Materi Transpor Pasif (ONMIPA 2023)
Materi Transpor Pasif (ONMIPA 2023)
Difusi terjadi dalam tumbuhan untuk pertukaran gas seperti oksigen dan
karbondioksida di dalam dan di luar sel.
Pembuluh kayu dalam tumbuhan juga dikenal dengan sebutan-sebutan lain, antara lain:
1. Xilem: Xilem adalah sebutan umum yang digunakan untuk merujuk pada jaringan
pembuluh kayu dalam tumbuhan. Xilem berperan dalam mengangkut air, mineral,
dan nutrisi dari akar ke bagian atas tumbuhan, seperti batang, ranting, dan daun.
2. Trakeid: Trakeid adalah salah satu jenis sel dalam xilem yang berbentuk silindris dan
memiliki dinding sel yang kaku. Trakeid berperan dalam mengangkut air dan nutrisi
dari akar ke bagian atas tumbuhan, serta memberikan dukungan struktural pada
tumbuhan.
3. Sel kayu: Sel kayu adalah sel yang membentuk xilem dalam tumbuhan. Sel kayu
memiliki dinding sel yang kaya akan lignin, suatu zat yang memberikan kekuatan dan
kekakuan pada dinding sel. Sel kayu bertanggung jawab dalam pengangkutan air dan
nutrisi dari akar ke daun serta memberikan dukungan struktural pada tumbuhan.
4. Pembuluh kayu primer: Pembuluh kayu primer adalah pembuluh kayu yang
terbentuk pada tahap awal pertumbuhan tumbuhan. Pembuluh kayu primer biasanya
memiliki diameter yang lebih kecil dan struktur yang sederhana dibandingkan
dengan pembuluh kayu sekunder, yang terbentuk pada tahap pertumbuhan yang
lebih lanjut.
5. Urat kayu: Urat kayu adalah sebutan yang sering digunakan dalam konteks daun
untuk merujuk pada jaringan pembuluh kayu yang terdapat dalam daun tumbuhan.
Urat kayu dalam daun berperan dalam mengangkut air dan nutrisi ke sel-sel daun
serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian lain tumbuhan.
Itu hanyalah beberapa contoh kelompok enzim yang ada. Terdapat banyak kelompok
enzim lainnya yang memiliki peran katalitik yang berbeda dalam berbagai jalur
metabolik dan proses biokimia dalam sel.
Heksokinase dan glukokinase adalah dua enzim yang terlibat dalam fosforilasi glukosa
menjadi glukosa 1-fosfat dalam jalur metabolisme karbohidrat dalam sel. Kedua enzim ini
berperan dalam mengkatalisis transfer gugus fosfat dari ATP ke molekul glukosa, namun
memiliki perbedaan dalam distribusi jaringan, afinitas terhadap glukosa, dan regulasi
aktivitas enzim.
Regulasi alosterik dapat terjadi pada berbagai tahap dalam jalur metabolik, termasuk
pada enzim yang terlibat dalam fosforilasi glukosa menjadi glukosa 1-fosfat, seperti
heksokinase dan glukokinase, yang disebutkan sebelumnya. Pengaturan alosterik pada
enzim-enzim ini dapat mempengaruhi laju reaksi dan mengatur keseimbangan antara
berbagai jalur metabolik dalam sel.
Dalam regulasi alosterik, molekul pengatur dapat berperan sebagai pengaktivasi
(aktivator) atau penghambat (inhibitor) enzim, tergantung pada efeknya terhadap aktivitas
enzim. Pengaktivasi akan meningkatkan aktivitas enzim, sedangkan penghambat akan
mengurangi aktivitas enzim.
Perbedaan dalam distribusi jaringan, afinitas terhadap glukosa, dan regulasi aktivitas
enzim antara heksokinase dan glukokinase memungkinkan keduanya berperan dalam
pengaturan homeostasis glukosa darah dan metabolisme karbohidrat dalam sel-sel yang
berbeda dalam tubuh.