OLAHRAGA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK 2
Glikolisis adalah oksidasi glukosa atau glikogen menjadi piruvat atau laktat,
dan glikolisis adalah salah satu jalur utama untuk produksi ATP dalam
sitoplasma, terdapat di semua jenis sel. Peran sentral glikolisis dalam
metabolisme energi terkait dengan kemampuannya untuk menghasilkan ATP
dalam kondisi aerobik dan anaerobik. Oksidasi glukosa menjadi piruvat
menghasilkan ATP dari fosforilasi tingkat substrat dan NADH. Piruvat
kemudian dioksidasi menjadi CO2 dalam siklus Krebs, dan elektron
ditransfer ke oksigen dalam fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP.
Namun, ketika piruvat dan NADH dari glikolisis diubah menjadi laktat
(glikolisis anaerobik), ATP dapat diproduksi oleh fosforilasi tingkat substrat
tanpa adanya oksigen.
Selain menjadi sumber ATP aerobik dan anaerobik, glikolisis adalah jalur
anabolik yang menyediakan prekursor untuk biosintesis. Misalnya, di hati
dan jaringan adiposa, jalur ini menghasilkan piruvat sebagai prekursor
biosintesis asam lemak. Glikolisis juga menyediakan prekursor untuk sintesis
komponen seperti asam amino dan ribosa 5-fosfat, yang merupakan
prekursor nukleotida (Marks, 2013). Serangkaian sepuluh reaksi ini disebut
glikolisis aerobik karena oksigen diperlukan untuk mengoksidasi ulang
NADH yang terbentuk selama oksidasi gliseraldehida-3-fosfat. Glikolisis
aerobik berperan dalam dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil-KoA,
bahan bakar utama dalam siklus asam sitrat. Sebagai alternatif, glukosa
dapat diubah menjadi piruvat, yang direduksi oleh NADH untuk membentuk
laktat (glikolisis anaerobik). Glikolisis anaerobik memungkinkan
pembentukan ATP bertahan dalam jaringan yang kekurangan mitokondria
(misalnya eritrosit) atau dalam sel hipoksia (Champe, 2005) REAKSI
GLIKOLISIS
1. fosforilasi glukosa
Heksokinase
Isoenzim yang ditemui dalam hepar serta sel beta pankreas memiliki
Kilometer yang lebih besar dibanding dengan heksokinase lain yang diucap
glukokinase( heksokinase D ataupun jenis IV). Enzim ini merupkan enzim
yang berfungsi dominan buat fosforilasi glukosa. Pada sel beta, glukokinase
berperan selaku sensor glukosa, yang memastikan ambang sekresi insulin.
Di hati, enzim ini hendak memfasilitasi fosforilasi glukosa sepanjang kondisi
hiperglikemia.
Sesi ini ialah respon oksidasi- reduksi yang awal pada glikolisis.
Gliseraldehid 3- fosfat diganti jadi 1, 3- bifosfogliserat oleh gliseraldehid 3-
fosfat dehidrogenase dan memakai fosfat inorganik serta NAD+. Produk
lain dihasilkan merupakan NADH. Sebab jumlah NAD+ di dalam sel sangat
terbatas, NADH yang dibangun dari respon ini wajib dioksidasi kembali jadi
NAD+ supaya glikolisis bisa bersinambung. 2 mekanisme utama buat
mengoksidasi NADH merupakan:( 1) pengubahan piruvat terkait- NADH
jadi laktat;( 2) oksidasi NADH lewat rantai respiratorik.
Glikolisis melepas secara relatif sedikit daya dari molekul glukosa; lebih
banyak dilepaskan oleh siklus Krebs dan fosforilasi oksidatif. Pada kondisi
aerob, piruvat diubah menjadi asetil Ko-A oleh enzim piruvat
dehidrogenase lalu lantas masuk ke siklus Krebs.
Saat tingkat daya seluler tinggi (kelebihan ATP), kecepatan siklus Krebs
mengalami penurunan dan asetil Ko-A jadi terakumulasi. Pada kondisi ini,
asetil Ko-A bisa digunakan untuk sintesis asam lemak atau sintesis badan
keton.
Ketika kapasitas oksidatif dari suatu sel terbatas (contoh eritrosit yang tidak
memiliki mitokondria), piruvat dan NADH dihasilkan dari glikolisis tidak
dapat dioksidasi secara aerobik. NADH kemudian dioksidasi menjadi NAD+
dalam sitosol oleh reduksi piruvat menjadi laktat. Reaksi ini dikatalisis oleh
laktat dehidrogenase. Reaksi glikolisis anaerobik adalah sebagai berikut:
Pada ke-2 glikolisis, setiap mol glukosa menghasilkan 2 mol ATP, 2 NADH
dan 2 piruvat. Energi yang dihasilkan dari glikolisis anaerobik hanya 2 mol
ATP per mol glukosa gara-gara NADH didaur kembali menjadi NAD+ oleh
reduksi piruvat menjadi laktat. Baik NADH atau piruvat yang dihasilkan
sama-sama digunakan untuk menghasilkan kekuatan selanjutnya. Ketika
oksigen ada dan NADH
F. METABOLISME FRUKTOSA
G. METABOLISME GALAKTOSA
Hidrolisis disakarida laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.
Galaktosa dan glukosa merupakan epimer yang berbeda konfigurasi
terhadap C-4. Oleh dikarenakan itu, masuknya galaktosa ke di dalam
reaksi glikolisis membutuhkan reaksi epimerisasi. Reaksi ini berlangsung
melalui 4 tahap yang disebut jalan galaktosa-glukosa interkonversi.
H. METABOLISME GLIKOGEN
Glikogen merupakan wujud simpanan glukosa di di dalam hati dan otot dan
dapat dimobilisasi sebagai glukosa pas jaringan membutuhkan. Kenapa
tubuh menaruh glukosa sebagai glikogen dibandingkan wujud glukosa itu
sendiri?
• Kadar glikogen hati yang tinggi memproteksi sel-sel hati dari dampak
membahayakan dari beragam racun dan zat kimia, layaknya CCl4, etil
alkohol, arsenik dan toksin bakteri.
J. GLUKONEOGENESIS
Adalah asam amino yang menghasilkan piruvat atau tidak benar satu zat
antara dari siklus asam sitrat (oksaloasetat dan α-ketoglutarat). Asam
amino yang membentuk piruvat:
- Gliserol
Jadi, glikolisis dapat berjalan di dalam keadaan aerob, namun perihal ini
bakal mempunyai akibat kuantitas kekuatan yang dibebaskan permol
glukosa yang teroksidasi terbatas. Sebagai konsekuensinya, untuk
membuahkan kekuatan di dalam suatu kuantitas tartentu, lebih baik
glukosa mesti mengalami glikolisis di bawah keadaan aerob
(Murray,K.,2002).
Glikolisis Aerobik
Sebagian besar otot manusia membuahkan laktat andaikan bekerja berat,
walaupun peredaran darahnya tidak terganggu dan pemanfaatan oksigen
terlalu besar. Sejauh mana perihal ini berjalan tergantung terhadap
keadaan enzim dan tenaga yang dihasilkan. Serat otot merah yang punya
kandungan banyak mitokondria membentuk sedikit sekali laktat sedang
serat otot putih yang punya kandungan sedikit mitokondria bakal
membentuk banyak laktat (Stryer L.,1996).
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
–
METABOLISME
BIOKIMIA
Gambar 1.4:
Lintasan glikolisis, p,PO3, pi HOPO3, (-) inhibisi; Atom Karbon I–>3pada fruktosa biphospat membentuk
dihidroksibiasetonisphospat ke dalam atomkarbon 4––>6 membentu gliseraldehid 3-phospat. Istilah bis- layaknya
bisphospat menunjukkan bahwa gugusan-gugusan phospat selanjutnya terpisahkan, namun makna diphospat
layaknya dalam adenosin phospat menunjukkan bahwa ke-2 gugusan itu bersatu
(Murray, K., 2002).
per kilogram jaringan, yang tidak berubah banyak terhadap pas puasa dan
diit tinggi-karbohidrat. Tetapi jumlah mengalami penurunan hingga 1 mM
per kilogram jaringan atau bahkan lebih rendah, terhadap kerja berat
sepanjang satu atau dua jam. Setelah penurunan ini, diit tinggi karbohidrat
sepanjang sebagian hari mampu menaikkan takaran glikogen 300 mM per
kilogram(Murray,K., 2002).
Walaupun takaran glikogen hati lebih besar dari otot, jumlah glikogen
semuanya lebih banyak terhadap otot karena massa otot lebih banyak.
Seseorang bersama dengan bobot 70 kg mempunyai otot sebanyak 28 kg,
tengah hatinya adalah 1,6 kg. Dengan demikian, jumlah total yang tersedia
terhadap hati adalah 0,6 M dan terhadap otot 2,4
M. Jumlah total di dalam tubuh, di dalam seluruh jaringan, akan jadi sedikit
di atas 3 M dan terhadap keadaan puasa semalam mendekati 3M.
Mekanisme terjadinya penimbunan glikogen (Gb 1.5), yakni glikogen
dibentuk bersama dengan tiap tiap kali menambahkan satu gugus glukosa
terhadap molekul ini, untuk membentuk rantai amilosa yang lantas diatur
ulang membentuk percabangan. Keseluruhan proses ini mampu dibagi jadi
3 tahapan ialah:
Enzim ini memindahkan tujuh satuan glukosa yang terdapat pada ujung
rantai yang mempunyai kandungan sekurang-kurangnya 11 satuan
glukosa, ke cabang di dekatnya pada glukosa yang terletak sekurang-
kurangnya empat satuan glukosa dari percabangan yang terdekat
(umunnya yang dipindahkan 7, namun tidak mutlak). Rantai cabang yang
baru terbentuk bersama dengan demikian terdiri atas 7 satuan glukosa,
sedangkan sisa cabang lama terdiri 4, namun lebih lazim, sisa cabang
berikut terdiri antara enam sampai sembilan satuan. Energi bebas standar
pada ikatan 1-6 glikosidik 4.800 joules/mol lebih rendah daripada ikatan 1-4
ulikosidik, supaya keseimbangan reaksi lebih untung percabangan
(Murray,K., 2002).
METABOLISME BIOKIMIA
Gambar 1.5:
Glukoneogenesis
METABOLISME BIOKIMIA
Gambar 1.6 :
Bagi tubuh lemak merupakan bahan bakar yang ditimbun dalam jangka
lama, tapi layaknya glikogen dan zat pati hanya merupakan cadangan
bahan bakar sementara/singkat jikalau keadaan kekurangan oksigen.
Sumber daya terhadap glukoneogenesis terhadap siklus asam
trikarboksilat (TCA) dari piruvat Gb. 1.8).
Gambar 1.7 :
METABOLISME BIOKIMIA
Gambar 1.8 :
Sebagai hasil oksidasi 12 molekul ATP yang terbentuk pada setiap kali
putaran siklus asam sitrat (asam trikarboksilat TCA) lihat Tabel 1.1.