Anda di halaman 1dari 18

‫فتح القوي المتي‬

‫َّ‬
‫وتتمة الخمسي‬ ‫يف رشح األربعي‬
‫للنووي وابن رجب رحمهما هللا‬

‫تأليف‬

‫عبد المحسن بن حمد العباد البدر‬

‫‪1‬‬
‫الحديث األول‬
ُ
‫ سمعت رسول هللا‬:‫قال‬ ‫أب حفص عمر بن الخطاب‬ ‫أمي المؤمني ي‬ ‫عن‬
ُ َ ،‫لكل امرئ ما نوى‬ َّ
ِّ ‫ وإنما‬،‫بالنيات‬
َّ َّ
‫فمن كانت هجرته إىل هللا‬ ‫ (( إنما األعمال‬:‫يقول‬
ُ ُ
‫ ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها‬،‫ورسوله فهجرته إىل هللا ورسوله‬
.)) ‫فهجرته إىل ما هاجر إليه‬
ِّ َ ‫رواه‬
‫إماما المحدثي أبو عبد هللا دمحم بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغية بن‬
‫ وأبو الحسي مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيي النيسابوري يف‬،‫بردزبه البخاري‬
َّ ُّ
.‫أصح الكتب المصنفة‬ ‫صحيحيهما اللذين هما‬
Dari Umar bin al-Khaththab radhiallahu 'anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda,
"Hanyasanya perbuatan-perbuatan itu dengan niat, dan sesungguhnya setiap orang
bergantung dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah
dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya.
Dan barangsiapa yang hijrahnya untuk dunia yang ingin ia perolehnya, atau untuk wanita
yang ingin ia nikahinya, maka hijrahnya kepada apa-apa yang ia berhijrah
kepadanya".
Diriwayatkan oleh dua orang Imam ahli hadits; Abu Abdillah Muhammad bin
Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari, dan Abul Husain Muslim bin
Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi, di dalam kedua kitab Shahih mereka yang
merupakan kitab paling shahih yang pernah ditulis.
َّ ‫ وقد‬،‫وغيهم‬
:‫تفرد بروإيته عن عمر‬ ‫نن‬
ُ ‫إلسن ر‬ ‫ ـ أخرجه إلبخاري ومسلم وأصحاب‬1
‫يحث بن‬ َّ َّ ُ ‫علقمة‬
‫وتفرد عنه ر‬ ،‫إلتيم‬
‫ي‬ ‫وتفرد به عنه دمحم بن ؤبرإهيم‬ ،‫إلليث‬
‫ي‬ ‫بن وقاص‬
ُ ُ
،‫ وه هاتحته‬،‫ هو من غرإب صحي إلبخاري‬،‫ ثم كي إخآخوو عنه‬،‫سعيد إألنصاري‬
ُ ‫ن‬
)) ... ‫ؤىل إلرحمن‬ ‫أب هريرة (( كلمتا حبيبتا‬
‫ وه حديث ي‬،‫ومثله يف ذلك خاتمته‬
ً
. ‫ وه أيضا من غرإب إلصحي‬،‫إلحديث‬
PENJELASAN HADITS

2
Hadits ini dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Muslim, Ash-haabus Sunan (Abu Dawud, At
Tirmidzi, an Nasa’I, Ibn Majah), dan selain mereka. Dan telah menyendiri periwayatan hadits
ini dari Umar; Alqamah bin Waqqash Al-Laitsi (kibaru tabiin). Dan menyendiri periwayatannya
juga dari Alqamah; Muhammad bin Ibrahim At-Taimi (pertengahannya tabiin). Dan menyendiri
periwayatannya juga dari Muhammad; Yahya bin Said Al-Anshari (sigharu tabiin). Kemudian
banyak para periwayat hadits ini yang mengambilnya dari Yahya. Maka hadits ini termasuk
hadits-hadits gharib dalam Shahih Al-Bukhari. Dan hadits ini merupakan pembuka dalam Shahih
Al-Bukhari. Demikian juga di akhir Shahih Al-Bukhari, yaitu hadits Abu Hurairah; "Dua kata yang
dicintai Allah…". Maka hadits ini pun termasuk hadits-hadits gharib dalam Shahih Al-Bukhari. (
hadits Muhammad bin Fudhail dari Umarah bin al-Qa'qa' dari Ibnu Zur'ah dari Abu Hurairah r.a.,
katanya Rasulullah saw. bersabda:
‫ سبحان هللا وبحمده سبحان هللا العظيم‬: ‫كلمتان حبيبتان الى الرحمه خفيفتان على اللسان ثقيل تان فى الميزان‬

Ada dua kalimat yang dicintai Allah Yang Maha Pengasih dan ringan diucapkan namun berat
dalam mizan, yaitu subhanallah wa bihamdihi, subhanallah (Mahasuci Allah dan segala puji
bagi-Nya. Mahasuci Allah Yang Maha Agung) (HR Muttafaq 'alaih).[9]
Hadits ini di kalangan sahabat hanya diriwayatkan oleh Abu Hurairah, lalu darinya hanya
diriwayatkan oleh Abu Zur'ah, lalu dari Abu Zur'ah tanya diriwayatkan oleh 'Umarah, lalu dari
'Umarah hanya diriwayatkan oleh Muhammad bin Fudhail

hadis gharib adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu perawi. Baik pada salah satu
tingkatan perawinya saja, seperti hanya diriwayatkan oleh seroang sahabat. Atau semua
mata rantainya hanya ada satu periwayat.

Status Hadits Gharib


Istilah hadits gharib ini tidak ada kaitannya dengan shahih dan dha’ifnya sebuah hadits.
Bila sebuah hadits dinyatakan oleh seorang ulama sebagai hadits gharib, bukan berarti
maksudnya mendha’ifkan. Namun hanya menjelaskan kuantitas sanadnya.
Adapun untuk mengetahui derajat atas status hadits, maka kita harus bisa menemukan
keterangan bahwa hadits itu shahih, hasan atau dha’if secara jelas dan tegas.

Hadits ini hanya Umar bin Khattab yang meriwayatkannya, tidak ada sahabat lain selain
beliau.

‫رن‬
‫ وقد إهتت جماعة من أهل إلعلم‬،‫إألربعن بووإ إلحديث‬ ُ ‫ ـ إهتت إلن‬2
‫وي أحاديث‬
‫إلمقدس إهتت كتابه‬ ‫إلغث‬‫ وعبد ن‬،‫ منوم إإلمام إلبخاري إهتت صحيحه به‬،‫كتبوم به‬
‫ي‬ ‫ي‬
‫ وإهتت‬،‫وشح إلسنة به‬ ‫ وإلبغ ي إهتت كتابيه مصابي إلسنة ر‬،‫عمدة إألحكام به‬
،‫إلصغي به‬
‫ر‬ ‫ط كتابه إلجامع‬
‫إلسي ي‬
An-Nawawi membuka kitab hadits Arba'in-nya dengan hadits ini. Dan sebagian besar
3
ulama membuka kitab-kitab mereka juga dengan hadits ini. Di antara mereka Imam AlBukhari,
beliau membuka kitab Shahih-nya dengan hadits ini. Abdul Ghani Al-Maqdisi, beliau membuka
kitab Umdatul Ahkam-nya dengan hadits ini. Al-Baghawi, beliau membuka kedua kitabnya;
Mashabihus Sunnah dan Syarhus Sunnah dengan hadits ini, AsSuyuthi beliau membuka kitabnya
yang bernama Al-Jami'ush Shaghir dengan hadits ini.

ً ‫ن‬
‫ (( هصل‬:)35/1( ‫وعقد إلن وي يف أول كتابه إلمجموع رشح إلمووب هصال قال هيه‬
‫ن‬ ‫ن‬
‫ أورد هيه ثالث‬،)) ‫يف إإلخالص وإلصدق وإحضار إلنية يف جميع إألعمال إلبارزة وإلخفية‬
َّ َّ
‫ (( حديث صحي متفق‬:‫ وقال‬،)) ‫بالنيات‬ ‫ ثم حديث (( ؤنما إألعمال‬، ‫آيات من إلقرآ‬
‫ وه ؤحدى ق إعد إإليما وأول‬،‫ و ُمجمع عىل عظم م قعه وجللته‬،‫عىل صحته‬
ُ
، ‫دعابمه وآكد إألركا‬
An-Nawawi pun memberi judul pasal di permulaan kitabnya yang bernama Al-Majmu' Syarhul
Muhadzdzab (1/35), "Pasal tentang ikhlas dan memurnikan niat (untuk Allah) dalam segala
amalan yang tampak dan yang tersembunyi". Kemudian beliau membawakan tiga ayat dari Al-
Qur'an, kemudian hadits innamal a'maalu bin niyyat. Lalu beliau berkata, "Ini hadits shahih,
disepakati atas keshahihan dan keagungannya. Hadits ini merupakan salah satu kaidah-kaidah
keimanan. Dan merupakan awal penguat keimanan dan rukunnya
ً ً ‫ن‬ ‫ُ ن‬
:‫ وقال أيضا‬،‫سبعن بابا من إلفقه‬
‫ر‬ ‫ يدخل هوإ إلحديث يف‬:‫شاهع رحمه هللا‬
‫ي‬ ‫قال إل‬
،‫ه ثلث إلعلم‬
Asy-Syafi'i rahimahullah telah berkata, "Hadits ini masuk ke dalam tujuh puluh bab dalam
fiqih". Beliau berkata pula, "Hadits ini sepertiga ilmu".
ُ ‫ وه أحد إألحاديث إلث عليوا‬،‫غيه‬ ً
ُ ‫أيضا ر‬
،‫مدإر إإلسالم‬ ‫ي‬ ‫وكوإ قاله‬
Demikian pula hal ini dikatakan oleh para ulama lainnya. Hadits ini pun merupakan adalah satu
hadits yang berporos padanya agama Islam.
ِّ ‫ن‬ ُ
‫ وقد‬،‫ حديث‬:‫ وقيل‬، ‫ إثنا‬:‫ وقيل‬،‫ أربعة‬:‫ وقيل‬،‫ ثالثة‬:‫ هقيل‬،‫وقد إختلف يف عدها‬
َّ ُ
‫كلوا نف جزء إألر ر ن‬
،‫بعن‬ ‫ي‬ ‫جمعتوا‬
Dan para ulama berselisih dalam jumlah hadits yang merupakan poros agama Islam. Di antara
mereka ada yang mengatakan tiga buah hadits. Ada yang mengatakan empat. Ada pula yang
mengatakan dua. Dan ada yang mengatakan satu saja. Dan saya (Imam An-Nawawi) telah
mengumpulkan seluruhnya dalam juz arba'in
ً ‫رن‬
،‫أربعن حديثا‬ ‫هبلغت‬
mencapai empat puluh hadits

4
َّ َّ
،‫يستغث ُمتد ِّين عن معرهتوا؛ ألنوا كلوا صحيحة‬
‫ي‬
‫ن‬ ‫ال‬
tidak dapat seorang pun yang beragama merasa cukup dari mengetahui hadits-hadits ini Karena
seluruhnya shahih
‫ن‬
‫وغي‬
‫ يف إألص ل وإلفروع وإلزهد وإخآدإب ومكارم إألخالق ر‬،‫جامعة ق إعد إإلسالم‬
،‫ذلك‬
dan terkumpul padanya kaidah-kaidah Islam, baik dalam masalah prinsip-prinsip agama, cabang-
cabangnya, zuhud, etika-etika Islam, ajaran akhlak-akhlak yang baik, dan lain-lainnya

‫ومتق ِّدم أسالهنا من إلعلماء ن‬


ُ ‫بأبمتنا‬
َّ ‫تأسيا‬
ًّ ُ َّ
،‫رص هللا عنوم‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫إلحديث‬ ‫بووإ‬ ‫بدأت‬ ‫ما‬ ‫وإن‬
Dan saya memulai dengan hadits ini karena ingin mencontoh para Imam kita dan para pendahulu
salaf kita dari kalangan para ulama radhiallahu 'anhum
ُ ‫وقد إبتدأ به‬
،‫ؤمام أهل إلحديث بال ُمدإهعة أب عبد هللا إلبخاري صحيحه‬
Dan kenyataannya pun hadits ini telah dimulai oleh imam ahli hadits -tanpa diingkari lagi- Abu
Abdillah Al-Bukhari dalam Shahih-nya.

ُّ َّ
‫بووإ إلحديث؛‬ ‫إهتتاح إلكت‬ ‫يستحب‬ ‫ونقل جماعة أ إلسلف كان إ‬
dan sebagian ulama menukilkan bahwa para ulama salaf menyukai dan menganggap baik untuk
memulai kitab-kitab mereka dengan hadits ini
َّ ً
‫إلنية وإرإدته وجه هللا تعاىل بجميع أعماله إلبارزة‬ ‫عىل تصحي‬ ‫تنبيوا للطال‬
َّ
،‫وإلخفية‬
Sebagai peringatan bagi penuntut ilmu agar meluruskan kembali niatnya hanya untuk mengharap
wajah Allah Ta'ala semata dalam segala perbuatannya yang tampak dan yang tersembunyi

‫مودي‬ ‫بن‬ ‫إلرحمن‬ ‫عبد‬ ‫سعيد‬ ‫أب‬ ‫إإلمام‬ ‫عن‬ ُ


‫وروينا‬
‫ي‬
ً
ِّ ‫كتابا بدأت نف َّأول‬ ُ َّ
،‫كل باب منه بووإ إلحديث‬ ‫ي‬ ‫ ل صنفت‬:‫ـ رحمه هللا ـ قال‬
Dan telah diriwayatkan kepada kami dari Imam Abu Said Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah
(beliau tabiut tabiin, beliau murid dari Sufyan Ats-Tsauri. Adapun murid beliau adalah
Abdullah bin Mubarak), beliau berkata, "Jika aku menulis sebuah kitab, niscaya akan saya
jadikan hadits ini pada permulaan setiap bab
ً ِّ ً
،‫ من أرإد أ ُيصنف كتابا هليبدأ بووإ إلحديث‬:‫وروينا عنه أيضا قال‬
ُ
Dan kami pun telah diriwayatkan dari beliau juga, bahwa beliau berkata, "Barangsiapa ingin
menulis sebuah kitab, maka hendaknya ia memulainya dengan hadits ini.

5
ُ
‫إلشاهع‬
‫ي‬ ‫إلخطاب‬
‫ي‬ ‫إلخطاب‬ ‫بن‬ ‫إهيم‬
‫ر‬ ‫ؤب‬ ‫بن‬ ‫محمد‬ ‫بن‬ ‫حمد‬ ‫وقال إإلمام أب سليما‬
ُّ ِّ ‫ن‬
‫يستحب تقديم‬ ‫ كا إلمتقدم من شي خنا‬:‫إإلمام يف كتابه إلمعالم رحمه هللا تعاىل‬
ِّ ُ ‫كل رسء ُينشأ‬
ِّ ‫حديث (إألعمال بالنيات) أمام‬
‫ويبتدأ من أم ر إلدين؛ لعم م إلحاجة ؤليه‬ ‫ي‬
‫ن‬
.)) ‫يف جميع أن إعوا‬
Dan Imam Abu Sulaiman Hamd bin Muhammad bin Ibrahim bin Al-Khaththab
Al-Khaththabi Asy-Syafi'i, seorang Imam rahimahullah, ia berkata dalam kitabnya yang
bernama Al-Ma'alim, "Dahulu, orang-orang pendahulu dari guru-guru kami menyukai
memulai segala sesuatu dengan hadits ini, dan memulainya dalam perkara-perkara agama,
karena semua perkara agama membutuhkan hadits ini".

َّ َّ ‫ن‬
‫صحته‬ ‫ (( وإتفق إلعلماء عىل‬:)61/1( ‫يف جامع إلعل م وإلحكم‬ ‫وقال إبن رج‬
ُ ُ َّ
‫ وأقامه مقام إلخطبة له؛ ؤشارة منه‬، ‫ وبه صدر إلبخاري كتابه إلصحي‬،‫وتلقيه بالق ُب ل‬
‫ن‬ ‫ن‬ َّ َّ ‫ؤىل أ‬
.)) ‫ ال ثمرة له يف إلدنيا وال يف إخآخرة‬،‫كل عمل ال ُيرإد به وجه هللا هو باطل‬
Ibnu Rajab, dalam Jami'ul 'Ulumi wal Hikam (1/61) berkata, "Para ulama telah sepakat atas
keshahihan dan diterimanya hadits ini. Dan Al-Bukhari pun memulai kitab Shahihnya dengan
Hadits ini, dan memposisikannya sebagai khuthbah (muqaddimah)nya. Hal ini sebagai isyarat
dari beliau bahwa setiap amalan (apapun) yang tidak diperuntukkan (dalam mengamalkannya)
karena wajah Allah, maka amalan tersebut bathil, tidak menghasilkan suatu apapun, baik di
dunia maupun di akhirat".

ِّ ُ
‫ ه ُروي عن‬،‫إلث يدو ُر إلدين عليوا‬
‫ (( وهوإ إلحديث أحد إألحاديث ي‬: ‫ ـ قال إبن رج‬3
ً ‫ن‬ ‫ن‬ َّ
‫ وعن إإلمام‬،‫سبعن بابا من إلفقه‬‫ر‬ ‫ ويدخل يف‬،‫ هوإ إلحديث ثلث إلعلم‬:‫إلشاهع أنه قال‬
‫ي‬
‫ وحديث‬،)‫ حديث عمر (إألعمال بالنيات‬:‫ أص ل إإلسالم عىل ثالثة أحاديث‬:‫أحمد قال‬
‫ (إلحالل ِّر ن‬:‫بشي‬ ‫ن‬
‫بن‬ ‫ وحديث إلنعما بن ر‬،)‫عائشة (من أحدث يف أمرنا ما ليس منه هو رد‬
‫وإلحرإم ِّر ن‬
.)) )‫بن‬
Ibnu Rajab berkata, "Hadits ini salah satu hadits yang Islam berporos padanya.
Diriwayatkan dari Asy-Syafi'i bahwa beliau berkata, 'Hadits ini merupakan sepertiga ilmu,
dan masuk ke dalam tujuh puluh bab dalam fiqih'. Dan Imam Ahmad berkata, 'Pokok-pokok
Islam terdapat pada tiga hadits; hadits Umar (al-A'malu bin Niyyat), hadits 'Aisyah (Barangsiapa
yang mengada-ada perkara baru dalam urusan kami ini maka ia tertolak), dan hadits An-Nu'man
bin Basyir (Yang halal itu jelas, dan haram itu jelas)

6
َّ ِّ َّ ‫ن‬ ً
‫ (( هإ إلدين كله يرجع ؤىل هعل‬:‫) يف ت جيه كلم إإلمام أحمد‬71/1( ‫وقال أيضا‬
ُ ُّ ُّ
‫ وهوإ كله تض َّمنه حديث إلنعما‬،‫ وإلت قف عن إلشبوات‬،‫إلمأم رإت وترك إلمحظ رإت‬
،‫بشي‬
‫بن ر‬
Beliau juga berkata (1/71) dalam menjelaskan maksud perkataan Imam Ahmad, "Hal itu, karena
agama ini seluruhnya mengandung pelaksanaan perintah-perintah dan larangan dari hal-hal yang
haram (dilarang) serta (anjuran untuk) tidak melakukan perkara-perkara yang syubuhat (samar-
samar, belum jelas hukumnya). Dan semua ini terkandung dalam hadits An-Nu'man bin Basyir
=================================================================
Bila ‘Abdullah bin az-Zubair bin al-‘Awwâm Radhiyallahu anhum adalah anak yang pertama
kali terlahir di muka bumi ini dari kalangan Muhâjirin pasca hijrah di Madinah, maka tokoh kita
sekarang, Nu’mân bin Basyîr Radhiyallahu anhuma merupakan anak yang pertama kali
dilahirkan dari kalangan Anshâr setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah ke
Madinah.
Pada saat Mu’âwiyah bin Abu Sufyân berkuasa, Nu’mân bin Basyîr Radhiyallahu anhuma
ditunjuk menjadi gubernur kota Kufah.
Imam adz-Dzahabi rahimahullah mengatakan bahwa riwayat haditsnya berjumlah 114 hadits
===================================================================

َّ
:‫وإنما يت ُّم ذلك بأمرين‬
َّ ‫ُ ن‬
َّ
‫تضمنه‬ ‫ وهوإ ه إلوي‬،‫إلعمل يف ظاهره عىل ُم إهقة إلسنة‬ ‫ أ يك‬:‫أحدهما‬
.)‫ (من أحدث ن يف أمرنا ما ليس منه هو رد‬:‫حديث عائشة‬
ُ َّ َّ َّ ‫ أ يك إلعمل نف باطنه ُيقص ُد به وجه هللا‬:‫وإلثاب‬ ‫ن‬
‫تضمنه حديث‬ ‫ كما‬،‫وجل‬ ‫عز‬ ‫ي‬ ‫ي‬
.)‫ (إألعمال بالنيات‬:‫عمر‬
Dan hal di atas, tidaklah tepenuhi (syarat-syaratnya) melainkan dengan dua perkara;
pertama, amalan itu zhahirnya harus sesuai dengan sunnah. Dan inilah yang terkandung dalam
hadits 'Aisyah (Barangsiapa yang mengada-ada perkara baru dalam urusan kami ini maka ia
tertolak).
Kedua, amalan tersebut secara batin harus diperuntukkan karena wajah Allah. Inilah yang
terkandung dalam hadits Umar (al-A'malu bin Niyyat)"

‫ن‬ ً ُُ ُ ‫وأورد‬
‫إلث يدور عليوا‬
‫ي‬ ‫إألحاديث‬ ‫ف‬‫ي‬ ‫إلعلماء‬ ‫بعض‬ ‫عن‬ ) 63 ‫ـ‬ 61 / 1( ‫ال‬ ‫بن رج نق‬
َّ َّ
،‫ خمسة‬:‫ ومنوم من قال‬،‫ أربعة‬:‫ ومنوم من قال‬، ‫ ؤنوا إثنا‬:‫ وأ منوم من قال‬،‫إإلسالم‬
َّ
‫ (( ؤ أحدكم ُيجمع‬:‫إلث ذكرها عنوم باإلضاهة ؤىل إلثالثة إألوىل حديث‬ ‫وإألحاديث ي‬
7
ُ
(( :‫ وحديث‬،)) ‫ (( من حسن ؤسالم إلمرء تركه ما ال يعنيه‬:‫ وحديث‬،)) ‫خلقه ن يف بطن ِّأمه‬
ُّ ‫ (( ال يؤمن أحدكم حث يح َّ ألخيه ما يح‬:‫ وحديث‬،)) ‫طي ًبا‬ َّ
ِّ ‫ؤال‬ ِّ ‫ؤ َّ هللا‬
‫طي ال يقبل‬
:‫ وحديث‬،)) ‫ (( ال نضر وال نضإر‬:‫ وحديث‬،)) ‫لنفسه‬
‫ؤذإ أمرتكم بأمر هابت إ منه ما‬ ((
‫ن‬
‫ وإزهد هيما عند إلناس يحبك إلناس‬،‫ (( إزهد يف إلدنيا يحبك هللا‬:‫ وحديث‬،)) ‫إستطعتم‬
ِّ
.)) ‫ (( إلدين إلنصيحة‬:‫ وحديث‬،))
Dan Ibnu Rajab pun membawakan penukilan-penukilan (1/61-63) dari sebagian para ulama
tentang hadits-hadits yang berporos padanya agama Islam. Di antara ulama ada yang mengatakan
bahwa hadits-hadits tersebut berjumlah dua hadits. Ada yang mengatakan empat. Ada pula yang
mengatakan lima. Dan hadits-hadits yang beliau sebutkan dari mereka -selain tiga hadits yang
telah disebutkan di atas- adalah hadits;
"Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut
ibunya…", dan hadits "Salah satu kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apaapa
yang

tidak bermanfaat baginya", dan hadits "Sesungguhnya Allah itu Mahabaik,


dan Ia tidak menerima kecuali apa-apa yang baik…", dan hadits "Tidak sempurna
keimanan seorang di antara kalian sampai ia mencintai untuk saudaranya
sebagaimana ia mencintai untuk dirinya sendiri", dan hadits "Tidak boleh
memadharratkan dan tidak boleh saling membahayakan", dan hadits "Jika aku
memerintahkan sesuatu, maka lakukanlah semampu kalian!", dan hadits "Berbuat
zuhudlah di dunia ini, niscaya Allah akan mencintaimu. Dan berbuat zuhudlah
terhadap apa-apa yang dimiliki manusia, niscaya mereka mereka akan mencintaimu",

َ ُ َ َّ
dan hadits "Agama adalah nasihat".
َّ َّ
‫ و(الـ) يف‬،‫ أداة حص‬:)‫ (إنما‬،)) ‫ (( إنما َّاألعمال بالنيات‬:‫ـ قوله‬4
َ ُ
َّ
،‫ إنها خاصة يف القرب‬:‫(األعمال) قيل‬
َّ ‫ (( إنما األعمال‬,Hanyasanya perbuatan-perbuatan itu dengan
Sabdanyaَ " ‫بالنيات‬
niat ."
"Innama" merupakan kata yang berfungsi sebagai pembatas. Adapun "al"
dalam kata "ala'maal,"
maka para ulama ada yang mengatakan bahwa fungsinya sebagai pengkhusus,
sehingga amalan-amalan yang dimaksud adalah qurbah (ibadah dan
pendekatan diri kepada Allah) saja

ِّ َّ
،‫ إنها للعموم يف كل عمل‬:‫وقيل‬
Dan ada pula yang mengatakan bahwa ia berfungsi sebagai pengumum,
sehingga amal-amal di sini mencakup segala macam amal dan perbuatan

8
َ ُ
،‫فما كان منها قربة أ ِثيب عليه فاعله‬
Maka segala amalan yang merupakan qurbah (ibadah dan pendekatan diri
kepada Allah pelakunya akan diberi pahala (oleh Allah)
َّ
َ ‫فإن َص‬
‫احبه‬ ‫وما كان منها من أمور العادات كاألكل رُ ر‬
‫والش ِب والنوم‬
َ ِّ ََ ُ
،‫يثاب عليه إذا نوى به التقوي عىل الطاعة‬
Dan jika amal perbuatan tersebut merupakan adat istiadat dan kebiasaan
semata, seperti makan, minum, dan tidur, maka jika pelakunya meniatkan hal-
hal tersebut sebagai penguat dirinya untuk taat kepada Allah, ia akan diberi
pahala (oleh Allah).

ً َّ
‫ األعمال‬:‫ أي‬،)‫واأللف والالم بـ(النيات) بدال من الضمي (ها‬
َّ
،‫بنياتها‬
Adapun "al" dalam kata "an-niyat" merupakan pengganti dari dhamir (kata
ganti) "ha". Maksudnya; amalan-amalan itu dengan niatnya
َّ َ َ َ‫ُ ُ ر‬
:
‫ أي أن األعمال‬،‫ومتعلق الجار والمجرور محذوف تقديره معتية‬
َّ ‫معتي ُة‬
،‫بنياتها‬
Dan sesuatu yang berkaitan dengan al-jaar wal majruur terbuang dalam kalimat
ini, yang taqdir-nya (perkiraannya) adalah "dianggap sah". Jadi, maknanya;
hanyasanya amalan-amalan itu dianggap sah dengan niatnya

‫ كتميي فرض‬،‫وتأب للتميي بي العبادات‬ ،‫القصد‬ :‫اللغة‬ ‫ف‬ ‫ة‬ َّ


‫والني‬
‫َر ي‬ ‫ي‬
،‫ وتميي العبادات عن العادات‬،‫ أو فرض عن نفل‬،‫عن فرض‬
ُّ َ َ َ
‫كالغسل من الجنابة والغسل للت َ ُّي ِد والتنظ ِف‬
Dan niat artinya secara bahasa adalah maksud (hati). Dan ia berfungsi sebagai
pembeda antara satu ibadah dengan ibadah yang lainnya, dan sebagai pembeda
antara ibadah yang wajib dan yang sunnah, juga pembeda antara ibadah dan
adat kebiasaan, seperti; pembeda antara mandi karena junub dan mandi untuk
menyegarkan dan membersihkan tubuh.

9
ِّ َّ
): 56/1( ‫ قال ابن رجب‬،)) ‫ َّ(( وإنما لكل امرئ ما نوى‬:‫ـ قوله‬5
َّ ‫َ ر‬
،‫((إخبار أنه ال يح ُص ُل له من عمله إال ما نواه‬
Berkaitan dengan sabdanya ini, Ibnu Rajab dalam Jami'ul 'Ulumi wal Hikam
(1/65) berkata, "Hadits ini merupakan kabar bahwa seseorang tidak
memperoleh sesuatu pun dari amal dan perbuatannya melainkan dengan apa
yang ia niatkan.

ٌّ ‫ر‬ ًّ ‫ر‬ ً
،‫ وإن نوى شا حصل له ش‬، ‫فإن نوى خيا حصل له خي‬
Jika ia berniat kebaikan, maka ia akan memperoleh kebaikan (pahala). Dan jika
ia berniat buruk, maka ia pun akan memperoleh keburukan (dosa.
َّ َّ ً ‫ً ر‬
‫ فإن الجملة األوىل دلت‬،‫وليس هذا تكريرا َمحضا للجملة األوىل‬
َ َ َ‫ُ ر‬ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َّ
،‫عىل أن صلح العم ِل وفساده ِبحس ِب النية المقتضي ِة إليجاده‬
Dan ini bukan semata-mata pengulangan tanpa maksud dan makna dari kalimat
yang pertama. Karena kalimat yang pertama menunjukkan bahwa baik dan
buruknya perbuatan seseorang bergantung pada niat yang membuatnya
melakukan perbuatan tersebut.

َ َّ َّ
‫العام ِل عىل عمله بحسب‬
ِ ‫والجملة الثانية دلت عىل أن ثواب‬
َّ
،‫ني ِته الصالحة‬
Sedangkan kalimat yang kedua, ia menunjukkan bahwa besar dan kecilnya
pahala dan ganjaran yang akan ia peroleh bergantung dari kadar kualitas niat
baik amalan (ibadah)nya tersebut

َّ ُ َ َ َّ
،‫وأن ِعقابه عليه بحسب نيته الفاسدة‬
dan besar dan kecilnya dosa dan adzab yang akan ia peroleh bergantung dari
kadar niat buruk amalan (maksiat)nya tersebut
================================================================
Allâh Azza wa Jalla berfirman

11
َ َّ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َ ُ ‫ر‬ ِّ ُ َ َ َ ‫ر َ ُ ُ ْ َ َ ُّ ر‬
‫﴾ أول َٰ ِئك ال ِذين‬٥١﴿ ‫ َمن كان يريد الح َياة الدن َيا َوزينتها ن َوف ِإل ري ِه رم أع َماله رم ِفيها َو ُه رم ِفيها َل ي ربخ ُسون‬:
َ َ
‫اطل َما كانوا ي رع َملون‬
ََ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ ‫ر‬ ‫ر َ ُ ر‬
ِ ‫ليس لهم ِ يف اْل ِخر ِة ِإَل النار ۖ وح ِبط ما صنعوا ِفيها وب‬
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya
Kami berikan kepada mereka balasan amal perbuatan mereka di dunia dengan
sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang di
akhirat tidak akan memperoleh apa-apa kecuali neraka, dan lenyaplah di
akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang
telah mereka kerjakan. [Hûd/11:15-16]
Syaikh ‘Abdur Rahmân bin Nâshir as-Sa’di t (wafat 1376 H) dalam tafsirnya
tentang surat Hûd, ayat ke-15 menyebutkan: (Pengertian: Barangsiapa yang
menghedaki kehidupan dunia dan perhiasannya) maksudnya: Semua
kehendaknya hanya terbatas pada keinginan (memperoleh) kehidupan dunia
dan perhiasannya, baik wanita, anak-anak maupun harta benda yang
berlimpah; berupa emas, perak, kuda yang bagus, hewan-hewan ternak
maupun sawah ladang. Segala keinginan, usaha dan perbuatannya hanya
dimaksudkan untuk hal-hal duniawi seperti ini. Keinginannya sama sekali tidak
diperuntukkan untuk memperoleh akhirat. Namun tujuan yang hanya demikian
ini, hanyalah dilakukan oleh orang kafir saja. Sebab jika seseorang itu Mukmin,
tentu keimanan yang ada pada dirinya akan menghalangi kehendaknya untuk
hanya memperoleh tujuan dunia belaka. Bahkan keimanan yang dimilikinya
serta amal yang dilakukannya, justeru karena pengaruh dari keinginannya
terhadap akhirat.[3] Kalau bukan karena keinginannya terhadap akhirat,
bagaimana mungkin seseorang beriman dan beramal shaleh? Artinya, keinginan
terhadap akhirat itulah yang menyebabkan seseorang menjadi beriman dan
melakukan amal-amal ibadah
Maksudnya tidak semua orang yang menginginkan dunia dengan amal
perbuatannya, akan dipenuhi seluruhnya oleh Allâh Azza wa Jalla . Tetapi hanya
orang yang dikehendaki-Nya saja, dan hanya sesuai dengan kadar yang
dikehendaki-Nya pula. Ayat yang dimaksud adalah firman Allâh Azza wa Jalla
ً ‫يد ُث َّم َج َع ْل َنا ل ُه َج َه َّن َم َي رص َل َها َم رذ ُم‬
ً ‫وما َم رد ُح‬
‫ورا‬
ُ ُ ‫َ َ َّ ْ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ر‬
‫اجلة عجلنا له ِفيها ما نشاء ِلمن نر‬ َ ‫يد ْال‬
‫ع‬
ُ ُ َ ‫َ ر‬
‫ من كان ير‬:
ِ

Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (dunia), maka Kami segerakan


baginya (balasan) di dunia ini sesuai dengan apa yang Kami kehendaki, bagi
orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami tentukan baginya neraka
Jahannam yang ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. [Al-
Isrâˈ/17:18]

11
ً ُ ً ُ َّ
،‫وقد تكون نيته مباحة فيكون العمل مباحا‬
Dan jika ia berniat melakukan sesuatu yang mubah (dibolehkan) dan tidak lebih
dari itu, maka hasil amalannya pun mubah saja
،‫فال يحصل له به ثواب وال عقاب‬
Maka ia tidak mendapatakan pahala ataupun dosa.

ُ ُ ُ
‫الحاملة‬
ِ ‫ َصالحه وفساده وإباحته بحسب النية‬:‫فالعمل يف نفسه‬
ُ
،‫عليه المقتضية لوجوده‬
Dari sini, dapat kita pahami bahwa amalan (perbuatan) itu, baik, buruk, dan
mubah-nya bergantung kepada niat yang mendorongnya melakukan amalan
(perbuatan) tersebut.

ُ ُ ُ
‫العمل‬ ‫الت بها صار‬ ‫نيته‬ ‫بحسب‬ ‫وسالمته‬ ‫ه‬ ‫وعقاب‬ ‫ل‬ ‫العام‬ ‫وثواب‬
‫ي‬ ً ً ِ ِ ً
‫صالحا أو فاسدا أو مباحا‬
Demikian pula dengan pahala dan dosanya bergantung kepada niat yang
menjadikan amalannya tersebut baik, rusak atau mubah."

َ (( :‫ـ قوله‬6
‫فمن كانت هجرته إىل هللا ورسوله فهجرته إىل هللا‬
ُ ُ ُ َ ،‫ورسوله‬
‫ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته‬
‫إىل ما هاجر إليه‬
Sabdanya "Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka
hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya untuk
dunia yang ingin ia perolehnya, atau untuk wanita yang ingin ia nikahinya, maka
hijrahnya kepada apa-apa yang ia berhijrah kepadanya

‫َ ر‬
،‫الهجرة من الهجر وهو اليك‬
Hijrah diambil dari kata hajr yang artinya meninggalkan

12
َ
‫ كالهجرة من مكة إىل‬،‫وتكون بيك بل ِد الخوف إىل بلد األمن‬
،‫الحبشة‬
Hijrah dapat berupa meninggalkan negeri yang menakutkan kepada negeri yang
aman. Seperti; (yang pernah terjadi di zaman Rasulullah) berhijrah dari Mekkah
ke Habasyah.

‫ كالهجرة من مكة إىل‬،‫وتكون من بالد الكفر إىل بالد اإلسالم‬


،‫المدينة‬
Dan dapat juga berupa meninggalkan negeri kafir ke negeri Islam. Seperti; (yang
juga pernah terjadi di zaman Rasulullah) berhijrah dari Mekkah ke Madinah.

‫رََ ر‬
،‫وقد انتهت الهجرة إليها بفتح مكة‬
Dan kini tiada lagi hijrah ke Madinah setelah ditaklukannya kota Mekkah (pada
tahun ke 8 hijriyah)

‫والهجرة من بالد ر‬
.‫الشك إىل بالد اإلسالم باقية إىل قيام الساعة‬
Adapun berhijrah dari negeri syirik (kafir) ke negeri Islam terus berlangsung
hingga hari kiamat.

‫فهجرته إىل هللا‬ ‫ورسوله‬ ‫هللا‬ ‫إىل‬ ‫هجرته‬ ‫كانت‬ ‫ن‬ ‫فم‬ َ (( :‫وقوله‬
ُ ُ ‫ر‬ َ َ َّ
،‫ واألصل اختالفهما‬،‫ورسوله )) اتحد فيه الشط والجزاء‬
Sabdanya "Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya,
maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya". Di sini, pensyaratan dan balasan
berbentuk sama. Namun pada asalnya berbeda
ً
‫ فهجرته‬،‫ من كانت هجرته إىل رهللا ورسوله َّنية وقصدا‬:‫والمعت‬
َ َ ً ً
،‫ فافيقا‬،‫إىل هللا ورسوله ثوابا وأجرا‬
Maknanya adalah; barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya
secara niat dan maksud, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya balasan
dan pahalanya. Maka dari sini, dapat kita pahami perbedaan antara
keduanya.

13
َ َّ
‫ (( ل َّما ذكر ملسو هيلع هللا ىلص أن األعمال بحسب‬:)22/1( ‫قال ابن رجب‬
ٍّ ‫نيته من خي أو ر‬ ُ َّ َّ َّ
،‫ش‬ ‫العامل من عمله‬ِ ‫حظ‬ ‫وأن‬ ،‫ات‬‫الني‬
Ibnu Rajab berkata (1/72), "Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
menyebutkan bahwa amalan-amalan (perbuatan) itu bergantung pada niatnya,
dan bahwa balasan pelaku amalan tersebut bergantung pada baik dan buruk
niatnya,

،‫شء‬ ‫ ال يخرج عنهما ر‬،‫وهاتان كلمتان جام َعتان وقاعدتان كل َّيتان‬


‫ي‬ ِ ِ
dan kedua kalimat ini merupakan kaidah menyeluruh yang tidak keluar darinya
sesuatu pun.
ُ ً
،‫الت صورتها واحدة‬
‫ي‬ ‫األعمال‬ ‫أمثال‬ ‫من‬ ‫مثاال‬ ‫ذكر بعد ذلك‬
maka Nabi pun menyebutkan contoh dari sekian contoh amal perbuatan yang
bentuknya satu
َّ َّ ُ ُ
:
‫ وكأنه يقول سائر‬،‫ويختلف صالح رها وفسادها باختالف النيات‬
َ
‫األعمال عىل حذو هذا المثال‬
ِ
Namun hasilnya dapat berbeda berdasarkan baik dan buruk niatnya. Seolah-
olah beliau (Nabi berkata) bahwa seluruh amal apapun dapat diaplikasikan
seperti contoh dalam hadits ini"

َّ ُّ َّ ً
:
‫) (( فأخي الن يت أن هذه الهجرة تختلف‬23/1( ‫وقال أيضا‬
َ َ َّ
،‫اص ِد بها‬
ِ ‫باختالف النيات والم‬
‫ق‬
Beliau berkata pula (1/73), "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengabari bahwa
hijrah ini berbeda-beda (balasannya) berdasarkan niat dan maksudnya.

14
ُّ َ َ ً ُ َ َ َ
‫ ورغبة يف تعل ِم دين‬،‫فمن هاج َر إىل دار اإلسالم ح ًّبا هلل ورسوله‬
‫دينه حيث كان ُي رعج ُز عنه ف دار ر‬ ْ
َ ‫وإظ َه‬
‫ فهذا هو‬،‫الشك‬ ‫ي‬ ِ ِ ‫ار‬ ‫اإلسالم‬
ًّ ُ
،‫المهاجر إىل هللا ورسوله حقا‬
Maka barangsiapa yang berhijrah ke negeri Islam karena kecintaannya kepada
Allah dan Rasul-Nya, dan karena ingin mempelajari agama Islam dan ingin
menampakkan agamanya disebabkan ia tidak dapat menampakkannya di negeri
kesyirikan, maka orang ini adalah orang yang benar-benar berhijrah kepada
Allah dan Rasul-Nya
َّ ً ‫َ ُ ر َ ً َ ر‬
‫وكفاه شفا وفخرا أنه حصل له ما نواه من هجرته إىل هللا‬
،‫ورسوله‬
Dan cukuplah ia mendapatkan kemuliaan dan kedudukan dengan sebab apa
yang telah ia niatkan dalam hijrahnya menuju Allah dan Rasul-Nya.

‫الشط عىل إعادته بلفظه؛‬ ‫ولهذا المعت اقتص ف جواب هذا ر‬


ُ ‫ي‬ َ َّ
.‫المطلوب يف الدنيا واْلخرة‬
ِ ‫نهاية‬ ‫بهجرته‬ ‫نواه‬ ‫ما‬ ‫حصول‬ ‫ألن‬
Karena makna inilah nabi mencukupkan jawaban pensyaratannya dengan
mengulang lafazhnya saja. Karena hasil dari apa yang ia niatkan dengan
hijrahnya tersebut merupakan puncak dari apa yang ia inginkan di dunia dan
akhirat

‫ر‬ ُ َ
‫ومن كانت هجرته من دار الشك إىل دار اإلسالم لطلب دنيا‬
ُ
‫ فهجرته إىل ما هاجر إليه‬،‫يصيبها أو امرأة ينكحها يف دار اإلسالم‬
‫ وليس واحد منهما‬،‫خاطب‬ َّ
ِ ‫والثاب‬
‫ي‬ ،‫تاجر‬ ‫ل‬ ‫فاألو‬ ،‫من ذلك‬
.‫بمهاجر‬
Dan barangsiapa yang dari negeri kesyirikan ke negeri Islam untuk
mendapatkan dunia atau untuk menikahi wanita di negeri Islam tersebut, maka
hijrahnya adalah kepada apa yang ia inginkan itu.
Maka orang yang pertama adalah pedagang, dan orang yang kedua adalah
pelamar wanita.

15
Dan kedua-duanya bukanlah muhajir (orang yang berhijrah karena Allah dan
Rasul-Nya)

َ
‫طلبه من أمر الدنيا‬ ‫هاجر إليه) تحقي ِل َما‬ ‫ (إىل ما‬:‫وف قوله‬
‫ر‬
ُ ‫َ ر‬ ‫ي‬
،‫ حيث لم يذكره بلفظه‬،‫واستهانة به‬
Dan dalam sabdanya "…kepada apa-apa yang ia berhijrah kepadanya" terdapat
penghinaan terhadap apa-apa yang ia inginkan dari perkara dunia, dengan
sebab beliau (Nabi) tidak menyebutkan lafazhnya sama sekali

َ ُّ َ َ ُ ً
،‫ فال تعدد فيها‬،‫وأيضا فالهجرة إىل هللا ورسوله واحدة‬
Dan juga, hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya bentuknya adalah satu dan tidak
berbilang, oleh karenanya Nabi hanya mengulangi lafazh pensyaratannya saja

ُ َ
‫الجواب فيها بلفظ ر‬ َ َ
‫ والهجرة ألمور الدنيا ال‬،‫الشط‬ ‫فلذلك أعاد‬
َ ‫َر‬
،‫تنح ِص‬
Berbeda dengan hijrah kepada perkara-perkara dunia, ia banyak dan tidak
terbatas (bentuknya).

َ ُ ُ
،‫ومح َّر َمة أخرى‬ َ ‫اإلنسان لطلب دنيا مباحة‬
‫تارة‬ ُ
‫يهاجر‬ ‫فقد‬
ُ َ ‫رَ ُ ُر‬
،‫وأفراد ما يقصد بالهجرة من أمور الدنيا ال تنحص‬
Sehingga manusia mungkin saja berhijrah untuk memperoleh keinginan dunia
yang bersifat mubah, dan bahkan haram. Dan masing-masing dari tujuan-tujuan
hijrah kepada perkara-perkara dunia tidak terbatas jumlahnya

َ ً
)).‫كائنا ما كان‬
ِ ‫يعت‬
‫فلذلك قال (فهجرته إىل ما هاجر إليه) ي‬
Oleh karena itu nabi hanya bersabda, "…maka hijrahnya kepada apa-apa yang ia
berhijrah kepadanya", apapun bentuknya

16
ِّ‫ (( وقد إشتور أ َّ قصة مواجر أم‬:)75 ‫ ـ‬74/1( ‫ ـ قال إبن رج‬2
‫قيس‬
Ibnu Rajab berkata (1/74-75), "Telah dikenal bahwa kisah Muhajir Ummu Qais
(orang yang berhijrah karena ingin menikahi Ummu Qais)
‫ (من كانت هجرته ؤىل دنيا يصيبوا‬: ِّ َّ ‫ق ل‬
‫إلنث‬ ‫ه كانت سب‬
‫ي‬ ‫ي‬
)‫أو إمرأة ينكحوا‬
merupakan sebab munculnya sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
"…barangsiapa yang hijrahnya untuk dunia yang ingin ia perolehnya, atau
untuk wanita yang ingin ia nikahinya…"
ً ُ
‫ ولم نر لولك أصال‬،‫كثي من إلمتأخرين ن يف كتبوم‬‫وذكر ذلك ر‬
.)) ‫ وهللا أعلم‬، ُّ ‫بإسناد يص‬
Hal ini banyak disebutkan oleh para ulama belakangan ini dalam kitab-
kitab mereka. Namun, kami tidak pernah melihat asal-usul hal ini
dengan sanad yang shahih, Wallahu A'lam"

ُّ ُّ ُّ َّ ‫ ـ‬8
‫ هال يج ز إلتلفظ‬،‫ وإلتلفظ بوا بدعة‬، ‫إلنية محلوا إلقل‬
‫سم فن‬ ِّ ‫ هله أ ُي‬،‫إلحج وإلعمرة‬ ِّ ‫ؤال فن‬َّ ُ ُ ِّ ‫َّ ن‬
‫ي ًّ ي‬ ‫ي‬ ،‫بالنية يف أي قربة من إلقرب‬
ُّ
،‫ َّلبيك عمرة وحجا‬:‫ هيق ل‬،‫تلبيته ما ن إه من قرإ أو ؤهرإد أو تمتع‬
.‫غيه‬ َّ
‫إلسنة ن‬ َّ ‫ أو‬،‫حجا‬ًّ ‫أو َّلبيك‬
‫ر‬ ‫دو‬ ‫ذلك‬ ‫ف‬‫ي‬ ‫ت‬ ‫لثب‬ ‫عمرة؛‬ ‫يك‬ ‫لب‬
Niat itu tempatnya di dalam hati, dan melafazhkannya adalah bid'ah. Maka tidak
boleh melafazhkan niat pada setiap ibadah apapun, kecuali pada ibadah haji dan
umrah, maka seseorang dibolehkan menyebutkan dalam talbiyahnya apa yang ia
niatkan, berupa qiran, ifrad atau tamattu'. Ia boleh berkata, "Labbaika umratan wa
hajjan". Atau "Labbaika
hajjan". Atau "Labbaika umratan".
Karena memang hal ini ditunjukkan oleh sunnah (hadits) dan tidak pada ibadah
yang lainnya
:‫ ـ م َّما ُيستفاد من إلحديث‬9
Pelajaran dan faidah hadits:

17
‫َّ‬
‫ؤال َّ‬ ‫َّ‬
‫بنية‪.‬‬ ‫‪ 1‬ـ أنه ال عمل‬
‫بنياتوا‪.‬‬ ‫‪ 2‬ـ أ َّ إألعمال معتية َّ‬
‫َّ‬
‫َّنيته‪.‬‬ ‫‪ 3‬ـ أ ث إب إلعامل عىل عمله عىل حس‬
‫‪ 4‬ـ نضب إلعالم إألمثال للت ضي وإلبيا ‪.‬‬
‫َّ‬
‫ث بوا‪ ،‬وقد جاء ن يف صحي مسلم‬ ‫إلن ِّ‬
‫‪ 5‬ـ هضل إلوجرة لتمثيل ي‬
‫َّ‬ ‫َّ‬
‫(‪ )192‬عن عمرو بن إلعاص ‪ ،‬عن إلن ِّ‬
‫ث قال‪ (( :‬أما علمت أ‬ ‫ي‬
‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫إإلسالم يودم ما كا قبله‪ ،‬وأ إلوجرة تودم ما كا قبلوا‪ ،‬وأ إلحج‬
‫يودم ما كا قبله؟ ))‪.‬‬
‫َّنيته‪.‬‬ ‫ؤجر أو يؤزر أو ُيحرم بحس‬ ‫‪ 6‬ـ أ َّ إإلنسا ُي ُ‬
‫ر‬ ‫َّ‬
‫إلشء‬ ‫ي‬ ‫يك‬ ‫هقد‬ ‫له‪،‬‬ ‫وسيلة‬ ‫تك‬ ‫ً‬ ‫ما‬ ‫بحس‬ ‫إألعمال‬ ‫‪7‬ـأ‬
‫ً‬ ‫ن‬
‫خيإ‪ ،‬كاألكل‬ ‫ر‬ ‫إلمباح يف إألصل يك طاعة ؤذإ ن ى به إإلنسا‬
‫وإلشب ؤذإ ن ى به إلتق ِّ ي عىل إلعبادة‪.‬‬ ‫ر‬
‫ً‬ ‫ً‬ ‫َّ‬
‫‪ 8‬ـ أ إلعمل إل إحد يك إلنسا أجرإ‪ ،‬ويك إلنسا حرمانا‬

‫‪18‬‬

Anda mungkin juga menyukai