Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BIOKIMIA 1

OKSIDASI BIOLOGIS PADA MAHKLUK HIDUP

NAMA : DEXA RAMADHANI


NPM : 21820086
KELAS :C
DOSEN PENGAMPU : drh. DIAN AYU KARTIKA SARI., M. Vet

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
2021
ISI PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Oksidasi Biologis


Pengertian sederhana oksidasi biologis adalah reaksi suatu zat dengan
oksigen. Pada beberapa oksidasi biologis terdapat beberapa enzim yang terkait
pada proses oksidasi biologis yang tergolong sebagai kelas oksidereduktase.
Oksidereduktase dibagi menjadi 4 subkelas yaitu:
A. Oksidase
 Mengkatalisis pembebasan hidrogen dari substrat dan secara alami
menggunakan O2 sebagai akseptornya
 Menghasilkan H2O atau H2O2
AH2 + ½ O2 === A + H2O AH2 + O2 === A + H2O2
oksidase oksidase
B. Dehidrogenase tidak dapat menggunakan O2 sebagai akseptor hidrogen
yang dibebaskan dari substrat, macamnya:
 Yang terkait rantai resprasi
 Yang tak terkait rantai respirasi
C. Hidroperoksidae yaitu substratnya H2O2 meliputi:
 Perioksidase H2O2 + AH2  2 H2O + A
 Katalase H2O2 + H2O22 H2O + O2
D. Oksigenase
 Monooksigenase (Hidroksilase) AH2 + O2 + ZH2 AOH + H2O + Z
 Dioksigenase (Oksigen Transferase) A + O2 AO2

Skema proses oksidasi dan proses oksidasi makanan dalam tubuh


1.2 OKSIDASI BIOLOGIS PADA MAKHLUK HIDUP
Berikut ini adalah beberapa contoh oksidasi biologis pada makhluk hidup.

A. Kontrol asupan pakan oleh oksidasi hati pada hewan ruminansia:


integrasi homeostasis dan homeorhesis.
Pengendalian asupan pakan ruminansia dipengaruhi oleh mekanisme
homeorhesis yaitu memungkinkan terjadinya adaptasi fisologis jangka panjang,
dan mekanisme homeostatis yaitu pengendalian terjadinya adaptasi fisiologis
jangka pendek. Oksidasi hati juga dapat mengintegrasi mekanisme ini. Untuk
mencegah konsumsi energi yang berlebih, diperlukan mekanisme pengendalian
asupan pakan untuk pemeliharaan, kehamilan, pertumbuhan, dan menyusui.
Mekanisme homeostatis bertujuan mempertahankan keseimbangan fisiologis,
dan mekanisme homeorhetic bertujuan mengkoordinasikan perubahan asupan
energi yang diperkukan dalam perubahan keadaan fisiologis. Dalam hal ini
oksidasi sinyal dari hati disalurkan ke pusat makan otak melewati aferen vegal,
sinyal tersebut dapat berupa penghambatan (mempengaruhi rasa kenyang) dan
stimulasi (mempengaruhi rasa lapar) yang berhubungan dengan oksidasi hati
bahan bakar. Oksidasi hati bervariasi dari menit ke menit yang mempengaruhi
perilaku makan bergantung pada pasokan AcCoA dan kapasitas siklus TCA.
Bahan bakar dioksidasi oleh hati ruminansia yang bergantung pada proses
penyerapan bahan bakar yang berasal dari makanan serta yang dipasok atau
diekstraksi dari darah oleh jaringan ekstrahepik. Kontrol oksidasi hati dimana
bahan bakar berfluktasi dengan kebutuhan energi hati yang bervariasi, misalnya
mendukung dalam pertumbuhan dan menyusui. Modulasi oksidasi hati, dimana
hormon dan sitokin memodulasi oksidasi hati dalam jangka panjang dan pendek,
dengan mempengaruhi ketersediaan AcCoA dalam oksidasi, serta anaplerosis
dan kataplerosis zat anatara siklus TCA. Pada bagian inilah merupakan faktor
utama dalam oksidasi hati, termasuk insulin, glukagon, somatotropin dan leptin.

B. Ditempat oksidasi elektrokimia dalam elektrodialisis untuk


penghilangan antibiotik selama pemulihan nutrisi dari digestate
kotoran babi.
Elektrodilisis(ED) merupakan teknologi membran berbasis elektro
unggulan diterapkan pada desanilasi air dan limbah berkembang sejak tahun
1960. Tujuan penerapan ED dalam pemulihan nutrisi dari digestate kotoran
hewan untuk menghasilkan pupuk yang dapat dipasarkan yang menguntungkan
bagi industri pertanian yang berkelanjutan. Dalam pencernaan kotoran hewan
yang memiliki kandungan berbagai antibiotik yang sulit didegradasi secara
biologis, misalkan sulfonamida dan tetrasiklin. Zat ini sangat merugikan bagi
manusia dan hewan yang dapat menyebabkan resistensi antimikroba
dilingkungan. Proses pemulihan nutrisi, dimana antibiotik diangkut ke produk
yang dipullihkan bersama dengan nutrisi. Penggunaan ED di tempat untuk
menghilangkan antibiotik secara elektrokimia dalam digestate kotoran babi
selama pemulihan nutrisi. Mengeksplorasi kelayakan oksidasi elektrokimia
antibiotik dalam digestate kotoran babi dan peran Cl2 bermain dalam proses ini.
Mengintegrasikan oksidasi elektrokimia ke dalam sistem pemulihan ED,
membentuk anoda-ED, dan mempelajari kinerja penghilangan antibiotik dan
pemulihan nutrisi di samping pengotoran membrane, inaktivasi patogen dan
pembentukan DBP. Oksidasi antibiotik dapat digambarkan dengan 2 model
yaitu, oksidasi yang disebabkan oleh Cl2 yang dihasilkan dari anoda, dan
oksidasi yang disebabkan oleh oksidan sekunder yang dihaasilkan dari Cl2. Zat
tidak sepenuhnya teroksidasi menjadi Cl2 tetapi membentuk beberapa molekul
organik yang lebih kecil. ED, SD, dan TC hilang secara bersamaan disebabkan
oleh NS di tempat oksidasi elektrokimia dari digestate kotoran babi dari
pengaruh yang dapat diabaikan pada efisiensi pemilihan nutrisi. Dalam hal ini
oksidasi elektrokimia sangat efektif dalam menghilangkan SD dan TC dengan
Cl2 yang memainkan peran utama dalam dekomposisi mereka.

C. Meningkatkan oksidasi asam lemak memunculkan respons yang


bergantung pada jenis kelamin pada jantung tikus yang gagal.
Oksidasi asam lemak tereduksi (FAO) merupakan ciri dari metabolik
pada gagal jantung. Dilakukan penghapusan Acetyl-CoA carboxylate 2 (ACC2)
meningkatkan FAO dan mencegah disfungsi jantung selama stress kronis, hal ini
terjadi karena peningkatan penyerapan asam lemak rantai panjang mitokondria.
Diperlukan energi yang tinggi dalam kontraksi jantung agar metabolism jantung
dapat dioptimalkan dalam memasok energi untuk kontraksi terus menerus. FAO
dapat menghasilkan Sebagian besar ekuivalen dalam pereduksi ATP di jantung.
Dalam hal ini mempertahankan sintesis ATP dalam kapasitas yang tinggi
melalui metabolism oksidatif daripada pemanfaatan substrat spesifik sangat
penting untuk menjaga pasokan energi ke jantung selama stress kronis.
Pertumbuhan kardiomiosit terjadi karena pemilihan bahan bakar secara
langsung, karena glukosa tetapi bukan asam lemak yang memberikan sinyal dan
blok bangunan remodeling struktural jantung yang sakit. Penurunan regulasi
jalur transkripsi melalui kompleks pensinyalan PGC-1a/PPARa, merupakan
mekanisme penting dalam remodeling pada gagal jantung, kemudian mengarah
pada penurunan ekspresi dan aktivitas FAO mesin. Gagal jantung ditandai
dengan gangguan suplai energi, dan diduga berkontribusi terhadap disfungsi
kontraktil. Pada permintaan kronis FAO lebih efektif dalam memasok energi.
Dalam hal ini dilakukan penghapusan ACC2 pada tikus jantan dan betina
dengan patologi yang sudah ada dan mempromosikan FAO, tetapi p eningkatan
hanya terjadi pada tikus betina saja. Pada tikus pria, adanya tekanan yang
menyebabkan penurunan regulasi dalam fungsi oksidatif mitokondria. Dapat
disimpulkan bahwa jenis kelamin dapat mempengaruhi remodiling metabolik
pada gagal jantung yang menentukan terhadap respons intervensi metabolik.
Terapi metabolik gagal jantung harus mempertimbangkan kapasitas oksidatif
mitokondria dan prefensi substrat yang tepat.

D. Puasa menginduksi akumulasi lipid hati dengan merangsang oksidasi


asam dikarbosilat peroksimal.
Puasa dapat menginduksi akumulasi lipid di hati, sedangkan
mekanisme puasa dapat mendisreduksi oksidasi asam lemak hati tidak jelas.
Badan keton plasma dapat turun karena asam lemak oksidasi diinduksi dalam
keadaan puasa. Oksidasi mitokondria pada hewan puasa dalam hal ini
diperankan oleh asam dikarbosilat endogen. Berat badan pada hewan tikus
mmenurun setelah 48 jam berpuasa. DCA secara eksklusif diooksidasi oleh
system oksidasi peroksisom. Peningkatan DCA terjadi dimetabolisme
peroksisom, karena DCA merupakan substrat endogen asam lemak peroksimal
oksidasi (FAO). Akumulassi zat antara oksidasi asam lemak, terjadi karena
hidroksiasil koA dehidgrogenase yang bergantung pada NADH/NAD+rasio.
DCA diberikan untuk menekan ketogenesis dan memperburuk deposisi lipid
pada tikus puasa yang menyebabkan terjadinya penurunan yang cepat dan tajam
dalam tubuh keton plasma (KB) sebesar 51% setelah pengobatan 4 jam, jika
dilakukan pengobatan signifikan akan meningkatkan KB plasma pada tikus
puasa. Secara umum bahwa DCA hampir secara eksklusif dimetabolisme oleh
sistem oksidasi peroksimal.
Mekanisme yang diusulkan dimana oksidasi peroksisomal asam
dikarboksilat menekan -oksidasi mitokondria dan menginduksi akumulasi lipid
hati pada hewan puasa.
DAFTAR PUSTAKA
M.S. Allen, (2020). Control of feed intake by hepatic oxidation in ruminant animals:
integration of homeostasis and homeorhesis. animal, 14:S1, pp s55–s64.
Sih Lin, Zenhu Hu, Yu Wang, Er Bei, Piet N.L. Lens, Olivier Thomas, Yuansheng
Hu, Chao Chen, Xinmin Zhan, (2021). In situ electrochemic oxidation in
electrodia lysis for antibiotics removal during nutrient recovery from pig
manure digestate. Chemical Engineering Journal, 413- 127485.
Ritterhoff Julia, Timothy S. McMillen, Outi Villet, Sara Young, Stephen, Kolwicz,
Taurence Senn, Arianne Caudal, Rong Tian a, (2021). Increasing fatty
acid oxidation elicits a sex-dependent response in failing mouse hearts.
Journal of Molecular and Cellular Cardiology. 158 1-10.
Xiao Zhang, Ting Gao, Senwen Deng, Lin Shang, Xiaocui Chen, Kai Chen, Ping Li,
Xiaojuan Cui, and Jia Zeng, (2021). Fasting induces hepatic lipid accum
lation bystimulating peroxisomal dicarboxylic acid oxidation. Journal of
biological chemistry. 10.1016-100622.
LAMPIRAN

JURNAL 1
JURNAL 2
JURNAL 3

JURNAL 4

Anda mungkin juga menyukai