (harus ada perintah)
Jadi, amalan itu harus dibangun diatas islam dan sunnah. Tanpa islam amalan tidak akan diterima

‫شي َﻦ‬
َٰ ْ َ َ َٰ
‫خ‬ ‫ال‬ ‫ﻦ‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫اال‬ ‫ف‬ ‫و‬َ ‫َو َمﻦ َّيب َتغ َغ َﺘ اَلس ًَلﻡ دي ًنا َف َلﻦ يق َﺒ َﻞ من ٌُۚﻪ َو ُﻫ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Makan ‫ اإلسالﻡ‬disini bisa berupa agama selain yahudi, nashora dan selainnya

dan ‫اإلسالﻡ‬

Juga bisa bermakna tuntunan nabi shallallahu alaihi wasalam.


Jadi siapa yang beramal tidak diatas tuntunan nabi, maka dia beramal tidak diatas islam.

Dalam riwayat Muslim dari Aisyah, disebutkan,


َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
‫س َﻋلي ِﻪ أم ُﺮنا ف ُﻬ َو َرد‬ ‫مﻦ ﻋ ِمﻞ ﻋمال لي‬
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.”

Anda mungkin juga menyukai