Anda di halaman 1dari 2

Nama : Siti Lutfiyah M.

R
NIM : 17020200081
Kelas : B2/S1 Farmasi

1. HKSA Obat Celecoxib


Celecoxib adalah obat golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang digunakan
untuk mengatasi radang, misalnya nyeri yang timbul dari penyakit persendian, seperti
rheumatoid arthritis, osteoarthritis, ankylosing spondylitis, serta nyeri saat menstruasi.
Berbeda dengan OAINS yang biasanya menghambat enzim cyclooxygenase-2 (COX-
2) untuk menghasilkan prostaglandin, yaitu unsur kimia yang menyebabkan
peradangan. Celecoxib hanya selektif menghambat enzim COX-2 inhibitor ini yang
mengakibatkan celecoxib memiliki resiko lebih kecil untuk mengakibatkan tukak
lambung atau ulkus duodenum, disbanding OAINS lainnya juga menghambat COX-1
karena enzim COX-1 memiliki efek proteksi terhadap dinding lambung dan usus 12
jari.
Celecoxib adalah senyawa 4-sulfoilfenil pada subtituen 1-pirazol diperlukan untuk
penghambatan COX-2 dan 4-methyl pada system 5-pirazol memiliki hambatan sterik
rendah untuk memaksimalkan potensi, sedangkan kelompok 3-trifluorometil
memberikan selektivitas dan potensi yang unggul. Untuk menjelaskan selektifitas
celecoxib, perlu untuk menganalisis energy bebas dari perbedaan ikatan antara
molekul obat dan COX-1 dibandingkan dengan enzim COX-2. Modifikasi structural
menyoroti pentingnya pengikatan pada residu di kantong samping yang mengikat
enzim siklooksigenase, yang merupakan isoleusin dalam COX-1 dan valin dalam
COX-2. Mutasi ini tampaknya berkontribusi terhadap selektivitas COX-2 dengan
menciptakan penghalang sterik antaraoksigen sulfonamide dan kelompok metil yang
secara efektif mendestabilisasi kompleks celecoxib COX-1. Dengan demikian masuk
akal untuk mengharapkan inhibitor selektif COX-2 lebih besar daripada NSAID non
selektif.
Berbagai modifikasi dapat dilakuan pada bagian 1,5-diarylpyrazole untuk
menyimpulkan hubungan struktur aktivitas celecoxib. Para-sulfamoilfenil pada posisi
satu dari pirazol ditemukan memiliki potensi yang lebih tinggi untuk penghambatan
selektif COX-2 daripada para-metoksifenil. Selain itu, 4(methylsulfonyl) phenyl atau
4-sulfamoylphenyl diketahui diperlukan untuk menghambat COX-2. Sebagai contoh,
mengganti salah satu entitas ini dengan –SO2HHCH3 subtituen mengurangi aktivitas
penghambatan COX-2 seperti dicatat dengan konsentrasi penghambatan yang sangat
tinggi. Pada posisi 3-pirazol, trifluorometil atau difluorometil memberikan selektifitas
dan potensi yang unggul dibandingkan dengan subtitusi fluorometil atau metil.
2. Struktur Celecoxib

Struktur pirazol termasuk struktur dasar dari celecoxib. Pirazole adalah senyawa
organik dengan rumus C3H3N2H. Ini adalah heterocycle yang dicirikan oleh cicin
berangitakan 5 dari atom karbon dan dua atom nitrogen yang berikatan. Pirazol adalah
basah lemah dengan pKb 11,5 (pKa asam terkojugasi 2,49 pada 250C). Pirazol juga
merupakan kelas senyawa yang memiliki cicin C3N2 dengan ataom nitrogen yang
berdekatan. Obat-obat penting yang mengadung cicin pirazol adalah celecoxib
(celebrex) dan steroid anabolik stanozolol.

3. Modifikasi Strukturnya

Stuktur dasar pirazol dapat dimodifikasi pada bagian 1,5-diarylpyrzole :


1. Para-sulfamoilfenil pada posisi satu dari pirazol ditemukan memiliki potensi yang
lebih tinggi untuk penghambatan selektif COX-2
2. Pada posisi 3-pirazol, trifluorometil atau difluorometil memberikan selektifitas dan
potensi yang unggul dibandingkan dengan subtitusi fluorometil atau metil.

Anda mungkin juga menyukai