Anda di halaman 1dari 41

Sistem Manajemen Kefarmasian

Departemen Farmasi Komunitas


STIKES RS Anwar Medika
Pendekatan sistem
• Untuk dapat memahami administrasi kebijakan
kesehatan secara komprehensif maka perlu
mengerti tentang konsep pengertian sistem
• Apakah sistem tersebut?
• Apakah sistem kesehatan tersebut?
Pengertian Sistem

Sistem???
• Sistem adalah suatu • Unsur – unsur tersebut
merupakan bagian atau
tatanan unsur-unsur yang
komponen dari sistem tersebut
berhubungan yang satu • Ciri –ciri adalah segala sesuatu
dengan yang lainnya yang menandai keberadaan
termasuk ciri –cirinya unsur-unsur tersbut
Pengertian sistem

Unsur CIRI SISTEM TUJUAN

Sistem merupakan bagian dari keseluruhan yang nyata tetapi dapat juga sebagai
model rekaan hasil abtraksi konsep pemikiran kita

Sistem adalah sekumpulan unsur/elemen yang saling berkaitan dan saling


mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan
INTERAKSI
• Sebagai pengikat
• Menghubungkan unsur satu dengan unsur yang lain
• Memberi struktur kepada obyek sehingga antar
obyek dapat dibedakan
• Mempengaruhi perilaku obyek
• Unsur • Gangguan salah satu
benda, baik konkrit atau fungsi unsur
abstrak yang menyusun
obyek system
mempengaruhi unsur lain
Unjuk kerja sistem sehingga mempengaruhi
ditentukan oleh fungsi unjuk kerja sistem sebagai
unsur keseluruhan
Pengertian obyek
• Sistem yang menjadi perhatian dalam suatu batas
tertentu sehingga dapat dibedakan antara sistem
dengan lingkungan system

• Semua diluar batas sistem adalah lingkungan sistem


Batas Sistem
• Batas: Antara sistem dengan lingkungan
• Terdiri dari dua system yaitu terbuka dan tertutup
• Terbuka bila dipengaruhi lingkungan
• Contoh : Sistem keorganisasian memiliki kemampuan
adaptasi (Bisnis dalam menghadapi persaingan dari
pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat
menyesuaikan diri akan tersingki
• Tertutup bila tidak dapat ditembus oleh lingkungan
Pengertian Tujuan
• Unjuk kerja sistem yang teramati atau diinginkan
• Unjuk kerja yang teramati merupakan hasil yang
telah dicapai oleh kerja sistem
SISTEM FISIK SISTEM NON FISIK
• Kumpulan elemen –elemen / unsur-unsur yang • Sistem yang dibentuk akibat
saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta
dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan- terselenggaranya ketergantungan
tujuannya. ide, dan tidak dapat diidentifikasikan
• Contoh : secara nyata, tetapi dapat diuraikan
• • Sistem transportasi, elemen : petugas, mesin,
organisasi yang menjalankan transportasi.
elemen-elemennya
• • Sistem komputer, elemen : peralatan yang • Sistem non-fisik atau konsep,
berfungsi bersama-sama untuk menjalankan berisikan ide-ide
pengolahan data.
Pengertian sistem
• Sistem yang nyata misalnya sistem fisiologis dan
anatomis tubuh kita misalnya sistem pernafasan,
peredaran darah
• Sistem yang abtrak misalnya sistem administrasi
atau manajemen kesehatan
Pengertian sistem
• Sistem administrasi kesehatan adalah konsep yang
abstrak hasil pemikiran.
• Struktur dan fungsi yang membentuk sistem
administrasi kesehatan harus dapat kita bayangkan
seperti sistem fisiologis tubuh kita
Administrasi Kebijakan Kesehatan
Pengertian sistem
• Sistem adminitrasi kesehatan merupakan sistem yang terbuka artinya
sub sistem yang dapat dilibatkan hampir tidak ada batasnya yang
jelas
• Keberadaan sistem dan subsistemnya adalah hasil abtraksi atau
model rekaan pemikiran kita tentang administrasi atau manajemen
kesehatan
Berpikir sistem
• Berpikir sistemik adalah sebuah cara untuk  memahami sistem yang
kompleks dengan menganalisis bagian-bagian sistem tersebut untuk
kemudian mengetahui pola hubungan yang terdapat didalam setiap unsur
atau elemen penyusun sistem tersebut.
• Berpikir sistemik (systemic thinking), maknanya mencari dan melihat
segala sesuatu memiliki pola keteraturan dan bekerja sebagai sebuah
sistem. Misalnya, bila kita melihat otak, maka akan terbayangkan sistem
syaraf dalam tubuh manusia atau hewan. Bila kita melihat jantung akan
terbayangkan sistem peredaran darah di seluruh tubuh.
• INTINYA: Berpikir sistematik merupakan gabungan berpikir analitik dan
berpikir sintetik
Berpikir sistemik
• Identifikasi proses yang menghasilkan kejadian
nyata
• Identifikasi kejadian yang diinginkan
• Identifikasi kesenjangan antara kenyataan dengan
keinginan
Analisa sistem
• Pelukisan atau penguraian operasional suatu sistem
yang meliputi upaya pengidentifikasian tujuan,
kegiatan, pelaksanaan kegiatan, situasi yang
dihadapi serta informasi yang dibutuhkan oleh
sistem pada setiap tahap pelaksanaannya
Langkah analisa sistem
• Lakukan penguraian sistem sehingga menjadi jelas
• Lanjutkan dengan perumusan masalah yang dihadapi oleh bagian
sistem tersebut secara keseluruhan
• Pengumpulan data dan informasi
• Berdasarkan informasi tersebut kembangkanlah model sistem yang
baru
• Lakukan uji coba dan pilih model yang paling tepat
Unsur dan komponen sistem kesehatan

• Komponen – komponen sistem meliputi :


• Masukan (input)
• Proses
• Keluaran (output)
• Umpan balik (feed back)
• Dampak (impact)
Unsur dan komponen sistem kesehatan

• Masukan : sumber daya : man, money, material, method, machine


• Proses : fungsi manajemen meliputi; perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan penilaian
• Keluaran : pelayanan kesehatan yang dihasilkan oleh unit pelayanan
kesehatan
Unsur dan komponen sistem kesehatan

• Lingkungan : adalah keadaan umum dan sektor – sektor lain yang


terkait seperti kebijakan, peraturan dan perundangan
• Umpan balik : kegiatan pencatatan, pelaporan, dan pengolahan data
informasi kesehatan
• Dampaknya adalah teratasinya masalah-masalah kesehatan ,
meningkatnya status kesehatan
Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
• SKN adalah suatu tatanan yang menghimpun
berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya, sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam
pembukaan UUD 1945.
Sub Sistem SKN
• 1) Upaya Kesehatan
• 2) Pembiayaan Kesehatan
• 3) Sumberdaya Manusia Kesehatan
• 4) Obat dan Perbekalan Kesehatan
• 5) Pemberdayaan Masyarakat
• 6) Manajemen Kesehatan
Sub Sistem Obat dan Perbekalan Kesehatan (SKN
2009)

• Subsistem Sediaan Farmasi, Alat


Kesehatan dan Makanan Minuman
( SKN 2012)
Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman
Sub sistem kesehatan ini meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin aspek:
– keamanan, khasiat/ kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat
kesehatan dan makanan minuman yang beredar;
– ketersediaan pemerataan dan keterjangkauan obat, terutama obat
esensial;
– perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan
penyalahgunaan obat;
– penggunaan obat yang rasional;
– serta upaya kemandirian di bidang kefarmasian melalui pemanfaatan
sumber daya dalam negeri.
Pengertian

Subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan


minuman adalah bentuk dan cara penyelenggaraan berbagai
upaya yang menjamin keamanan, khasiat/manfaat, mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan minuman,
khusus untuk obat dijamin ketersediaan dan keterjangkauan
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan.
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional,
dan kosmetika.
Tujuan

Tujuan penyelenggaraan subsistem sediaan farmasi, alat


kesehatan dan makanan minuman adalah :
• tersedianya sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
minuman yang terjamin aman, berkhasiat/bermanfaat dan
bermutu; dan
• khusus untuk obat dijamin ketersediaan dan
keterjangkauannya guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Unsur-unsur
a. Komoditi
• Sediaan farmasi dan alat kesehatan adalah komoditi untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan, serta makanan dan
minuman adalah komoditi yang mempengaruhi kesehatan
masyarakat.
• Sediaan farmasi harus tersedia dalam jenis, bentuk, dosis,
jumlah, dan khasiat yang tepat; alat kesehatan tersedia
dalam jenis, bentuk, jumlah, dan fungsinya; serta makanan
dan minuman meliputi jenis dan manfaat.
b. Sumber Daya
• Sumber Daya Manusia sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
minuman (SDM Farmasi) harus dalam jumlah yang cukup, mempunyai
standar kompetensi yang sesuai dengan etika profesi.
• Fasilitas sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan minuman adalah alat
atau tempat yang harus memenuhi norma, standar, prosedur, dan kriteria yang
telah ditetapkan, baik di fasilitas produksi, distribusi, maupun fasilitas
pelayanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier.
• Pembiayaan yang cukup dari pemerintah diperlukan untuk menjamin
ketersediaan dan keterjangkauan obat terutama untuk obat dan alat kesehatan
esensial terutama bagi masyarakat miskin.
c. Pelayanan Kefarmasian
• Pelayanan kefarmasian ditujukan untuk dapat menjamin penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan, secara rasional, aman, dan bermutu di semua sarana
pelayanan kesehatan dengan mengikuti norma, standar, prosedur, dan kriteria
yang ditetapkan.
d. Pengawasan
• Pengawasan yang komprehensif dengan melaksanakan regulasi yang baik
(Good Regulatory Practices), ditujukan untuk menjamin setiap sediaan farmasi,
alat kesehatan dan makanan minuman yang beredar memenuhi standar dan
persyaratan keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu yang ditetapkan.
e. Pemberdayaan Masyarakat
• Masyarakat senantiasa dilibatkan secara aktif agar sadar
dan dapat lebih berperan dalam penyediaan dan
penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
makanan minuman serta terhindar dari penggunaan
yang salah dan penyalahgunaan
Prinsip

a. Aman, berkhasiat, bermanfaat, dan bermutu


• Pemerintah menjamin keamanan, khasiat, manfaat dan
mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
minuman melalui pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian secara profesional, bertanggungjawab,
independen, transparan dan berbasis bukti. Sedangkan
pelaku usaha bertanggungjawab atas keamanan, khasiat,
manfaat dan mutu produk sesuai dengan fungsi usahanya.
b. Tersedia, merata, dan terjangkau
• Obat merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak tergantikan
dalam pelayanan kesehatan, sehingga obat tidak boleh
diperlakukan sebagai komoditas ekonomi semata.
c. Rasional
• Setiap pelaku pelayanan kesehatan harus selalu bertindak
berdasarkan bukti ilmiah terbaik dan prinsip tepat biaya (cost-
effective) serta tepat manfaat (cost-benefit) dalam pemanfaatan
obat agar memberikan hasil yang optimal.
d. Transparan dan bertanggungjawab
• Masyarakat berhak untuk mendapatkan informasi yang benar, lengkap,
dan tidak menyesatkan tentang sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan minuman, dari produsen, distributor, dan pelaku pelayanan.
e. Kemandirian
• Potensi sumber daya dalam negeri, utamanya bahan baku obat dan
obat tradisional, harus dikelola secara profesional, sistematis, dan
berkesinambungan, sehingga memiliki daya saing tinggi dan tidak
tergantung dari sumber daya luar negeri serta menjadi sumber
ekonomi masyarakat dan devisa negara.
5. Penyelenggaraan

a. Upaya ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan


• Penyediaan dan pelayanan obat berpedoman pada Daftar Obat Esensial
Nasional (DOEN) untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Pemerintah
dengan pengaturan khusus, menjamin tersedianya obat bagi masyarakat miskin,
daerah terpencil, perbatasan, dan daerah bencana serta obat yang tidak
mempunyai nilai ekonomis (orphan drug).
• Pemerintah melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan dan
penyaluran untuk menjamin ketersediaan dan pemerataan obat dan alat
kesehatan.
• Pemerintah mengatur harga obat dan alat kesehatan.
b. Upaya jaminan keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman, serta
perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan
penyalahgunaan obat
• Upaya jaminan keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman merupakan tugas
bersama yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan yaitu
pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat secara terpadu dan
bertanggung jawab
• Pelaksanaan regulasi yang baik (Good Regulatory Practices)
didukung oleh sumber daya yang memadai, sistem manajemen
mutu, akses terhadap ahli, kerjasama internasional, laboratorium
pengujian mutu yang kompeten, independen, dan transparan.
• Pengembangan dan penyempurnaan norma, standar, prosedur, dan
kriteria mengenai produk dan fasilitas produksi dan distribusi
sediaan farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman sesuai
dengan perkembangan IPTEK dan standar internasional.
• Pembinaan, pengawasan dan pengendalian impor, ekspor, produksi
dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman
merupakan
• suatu kesatuan yang utuh, dilakukan melalui penilaian keamanan,
khasiat/manfaat, dan mutu produk melalui proses pendaftaran;
inspeksi fasilitas produksi dan distribusi; pengambilan dan pengujian
sampel; survailans dan vijilan pasca pemasaran; pemantauan promosi.
• Penegakan hukum yang konsisten dengan efek jera yang tinggi untuk
setiap pelanggaran, termasuk pemberantasan produk palsu dan ilegal.
• Peningkatan kesadaran/kemandirian masyarakat
melalui penyediaan dan penyebaran informasi
terpercaya termasuk informasi harga obat,
sehingga masyarakat memperoleh informasi yang
menyeluruh dan transparan mengenai penggunaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, makanan dan
minuman.
• Perlindungan masyarakat dari penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) harus merupakan upaya yang
terpadu antara upaya represif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
• Perlindungan masyarakat terhadap pencemaran makanan atau
penggunaan bahan tambahan makanan yang tidak sesuai persyaratan.
• Mendorong masyarakat rentan terutama anak dan ibu hamil, dan
manusia usia lanjut untuk mengkonsumsi makanan bernilai gizi tinggi
dan memenuhi persyaratan keamanan makanan.
c. Upaya penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
• Penyelengaraan pelayanan kefarmasian di semua sarana pelayanan
kesehatan dilakukan dengan 1) Mengutamakan kesejahteraan
pasien dalam segala situasi dan kondisi; 2) Melaksanakan kegiatan
inti farmasi yang meliputi pengelolaan obat dan produk kesehatan
lainnya, menjamin mutu, memberikan informasi dan saran serta
memonitor penggunaan obat oleh pasien; 3) Memberikan
kontribusi dalam peningkatan peresepan yang rasional dan
ekonomis serta penggunaan yang tepat; 4) Memberikan pelayanan
kefarmasian yang sesuai untuk setiap individu.

Anda mungkin juga menyukai