Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian Farmasetika Sediaan Likuida dilakukan pada Jum’at 7 Mei 2019 pukul 09.20 –
12.00 WIB di Laboratorium Tekno STIKes Anwar Medika Jalan Bypass Krian KM. 33,
Semawut, Balongbendo, Balong Bendo, Kabupaten Sidoarjo.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum mortir, stamper, gelas ukur, beaker glass, pipet
tetes, botol coklat, pH stick, viskometer, dan piknometer, cawan pentri
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bromhexine, asam benzoat, gliserin,
etanol, purifured water, dan essen menthol.

3.3 Susunan Formula Elixir Bromhexine


Tabel 3.1 Formulasi Elixir Bromhexine
Formula Fungsi % ml Skala
Lab Pailed
Bromhexine hcl Bahan aktif 4mg/5ml 480mg 2,4g
Asam Benzoat Pengawet 0,1% 60mg 300mg
Gliserin Pemanis 20% 3ml 15ml
Etanol Pelarut tamnbahan 7% 4,2ml 21ml
Purified Water Pelarut Ad 100% 60ml 300ml
Essence Menthol Essence Qs 3gtt 15gtt

3.3.1 Cara Pembuatan Eliksir Bromhexin


1. Menyetarakan timbangan.
2. Menimbang bromhexin 480mg → masukan mortir → tambahkan etanol 4,2ml →
gerus ad larut.
3. Menimbang asam benzoat 60mg → masukan di mortir lain → tambahkan
aquadest sebanyak 10ml → gerus ad larut.
4. No 1 + No 2 → gerus ad homogen.
5. Mengambil gliserin 3ml → masukan ke No 3 → gerus ad homogen.
6. Tambahkan 3 tetes perasa mentol → gerus ad homogen.
7. Tambahkan sisa aquadest ad 60ml.
8. Masukan ke dalam botol coklat.
9. Botol diberi etiket kemudian masukan ke dalam wadah.

3.3.2 Evaluasi Sediaan Elixir Bromhexine


3.3.2.1 Uji Organoleptis
3.3.2.1.1 Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskositas, ukuran dan bentuk,
volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan diameter serta bentuk bahan.
3.3.2.1.2 Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi. Struktur
merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan sensasi tekanan yang
dapat diamati dengan mulut atau perabaan dengan jari, dan konsistensi merupakan
tebal, tipis dan halus.
3.3.2.1.3 Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikator terjadinya
kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang menandakan produk tersebut
telah mengalami kerusakan.
3.3.2.1.4 Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa , maka rasa manis, asin, asam, pahit, dan
gurih. Serta sensasi lain seperti pedas, astringent (sepat), dll.
3.3.2.2 Penetapan pH
Lakukan kalibrasi alat pH-meter dengan larutan penyangga sesuai instruksi kerja alat
setiap kali akan melakukan pengukuran. Untuk contoh uji yang mempunyai suhu tinggi,
kondisikan contoh uji sampai suhu kamar. Keringkan dengan kertas tisu selanjutnya bilas
elektroda dengan air suling. Bilas elektroda dengan contoh uji. Celupkan elektroda ke dalam
contoh uji sampai pH meter menunjukkan pembacaan yang tetap. Catat hasil pembacaan skala
atau angka pada tampilan dari pH meter.
3.3.2.3 Uji Kejernihan
Uji di lakukan secara visual oleh praktikan, dengan mengamati sediaan. Hasil uji
sediaan elixir seharusnya jernih, dan tidak mengandung pengotor di dalamnya.
3.3.2.4 Bobot Jenis
Gunakan piknometer yang bersih dan kering. Timbang piknometer kosong (W1), lalu
isi dengan air suling, bagian luar piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (W2). Buang
air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan yang akan diukur bobot
jenisnya pada suhu yang sama pada saat pengukuran air suling, dan timbang (W3). Hitung
bobot jenis cairan.
Rumus perhitungan bobot jenis :
a) rx= : b–a
c–a

Keterangan : r x = Bobot jenis sampel


a = Berat pikno kosong
b = Berat sampel sebelum diuji
c = Berat sampel air
3.3.2.5 Viskositas/ kekentalan
Viskometer kapiler / ostwold dengan cara waktu air dari cairan yang diuji
dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah
diketahui (biasanya air) untuk lewat dua tanda tersebut. Jika h1 dan h2 masing-masing adalah
viskositas dari cairan yang tidak diketahui dan cairan standar , ρ1 dan ρ2 adalah kerapatan
dari masing-masing cairan, t1 dan t2 adalah waktu alir dalam detik. Cara kerja : menyiapkan
viskometer (viskometer ostwald), lalu dipasangkan spindle 01 pada viskositer, dimasukan
larutan uji kedalam cup yang telah disiapkan, diarahkan spindle yang telah terpasang kedalam
cup secara tegak lurus sampai tanda batas, kemudian dihidupkan stopwatch, diamati aliran
cairan sampai menuju garis batas bawah pipa kemudia diamati waktu yang diperoleh untuk
cairan dari batas atas sampai batas bawah. Selanjutnya dihitung menggunakan rumus.
Rumusnya adalah:
η = η1. t1 . ρ1
t2 . ρ2
Keterangan : η = Viskositas cairan sampel
η1= Viskositas cairan pembanding
t1 = Waktu aliran cairan sampel
t2 = Waktu aliran cairan pembanding
ρ1 = Massa Jenis cairan sampel
ρ2 = Massa Jenis cairan pembanding
3.3.2.6 Uji Organisme

Anda mungkin juga menyukai