SEDIAAN FARMASI
LATAR BELAKANG
Mengapa perlu dilakukan uji mikrobilogi pada
sediaan farmasi?
Karena perna terdapat kasus tidak strerilnya
sediaan tetes mata menyebabkan kebutaan mata
permanen pada pasien
LATAR BELAKANG
1970 – 1971 : 40 kematian akibat infus tidak steril yang
terkontaminasi dengan : Enterobacter cloacae dan Enterobacter
agglomerans
1. Parenteral : 0
2. Obat Mata : 0
3. Obat untuk Luka Terbuka atau untuk irigasi : 0
ANALISIS MIKROBIOLOGI
GASAL 2012-2013 6
DALAM FI V UJI MIKROBILOGI
JUGA TELAH TERCANTUKAM
DENGAN JELAS
PENYIAPAN SAMPEL
Sediaan Larut Air Larutkan atau encerkan sediaan yang akan diuji (biasanya 1 dalam 10) pada
media Soybean-Casein Digest Broth bila perlu atur pH hingga 6 - 8.
Sediaan Bukan Lemak yang Tidak Larut dalam Air Suspensikan atau encerkan sediaan yang
akan diuji (biasanya 1 dalam 10) pada media Soybean-Casein Digest Broth bila perlu atur pH
hingga 6 – 8. Dapat ditambahkan surfaktan seperti Polisorbat 80 1 g per L untuk membantu
mensuspensikan bahan yang sulit dibasahi
Sediaan Berlemak Larutkan atau encerkan sediaan yang akan diuji dalam isopropil miristat
steril yang disterilkan dengan cara penyaringan atau campurkan sediaan yang akan diuji
dengan sesedikit mungkin surfaktan Polisorbat 80 steril atau surfaktan noninhibitor lain steril,
PENENTUAN AKK PADA
SEDIAAN FARMASI
Jumlah Sediaan yang Digunakan untuk Pengujian
Jika tidak dinyatakan lain gunakan 10 g atau 10 ml sediaan uji
bahan aktif dengan jumlah sampel terbatas atau ukuran bets sangat kecil (misalnya kurang dari 1000 ml
atau 1000 g) jumlah sampel yang diuji harus 1% dari bets
Untuk sediaan dengan total keseluruhan bets kurang dari 200 unit ukuran sampel dapat dikurangi menjadi
dua unit atau satu unit jika kurang dari 100 unit.
Media
Sampel dipindahkan pada media Sabouraud Dextrose Agar, diinkubasi pada suhu 20° - 25° selama 5 - 7
hari.
Perhitungan AKK
Hitung jumlah koloni per g atau per ml sediaan, harus <100 cfu/g atau cfu/ml
UJI ANGKA LEMPENG
TOTAL (ALT) PADA SEDIAAN
FARMASI
Jumlah Sediaan yang Digunakan untuk Pengujian
Jika tidak dinyatakan lain gunakan 10 g atau 10 ml sediaan uji
bahan aktif dengan jumlah sampel terbatas atau ukuran bets sangat kecil (misalnya kurang dari
1000 ml atau 1000 g) jumlah sampel yang diuji harus 1% dari bets
Untuk sediaan dengan total keseluruhan bets kurang dari 200 unit ukuran sampel dapat dikurangi
menjadi dua unit atau satu unit jika kurang dari 100 unit.
Media
Sampel dipindahkan pada media Soybean-Casein Digest Agar pada suhu 30° - 35° selama 3 - 5
hari
Perhitungan AKK
Hitung jumlah koloni per g atau per ml sediaan, harus <100 cfu/g atau cfu/ml
PENGUJIAN MIKROBA
SPESIFIK
Mikroba Galur Media
Uji Escherichia coli ATCC 8739, NCIMB 8545, CIP 53.126 atau MacConkey Broth
NBRC 3972 MacConkey Agar
Uji Salmonella Salmonella enterica subsp enterica serovar Rappaport Vassiliadis Salmonella
Typhimurium ATCC 14028 Enrichment Broth
Xylose Lysine Deoxycholate Agar
Salmonella enterica subsp enterica serovar Rappaport Vassiliadis Salmonella
Abony NBRC 100797, NCTC 6017 atau CIP Enrichment Broth
80.39 Xylose Lysine Deoxycholate Agar
A. Uji Sterilitas
B. Uji Endotoksin
UJI STERILITAS
SEDIAAN STERIL
JUMLAH SAMPEL (FI V)
ISI Vol sampel min. Volume Volume Jmlh
(mL) (ml) Yang hrs Media(ml) Media(ml) Wadah per
diambil per (Metode Inokulasi (netode media
langsung) penyaringan
wadah membran)
10-<50 5 40 100 20
Pembalut/kapas/perban (dlm
kemasan…………………………… 100 mg/kemasan
Sediaan parenteral :
Tidak lebih dari 100 wadah……….. 10% /4 wdh(pilih yg. banyak)
>100 wadah,tidak lebih 500 wadah 10 wadah
> 500 wadah……………………….. 2% / 20wdh (pilih yg.sedikit)
Sediaan volume besar……………. 2%/10 wdh (pilih yg sedikit)
Antibiotik padat
Ruahan bhn farmasi dl kemasan(<5g)… 20 wadah
Ruahan bhn farmasi dl kemasan (≥5g).. 6 wadah
Ruahan dan campuran…………………. Lihat produk ruahan padat
Sediaan mata (sediaan lain yang tidak disuntikkan)
≤ 200 wadah…………………………… 5%/ 2 wadah (pilih yang besar)
> 200 wadah…………………………… 10 wadah
Batch> 200 : minimal 20 wadah
Batch 10-200 : minimal 10%
LVP : minimal 10 wadah
Otoklaf : minimal 10 wadah
Selain otoklaf : minimal 20 wadah
pH 7,1 ± 0,2
FTM
Na Cl 5,0 Pengisotoni
Digesti Pankreas Kasein 17,0 Nutrient
Digesti peptik tepung 3,0 Nutrient
kedelai
K Fosfat dibasa 2,5 Buffer
Glukosa 2,5 Nutrient
Air Ad 1000 ml
pH 7,3 ± 0,2
pH lebih basa dibanding FTM
Untuk pertumbuhan jamur
TSB juga dapat menumbuhkan
bakteri maupun jamur
TSB sesuai untuk Slow Growing
Aerobic Microorganism
3. INKUBASI : WAKTU-SUHU
Bila sediaan obat bereaksi dengan media, dan timbul kekeruhan: dibiarkan
sampai hari ke 3 dan ke 7 dan dipindah pada media sejumlah yang sama.
Waktu inkubasi total tidak berubah
- Diencerkan
- Dinetralkan
Penisilin Penisilinase
Sefalosporin -Sefalosporinase
Alat Suntik : Isi dengan media, keluarkan media lewat jarum dan
inokulasi pada media yang sesuai
II. METODE PENYARINGAN
2. Filter ditanam pada media (satu media satu filter atau satu filter
dibagi untuk 2 media)
Mikroba Untuk Uji Media
II. Bila ada keraguan terhadap hasil uji Tahap I, maka uji sterilitas
diulang dengan menggunakan sampel dengan ketentuan :
- Jumlah sampel 2 kali dari Tahap I
- Volume sampel sama
UJI ENDOTOKSI
SEDIAAN STERIL
INJEKSI
ENDOTOKSIN
• Pirogen yang paling poten
• Penyusun dinding sel bakteri bagian luar
• Komponen utama :
1. Lipid
2. Polisakharida
LIPOPOLISAKHARIDA
(LPS)
Efek endotoksin bagi tubuh
• demam
• aktivasi sistem sitokin
• rusaknya sel-sel endotelial
• permeabilitas pembuluh darah berubah sehingga
menyebabkan turunnya tekanan darah
Terjadinya demam akibat endotoksin
Endogenous pyrogen (Endotoksin,virus
etc)
Panas
SIFAT FISIKA KIMIA
1.Amphiphilic
- Ujung polisakharida : hidrofilik
- Lipid A : hidrofobik
- Teragregasi dan diabsorbsi
- Ukuran agregat kecil , kelarutan besar semakin toksik
Reaksi :
Endotoksin + Reagen LAL Jendal-Gel
Pyrogenic Tresshold berbeda, jadi perlu standard
Contoh : Salmonella Thyposa = 0,1-0,14
E Coli = 1,0
Pseudomonas = 50 – 70
Standard Reagen LAL:
- Primer (RSE) - Sekunder (CSE)
REAKSI REAGEN LAL DENGAN ENDOTOKSIN
ENDOTOKSIN
Contoh :
Misal 0,125 = גEU/ml
Hasil : 1:1 1:2 1:4 1:8 1:16 1:32 1:64
+ + + + + - -
+ + + + + - -
+ + + + + - -
End Point terjadi pada pengenceran = 1 : …16….
Kadar Endotoksin = …16…..x…0,125…. = …2….. EU/ml
Jumlah Endotoksin dalam sediaan = ……..x…….
Perhitungan Rata-rata Geometrik :
1:1 1:2 1:4 1:8 1:16 1:32 1:64
+ + + + + - -
+ + + + + - -
+ + + + - - -
+ + + + - - -
End Point :
1. 16x0,125 = 2 log2=
2. 16x0,125 = 2 log 2=
3 8x0,125 = 1 log 1= jumlah =
4. 8x0,125 = 1 log 1= Rata-rata
Anti Log =
2. METODE TURBIDIMETRI