• Tujuan
Memberikan jaminan bahwa simplisia/ekstrak tidak
mengandung pestisida melebihi nilai yang ditetapkan
karena berbahaya (toksik) bagi kesehatan.
• Nilai
Maksimal atau rentang yang diperbolehkan
Terkait dengan kemurnian dan kontaminasi
Terkait dengan kontaminasi sisa pertanian
PESTISIDA
Pestisida adalah sesuatu yang mencegah,
menghancurkan, atau mengendalikan organisme
berbahaya ('hama') atau penyakit, atau
melindungi tanaman atau produk tanaman
selama produksi, penyimpanan, dan transportasi.
Istilah ini meliputi, antara lain: herbicides,
fungicides, insecticides, acaricides, nematicides,
molluscicides, rodenticides, growth regulators,
repellents, rodenticides, and biocides.
SEJARAH PESTISIDA
(Proceedings of the International Academy of Ecology and
Environmental Sciences, 2011, 1(2):125-144)
• Pada fase pertama (periode sebelum 1870-an) pestisida
alami, misalnya belerang di Yunani kuno, digunakan
untuk mengendalikan hama.
• Fase kedua adalah era pestisida sintetis anorganik
(periode 1870-an1945). Bahan alami dan pestisida sintetis
anorganik (periode 1870s1945). Bahan alami dan
senyawa anorganik terutama digunakan selama periode
ini.
• Fase ketiga (sejak 1945) adalah era pestisida sintetis
organik. Sejak 1945, pestisida organik buatan manusia,
mis., DDT, 2,4-D, dan kemudian HCH, dieldrin, telah
mengakhiri era pestisida anorganik dan alami.
Pada periode awal pestisida sintesis organik, ada
tiga jenis insektisida,
1. Insektisida karbamat
2. Insektisida organofosforus
3. Insektisida organoklorin.
DDT Lindane
JENIS PESTISIDA
• organofosfat, misal diazinon, malathion, paration, dan ethion
– lebih mudah larut air daripada organoklor
– lebih mudah terhidrolisis menjadi senyawa tidak beracun
dan larut air
– metabolisme dalam tanaman sama dengan hewan, namun
pada tanaman metabolit cenderung disimpan, sedangkan
pada hewan dapat dikeluarkan
– tidak persisten, sehingga frekuensi penyemprotan lebih
tinggi untuk mencapai kadar efektif
– ada beberapa bersifat sistemik pada tanaman
– ada yang aktif dan beracun bagi serangga
Paration
JENIS PESTISIDA
• karbamat, misal carbanolate, carbaryl, carbofuran,
dan propoxur
– pada umumnya sistemik pada tanaman
– dalam tanaman tidak stabil karena termetabolisme
yaitu dengan teroksidasi dan terkonjugasi menjadi
senyawa tidak beracun
carbaryl
Sirkulasi Pestisida di Alam
(Termasuk Tanaman)
(Trend in Analytical Chemistry, Vol. 30, No. 6, 2011)
Analisis Residu Pestisida
1). Ekstraksi
- dengan asetonitril pada sampel berkadar air tinggi
(>75%)
- dengan campuran asetonitril dan air pada sampel
berkadar air rendah atau kandungan gula tinggi
- partisi PE dan asetonitril pada sampel berlemak
Kemudian sejumlah tertentu fase asetonitril (sampai tak
berlemak) atau seluruh fase asetonitril (sampel
berlemak) diencerkan dengan air dan diekstraksi ke
dalam PE
Prinsip (Metode Baku AOAC) :
2). pemurnian/pembersihan/clean-up
Ekstrak PE dibersihkan secara kromatografi kolom dengan :
Fase diam : florisil (Mg silikat artifisial)
Eluen : 6 %, 15 %, 50 % dietil eter dalam PE