Anda di halaman 1dari 87

SEDIAAN OBAT

MATA

Dewi Ekowati
Sediaan Obat
Mata
Sediaan obat mata :
sediaan steril berupa
salep, larutan atau
suspensi, digunakan
untuk mata dengan
jalan meneteskan,
mengoleskan pada
selaput lendir mata di
sekitar kelopak mata
dan bola mata.
Route utama pengobatan mata

▪ Topical : obat diberikan langsung pada


conjungtiva → mencegah metabolisme obat
▪ Sistemik : pengobatan di bagian posterior
mata (saraf, retina, uveal tract)
▪ Intraocular : suntikan dan implant → steroid
dan antibiotic,pengobatan glaucoma
Macam Sediaan
Obat Mata
▪ Tetes mata
(Oculoguttae).
▪ Pencuci mata
(Colyria),
▪ Salep mata
(oculenta)
▪ Insert
Fungsi Obat Mata

▪ Efek diagnostik
▪ Terapetik lokal.
Penyakit Mata

▪ Konjungtiva : radang konjungtiva yang disebabkan


oleh infeksi bakteri dan virus, agen penyebab alergi,
asap dan polutan
▪ Mata kering : ketidakmampuan permukaan okular
untuk melembabkan mata
▪ Glaukoma : timbulnya tekanan pada bagian luar dan
dalam lapisan koroid
▪ Keratitis : radang pada kornea yang disebabkan oleh
infeksi bakteri, virus dan jamur
Obat Mata

1. Lubricants and artificial tears


▪ Digunakan untuk mata sakit → berkurang
produkasi air mata alamiah.
▪ Kerja : melekat pada permukaan mata, dan
memastikan air mata alamiah itu akan lebih
lama melekat pada permukaan mata.
▪ Cara pemeberian: tetes mata
▪ Contoh Lubrikan :
▪ Acetylcysteine (Ilube)
▪ Carbomers
▪ (Viscotears)
▪ Hydroxyethylcellulose (Minims Artificial Tears)
▪ Hypromellose (Isopto)
▪ Liquid paraffin (Lacri Liquid paraffin
▪ Yellow soft paraffin (Simple Eye Ointment)
▪ Alcohol (Hypotears, Polyvinyl Alcohol
(Hypotears, Polyvinyl
2. Obat Antiinfeksi

▪ Obat-obat antiinfeksi digunakan untuk infeksi mata


seperti :
▪ blepharitis (keradangan dari kelopak mata),
▪ conjuctivitis (keradangan selaput yang menutup
mata)
▪ keratitis (keradangan dari kornea) yang
disebabkan bakteri atau kuman.
▪ Cara kerja obat antinfeksi dengan membunuh atau
mengendalikan penghidupan kuman .
▪ Contoh obat antiinfeksi :
▪ Chloramphenicol (Chlomycetin)
▪ Chlortetracycline (Aureomycin)
▪ Ciprofloxacin (Ciloxan)
▪ Framycetin sulphate (Soframycin)
▪ Fusidic acid (Fucithalmic)
▪ Gentamicin (Garamycin)
▪ Lomefloxacin (Okacyn -Black triangle)
▪ Neomycin sulphate (Neosporin)
▪ Ofloxacin (Exocin)
▪ Polymyxin B sulphate (Polyfax, Polytrim)
Propamidine isetionate (Brolene )
3. Obat Antiinflamasi

▪ Kerjanya mengurangi keradangan pada mata dengan


cara memblokade reaksi alamiah tubuh terhadap
kerusakan atau iritasi.
▪ Sediaan obat antinflamasi mata yang disebabkan
operasi (operasi katarak atau keradangan)
mengandung suatu senyawa corticosteroid.
▪ Pemberian senyawa corticosteroid hanya kalau
keradangan bukan oleh mikroorganisme,
▪ Contoh obat antiinflamasi :
▪ Betamethasone (Betnesol
▪ Clobetasone butyrate
▪ Dexamethasone
▪ Hydrocortisone acetate
▪ Prednisolone
▪ Noncorticosteroid Inflamatory Drug (NSAID
▪ Antazoline sulphate
▪ Azelastine hydrochloride
▪ Lodoxamide
▪ Nedocromil sodium
▪ Sodium cromoglycate
4. Obat Glaukoma

▪ Ada dua mekanisme untuk menurunkan


tekanan imtraokuler:
1. mengurangi produksi cairan mata
2. memperbanyak pengaliran keluar cairan
mata
▪ Contoh obat glaukom :
▪ obat adrenergik : epinefrin (0,25 – 2%),
fenilefrin (2,5 - 10%)
Bahan Obat Mata yang Khas

▪ Pelebar pupil (midriatika) → atropin, skopolamin,


fenilefrin, dan epinefrin .
▪ Penyempit pupil (miotika) →pilokarpin, fisostigmin,
neostigmin, dan paraixon (Miotisal).
▪ Obati infeksi →antibiotik (kloramfenikol, tirotrisin)
di samping garam perak.
▪ Obati nyeri →anestetika lokal (misal kokain,
tetrakain) .
▪ Antiplogistik → seng sulfat, kortikosteroid
Tantangan dlm DDS Ocular

Faktor Anatomi dan Fisiologi mata


▪ Setelah pemberian obat→ kekaburan
penglihatan karena sekresi air mata
▪ Air mata sec kontinu membilas
permukaan mata
▪ Sebagian obat yg diteteskan hilang,
kantong konjugtival hanya mempu
mengakomodasi 20 µl cairan tambahan,
volume air mata manusia sekitar 7-9 µ
Mengapa obat
mata harus
steril??
Syarat Obat Sediaan Obat Mata
▪ Steril
▪ Isotonis dengan air mata
▪ Bila mungkin isohidri
▪ Tetes mata berupa larutan harus jernih
▪ Bebas partikel asing
▪ Basis salep mata tidak boleh iritan
Anatomi Mata
Anatomi Mata
Anatomi Mata

Terdiri dari 3 lapisan (luar ke dalam) :


1. Sklera (lapisan serabut)
▪Konjungtiva (pengolesan obat)
▪Kornea (penyerapan obat)

2. Koroid (lapisan vasculer)


▪Mulucus ciliaris dan proseus ciliaris

3. Retina (lapisan saraf)


Sistem lakrimal
▪ Segmen anterior (camera anterior &
posterior)
▪ Segmen posterior
▪ Fungsi :
▪ Menjaga tekanan dlm mata 19 mmHg
▪ Menjaga kelicinan mata
▪ Melindungi kornea dr penguapan (senyawa
sejenis lipida)
▪ Menetralkan efek sediaan mata
Kornea

▪ Merupakan jaringan yang mendistribusikan


nutrisi dan oksigen
▪ Merupakan jalur utama masuknya obat ke
dalam mata
▪ Memiliki ketebalan 0,5 mm (bagian dalam)
dan 0,7 mm (bagian luar) dan tersusun dari 5
lapisan
Kornea
Faktor Bioavailabilitas :

1. Faktor fisiologis :
▪ Keadaan & fungsi dr kornea &
konjungtiva
▪ Ikatan molekul obat dg protein pd air
mata
▪ Penguraian metabolime obat (oleh enzim
dlm air mata)
2. Faktor fisika-kimia
a. Tonisitas
▪ Konsentrasi senyawa 0,9-10% NaCl tdk
terjadi peningkatan permeabilitas epitel
kornea,
▪ Pada larutan yg hipertonis terjd
peningkatan permeabilitas.
b. pH (pendaparan)
▪ pH air mata normal 7,4
▪ Obat memiliki aktivitas terapeutik
tertinggi pd pH yg mengandung molekul
yang tidak terion
▪ Basa lemah terionisasi pd pH>pKa
▪ Asam lemah terionisasi pd pH<pKa
c. Viskositas
▪ Memperpanjang waktu kontak
d. Surfaktan (menurunkan tegangan antar
permukaan)
▪ Meningkatkan tercampurnya obat dg air
mata
▪ Memperluas permukaan epitel kornea
▪ Meningkatkan kontak obat dg kornea &
konjungtiva
▪ Meningkatkan penembusan & penyerapan
obat
Bentuk Sediaan Cair Untuk Mata
Cuci Mata :
• LARUTAN DALAM AIR

Tetes Mata :
• LARUTAN DALAM AIR
• LARUTAN DALAM MINYAK
• SUSPENSI
Obat Mata Pelarut Air
▪ Faktor yang mempengaruhi :
1. Steril
Sterilitas optalmik → angka kuman harus = 0
2. Kejernihan
▪ Persyararan bebas partikel → menghindari
rangsangan akibat bahan padat.
▪ Filtrasi dengan kertas saring atau kain wol tidak
dapat menghasilkan larutan bebas partikel
melayang → penyaring menggunakan leburan
gelas.
▪ Misalnya Jenaer Fritten berukuran pori G3-G5.
3. Bahan Pengawet
▪Semua larutan mata harus dibuat steril dan bila
mungkin ditambahkan bahan pengawet yang cocok
untuk menjamin sterilitas selama pemakaian.
▪Larutan untuk mata yang digunakan selama operasi
atau pada mata yang terkena trauma, umumnya tidak
mengandung bahan pengawet, karena hal ini akan
menyebabkan iritasi pada jaringan didalam mata
▪Syarat pengawet dalam obat tetes mata:
a. Harus efektif dan efisien
b. Tidak berinteraksi dengan bahan aktif atau
bahan pembantu lainnya
c. Tidak iritan terhadap mata
d. Tidak toksis
Pengawet yang biasa digunakan :
1.Benzalkonium klorida
▪ Efektif dalam dosis kecil, reaksi cepat, stabilitas
yang tinggi.
▪ Merupakan garam dari basa lemah, bersifat
surfaktif kationik.
▪ Penggunaan dalam tetes mata antara 0,004-
0,02%4
2.Garam raksa
▪ fenilraksa (II) nitrat (PMN): 0,002-0,004%
▪ fenilraksa (II) asetat (PMA): 0,005-0,02%
▪ tiomersal: 0,01%
▪ Efektivitas tinggi pada pembawa dengan pH
sedikit asam.
3. Klorbutanol
▪ Stabil pada suhu kamar pada pH 5 atau kurang.
▪ Klorbutanol dapat berpenetrasi pada wadah plastik.
▪ konsentrasi 0,5%, larut sangat perlahan.
4. Metil dan propil paraben
▪ Mencegah pertumbuhan jamur.
▪ Kelemahan kelarutan yang rendah dan dapat menimbulkan
rasa pedih di mata.
▪ Metilparaben antara 0,03-0,1% dan propilparaben 0,01-
0,02%
5. Feniletilalkohol
▪ Aktivitasnya lemah, mudah menguap, dapat
berpenetrasi dalam wadah plastik, kelarutan
kecil, dan memberi rasa pedih di mata.
▪ Konsentrasi 0,5%
4. Tonisitas
▪ Isotonis → tekanan osmosis sama dengan cairan
tubuh.
▪ Larutan isotonis tidak akan menyebabkan jaringan
membengkak atau berkontraksi bila terjadi kontak
▪ Tidak menyebabkan rasa tidak enak→ mata, hidung,
darah
▪ Tekanan osmosis air mata = tekanan 0,93%b/v NaCl
dalam air.
▪ Jika konsentrasi NaCl terletak antara 0,7 - 1,4%b/v,
larutan NaCl tidak menyebabkan rasa sakit dan tidak
mengiritasi mata.
▪ Dalam kenyataannya, biasanya bahan aktif
dilarutkan dalam larutan NaCl 0,8 – 0,9% (atau
pelarut lain dengan tonisitas yang sama)
▪ Larutan hipertonis → menyebabkan air yang ada
didalam sel keluar → sel mengerut dan mengecil
▪ Contohnya Larutan NaCl 2%
▪ Larutan hipotonis → menyebabkan terjadinya
hemolisis karena larutan memasuki sel darah → sel
akan membengkak dan pecah serta membebaskan
hemoglobinnya.
▪ Contoh: larutan NaCl 0,2%
▪ Larutan hipertonis relatif lebih dapat diterima dari
pada hipotonis. Urutan yang digunakan pada mata
luka atau yang telah dioperasi menggunakan larutan
isotonis.
▪ Larutan hipotonis tidak bisa diterima .
Cara Menghitung Lar Isotonis

1. Penurunan Titik Beku


W = 0,52 – ( b1.C )
b2
B = Jumlah (g) bahan pembantu isotoni dalam 100 ml
larutan
b1 = Turunnya titik beku air yg disebabkan oleh 1%b/v
zat berkhasiat
b2 = Turunnya titik beku air yg disebabkan oleh 1%b/v
zat tambahan (NaCl)
C = kadar zat berkhasiat dalam %b/v
Contoh

▪ Formula ZnSO4Obat Cuci Mata


▪ R/ ZnSO4 0,1
Asam Borat 0,5
Aquadest 100 ml

▪ Diketahui :
▪ Ptb ZnSO4 : 0,086
▪ Ptb Asam Borat : 0,288
▪ Ptb NaCl : 0,576

▪ Berapakah NaCl yang diperlukan untuk membuat


kondisi isotonis?
Contoh

▪ R/ Aethylmorphin HCl 2%
NaCl qs ad isotonis
AQUA ad 50 ml

▪ Diketahui :
▪ Ptb Aethylmorphin HCl = 0,008
▪ Ptb NaCl = 0,576

▪ Berapakah NaCl yang diperlukan untuk membuat


kondisi isotonis?
Contoh
▪ Tiap mL mengandung :
▪ Phenylephrini hydrochloridum 10 mg
▪ Dinatrium edetas 1 mg
▪ Aqua pro injectione ad 1 mL
▪ Diketahui :
▪ ptb fenilefrin HCl 0,18 (FI IV)
▪ ptb dinatrium edetat 0,13 (FI IV)
▪ ptb NaCl (b) 0,576 (FI IV)
▪ ptb dekstrosa 0,1
▪ Berapakah NaCl dan Dektrosa yang diperlukan
untuk membuat kondisi isotonis?
NaCl

B = 0,52 - (0,18X1) - (0,13X0,1)


0,576
B = 0,52 - 0,18 - 0,013
0,576
B = 0,327
0,576
B = 0,5677 g dalam 100 ml

→1 ml = 1/100 x 0,5677 g =
= 0,005677g = 5,677 mg = 6 mg
Soal
nama Berat(1) Berat (2) Berat (3 ) Berat (4 ) Berat (5 )

Zn SO4 0,1 g 0,1 % 0,1 g 0,1 % 0,1 g


=0,05 g
Asam 0,5g 0,5 % 0,5 g 0,5 % 0,5 g
Borat =0,25 g

Aquades 1000 ml 100 ml 50 ml 50 ml 10 ml


ad
Nacl ? ... g ? ... g ?... . g ?....g ?......g

Kesimpula Hipo/hiper Hipo/hiper Hipo/hiper Hipo/hiper Hipo/hiper


n
Soal
nama Berat(1) Berat (2) Berat (3 ) Berat (4 ) Berat (5 )

Zn SO4 ...0,1.... g .....0,1.. g ...0,1.... G ...0,05.... g ..0,1..... G

Asam ....0,5... g .....0,5.. G .......0,5 g ....0,25... g ......0,5. g


Borat

Aquades 100 ml 100 ml 50 ml 50 ml 10 ml


ad
Nacl 0,638 g 0,638... g ..0,186. . g .0,319...g ..-0,175..g

Kesimpulan Hipo/hiper Hipo/hiper Hipo/hiper Hipo/hiper Hipo/hiper


Cara Menghitung Lar Isotonis

2. Ekuivalensi NaCl (E)


▪ Ekuivalensi NaCl memberikan jumlah NaCl (g) yang
menghasilkan tekanan osmotic sama seperti 1 g
bahan obat→ 1 gram bahan obat ekuivalen dengan
tekanan osmotic dari x gram NaCl
▪ Misalnya ekivalensi NaCl asam borat 0,55 → 1 g
asam borat di dalam larutan memberikan jumlah
partikel yang sama dengan 0,55 g NaCl.
▪ Suatu sediaan dikatakan isotonis jika memiliki
tonisitas : 0,9% NaCl.
Contoh :
▪ R/ Efedrin sulfat 1,0 gram
Aqua 100ml

▪ Berapa banyak NaCl yang ditambahkan agar


larutan isotonis?
▪ Jika diketahui E efedrin sulfat 0,23.
▪ Jawab :
▪ B = 0,9% x V – (W x E)
= 0,9% x 100 – ( 1 x 0,23)
= 0,9 – 0,23
= 0,67 g
Contoh :
▪ R/ Ephedrin 0,5 E NaCl = 0,28
Pantopon 1.0 E NaCl = 0,15
m.f.sol.isot.et NaCl ad 60 ml

▪ Berapa banyak NaCl yang ditambahkan agar


larutan isotonis?
Contoh :
▪ R/ Ampisilin Na 0,1 (E=0,16)
Isoniazid 0,05 (E=0,25)
m.f.Inject. Isot. 5 mL

▪ Berapa banyak NaCl yang ditambahkan agar


larutan isotonis?
Cara Menghitung Lar Isotonis
3. Kesetaraan Volume Isotonik
▪ Perhitungan didasarkan→ laritan isotonic ditambah
larutan isotonic →larutan isotonic
▪ Perhitungan tonisistas ini melibatkan penambahan
air dalam larutan obat agar diperoleh larutan
isotonis dan kemudian dilakukan penambahan
larutan pengencer isotonis sampai volume yang
dikehendaki
▪ Rumus :
V = w x E x 111,1
▪ Rumus :

V = w x E x 111,1

▪ V = volume larutan bahan obat isotonic yg dicari


(ml)
▪ W = masa bahan obat (g) dan larutan yan dibuat
▪ 111,1 = vol larutan isotonic (ml) yang mengandung 1
gram NaCL = 111,1 ml
Contoh soal

1. Akan dibuat larutan kokain HCl 1%


sebanyak 30 ml yang isotonis dengan cairan
tubuh. Berapa pelarut yang ditambahkan
jika diketahui E kokain HCl 0,16
Cara Menghitung Lar Isotonis

4. Metode Liso
▪ Metode ini dipakai jika data E dan ΔTf tidak
diketahui
▪ Dengan menggunakan Liso dapat dicari
harga E atau ΔTf zat lalu perhitungan
tonisitas dapat dilanjutkan seperti cara di
atas.
▪ Hubungan antara ΔTf dengan Liso :

▪ Keterangan:
▪ ΔTf = Penurunan titik beku
▪ Liso = Nilai tetapan Liso zat (lihat tabel)
▪ m = Bobot zat terlarut (gram)
▪ M = Massa molekul zat
▪ V = Volume larutan (mL)
▪ Hubungan antara Ekivalensi NaCl (E) dengan
Liso:
E = 17 Liso
M

▪ Keterangan:
▪ E = Ekivalensi NaCl
▪ Liso = Nilai tetapan Liso zat (lihat tabel)
▪ M = Massa molekul zat
5. Stabilitas : (pendaparan, viskositas &
aktivitas permukaan)
▪ Pendaparan
▪ Viskositas
▪ Aktivitas permukaan
Pendaparan
▪ Tujuan pendaparan :
▪ Mencegah kenaikan pH yang disebabkan
pelepasan lambat ion hidroksil dari wadah kaca.
▪ Stabilitas obat→ Kenaikan pH dapat mengganggu
kelarutan dan stabilitas obat.
▪ Untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien
▪ pH mata = pH darah → 7,4
▪ Nyaris tanpa nyeri →7,3 – 9,7
▪ Masih dapat diterima → pH 5,5 – 11,4
▪ Dapar yang sering digunakan → dapar asam borat
dan dapar pospat.
Pendaparan
Dasar Pemilihan Dapar :
▪ Sistem dapar harus dipilih sedekat mungkin dengan
pH fisiologis 7,4
▪ Tidak menyebabkan pengendapan obat dan
mempercepat kerusakan obat.
Viskositas dan Zat Pengental

Pada pembuatan larutan mata zat pengental


seringkali ditambahkan untuk menaikkan viskositas
▪ untuk membantu menahan obat pada jaringan
sehingga menambah efektivitas terapinya.
▪ Viskositas larutan obat mata dipandang optimal jika
berkisar antara 15-25 centipoise
Viskositas dan Zat Pengental
▪ Tetes mata dalam air memiliki kekurangan karena
dapat ditekan keluar dari saluran konjungtiva oleh
gerakan pelupuk mata.
▪ Melalui peningkatan viskositas, tetes mata dapat
mencapai distribusi bahan aktif yang lebih baik di
dalam cairan dan waktu kontak yang lebih lama.
▪ Sebagai peningkat viskositas, biasanya dipakai
metilselulosa dan polivinilpirolidon (PVP), tetapi
sangat disarankan menggunakan polivinilalkohol
(PVA) 1 – 2%.
▪ Viskositas sebaiknya tidak lebih 49-50 mPa detik
(40-50 cP)→ jk tidak terjadi penyumbatan saluran
air mata
Kolirium (larutan cuci mata)

▪ adalah larutan steril yang jernih, bebas partikel


asing yang dipakai untuk membersihkan mata.
▪ Dapat ditambahkan zat dapar dan pengawet.
▪ Dibuat dengan melarutkan obat dalam air,
disaring hingga jernih dimasukkan dalam wadah
tertutup dan disterilkan.
▪ Alat dan wadah yang digunakan harus bersih
dan steril.
▪ Beberapa larutan obat cuci mata perlu hipertonik →
meningkatkan daya serap dan menyediakan kadar
bahan aktif yang cukup tinggi untuk menghasilkan
efek obat yang cepat dan efektif.
▪ Apabila larutan obat seperti ini digunakan dalam
jumlah kecil, pengenceran dengan air mata cepat
terjadi sehingga rasa perih akibat hipertonisitas
hanya sementara
Tetes Mata

Sifat Obat tetes mata :


▪ obatnya harus stabil
secara kimia,
▪ harus mempunyai
aktivitas terapi yang
optimal,
▪ harus tidak
mengiritasi dan tidak
menimbulkan rasa
sakit pada mata,
Obat Mata Pelarut Minyak

▪ Larutan dalam
minyak dengan air
kurang lazim.
▪ Larutan minyak
merniliki waktu
kontak yang
panjang pada
kornea.
▪ Contohnya :
tetraciclyne
hidrochlorida.
Suspensi Obat Mata

▪ Pembuatan suspensi dapat dilakukan jika


obatnya tidak larut dalam penyangga yang
cocok, misalnya kortikosteroid.
▪ Syarat utama suspensi air atau minyak adalah
ukuran partikel yang sangat dibatasi.
▪ Pada dasarnya, suspensi menggunakan serbuk
yang telah dimikronisasi untuk menghindari
terjadinya rangsangan pada mata.
▪ Ukuran partikel pada mata <30 nm.
▪ Untuk menstabilkan suspensi, kita tambahkan
viskositas.
Salep Mata

▪ Salep mata adalah


salep steril untuk
pengobatan mata
menggunakan dasar
salep yang cocok.

▪ Salep mata harus


memenuhi uji
sterilitas
sebagaimana tertera
pada compendia
sendiri.
Keuntungan Salep Mata

▪ Keuntungan utama salep mata terhadap larutan mata


adalah waktu kontak antara obat dengan mata lebih
lama.

▪ Pengkajian telah menunjukkan bahwa waktu kontak


antara obat dan mata dua kali sampai empat kali
lebih besar apabila dipakai salep mata dibandingkan
dengan larutan mata.
Kerugian Salep Mata

▪ Satu kekurangan penggunaan salep mata adalah


kaburnya pandangan terjadi begitu basis salep mata
meleleh dan menyebar melalui lensa mata.
Syarat Basis Salep Mata

▪ Tidak mengiritasi mata


▪ Memungkinkan difusi
bahan obat keseluruhan
mata karena sekresi cairan
mata
▪ Titik lebur mendekati suhu
tubuh
▪ Tidak mengandung bagian
yang kasar
Pelepasan ZA dipengaruhi

▪ Kedipan kelopak mata


▪ Kondisi bahan aktif
dalam sediaan mata,
yaitu terlarut dalam
basis salep mata,
tersuspensi dalam
basis salep
▪ Ukuran partikel bahan
aktif
Pembuatan Salep Mata

▪ Pembuatan salep mata dengan cara bahan obat


ditambahkan sebagai larutan steril atau sebagai
serbuk steril termikronisasi pada dasar salep yang
steril,
▪ hasil akhir dimasukkan secara aseptis ke dalam tube
steril.
▪ Tube untuk salep mata biasanya berukuran kecil
yang isinya kurang lebih 3,5 gram salep dan
ujungnya berliku sempit yang memungkinkan
sejumlah kecil salep keluar dengan mudah.
▪ Bahan obat dan dasar salep disterilkan dengan cara
yang cocok
CONTOH FORMULA SALEP MATA

R/ Chloramfenicol1%
Basis ad 15

Basis salep :
R/ Parafin Liq 10
Adep lanae 10
Vaselin flavum 80
Pengolongan Obat Mata

1. Obat mata sebagai antiinfeksi dan antiseptik


Contohnya:
▪ Albucetine eye drop 5 mL, 10 mL, 15 mL, dan oint
3,5 g
▪ Komposisi:
▪ Sulfacetamid 10%
▪ Chloramphenicol 1%
▪ Thimerosal 0,02%
2. Obat mata mengandung kortikosteroid
▪ Contohnya:
▪ Celestone eye drop 5 mL
▪ Komposisi:
▪ Betamethasone Na-phosphate 0,1%
Cara Menghitung Lar Isotonis

4. Metode Liso
▪ Rumus :
Dtf = Liso.C

▪ Tahapan perhitungan :
▪ Cari BM obat
▪ Berdasarkan struktur kimia senyawa, tentukan tipe
isotoniknya
▪ Hitung dg rumus
▪ Hitung selisih ptb
▪ Hitung kekurangan tonisitas
▪ Dengan melihat table, hitung kekurangan zat untuk
mencapai isotonik

Anda mungkin juga menyukai