Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PTA 2015/2016
Sesi 1

Prof. Dr. Amarila Malik, Msi (KaLab)


Prof. Dr. Maksum Radji, MBiomed
Dr. Herman Suryadi, MSi
TATA TERTIB PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Setiap peserta akan selalu berhubungan dengan


mikroorganisme patogen selama melakukan
pelatihan mikrobiologi.

Untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan,


setiap peserta diharuskan mentaati peraturan
yang telah ditetapkan dan menjalankan
petunjuk yang diberikan asisten.
TATA TERTIB PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

1. Setiap peserta harus hadir 15 menit sebelum pelatihan dimulai,


menggunakan jas laboratorium yang bersih, serta mempersiapkan
buku panduan pelatihan mikrobiologi.
2. Letakkan tas dan benda-benda lain milik anda yang tidak
diperlukan pada tempat yang disediakan, jangan sekali-kali
meletakkannya diatas meja laboratorium.
3. Setiap praktikan harus mempelajari teori pelatihan yang akan
dilakukuan sebelum pelatihan berlangsung.
4. Sekalah baik – baik meja laboratorium anda dengan desinfektan
sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan
5. Cucilah tangan anda baik-baik dengan air dan sabun sebelum dan
sesudah kegiatan laboratorium. Lakukan hal yang sama bila anda
meninggalkan laboratorium untuk pergi ke kamar kecil.
TATA TERTIB PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

6. Jangan merokok, makan atau minum di laboratorium.


7. Jauhkan tangan anda dari mulut, hidung, mata dan telinga selama
anda bekerja di laboratorium.
8. Perlakukan semua organisme yang anda tangani sebagai patogen
atau mampu menimbulkan penyakit. Kebanyakan biakan yang
disediakan di laboratorium tidak berbahaya , tetapi beberapa
diantaranya berbahaya.
9. Anda tidak diperkenankan membawa keluar biakan
mikroorganisme apapun dari ruangan mikroorganisme.
10. Usahakan supaya mikroorganisme yang anda tangani tidak
tercecer dan tidak tercampur dengan mikroorganisme lain.
TATA TERTIB PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

11.Bila anda memecahkan tabung berisi mikroorganisme, tuangkan


desinfektan ke atasnya, sapukan dan buang ditempat yang telah
disediakan untuk pecahan kaca atau tuangkan spiritus dan kemudian
bakar.
12.Bila anda terkontaminasi atau terluka, hubungi asisten anda
13.Buanglah sampah-sampah yang tidak terkontaminasi ditempat yang
disediakan.
14.Lup inokulasi dan jarum disterilkan dengan cara memijarkan seluruh
panjang kawatnya sebelum dan sesudah setiap penggunaan.
Percikan biakan dapat dihindarkan dengan cara memulai pemanasan
di dalam kerucut api sebelah dalam yang lebih biru.
15.Bila pipet yang sama perlu digunakan lebih dari satu kali, jangan
meletakkannya langsung diatas meja diantara penggunaan, tetapi
letakkanlah pada penyangga pipet yang tersedia.
TATA TERTIB PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

16.Api pada pembakar bunsen/lampu spiritus harus dikecilkan atau


dimatikan pada waktu tidak digunakan.
17.Biakan yang tidak diperlukan lagi serta bahan-bahan bekas pakai yang
mempunyai potensi bahaya harus diletakkan dalam tempat masing-
masing yang disediakan sbb :
• Cawan petri, labu dan tabung raksi diletakkan ditempat yang disediakan.
• Pipet harus diletakkan dalam ember atau wadah berisi desinfektan
• Kaca objek dan tutup harus diletakkan dalam tempat-tempat yang telah
diberi desinfektan. Bakteri yang ada pada kaca objek belum tentu mati
semuanya sekalipun telah difiksasi dengan panas, jadi berhati-hatilah
menanganinya
• Jangan sekali-kali membuang biakan ditempat cuci
TATA TERTIB PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

18. Bila biakan yang sedang anda pindahkan tercecer ke lantai atau di
meja praktikum tuangkan desinfektan keatasnya, seka dengan
kertas tissue/kapas dan buang ditempat yang disediakan untuk
bahan-bahan bukan kaca yang terkontaminasi.
19. Kurangi bercakap-cakap selama pelatihan, agar tidak merugikan
pekerjaan sendiri atau rekan lain.
20. Setiap pengerjaan pelatihan, dan pengamatan harus dicatat
dengan cermat.
21. Semua peserta bertanggung jawab terhadap kebersihan dan
keamanan ruangan praktikum, serta alat-alat yang digunakan.
TATA TERTIB PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

22. Setiap peserta diwajibkan untuk membersihkan mikroskop dan


mengembalikannya ke tempat semula setelah pelatihan selesai,
selain itu peserta diharuskan untuk membersihkan meja kerja ,
memeriksa nyala api, dan listrik dipadamkan, menutup kran air
dan gas, mencuci tangan dengan desinfektan/lysol, kemudian
melapor kepada asisten.
23. Setiap pesrta tidak dibenarkan melakukan percobaan lain diluar
acara pelatihan.
24. Cucilah kembai jas laboratorium anda sehingga selalu bersih pada
waktu anda datang kembali ke laboratorium pada waktu
berikutnya.
Sterilisasi

Kering Basah
Autokla Penyari- Desin-
Api Oven f ngan fektan
STERILISASI
Sterilisasi Kering
Api
• Api digunakan untuk sterilisasi peralatan seperti : jarum inokulasi,
kaca objek, pinset, mulut tabung biakan, spatel dsb.
• Sesudah disterilkan peralatan tersebut harus didinginkan terlebih
dahulu sebelum dugunakan.
• Khusus jarum inokulasi dan pinset, setelah dipjarkan atau
dipanaskan diatas api, selanjutnya didinginkan dalam larutan
alkohol 70 % dan kemudian dibakar kembali untuk menghilangkan
sisa alkoholnya.
STERILISASI
Oven atau Sterilisator Udara Panas
• Alat ini digunakan untuk sterilisasi seperti : cwan petri, tabung
biakan dsb.
• Suhu sekitar 160oC selama kurang lebih 2 jam.
• Sebelum disterilkan cawan petri harus dibungkus terlebih dahulu
dengan kertas. Makin tebal kertas yang digunakan untuk
membungkus makin lama pula waktu yang diperlukan.
STERILISASI
Sterilisasi Basah
Autoklaf
• Alat ini digunakan untuk sterilisasi medium, pipet dsb.
• Sterilisasi dilakukan dalam keadaan tekanan tinggi uap air jenuh.
Tekanan yang digunakan biasanya 15 lbs ( 1 atm ) pada suhu 121 oC
selam 15-20 menit.
• Tekanan dan waktu yang diperlukan bisa diubah, tergantung dari
jenis bahan yang akan disterilisasi. Sebelum pipet disterilkan, ujung
pipet yang akan dihisap harus disumbat terlebih dahulu dengan
kapas, selanjutnya pipet dibungkus dengan kertas, Tuliskan volume
pipet yang diperlukan.
STERILISASI
Sterilisasi uap
• Sterilisasi dengan alat ini dilakukan pada suhu 100oC dan
harus diulangi 3 kali berturut-turut dengan selang waktu satu
hari.
• Cara ini juga disebut sebagai sterilisasi kontinyu atau sterilisasi
bertingkat.
STERILISASI
Penyaringan
• Untu bahan berupa larutan yang bersifat termolabil (rusak atau terurai
oleh suhu tinggi) contoh : antibiotik, asam amino, vitamin, gula dll.
• Menggunakan filter berpori sangat halus dan/ pompa vakum
• Ada beberapa macam filter yang biasa di gunakan antara lain :
• Filter Chamberland-Pasteur
• Filter ini seperti lilin yang terbuat dari porselen yang berpori halus
• Filter Gelas
• Filter ini berupa piringan yang terdiri dari butiran-butiran gelas yang
pori-porinya sangat halus.
• Filter Seitz, Lembaran filter ini terbuat dari asbes dengan ukuran
poritertentu. Filter ini diletakkan dalam bejana anti karat. Semua filter,
bejana anti karat dan labu hisap disterilkan terlebih dahulu sebelum
digunakan.
STERILISASI
Sterilisasi dengan Desinfektan
• Desinfektan adalah suatu bahan kimia, biasanya berupa larutan
yang mempunyai sifat mampu membunuh sel vegetatif
mikroorganisme, tetapi tidak membunuh endospora. Contoh
desinfektan misalnya : H2O2, O3, HgCl2 1 CaCl2,%, formalin 4 % dan
metanol 70 % yang biasanya digunakan untuk mensterilkan biji-
bijian. Setelah disterilkan dengan larutan tersebut, biji harus dibilas
dengan aquades steril.
• Untuk mensterilkan permukaan meja karat, dapat dipakai larutan
formalin 4 %, alkohol 70 % atau thymol 5 %. Biarkan meja kering
sebelum digunakan.
STERILISASI
• Peralatan gelas masih baru seringkali terkontaminasi spora
bakteri Bacillus subtilis yang sangat resisten. Untuk
menghilangkan spora tersebut, dapat dilakukan dengan cara
merendam alat gelas dengan larutan asam sulfat pekat
selama beberapa jam, selanjutnya dibilas dengan air kran
sampai netral ( uji dengan kertas lakmus ) sebelum dipakai.

Anda mungkin juga menyukai