Anda di halaman 1dari 4

Naskah Khutbah Jum’at

DOA MALAIKAT JIBRIL


ُ ُ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ ُ ه‬
‫اّلِل َو َب َركاته‬
ٰ ٰ ‫لسالم عل ْيك ْم ورح َمة‬ ‫ا‬
َ َ ْ ْ َ َ َ ُ ِ َ ُ َ ْ ِ َ ُ َ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َّ ُ ْ َ ْ
.
‫ٰهلل ال ٰذي أنعمنا ٰب ٰنعم ٰة ا ٰإلَيم ٰان وا ٰإل َسال ٰم َونص يّل ونسلم عّل خ ْ ِي األن ٰام‬ ٰ ‫الحمد‬
َ ُ َ ْ َ َّ َ َ َّ ُ َ ْ . َْ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ َّ َ ُ َ ِّ َ
‫سي ٰدنا مح َم ٍد وع َّل ا ٰل ٰه وصح ٰب ٰه أجم ٰع ْي أ َشهد أن ال ٰإله ٰإال هللا وحده ال‬
َ‫لله َّم َص ِّل َو َس ِل ْم َع َّل ُم َح َّمد و‬ ُ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َّ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ ََ
ُ ‫ أ‬.‫وله‬ ‫شيك له وأشهد أن مـحمدا عبده ورس‬
َُّ ٍ ُ َ َ َ َ ُ َّ َ َ َّ ُ َّ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ َْ ْ َ ْ َ ْ َ َ َِ َ
‫ يا أيها ال ٰذين آمنوا اتقوا اّلِل حق تق ٰات ٰه وال تموتن‬.‫عّل َ ٰآل ٰه و صح ٰب ٰه أجم ٰع ْي‬
َ ُ ْ َّ
‫ٰإال َوأنت ْم ُم ْس ٰل ُمون‬
Kaum Muslimin Jamaah shalat Jum'at yang mulia.
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memuliakan umat Islam dan
menjadikannya sebaik-baik umat yang telah dikeluarkan untuk manusia. Shalawat dan
salam semoga tercurah untuk baginda Rasulullah Muhammad Saw. Keluarga dan para
sahabatnya. Semoga keselamatan juga Allah curahkan untuk umatnya yang selalu
berpegang teguh kepada ajarannya.
Mari tingkatkan kualitas takwa kepada Allah subhanahu wata’ala dengan sebenar-
benar takwa, dalam arti kita selalu tunduk dan patuh terhadap segala perintah-Nya serta
menjauhi segala larangan-Nya.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Dalam sebuah hadits dari Jabir r.a. yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah,
dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih al-Tirmidzi, Rasulullah Saw. bersabda;
Suatu hari, baginda Rasulullah SAW. berkata kepada para sahabat,“Mendekatlah kalian
ke mimbar”. Maka para sahabat pun mendekat ke mimbar. Saat Rasulullah SAW naik ke
anak tangga pertama dari mimbar, beliau mengucapkan "amin". Demikian juga ketika
beliau naik ke anak tangga kedua dan ketiga, beliau tetap mengucapkan "amin".
Ketika beliau turun, para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, hari ini kami mendengar
darimu sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya?” Maka rasulullah SAW
Menjelaskan kepada para sahabat, “Ketika aku naik ke tangga pertama tiba-tiba Jibril
muncul dan mengatakan, ‘Celakalah orang-orang yang menemui bulan Ramadhan tapi dia
tidak mendapatkan ampunan dari-Nya’. Maka aku pun mengucapkan amin.”
“Ketika naik ke tangga kedua, Jibril mengucapkan, ‘Celakalah orang-orang yang
mendengar namamu disebut, tetapi dia tidak membaca shalawat kepadamu’. Maka aku
pun mengucapkan amin”. “Dan ketika aku naik ke tangga ketiga, Jibril berkata, ‘Celakalah
orang-orang yang menjumpai ibu-bapaknya yang telah lanjut usia atau salah satu dari
keduanya. Tetapi mereka tidak dapat memasukkannya ke dalam surga’. Maka aku
mengucapkan amin”.
Hadis ini menjelaskan tentang doa malaikat Jibril terkait tiga amalan buruk yang
balasannya diaminkan langsung oleh Rasulullah SAW. Ungkapan “Celakalah seorang
hamba” setidaknya memiliki dua makna, yaitu: ungkapan kebencian terhadap orang yang
lalai memanfaatkan peluang meraih kebaikan berlimpah dan buruknya etika seorang
muslim terhadap sosok atau sesuatu yang dimuliakan Allah SWT. Obyek percakapan
Malaikat Jibril AS dengan Rasulullah SAW dalam hadis ini adalah bulan Ramadan, kedua
orang tua, dan Rasulullah SAW yang memiliki kemuliaan di sisi Allah SWT.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Dapatkah kita membayangkan betapa mustajabnya doa yang diucapkan oleh
kedua makhluk Allah, yaitu Malaikat Jibril dan Nabi Muhammad SAW. Doa tersebut
merupakan doa yang luar biasa, karena Jibril adalah malaikat yang paling dekat dengan
Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah makhluk yang paling dikasihi dan dicintai oleh
Allah.
Terdapat tiga doa yang diucapkan oleh Malaikat Jibril dan diterima oleh Nabi
Muhammad SAW. Doa pertama adalah kecelakaan bagi mereka yang menerima dan
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 1
menemukan Bulan Ramadhan namun tidak menerima pengampunan dari Bulan
Ramadhan tersebut. Ramadhan adalah salah satu anugerah Allah yang sangat berharga
yang diberikan kepada umat Islam, namun jika umat Islam tidak menghargainya, maka
Ramadhan akan datang dan pergi tanpa memberikan manfaat bagi mereka. Padahal
َ َ َ َ َ ُّ ُ ُ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َّ َ َ َ َ َ َ َ ْ ْ َ ْ َّ ُ ُ َ ْ َ ْ َ
dalam salah satu hadisnya, Rasulullah SAW. bersabda:
‫لوتعلم أم ٰ يت ما ٰ يف رمضان لتمنوا أن تكون سنة كلها رمضان‬
“Seandainya umatku tahu keutamaan, keistimewaan Bulan Ramadhan, niscaya
mereka akan berharap, ‘Ya allah, satu tahun ini Ramadhan saja. Tidak ada Syawal,
Dzulqa'dah, Dzulhijjah,’ karena begitu istimewa dan utamanya bulan Ramadan”. (HR.
Tabrani, Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi).
Kalimat “Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadan namun
dosanya tidak diampuni”, menjelaskan sisi kemuliaan bulan Ramadan sebagai bulan
penuh ampunan, bulan penuh rahmat, bulan penuh hidayah, bulan panen kebaikan, dan
bulan yang mengembalikan manusia kepada fithrah. Tetapi ironisnya, tidak sedikit umat
Islam yang telah melewati bulan Ramadan namun kefithrahan jiwanya tidak kembali, justru
“bebal” dalam kemaksiatan dan keburukan moral tanpa menoreh kebaikan. Oleh karena
itu, malaikat Jibril langsung memberikan predikat “celaka”.
Ramadan membuka pintu ampunan dosa seluas-luasnya. Ibadah puasa dan ibadah
di malam hari yang dilakukan dengan penuh keimanan menjadi faktor utama
pengampunan dosa. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. dari Abu Hurairah r.a.;
َْ َّ َ َ ُ َ ُ ْ ‫ان ْإي َما ًنا َو‬
َ َ ََ َ َ ْ َ
‫اح ٰت َس ًابا غ ٰف َر له َما تقد َم ٰم ْن ذن ٰب ٰه‬ ‫من صام رمض‬
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala
dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis lain, dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw. bersabda; “Barangsiapa
beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka
Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR Bukhari dan Muslim).
Nyatanya, apa pun yang kita lakukan selama Ramadhan, baik itu kebaikan yang
kita lakukan, akan dibalas dengan berlipat ganda oleh Allah. Ramadhan juga dikenal
sebagai "bulan pembebasan" atau "bulan pengampunan". Oleh karena itu, jika umat Islam
benar-benar menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh selama bulan ini, mereka
akan menerima pengampunan dari Allah SWT.
Ketika umat Islam melaksanakan ibadah dengan iman dan harapan untuk
memenuhi kehendak Allah SWT pada bulan Ramadhan, mereka akan menerima
pengampunan dari dosa-dosa mereka yang lalu. Oleh karena itu, penting untuk
memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin agar tidak terlewatkan berkah dan
keutamaan bulan Ramadhan. Saudara-saudara kita yang telah meninggal dan berada di
alam kubur merindukan kesempatan untuk melakukan ibadah selama satu malam saja
pada bulan Ramadhan. Sehingga celaka lah bagi kita yang memperoleh kesempatan
namun menyia-nyiakannya.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Doa kedua yang diaminkan Rasulullah adalah tentang orang tua. Kalimat
“Celakalah seorang hamba, jika mendapati kedua atau salah satu orang tuanya masih
hidup, namun keberadaan kedua orang tuanya tidak membuatnya masuk ke dalam surga”
menjelaskan sisi kemuliaan orang tua yang harus diperlakukan secara baik sepanjang
hidupnya. Sisi kemuliaan orang tua tersebut ditegaskan dengan jaminan surga bagi anak
yang setia membahagiakan dan merawatnya hingga akhir hayat.
Secara gamblang, Al Qur’an menjelaskan dua perintah yang harus berjalan seiring
dan tidak bisa dipisahkan yaitu perintah menyembah Allah dan berlaku ihsan terhadap
kedua orang tua serta perintah bersyukur kepada Allah dan kedua orang tua.

ً ٰ َ ْ ْ َ ٰ َ ْ َ ُ َّ ٓ َّ ۟ ٓ ُ ُ ْ َ َّ َ َ ُّ َ ٰ َْ َ َ
Sebagaimana firman Allah SWT;
‫وقض ربك أال تعبدوا ٰإال ٰإياه و ٰبٱلو ٰلدي ِن ٰإحســنا‬
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak...." (QS. Al-Isra: 23)
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 2
Kemudian, Berbakti kepada Orang Tua. Dalam hadits tersebut, Malaikat Jibril juga
menyinggung perihal anak yang tidak berbakti kepada orang tua. Padahal Islam sudah
mewanti-wanti dan mengajarkan manusia agar merawat dan menyayangi kedua orang
tua. Allah Ta’ala berfirman;
َ ُ
ُ ْ ْ ْْ ‫ّل َو ْهن َوف َص ُال ُه ْف َع َام‬ َ َ ً ْ َ ُ ُّ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ ْ َّ َ َ
‫ي أ ٰن اشك ْر ٰ يل‬ِ ‫ٰي‬ ٰ ٍ ٰ ‫ووصينا ٰاإلنسان ٰبو ٰالدي ٰه حملته أمه وهنا ع‬
ْ َ َ َ
‫َو ٰل َو ٰالد ْيك ٰإ ي َّل ال َم ٰص ْ ُي‬
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan
menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang
tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”(QS. Lukman: 14).
Perintah berlaku ihsan dan berterimakasih kepada kedua orang tua merupakan
kewajiban unlimited yaitu tanpa melihat batas usia orang tua, meski keduanya telah wafat
maka perintah tersebut tetap melekat dalam diri seorang anak, tentunya dalam bentuk
melanjutkan kebaikan keduanya, mendoakan, atau bershadaqah untuk keduanya.
Jadi, memuliakan orangtua dan merawatnya adalah perkara utama. Bahkan setara
dengan jihad (perang) di jalan Allah. Sebaliknya, seorang Muslim yang tidak memuliakan
orang tuanya, enggan merawatnya, dan enggan mendoakan kedua niscara hidupnya akan
jauh dari keberkahan. Sebagaimana dalam hadits dari Anas bin Malik r.a., Rasulullah
Saw. bersabda: “Apabila seseorang enggan mendoakan kedua orang tua, maka niscara
rizki anak tersebut di dunia akan terputus.” (HR. Ad-Dailamy)
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Malaikat Jibril juga turut mengecam Muslim yang tidak bershalawat ketika nama
Nabi Muhammad SAW disebut. Shalawat merupakan ungkapan rasa cinta dan kerinduan
kita kepada Rasulullah Saw. Allah Ta’ala berfirman;َ
ً ‫آم ُنوا َص ُّلوا َع َل ْيه َو َس ِل ُموا َت ْسل‬ َ ‫ت ۚ َيا أ ُّي َها َّالذ‬
َ ‫ين‬ ِّ َّ َ َ َ ُّ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َّ َّ
‫يما‬ ٰ ٰ ٰ ‫ٰإن اّلِل ومال ٰئكته يصلون عّل ٰ ي‬
‫الن‬
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada Nabi (Muhammad).
Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kepada Nabi dan ucapkanlah salam
dengan penuh penghormatan kepadanya”. (QS Al Ahzab 56).
Shalawat adalah salah satu bacaan yang sangat utama bagi umat Islam. Bahkan
Allah memerintahkan kita shalat tetapi Allah tidak shalat. Allah perintahkan kita puasa,
Allah tidak berpuasa. Allah perintahkan kita pergi haji, tetapi Allah tidak melaksanakan
ibadah haji. Tapi khusus perintah membaca shalawat ini, didahului dengan apa yang
dilakukan oleh Allah Swt., yaitu bersholawat kepada Nabi Saw.
Dalam sebuah hadits disebutkan: “Manusia yang paling berhak bersamaku (Nabi
Saw.) pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.” (HR
Tirmidzi).
Di bulan Ramadhan ini, marilah kita lebih banyak mengucapkan shalawat kepada
Nabi Muhammad Saw. Hal ini karena shalawat adalah bacaan penting bagi umat Islam,
dan diterima dengan baik oleh Allah Swt.
ً َ ََ َ َّ َ َ ُ َّ َ ً َّ َ َّ َ َ َّ َ ْ َ
‫من صّل ع يّل مرة ص يّل هللا ع يّل عشة‬
“Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali, maka Allah akan
memberikan pahala sepuluh kali lipat.” (HR. Muslim, no. 408)
Bershalawat adalah ungkapan cinta, pengakuan terhadap hasil perjuangan, dan
harapan syafaat beliau di hari akhir kelak. Bershalawat dapat dilakukan tanpa terikat
waktu dan tempat, bahkan saat bersantaipun dapat bershalawat.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Ramadhan sebentar lagi akan berakhir, semoga kita tidak termasuk dalam tiga doa
malaikat yang di aminkan oleh Nabi tersebut. Aamiin..Allahhumma Aamiin..
َ ‫اال َيات َو ذ ْكر‬
‫الح ٰك ْي ٰم َو‬
َ َ
‫ن‬ ‫م‬ ‫ه‬ ْ ‫العظ ْيم َو َن َف َع ْت َوا َّي ُاك ْم ب َما ف‬
‫ي‬
ُ ْ ُْ ََ ُ َ َ َ
َ ‫الق ْرأن‬
ِ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ‫ٰي‬ ٰ ُ ُ َّ ُ ٰ َ َ ‫َب َارك هللا ٰ يل ولكم ْ ٰ ُ يف‬
ٰ
ُ
‫تق َّب َل هللا ٰم ِّْ يت َو ٰمنك ْم ٰتال َوته ٰانه هو الس ٰميع الع ٰلي ٰم‬
ْ َ ُ ْ َّ َ

Penyusun: Usman Tahir, S.Ag


Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 3
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫َّ ْ َ ْ َ َّ َ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ُ ُ َّ ْ َُ ُ َ ْ ُ َ‬
‫ور أنف ٰسنا‪,‬‬ ‫اّلِل َ ٰمن ش َِ‬ ‫ّلِل‪ ,‬نحمده‪ ,‬ونست ٰعينه‪ ,‬ونستغ ٰفره‪ ,‬ونعوذ ٰب ٰ‬ ‫إن الحمد ٰ ٰ‬
‫َ‬
‫َّ ُ َ َ ُ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ ُ ‪ُ َ ْ .‬‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ِّ َ َ ْ َ َ‬
‫ات أعم ٰالنا‪ ,‬من يه ٰد ٰه اّلِل فال م ٰضل له‪ ,‬ومن يض ٰلل فال ه ٰادي له أشهد‬ ‫َوسيئ ٰ‬
‫وله‪ .‬أ ُ‬‫َ‬ ‫َ ْ َ ُ َ ََ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َّ ُ َ َّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ َ َ َّ‬
‫لله َّم‬ ‫شيك له وأشهد أن مـحمدا عبده ورس‬ ‫ِ‬ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫هللا‬ ‫ال‬ ‫أن ال ٰإله ٰإ‬
‫ْ َ ْ َْ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬ ‫ِ ََ‬
‫آمنوا اتقوا‬ ‫َص ِّل َو َسل ْم عّل ُم َح َّم ٍد َو عّل ٰآل ٰه َو َص ْح ٰب ٰه أجم ٰع ْي‪ .‬يا أيها ال ٰذين‬
‫َ َ َ ُ ُ َّ َّ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ َ ‪َ َ ُّ ُ ُ َ َ َ َ َ َّ َّ .‬‬ ‫َّ َ َّ ُ َ‬
‫اّلِل َحق تق ٰات ٰه وال تموتن ٰإال وأنتم مس ٰلمون ٰإن اّلِل و ملئكته يصلون عّل‬
‫ً‬ ‫ُّ َ َ ْ َ ِ ُ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ ى َ َ َ َّ‬
‫سليما‪..‬‬ ‫النت يأيها ال ٰذين ءامنوا صلوا علي ٰه و سلموا ت ٰ‬
‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ي َو ْا ُ‬ ‫َْ‬ ‫َ ُ َّ ْ ْ ْ ُ ْ ْ َْ َ ْ ُ ْ َ‬
‫ات اال ْحيآء ٰمن ُه ْم‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫م‬ ‫لم ْسل َ‬ ‫لم ْسلم ْ َْ‬
‫ْٰٰ‬ ‫ُ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ات‬ ‫اللهم اغ ٰفر ٰللمؤ ٰمَ ٰن ْي والمؤ ٰم ٰ‬
‫ن‬
‫َ‬
‫ُص‬ ‫ي َو ْان ُ ْ‬ ‫لم َْشك ْ َْ‬
‫ِٰ ْ‬ ‫ُ‬ ‫ا‬
‫ُ َّ َّ ْ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ْ َْ َ َّ َِّ ْ َ َ ْ‬
‫و‬ ‫ك‬ ‫الش‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ٰ‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫م‬
‫ْٰٰ‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫لم‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ال‬‫س‬ ‫إل‬ ‫ا‬ ‫ز‬ ‫ع‬ ‫أ‬ ‫م‬ ‫الله‬ ‫‪.‬‬ ‫ات‬‫ٰ‬ ‫و‬‫َو ْا َال ْم َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ٰ ْ ٰ‬ ‫َ َ َ ْ‬
‫َ ُ ْ ْ َْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ُص الد ْي َن َواخذ ْل َم ْ‬ ‫ِّ‬ ‫ُص َم ْن ن َ‬ ‫لم َو ِّحد َّية َوان ُ‬
‫ي َو د ِّم ْر‬ ‫م‬
‫ْٰٰ‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫لم‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫خ‬ ‫ن‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ٰ‬
‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ٰعبادك‬
‫ُ َّ ْ َ ْ َ َّ ْ َ َ‬
‫ال َء َو ْا َلو َباءَ‬ ‫ْ‬ ‫ِّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ َ ِّ ْ َ ْ َ َ َ َ‬
‫أعداء الدي ِن واع ٰل ك ٰلم ٰاتك ٰإل يو ٰم الدي ِن‪ .‬اللهم ادفع عنا الب‬
‫َ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ َّ َ‬
‫الزال ِز َل َوا ٰلم َح َن َو ُس ْو َء ا ٰلفتن ٰة َوا ٰلم َح َن َما ظ َه َر ٰمن َها َو َما َبط َن ع ْن َبل ٰدنا‬ ‫و‬
‫َ ْ‬ ‫ْ ُ ْ َ ْ ُ ْ ْ َْ َّ ً َ َ َّ ْ َ َ ْ َْ َ‬ ‫خآص ًة َو َ‬ ‫ا ْن ُدون ْيس َّيا َّ‬
‫ي‪َّ َ .‬ربنا ٰآتنا ٰف‬ ‫م‬
‫ْٰ‬ ‫ال‬ ‫لع‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ة‬ ‫عآم‬ ‫ي‬ ‫م‬
‫ْٰٰ‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫لم‬ ‫ا‬ ‫ان‬ ‫ٰ‬ ‫د‬ ‫ل‬‫لب‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ائ‬
‫ٰ‬ ‫س‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ُّ ْ َ ٰ َ َ َ ً َ ْ ْ َ ِ َ َ َ ً َ َ َ َ َ َّ َ َّ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َْ‬
‫آلخرٰة حسنة و ٰقنا عذاب الن ِار‪ .‬ربنا ظلمنا انفسنا واإن لم‬ ‫الدنيا حسنة و ٰف ا ٰ‬
‫َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ َّ َ ْ َ‬
‫اشي َن‬ ‫لخ ْ‬
‫ِ‬ ‫تغ ٰفر لنا وترحمنا لنْكونن ٰمن ا ٰ‬
‫ْ َ َ‬
‫تآء ٰذي الق ْر َب َو َينَه ع ِن‬
‫ْ ُ‬
‫ي‬ ‫هللا َيأ ُم ُر ب ْا َلع ْدل َو ْاإل ْح َسان َوإ ْ‬ ‫ع َب َادهللا ! إ َّن َ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ُْ‬ ‫َ ٰ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ٰ َ ُ ُ ْ َ ٰ َ َّ ُ ْ َ َ َّ ٰ ُ ْ َ َ ْ ُُ‬ ‫ْالف ْ‬
‫َ‬
‫شآء والمنك ِر والب يغ ي ٰعظكم لعلكم تذكرون واذكروا هللا الع ٰظيم يذكركم‬ ‫ٰ‬ ‫ح‬
‫َ َْْ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ ْ َ‬ ‫َ ْ ُ ُ ْ ُ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُْ‬
‫هللا أ كي‪ ,‬وهللا يعلم ما تصنعون‬ ‫واشكروه عّل ٰنع ٰم ٰه ي ِزدكم ول ٰذكر ٰ‬

‫‪Penyusun: Usman Tahir, S.Ag‬‬


‫‪Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo‬‬ ‫‪4‬‬

Anda mungkin juga menyukai