Prinsip
Sediaan yang telah dihomogenkan dan diencerkan dengan
pengenceran yang sesuai ditanam pada media agar
Diinkubasi pada 37oC selama 24-48 jam
Dihitung koloni yang tumbuh
STANDAR MIKROBIOLOGI & PENGUJIAN
MIKROBIOLOGI UNTUK PRODUK FARMASI
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat
tradisional,
dan kosmetika. (UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan)
Bahan Sediaan
Baku Air Murni Farmasi
• Zat Aktif
(Purified •
Non-steril
• Eksipien Water) • Steril
BAHAN BAKU FARMASI
Bahan baku untuk produk farmasi dapat berupa bahan
kimia atau bahan yang berasal dari alam
Bahan yang berasal dari alam lebih cenderung
terkontaminasi mikroorganisme lebih berat dibandingkan
bahan sintetik kimia
6
Kategori Bahan Baku Alam (Grigo, 1976)
7
Mikroorganisme kontaminan yang sering
dijumpai dalam bahan baku alam
Bacillus
Enterobacteriaceae
Staphylococcus
E.coli
Aspergillus
Penicillium
Mucor
Rhizopus
Salmonella
8
Jenis air yang digunakan untuk Proses
Farmasi
Air murni (purified water)
Air dengan tingkat pemurnian yang tinggi (highly purified
water)
Air untuk injeksi (Water for Injerction)
16
Produk Farmasi Non-Steril
Tidak ada aturan tunggal yang mengatur, tergantung pada farmakope negara
masing-masing
Tidak mengandung mikroba yang dapat menyebabkan infeksi akibat penggunaan
obat tersebut (medication-borne infection)
TVC (Total Viable Count) dalam jumlah tertentu dan tidak adanya patogen enterik
dalam bahan baku nya.
17
Persyaratan Kualitas Mikrobiologi Sediaan
Farmasi versi FIP (1976)
Gol. Jenis Sediaan Persyaratan
1a Injeksi Steril – Farmakope
1b Obat mata, sediaan untuk Bebas mikroba yang mempunyaidaya hidup/g
bagian tubuh yg bebas atau mL
mikroba, sediaan untuk luka
bakar, tukak berat
2 Sediaan topikal pada lesi kulit, Mikroba yg mempunyai daya hidup maks 102 /g
hidung, tenggorokan (resiko atau mL, dan tidak mengandung
tinggi) Enterobacteriaceae, P.aeruginosa, S.aureus
18
Batas kontaminan mikroba pada bahan dan
sediaan obat asal tanaman (versi UNIDO,1990)
Bahan/ Bakteri Ragi dan Baketri Salmonella Staphylococcu
Sediaan kapang coliform s
19
Uji Batas Mikroba- ALT
Metode sebar
inkubasi
inkubasi
Cara kerja,,,cont’d
2. Homogenisasi dan pengenceran sampel
a. Untuk bahan padat
Timbang 1 gram bahan, larutkan dalam larutan buffer fosfat pH
6-8 atau Pepton Dilution Fluidi (PDF) sampai 10 ml
Siapkan 3 tabung reaksi yang diisi dengan 9 ml NaCl fisiologis
Pipet 1 ml bahan yang telah dihomogenkan ke dalam tabung 1
Pipet 1 ml bahan dari tabung 1 ke tabung II, homogenkan
Pipet 1 ml bahan dari tabung 1I ke tabung III, homogenkan.
(pengenceran yang diperoleh 1:100; 1:1000; 1:10.000
Dari masing-masing pengenceran diambil 1 ml, masukkan ke
cawan petri
Angka Lempeng Total
Cara kerja,,,cont’d
Tuangkan Nutrien Agar cair (suhu 45-55oC) sebanyak 15-20
ml. Goyangkan sampai rata dan biarkan membeku.
Eramkan dalam inkubator temperatur 37oC selama 18-24 jam.
Hitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh.
Cara kerja,,,cont’d
Dari masing-masing hasil pengenceran tersebut dipipet 1 ml
dan dimasukkan ke dalam cawan peti
Tuangkan ke dalam masing-masing cawan petri 15-20 ml
Nutrient Agar/Plate Count Agar yang telah dicairkan (suhu
45-50oC). Goyangkan hingga merata
Biarkan membeku dan eramkan pada suhu 37 oC selama 18-24
jam
Amati hasilnya dan hitung jumlah koloni yang tumbuh
Skema
1 ml 1 ml
Timbang Larutkan dg
1 gram saos 10 ml dapar 10-1 10-2 10-3
9 ml dapar 9 ml dapar 9 ml dapar
fosfat pH 7,2
fosfat fosfat fosfat
1 ml 1 ml 1 ml
NA 60oC Tuang
15 ml NA
Contoh perhitungan:
Pengenceran Jumlah koloni bakteri
Petri 1 Petri II Petri III
10-1 50 45 55
10-2 17 19 18
0,5 ml 0,5 ml
1:10
1 2 3 4 5 6 7 8
A B C 9 10 11
Blangko