Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Obat

1. Ondansetron bekerja dengan menghambat ikatan serotonin pada reseptor 5HT3, sehingga


membuat penggunanya tidak mual dan berhenti muntah.

2. Warfarin terdiri dari isomer S dan R yang dimetabolisme di liver oleh enzim mikrosomal
hepatik (sitokrom P-450) menjadi metabolit inaktif terhidroksilasi dan metabolit tereduksi.
Isomer S memiliki potensi efek yang lebih tinggi dari isomer R. Isomer S dimetabolisme oleh
enzim CYP2C9 dan isomer R dimetabolisme oleh CYP1A2. Metabolit ini diekskresikan
melalui urine, dan dalam jumlah sedikit diekskresikan melalui cairan empedu. terdiri dari
isomer S dan R yang dimetabolisme di liver oleh enzim mikrosomal hepatik (sitokrom P-
450) menjadi metabolit inaktif terhidroksilasi dan metabolit tereduksi. Isomer S memiliki
potensi efek yang lebih tinggi dari isomer R. Isomer S dimetabolisme oleh enzim CYP2C9
dan isomer R dimetabolisme oleh CYP1A2. Metabolit ini diekskresikan melalui urine, dan
dalam jumlah sedikit diekskresikan melalui cairan empedu.

3. Metoklopramid bekerja dengan cara menghabat reseptor dopamin dan dalam dosis yang
lebih tinggi senyawa ini dapat memblokir reseptor serotonin di zona pemicu kemoreseptor di
susunan saraf pusat. Kondisi ini akan menyebabkan meningkatnya respon terhadap
asetilkolin di jaringan tisu saluran pencernaan atas. Akibatnya terjadi peningkatan motilitas
dan mempercepat pengosongan lambung tanpa merangsang asam lambung dan pankreas.

4. NSAID . Prostaglandin diproduksi oleh enzim yang disebut siklooksigenase (COX), yang
terdiri dari dua jenis: COX I dan COX II. Kedua enzim COX bertanggung jawab untuk
meningkatkan peradangan dan demam, sementara hanya COX I yang menghasilkan
prostaglandin yang melindungi lapisan perut dan menyokong trombosit. NSAID bekerja
dengan menghalangi COX I dan COX II. Karena prostaglandin bekerja melindungi lapisan
perut dan meningkatkan pembekuan darah berkurang, NSAID dapat berpotensi menyebabkan
penyakit lambung dan perdarahan. Disarankan untuk mengambil NSAID dengan makanan
untuk menghindari iritasi lambung. Inhibitor COX II bekerja dengan menghalangi COX II
untuk meredakan rasa sakit dan peradangan, sedangkan COX I tidak dihambat sehingga lebih
aman untuk lambung. Obat ini termasuk celecoxib dan rofecoxib.

5. PARACETAMOL : Mekanisme kerja parasetamol kurang dipahami. Parasetamol adalah


penghambat lemah siklooksigenase (COX), enzim yang terlibat dalam metabolisme
prostaglandin. Dalam sistem saraf pusat, penghambatan COX tampaknya meningkatkan
ambang nyeri dan mengurangi konsentrasi prostaglandin (PGE2) di wilayah termoregulasi
hipotalamus yang mengendalikan demam. Parasetamol lebih khusus menghambat COX-2
(isoform yang diinduksi pada inflamasi) daripada COX-1 (isoform yang terlibat dalam
melindungi mukosa lambung dan mengatur aliran dan pembekuan darah ginjal). Namun,
terlepas dari selektivitas COX-2-nya, parasetamol adalah antiinflamasi yang lemah, karena
aksinya dihambat pada lesi inflamasi dengan adanya peroksida.

6. H2 : Antagonis H2 bekerja dengan mencegah pelepasan histamin dari sel mirip


enterochromaffin (ECL) – dengan histamin yang bekerja pada sel parietal di dekatnya.
Histamin adalah salah satu dari banyak elemen independen yang bertanggung jawab untuk
“mengaktifkan” pompa proton di dalam sel parietal. Dengan menghambat histamin, produksi
asam lambung berkurang.

7. Proton pump inhibitor (PPI) mengurangi sekresi asam lambung. Obat ini bertindak dengan
menghambat H+/K+-ATPase secara ireversibel dalam sel parietal lambung. Adalah ‘pompa
proton’ yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan H+ dan menghasilkan asam lambung.
Keuntungan menargetkan tahap akhir produksi asam lambung adalah bahwa mereka mampu
menekan produksi asam lambung hampir seluruhnya. Inilah yang membedakannya dari
golongan H2-receptor antagonist.

8. SUCRALFATE : Sucralfate bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung pada tukak


untuk melindunginya dari infeksi dan kerusakan lebih lanjut. Lapisan pelindung ini akan
membantu mempercepat proses penyembuhan tukak (peradangan).

9. Acarbose mempunyai mekanisme menghambat kerja enzim alfa glukosidase dan


menghambat alfa-amilase pankreas. Obat ini umumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg
dan dinaikkan secara bertahap sampai 150-600 mg/hari. Dianjurkan untuk mengkonsumsinya
bersama segelas penuh air pada suap pertama sarapan/makan.

Anda mungkin juga menyukai