Anda di halaman 1dari 8

Khutbah Idul Fitri

1 Syawal 1445 H/2024


Yang Semestinya Dilakukan di Hari Raya
Oleh: Nur Rohmad[1]

‫َ ه َ ُ هُ َ َُ َ ً َ َ ُ ه َ ً َ ُ َ َ ه‬ َ ُ‫ه‬
Khutbah I
‫اَّلل‬ ُ َ
َ ‫ وسبحان‬،‫َّلل ك َثريا‬ َ َ ‫ واْلمد‬،‫ اَّلل أكَب ك َبريا‬،‫َّلل اْلمد‬ َ َ ‫ و‬،9x ‫اَّلل أكَب‬
َ‫ُ َ ً َ َ ً َ َ َ ُ َ َ َ َ ه ه ُ َ َ َ ُ ُ ه ه ُ َ َ َ ُ ه‬
‫ ونشهد أن‬،‫ وَل نعبد َإَل إَياه‬،‫ ونشهد أن َل َإَل إََل اَّلل‬،‫َو َِبَم َد َه بكرة وأ َصيًل‬
َ َ َ ‫اَّلل َو َسله َم َو َب‬
‫ار َك َلَع َس َيِّ َدنا‬ ُ ‫ َص هَّل ه‬،‫ْحتُ ُه ال ُمه َد ُاة‬َ ‫ َو َر‬،‫اَّلل‬ ‫َ ِّ َ َ َ َ ه َ ُ َ ه ً َ ُ ُ ه‬
َ ‫س َيدنا ون َبينا ُممدا رسول‬
َ.‫الطا َهرين‬ ‫ْي ه‬ َ ‫الطيِّب‬ ‫آَل َوأَص َحابه ه‬ ََ َ ‫َُه‬
‫لَع‬ ‫ و‬،‫ُمم ٍد‬
َ ََ َ َ َ َ
َ َ َ َ ‫ه‬ َ َ َ ُ ُ َ ُ َ ‫ه‬ َ
‫ القائَ َل َِف َكتابَ َه‬،‫ل الع َظي َم‬ ِّ ‫اَّلل الع‬ َ
َ َ َ ‫وصيكم ونف َِس بَتقوى‬ َ ‫ فأ‬،‫أما بعد‬
َ َ ٌ ‫ك فَليَف َر ُحوا ُه َو َخ‬ َ َ َ َ َ َ ‫ه‬ َ ُ َ
‫ري َم هما ي َم ُعون (سورة‬ َ ‫اَّلل وبَرْح َت َه ف َبذل‬ َ ‫ قل بَفض َل‬:‫الك َري َم‬
)58 :‫يونس‬

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Wasiat takwa senantiasa dan akan terus mengawali setiap
khutbah. Karena dalam kehidupan abadi di akhirat kelak, tidak ada yang
bermanfaat bagi kita kecuali takwa dan amal shalih. Untuk itu, marilah
kita berusaha untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah
ta’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh
larangan-Nya.
Hadirin jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Pagi ini, kita berkumpul di tempat yang penuh berkah ini
menyambut datangnya bulan Syawal. Kita telah melepas kepergian
Ramadhan. Bulan yang mulia, bulan kebaikan, bulan yang penuh berkah,
bulan taubat dan bulan berbagai macam ketaatan dan amal shalih itu
telah pergi meninggalkan kita. Setelah berpisah dengan bulan taubat,

1
Oleh Nur Rohmad, Katib Syuriyah MWCNU Kec. Dawarblandong, Kab. Mojokerto dan Pengasuh
Majelis Ilmu dan Dzikir “NURUL FALAH”, Mojokerto. No. wa: 081515785373

1
marilah kita tetap bertaubat. Setelah berpisah dengan bulan ketaatan,
marilah kita tetap istiqamah berbuat taat. Setelah berpisah dengan bulan
al Qur’an, marilah kita tetap membaca al Qur’an. Setelah kita berpisah
dengan bulan tarawih, marilah kita tetap melaksanakan shalat-shalat
sunnah. Setelah kita berpisah dengan bulan puasa, marilah kita tetap
melaksanakan berbagai puasa sunnah.
ُ َ ‫الل أَك‬
ُ‫ َولل اْلَمد‬،‫َب‬ ُ ‫َب‬ُ َ ‫الل أَك‬
ُ ‫َب‬ُ َ ‫لل أَك‬
ُ ‫ا‬
ٍ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Betapa besar kegembiraan seorang Mukmin dengan kebaikan-
kebaikan yang mampu ia laksanakan di bulan Ramadhan. Dan betapa
mulia seorang Mukmin yang tetap berbuat taat setelah meninggalkan
Ramadhan. Memang kegembiraan dengan datangnya hari raya Idul Fitri
sangatlah besar dan agung. Namun kegembiraan akan menjadi
bertambah agung dan besar ketika seorang Mukmin yang bertakwa
mendapati sesuatu yang menggembirakannya dalam catatan amalnya di
akhirat kelak, di saat banyak orang ketika itu tengah merugi dan celaka.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Hari ini adalah hari yang agung, hari raya yang mulia. Dalam hadits
disebutkan bahwa di suatu hari raya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
َُ َ ٌ َ ‫ُل‬
ُ
)‫وغريه‬ َ ‫َلك قومٍ َعيد َوهذا‬
‫عيدنا (رواه ابلخاري‬
Maknanya: “Setiap kaum memiliki hari raya dan hari ini adalah hari raya
kita” (HR al Bukhari dan lainnya)
Hari raya adalah hari kegembiraan dan kebahagiaan. Kegembiraan
dan kebahagiaan kaum Muslimin di dunia adalah ketika mampu
menyempurnakan ketaatan kepada Allah. Mereka berharap pahala dari
Allah karena yakin bahwa dengan karunia dan rahmat-Nya, Allah akan
menganugerahkan pahala kepada mereka. Allah ta’ala berfirman:
َ َ ٌ ‫ك فَليَف َر ُحوا ُه َو َخ‬
َ َ َ َ َ َ ‫ه‬ َ ُ
)58 :‫ري َم هما ي َم ُعون (سورة يونس‬ َ ‫اَّلل وبَرْح َت َه ف َبذل‬
َ ‫قل بَفض َل‬

2
Maknanya: “Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah
dengan itu mereka bergembira. karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah
lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS Yunus: 58)
ُ َ ‫الل أَك‬
ُ‫ َولل اْلَمد‬،‫َب‬ ُ ‫َب‬ُ َ ‫الل أَك‬
ُ ‫َب‬ُ َ ‫لل أَك‬
ُ ‫ا‬
ٍ
Hadirin jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Di antara perilaku yang ditekankan oleh syariat untuk kita lakukan
pada momen bahagia seperti hari raya adalah shilaturrahim. Perilaku ini
diajarkan kepada kita oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
dengan perbuatan dan perkataanya. Setelah Jibril pertama kali
membawa wahyu kepada beliau, beliau menceritakan hal itu kepada
sayyidah Khadijah mengenai apa yang terjadi. Khadijah radhiyallahu ‘anha
berkata:
َ َ ُ ُ َ َ ‫ه َ ََ ُ ه‬
ُ ‫ َوتَكس‬،‫ث‬
ُ ‫ب ال َمع‬
َ،‫ددوم‬ َ َ ِّ َ َ َ ُ
َ ‫ وتصدق اْل َدي‬،‫ َإنك َل َصل الر َحم‬،‫اثبت يا ابن ع َم وأب َِش‬
َ ‫انل‬ ََ ُ ُ
‫لَع ه‬ َ ‫ه‬ ََ
)‫ب (رواه ابلخاري‬ َ َ ‫ئ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ْي‬ ‫ع‬
َ ‫وت‬ ، ‫ف‬ ‫ي‬‫الض‬ ‫ي‬‫ر‬َ ‫و‬
‫ق‬ ‫ت‬
Maknanya: “Tetaplah teguh wahai anak pamanku dan berharaplah yang
baik, sungguh engkau adalah orang yang betul-betul menyambung tali
shilaturrahim, jujur dalam berbicara, memberi kepada orang yang fakir,
menjamu tamu dan membantu orang lain dalam kesulitan-kesulitan” (HR al
Bukhari)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Menyambung shilaturrahim dengan kerabat adalah termasuk salah
satu kewajiban. Sebaliknya memutus shilaturrahim adalah termasuk
salah satu dosa besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َ َ‫ه‬ ُُ َ َ
)‫اط ٌع (رواه ابلخاري‬
َ ‫َل يدخل اْلَنة ق‬
Maknanya: “Tidak akan masuk surga (bersama orang-orang yang lebih
awal masuk surga) orang yang memutus shilaturrahim” (HR al Bukhari dan
Muslim)
Allah ta’ala berfirman:

3
‫ََُل ُ َ َ َ ُ ُ َ َ ه‬ َ ُ ُ َ ُ ‫ََه‬ ُ َ ََ
َ‫اَّلين‬
َ ‫وَلك‬َ ‫ أ‬،‫فهل ع َسيتم إَن توَّلتم أن تف َسدوا َِف اْلر َض وتقطعوا أرحامكم‬
ِّ ُ َ َ َ َ ََ ُ ‫َََُ ُ هُ ََ َ ه‬
)23-22 :‫لعنهم اَّلل فأصمهم وأعم أبصارهم (سورة ُممد‬
Maknanya: “Maka apakah kiranya jika kalian berkuasa kalian akan
membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan shilaturrahim?.
Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah dan dibuat tuli
pendengarannya dan dibutakan penglihatannya” (QS Muhammad: 22-23)
Yang dimaksud dengan Rahim atau Arham yang wajib disambung
adalah para kerabat kita baik dari jalur ayah atau ibu, seperti paman dan
bibi serta putra putri mereka
ُ َ ‫الل أَك‬
ُ‫ َولل اْلَمد‬،‫َب‬ ُ ‫َب‬ُ َ ‫الل أَك‬
ُ ‫َب‬ُ َ ‫لل أَك‬
ُ ‫ا‬
ٍ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Memutus shilaturrahim artinya apabila seseorang melakukan
sesuatu yang menyebabkan renggang dan putusnya hubungan dengan
kerabatnya. Hal itu seperti tidak mengunjungi mereka dalam momen
kebahagiaan atau momen kesedihan, tidak menelepon mereka sama
sekali atau tidak mau memberikan bantuan kepada kerabat yang
membutuhkan padahal ia mampu.
Hari raya adalah salah satu momen kegembiraan. Karenanya pada
hari ini kita sangat dianjurkan untuk menyambung shilaturrahim dengan
keluarga dan kerabat kita.
Janganlah kita terjerat dengan tipu daya setan yang mendorong
kita untuk mengatakan, “kerabatku itu telah menyakitiku, maka aku tidak
akan mengunjunginya,” “Kerabatku itu tidak mengunjungiku maka aku
memutus hubungan dengannya,” dengan dalih membalas perlakuan
buruk dengan keburukan. Perilaku semacam ini adalah sebab terhalang
dari kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َ َ َ َُ َ َ َ َ َ ُ ُ َ
)‫اصل من َوصل َر َْحه َإذا ق َطعت (رواه ابلخاري‬ َ ‫لي َس ال َواصل بالمَكفَئ َول ه‬
َ ‫كن الو‬
َ َ َ َ
Maknanya: “Orang yang sempurna shilaturrahimnya bukanlah orang yang
membalas shilaturrahim dengan shilaturrahim, akan tetapi orang yang
sempurna shilaturrahimnya adalah orang yang menyambung shilaturrahim
4
terhadap kerabatnya yang memutus shilaturrahim dengannya” (HR al
Bukhari)
Hadits ini menyatakan bahwa shilaturrahim seseorang terhadap
kerabat yang memutus shilaturrahim dengannya lebih utama daripada
shilaturrahim terhadap kerabat yang menyambung shilaturahim
dengannya. Allah ta’ala berfirman:
ٌَ َ َ َُ ََ َ َ َ ‫َ َ َ ُ َ َ ه‬ ‫َُ َ ه لَُ َ ه‬ َ َ َ
َ ‫َوَل تست َوي اْل َ َسنة َوَل السيئة ادفع بَال َت َه أحسن ف َإذا‬
‫اَّلي بينك وبينه عداوة‬
ِّ ٌ َ ‫َ َه ُ َ ي‬
)34 :‫ْحيم (سورة فصلت‬ َ ‫كأنه و َل‬
Maknanya: “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah
(kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang
antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman
yang sangat setia” (QS Fushshilat: 34)
Yang dimaksud “Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih
baik” adalah seperti menyikapi marah dengan sabar, tindakan yang
bodoh dibalas dengan sikap bijak dan memberi maaf, dan perbuatan
buruk dibalas dengan perbutan baik. Sikap seperti ini akan menyatukan
hati dan mengubah keadaan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kami juga mengingatkan kita semua pada momen bahagia di hari
raya ini untuk saling mengunjungi antartetangga dan teman serta saling
berbagi dan memberi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Allah ta’ala berfirman dalam hadits qudsi:
َ ََ ‫َ ه ه‬ ََُ ََ ‫ََه‬ ‫َ َ ه َ َ ُ َ َ ِّ َ ه َ ه‬ ‫َه‬
‫ِف َحقت ُم هب َت َلَع‬
َ ‫اص َحْي‬
َ ‫ِف حقت ُمب َت لَع المتن‬ َ ‫حقت ُمب َت لَع المتحابَْي‬
‫ِف (رواه ابن ه‬ ََ ‫َ ه َ ه ََه‬
َ ‫لَع ال ُمتَبَاذل‬
‫ْي َ ه‬ َ َ ‫ال ُم‬
)‫حبان‬ ََ ‫او َرين َِف حقت ُمب َت‬
َ ‫َت‬
Maknanya: “Mahabbah (kecintaan dan pemberian nikmat)-Ku aku berikan
kepada orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, mahabbah-ku aku
berikan kepada orang-orang yang saling menasehati karena-ku, mahabbah-
Ku aku berikan kepada orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku dan
mahabbah-Ku aku berikan kepada orang-orang yang saling memberi
karena-Ku” (HR Ibnu Hibban)
5
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
َ َ َ َ َ ‫ل‬ ََ ‫ُ َ َ َ َ َ ه‬ َ ََ َ
)‫ فليفعل (رواه مسلم‬،‫ار ولو ب َ َشق تمر ٍة‬
َ ‫انل‬ ‫ن‬ ‫م‬
َ ‫ت‬َ ‫ت‬‫س‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫م‬ ‫ك‬‫ن‬‫م‬َ ‫اع‬‫ط‬ ‫ت‬‫اس‬ ‫ن‬
َ ‫م‬
Maknanya: “Barang siapa yang dapat melindungi dirinya dari neraka
walaupun dengan bersedekah dengan separuh dari buah kurma, hendaklah
ia lakukan” (HR Muslim)
Di masa-masa sulit seperti saat ini, ketika banyak orang kehilangan
pekerjaan, banyak orang sulit mencari pekerjaan, banyak orang jatuh
miskin, banyak orang membutuhkan bantuan, maka jangan lupakan
sedekah. Kita mulai bersedekah dan membantu kerabat kita yang
membutuhkan. Karena bersedekah kepada kerabat tercatat dua pahala,
pahala shilaturrahim dan pahala sedekah. Lalu kita bersedekah dan
membantu tetangga-tetangga kita yang membutuhkan. Dan jika kita
mampu, setelah itu kita bersedekah dan membantu setiap orang yang
membutuhkan bantuan. Dengan sedekah, bisa jadi kita akan dihindarkan
dari wabah dan berbagai penyakit dan keburukan. Bahkan dengan
sedekah, bisa jadi kita akan dihindarkan dan dijauhkan dari api neraka
serta dimasukkan langsung ke dalam surga.
ُ َ ‫الل أَك‬
ُ‫ َولل اْلَمد‬،‫َب‬ ُ ‫َب‬ُ َ ‫الل أَك‬
ُ ‫َب‬ُ َ ‫لل أَك‬
ُ ‫ا‬
ٍ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kami juga mengingatkan hadirin sekalian untuk berpuasa sunnah
enam hari di bulan Syawal. Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
‫ه‬ َ َ َ َ ‫َ ه‬ ًّ ََُ َ َ َ ََ َ َ َ
)‫ال َكن ك َصيامَ ادله َر (رواه مسلم‬
ٍ ‫من صام رمضان وأتبعه َستا َمن شو‬
Maknanya: “Barang siapa berpuasa Ramadhan dan mengikutinya dengan
puasa enam hari di bulan Syawal, maka hal itu menyerupai puasa setahun
penuh” (HR. Muslim)
Janganlah kita lewatkan kebaikan yang sangat agung ini, apalagi
kita sudah terbiasa berpuasa sebulan penuh selama Ramadhan. Karena
pahala besar seperti ini belum tentu akan kita dapat dalam amalan
sunnah yang lain.

6
‫‪Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,‬‬
‫‪Demikian khutbah Idul Fitri pada pagi hari yang penuh keberkahan‬‬
‫‪ini. Semoga Allah segera mengangkat segala musibah dari negeri yang‬‬
‫‪kita cintai ini. Dan mudah-mudahan kita dipertemukan kembali dengan‬‬
‫‪Ramadhan pada tahun yang akan datang.‬‬
‫َ ََ َ ُ َ ََ ُ‬
‫كم‪ ،‬فَاستَغف ُرو ُه‪ ،‬إنه ُه ُه َو ال َغ ُفو ُر ه‬
‫الر َحيم‪ُ.‬‬ ‫َُ ُ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫أقول قو َل هذا وأستغ َفر الل َِل ول‬

‫َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ ه ه ُ َ َ ُ َ َ َ َُ‬ ‫هُ َ‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫َشيك َل‪،‬‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫لل اْلمد‪ ،‬وأشهد أن َل َإَل َإَل اَّلل وحده َل َ‬ ‫اَّلل أكَب ‪ ،7x‬و َ‬
‫ََ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ُ َ ه َ ِّ َ َ َ َ ه َ ُ َ ه ً َ ُ ه َ َ ُ ُ ُ َ ه ُ ه َ ِّ َ َ ِّ‬
‫ارك لَع‬ ‫اَّلل ورسوَل‪ ،‬فاللهم ص َل وس َلم وب َ‬ ‫وأشهد أن س َيدنا ون َبينا ُممدا عبد َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ََ َ َ ه َ َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬ ‫َ ِّ َ َ َ ِّ َ ُ َ ه َ َ َ‬
‫ان َإَل يومَ‬ ‫ٍ‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫إ‬
‫ََ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ْي‬ ‫ع‬ ‫ََ‬ ‫اب‬ ‫اَل‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ْي‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫الم‬ ‫ه‬
‫ََ‬ ‫اب‬ ‫ح‬ ‫ص‬ ‫أ‬‫و‬ ‫آَل‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫لَع‬ ‫س َي َدنا ون َب َينا ُمم ٍد‪ ،‬و‬
‫ين‪.‬‬ ‫ِّ‬
‫دل‬
‫َ‬ ‫ا َ‬
‫َ َ‬ ‫هَ ََ َ‬ ‫ه َه َ َه َ هُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ ََ‬ ‫َُ‬
‫اَّلل عز وجل واتقوا اَّلل تعاَل َِف هذا‬ ‫وصيكم ونف َِس بَتقوى َ‬ ‫أما بعد فأ َ‬
‫ِّ‬ ‫ل َ َ َ ََ ُ َ َ َ َ‬ ‫َ ُُ ُ َ َ‬
‫وه َلَع ت َمامَ الصيامَ وال َقيامَ ‪ ،‬وأت َبعوا رمضان َب َصيامَ َس ٍت َمن‬
‫َ‬ ‫يم‪ ،‬واشكر‬ ‫َ‬
‫اَّلَومَ الع َظ َ‬
‫لَع َسيِّدنَا َونَبيِّنَا ُُمَ همد‪َ ،‬كماَ‬ ‫َ َ ِّ ه ُ ه َ َ ِّ َ َ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫َ ُ َ َ ُ َ‬ ‫َ ه‬
‫ٍ‬ ‫ََ‬ ‫ََ‬ ‫ال‪ََّ ،‬لكون لكم ك َصيامَ ادله َر وص َل اللهم وس َلم‬ ‫شو ٍ‬
‫اَّلينَ‬ ‫َ َ ُّ َ ه‬ ‫ه‬ ‫َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ‬ ‫َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ ُّ ه َ َ َ َ‬
‫ِّ‬
‫أمرتنا‪ ،‬فقلت وقولك اْلق‪َ :‬إن الل ومًلئَكته يصلون لَع انل َ َب‪ ،‬يا أيها َ‬
‫َُ‬ ‫َ َ‬
‫ارك َلَع َس َيِّ َدنا َون َب َيِّنَا ُم هم ٍد‬
‫َ‬ ‫يما‪ ،‬الله ُه هم َص ِّل َو َسلِّم َو َ‬
‫ب‬ ‫آمنُوا َصلُّوا َعلَيه َو َسلل ُموا تَسل ً‬ ‫َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ُ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ََُ‬ ‫لَع آَل َو َصحبه‪َ ،‬وار َض الله ُه هم َ‬ ‫َ ََ‬
‫ين‪ ،‬أ َِب بَك ٍر َوع َم َر َوعث َمان‬ ‫الراش َد َ‬
‫َ‬ ‫ه‬ ‫ء‬
‫َ‬ ‫ا‬‫ف‬ ‫ل‬ ‫اْل‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫ع‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫و‬
‫الص َ‬
‫اْلْي‪،‬‬ ‫الص َحابَة ه‬ ‫لَع‪َ ،‬و َعن َسائر ه‬ ‫َو َ ٍّ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ‬ ‫ُ َ‬ ‫ه‬
‫ات‪ ،‬اْلحيَا َء َمن ُهم‬ ‫ات‪َ ،‬والمؤ َم َنْي َوالمؤ َمن َ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ‬
‫اللهم اغ َفر لَلمس َل َمْي َوالمس َلم َ‬
‫ُ‬ ‫ُ ه‬
‫ََ َ َ َ َ ًَ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫ُ‬ ‫ه َ َ ٌ َ ٌ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ات‪ ،‬اللهم اجعل َعيدنا هذا سعادة‬ ‫ُميب ادلعو َ‬ ‫ات‪َ ،‬إنك س َميع ق َريب َ‬ ‫واْلمو َ‬
‫اء َو َُمَ هب ًة‪َ ،‬وأَعد ُه َعلَيناَ‬ ‫ً‬ ‫ين ًة َوأُل َف ًة‪َ ،‬و َهنَ‬ ‫اْحا‪َ ،‬وزدنَا فيه ُط َمأن َ‬ ‫َس ًة َوتَ َر ُ ً‬ ‫ه‬ ‫ْحا‪َ ،‬و َم َ‬ ‫ًل ُ ً‬ ‫ََ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫وت‬
‫اس‬
‫ه‬ ‫َب ََكت‪ ،‬الله ُه هم اج َعل ال َم َو هد َة شي َمتَ َنا‪َ ،‬و َبذ َل اْل َ‬ ‫ْحات‪َ ،‬واَّلُمن َوال َ َ‬ ‫الر َ َ‬‫باْلَري َو ه‬
‫ري لَلن َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫‪7‬‬
َ‫ َواح َفظنَا ِف أَهلينا‬،‫ابله َج َة ِف ُبيُوتنَا‬ َ ُ َ َ ََ ََ ََ َ ‫ه‬ َ ‫َ ََ هُ ه‬
َ َ َ َ ‫ِش‬
َ ‫ وان‬،‫ اللهم َأ َدمَ السعادة لَع وط َننا‬،‫د َأبنا‬
ً َ َ َ
‫ َو َِف‬،‫ادلنيَا َح َسنَة‬ ُّ ‫ َر هب َنا آت َنا ِف‬،‫ادلنيَا َواْلخ َرة‬ ُّ ‫ك ِف‬ َ َ َ َ َ
َ َ َ َ َ ‫ وأك َرمنا َبكر َم‬،‫وأرحا َمنا‬
ُ.‫يز يَا َغ هفار‬ َ ََ َ‫ه‬ َ ََ ‫َ َ َ ًَ َ َ َ َ َ ه‬
ُ ‫ يَا َعز‬،‫اْلب َرار‬ َ
‫ وأد َخلنا اْلنة مع‬،‫ار‬
َ َ َ ‫ وقَنا عذاب انل‬،‫اْل َخر َة حسنة‬
َ َ َ ُ َ ُُ َ َ ‫ه‬ َ َ
‫وينَه َع َن‬ ‫ َو َإيتَا َء َذي القرَب‬،‫ان‬ َ َ
َ ‫ إن الل يأمر بَالعد َل واْلحس‬،‫لل‬ َ ‫َعباد ا‬
ُ َ َ ُ‫َ ُ ُ ََه ُ ََ ه‬ َ ُ َ َ َ
‫الل ال َع َظي َم‬ َ ‫اذك ُروا‬ ‫ ف‬.‫ ي َعظكم لعلكم تذكرون‬،‫ْغ‬ َ َ َ
َ ‫كر َو‬
‫ابل‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ء‬
َ ‫ا‬‫ش‬ ‫الفح‬
َ
َ ُ َ َ ُّ ُ َ ٌ َ ٌ ُ َ ‫َّلك ُر الل أك‬ ََ ُ ُ َ
‫ري‬
ٍ َ‫ِب‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫و‬ ٍ‫م‬ ‫َع‬ ‫ُك‬ ‫و‬ ‫د‬‫ي‬ ‫ع‬
َ ‫س‬ ‫د‬ ‫ي‬‫ع‬َ ، ‫َب‬ َ َ ‫يذكركم و‬
Ustadz Nur Rohmad, Pengurus Wilayah Majelis Dai Kebangsaan Prov. Jawa Timur, Tinggal
di Dawarblandong, Kab. Mojokerto
Website : www.nurrohmad.com
Telegram : https://t.me/Ngaji_NURROHMAD
YouTube : @NurRohmadAbuNabiel
Facebook : Nur Rohmad (Abu Nabiel)
Instagram : nur_rohmad_abu_nabiel
TikTok : @nurrohmadabunabiel
Email : nurrohmad46@gmail.com
No. Wa : 0815-15-78-53-73
Aplikasi Play Store: Ustadz Nur Rohmad

Anda mungkin juga menyukai