Anda di halaman 1dari 30

INKOMPATIBILITAS OBAT

Farmasi Praktis 2
2019
Faktor-faktor yang mempengaruhi respon
paasien terhadap obat

1. Faktor pasien
2. Faktor Farmakokinetika
3. Faktor Farmakodinamik 1. Kondisi
Fisiologik
2. Kondisi
Patologik
3. Faktor genetik
4. Interaksi Obat &
Toleransi
Interaksi Obat

1. Obat dengan makanan


2. Obat dengan zat kimia/obat lain
Mekanisme Interaksi Obat

1. Interaksi Farmasetik : Inkompatibilitas


(inaktivitas obat ) Terjadi di luar tubuh

2. Interaksi Farmakokinetik Perubahan


3. Interaksi Farmakodinamik respon di
dalam tubuh
Inkompatibilitas atau tak tercampur

Inkompatibilitas adalah suatu perubahan yang


tidak diinginkan pada saat mencampurkan
bahan obat dengan bahan obat lainnya

Perubahan yang tidak diinginkan tersebut


misalnya : sebuk menjadi lembab, terjadi
perubahan warna, dll
Inkompatibilitas Farmasetik
• Kimia :
• Fisik :
1. Tak tercampurkan (inmiscibility) 1. Reaksi terbentuk suatu endapan
2. Tak larut (insolubility) yang tak larut
3. Pengendapan (presipitasi) 2. Reaksi asam basa
4. Pelelehan (liquefaction) 3. Perubahan warna
5. Pembentukan gel (solidifikasi) 4. Tak tercampurkannya dengan
sediaan galenik
6. Penggaraman
5. Tidak stabil dalam larutan
7. Adsorbsi 6. Redoks

• Dapat terjadi secara gabungan


Inkompatibilitas Fisik
1. Meleleh dan menjadi lembabnya campuran serbuk

Apabila ada dua macam serbuk kering


dicampur dan terjadi pelelehan atau
campuran menjadi lembab dan lengket,
disebabkan sebagai berikut :

A. Penurunan titik lebur


B. Penurunan tekanan uap relatif
C. Bebasnya air hablur
A. Penurunan titik lebur
Terjadi penurunan titik lebur campuran serbuk dibandingkan
titik lebur masing-masing serbuk, misal :
R/ Menthol 6
Camphora 5
ZnO 5
Talc Venet ad
m.f.Pulv.ads
suc
Pro : Tn Andi
Adanya mentol dan camphor akan menghasilkan serbuk yang
lembek
Contoh lain antara Hexamin dan Asetosal
Terjadi penurunan titik lebur
campuran serbuk

Pengatasan : masing-masing zat dicampur sendiri-


sendiri dengan serbuk netral lain seperti SL, amilum
Larutkan camphor dengan spiritus fortior dalam
mortir sampai cukup larut qs, aduk tambahkan
dengan SL sampai spiritus fortior menguap semua.
Jangan ditekan untuk menghindari camphor
menggumpal, begitu juga dengan menthol,
kemudian campurkan 2 zat tsb
B. Penurunan tekanan uap relatif
• Basah atau mencairnya serbuk dapat pula disebabkan
campuran serbuk lebih higroskopis
• Apabila tek uap lebih kecil maka zat akan menyerap air dari
udara
• Apabila campuran kedua zat memiliki tek uap relatif di bawah
tek uap atmosfer maka campuran serbuk akan menjadi basah
• Tek uap dari larutan jenuh sbb:
NaBr 20* 0,61
KBr 25* 0,78
NaBr + KBr 25 * 0,56
Contoh :
R/ Kalii Bromida 0,2
Natrii Iodida 0,4
SL qs
m.f.Pulv.dtd no xv
stddpI
Campuran serbuk menjadi lembab disebabkan
karena adanya KBr dan NaBr

Pengatasan : Menggerus bahan serbuk kristal


dengan mortir panas, dicampur sendiri-sendiri
C. Bebasnya air hablur
• Disebabkan oleh terbentuknya suatu garam rangkap dengan air hablur yang lebih
sedikit daripada air hablur garam-garam penyusunnya, atau bebasnya air yang
disebbkan oleh terjadinya reaksi kimia.
• Contoh
R/ Magnesii sulfat 10
Natrii sulfat 13
Natrii klorida 5
m.f. Pulvis
stdd C1
Pro Tn andi

Campuran serbuk menjadi lembab disebabkan karena terbentuknya garamg


rangkap dengan bebasnya air hablur dari MgSO4 dan Na2SO4
2. Tidak dapat larut dan tidak dapat bercampur

• R/ OBH
Syr Thymi aa 50
Sufadiazin 6
m. f.Pot
stdd C1
Sulfadiazin sukar larut dalam air sehingga zat ini
mengendap dalam sediaan obat tersebut.
Pengatasan?
3. Penggaraman /salting out

• Peristiwa adanya suatu zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan


lebih besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan
kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi
kimia, misal :
• R/ Chinin HCl 2
Amm. Chloride 10
Aqua 150
m.f pot
stdd C1
Pro Tn Andi
Sebagian chinin HCl tidak dapat larut lagi dengan adanya amm.chloride
Pengatasan?
4. Adsorbsi

• Contoh
R/ Codein HCl
Ext.Belladon
Bolus alba
m.f.Pulv dtd no XII
sbdd pulv I
Pro Tn Andi
Bolus alba akan mengadsorbsi alkaloid,
pengatasan???
Inkompatibilitas Kimia
Perubahan-perubahan yang terjadi karena
timbulnya reaksi-reaksi kimia pada waktu
mencampurkan bahan-bahan obat dan hasil
reaksinya bermacam-macam
1. Reaksi terbentuk suatu endapan yang tak
larut

R/ Zinci sulfat
Natrii borat
Aquadest ad 100
s. Collyrium
Pro Ana
Menghasilkan campuran yang keruh karena terbentuknya seng
borat basa

Natrii Borat diganti dengan Asam Borat, maka menjadi larutan


yang jernih
2. Reaksi – reaksi yang berasal dari pengaruh zat
yang bereaksi asam atau basa

Reaksi karena pengaruh zat-zat yang bereaksi


asam dan basa dapat mengakibatkan
pembentukan gas

R/ Amm chloride 10
Codein 0,12
m.f pil no 60
s3 dd pil 1
Pro Ana
3. Reaksi –reaksi yang terjadi karena oksidasi atau
reduksi

Reaksi ini banyak dipengaruhi oleh cahaya


R/ Bismuth subnitrat 10
ZnO
Talk venetum
Glycerin
Aquadest aa ad 100
s. Lotion
Terjadi perubahan warna menjadi hitam
4. Perubahan Warna

R / Aminophillin 0,2
Epedrin HCl 0,015
Prednison 0,005
Phenobarbital 0,05
Vit C 0,05
m.f pulv dtd no xxx
S.prn.pulv I
Pro Ana
Terjadi perubahan warna coklat dan lembab,
pengatasannya vit C dibuat serbuk tersendiri
Pengatasan Inkompatibilitas Fisis
1. Modifikasi urutan pencampuran
2. Penambahan pelarut
3. Pergantian bentuk eksipien/bahan aktif (Asetosal tidak boleh
dalam larutan karena akan terurai menjadi asam salisilat dan asam
asetat)
4. Memperbesar volume
5. Emulsifikasi (cairan-cairan tidak mau gabung + emulgator)
6. Pembuatan suspensi (suspensi :padatan-caian, sukar larut
+suspending agent)
7. Penambahan/pengurangan bahan
8. Pemisahan obat (obat 1 diminum dulu, sedang beberapa jam obat
2 baru diminum)
1. Modifikasi urutan pencampuran
• Efedrin :
R/ Efedrin 1 • Camphor & mentol :
Camphor 1
1. Camphor + mentol diaduk ad
Mentol 1
meleleh
Aqua qs ad 100
2. Efedrin dilarutkan dalam air,
m.f potio
dicampurkan pada (1)
2. Penambahan pelarut
3. Penggantian bentuk bahan aktif
4. Penambahan Volume
5. Emulsifikasi
6. Pembuatan Suspensi
Inkompatibilitas Terapetik
Bila obat yang satu dicampur/dikombinasikan dengan obat yang lain akan
mengalami perubahan-perubahan demikian rupa hingga sifat kerjanya dalam
tubuh (in vivo) berbeda dari yang diharapkan. Istilah lain : Interaksi Obat

Absorpsi dari Tetrasiklin akan tehambat bila diberikan bersama-sama dengan


suatu antasida (yang mengandung kalsium, alumunium, magnesium atau
bismuth)

Fenobarbital dengan MAO-inhibitors menimbulkan efek potensiasi dari


barbituratnya

Mencampur hipnotik dan sedatif dengan kafein hanya dalam perbandingan


yang tertentu saja rasionil

Anda mungkin juga menyukai