Anda di halaman 1dari 3

Analisis Keamanan Sediaan Farmasi dan

Makanan secara Mikrobiologi


Homogenisasi Sampel
peptone
1. Sampel ditimbang dan dihomogenkan dalam dilution fluid, buffered peptone fluid, atau larutan
larutan pengencer dapar fosfat, menggunakan alat
homogenisasi (blender, stomacher)
Makanan : 25 gram sampel dilarutkan dalam
2. Perbandingan sampel dan larutan pengencer 225 ml peptone dilution fluid (PDF) atau
buffered peptone water (BPW)
Kosmetik : Sebanyak 5 gram sampel dilarutkan
dalam 45 ml larutan letheen broth
Obat dan Obat Tradisional: k 10 gram sampel
dilarutkan dalam 90 ml larutan letheen broth atau
peptone
dilution fluid (PDF) jika obat tidak mengandung
bahan pengawet atau bukan
antimikroba.
ALT
Sampel dihomogenkan dalam larutan peptone
dilution fluid (PDF),
AK = (rata2 bakteri x angka
pengenceran)/jumlah Ml yang
ditambahkan
angka lempeng total l (menggunakan aturan
jumlah koloni 30-300)

Filtrasi
dilakukan apabila kandungan bakteri
diperkirakan rendah.
1. 100 ml sampel disaring dengan
peralatan penyaring vakum
menggunakan filter bakteri,
2. Filter bakteri dipindahkan ke
media pembenihan PCA dalam
cawan petri.
3. Cawan diinkubasi dalam posisi
terbalik selama 24-48 jam.
4. Jumlah koloni yang tumbuh pada
membran dihitung

Angka Kapang-Khamir (AKK)


hampir sama dengan penentuan ALT, tapi
pada AKK, digunakan media sabouraud
dextrose agar (SDA) atau potato dextrose
agar (PDA)
Jumlah koloni yang tumbuh dihitung dengan
menjumlahkan
koloni yang tumbuh pada kedua cawan
petri x angka pengenceran

Pemeriksaan Bakteri Patogen


bagian tengah koloni tumbuh diinkubasi suhu 37"C selama 1
dihomogenkan --> pengenceran bertingkat --> diinkubasi suhu 35-37°C selama 1-2 hari - Uji indol (+)
diinkubasi suhu 44°C selama 1 hari --> timbul gas - pada EMBA (meghasilkan hari --> pengujian biakan
dipipet 1 ml --> -> Tabung positif mengeluarkan Uji metil merah (+)
Escherichia coli -> diinokulasi ke eosin methylene blue agar kilap logam dan bintik bakteri pada metil merah, indol,
diinokulasi ke media MacConkey broth dan gelembung gas diinokulasikan ke dalam Uji voges proskauer (-)
(EMBA) pada suhu 37"C selama 1 hari biru)--> diinokulasikan pada voges
tabung durham media Escherichia coli broth Uji sitrat (-)
media nutrient agar (NA) proskauer, dan sitrat.

diuji kembali dengan uji


Koloni yang diduga koagulase. diinokulasikan ke
Staphylococcus aureus adalah dalam media brain-heart
diencerkan dengan larutan peptone \ dilution dimasukkan ke dalam media ttypticase diinokulasikan pada lempeng media Baird Parker
Staphylococcus aureus berwama hitam mengkilat infusion broth (BHIB). Jika
fluid (PDF) soy broth (TSB) agar (BPA).
dengan lingkaran cerah di hasil pengamatan menunjukkan
sekelilingnya. penggumplan, maka koagulase
Staphylococcus aureus positif.

Salmonella typhi
Vibrio cholerae
Vibrio parahaemolyticus
Clostridium perfringens
sampel dipipet ke dalam cawan petri yang berisi
uji pencairan gelatin, uji
Bacillus cereus media Kim & Goepfert agar atau Bacilius cereus diinokulasikan pada media nutrient
reduksi nitrat, dan uji voges proskauer.
agar
lalu dlakukan uji pigmen, ,
. Satu sengkelit bakteri diambil dari dilakukan uji oksidase, uji
diinokulasikan pada permukaan
dimasukkan ke dalam media trypticase media ini dan dibiakkan pada media Pseudomonas katalase, uji
Pseudomonas aeruginosa media cetrimide agar pertumbuhan
soy broth (TSB agar P (PAP) dan media pertumbuhan pada 41 "C, . dan
koloni berwama kehijauan.
Pseudomonas agar F (PAF) uji mikroskopis dengan
pewarnaan Gram.
Candida albicans

Uji Sterilitas

Penafsiran hasil uji:


Tahap 1 : tidak terjadi pertumbuhan, sampel
dinyatakan memenuhi syarat. Apabila
ditemukan pertumbuhan
mikroorganisme, sediaan uji
dinyatakan tidak memenuhi syarat
sterilitas.
Prinsip uji sterilitas adalah menginokulasikan Tahap 2 : Jumlah sampel yang diambil untuk uji
atau membiakkan mikroorganisme yang tahap kedua minimal 2 kali jumlah tahap
terdapat pertama. Volume yang diuji dari sediaan
di dalam sediaan uji pada media perbenihan uji dan volume media sama dengan
yang sesuai. pengujian tahap pertama. Jika tidak
terdapat pertumbuhan mikroorganisme,
sediaan uji dinyatakan memenuhi syarat
sterilitas.
Jika ditemukan pertumbuhan
mikroorganisme, hasil yang diperoleh
membuktikan bahwa sampel uji tidak
memenuhi syarat.

dilakukan percobaan pendahuluan untuk


Bacillus subtilis ATCC 6633.
mendapatkan volume media yang sesuai agar
Sediaan yang mengandung bahan pengawet • Bacteroides vulgatus ATCC 8482.
daya pengawet tidak menghambat pertumbuhan
• Candida albicans ATCC 10231.
mikroorganisme.
Pengujian tidak dapat dilakukan dengan
• Bacillus subtilis ATCC 6633. • Candida
penyaringan. Karena itu, daya
alhicans ATCC \023\. • Escherichia coli
Sediaan yang bersifat bakteriostatili dan menghambat pertumbuhan bakteri atau
ATCC 10536. • Pseudomonas
fungistatik jamur harus diinaktifkan terlebih dahulu
aeruginosa ATCC 10940. •
dengan menggunakan suatu inaktivator,
Staphylococcus aureus ATCC 653S
yaitu senyawa kimia atau enzim.
Larutan pembilas untuk
membilas membran filter
• Larutan A, yaitu larutan pepton 0,1%. (untuk
air)
Ada tiga jenis membran filter, yaitu
• Larutan D, yaitu larutan pepton 0,1% dan
Membran hidrofilik, Membran
Inokulasi Langsung Penyaringan Menggunakan Filter Tween 80 0,1%. (untuk mengandung
hidrofobik, Membran hidrofilik-
minyak/lemak)
hidrofobik.
• Larutan K, yaitu larutan pepton 0,5%, ekstrak
daging sapi 0,3% {beef extract 0,3%), dan
polisorbat 80 1%. (untuk larutan selain
lemak/minyak, contohnya petrolatum.
Sampel berbentuk cairan yang dapat bercampur
Sampel berbentuk cairan
dengan air
Sampel berupa cairan yang tidak bercampur
Sampel berbentuk padat
dengan pembawa air
Sampel berbentuk salep, minyak, atau lemak
Peralatan yang berlubang
yang tidak larut dalam isopropil miristat
Kapas, perban, pembalut, benang bedah, dan
sejenisnya
Peralatan steril
Alat suntik steril atau alat suntik siap pakai

Pengujian Potensi Antibiotik


Kekeruhan media dalam
tabung uji dengan
Mikroorganisme uji diinokulasikan ke dalam Antibiotik menghambat pertumbuhan
kekeruhan media dalam
Metode Turbidimetri media cair yang mengandung antibiotik di dalam mikroorganisme uji ditunjukkan dengan
tabung antibiotik baku
tabung kekeruhan media pada tabung uji
pembanding merupakan
rasio potensi antibiotik
Rasio potensi antibiotik
Larutan antibiotik akan
merupakan perbandingan
berdifusi ke dalam media dan
Mikroorganisme uji diinokulasi ke dalam media Silinder besi tahan karat diletakkan di Larutan antibiotik dimasukkan ke dalam silinder ukuran garis tengah zona
Metode Lempeng Silinder menghambat pertumbuhan
lempeng agar pada cawan petri atas permukaan media lempeng agar besi tahan karat tersebut dan diinkubasi. hambatan yang disebabkan
mikroorganisme uji di
larutan antibiotik uji dan
sekeliling silinder.
antibiotik baku pembanding.

Pengujian Potensi Vitamin


Didasarkan atas peningkatan pertumbuhan
mikroba uji
Dilakukan dengan membandingkan dosis
Media pembenihan yang digunakan adalah media
larutan sediaan uji terhadap dosis larutan baku
yang
pembanding yang menghasilkan derajat
mengandung semua faktor pertumbuhan, kecuali
pertumbuhan yang sama pada mikroba uji.
faktor
yang akan diuji

Anda mungkin juga menyukai