Anda di halaman 1dari 30

SEDIAAN

PARENTERAL
VOLUME BESAR &
KECIL

Dewi Ekowati
Bentuk sediaan injeksi di pasaran :

▪ Sediaan parentreral volume kecil (SVP)


▪ Sediaan parenteral volume besat (LVP)
▪ Sediaan parenteral bentuk serbuk untuk
direkontitusi
Parenteral Volume
Besar (LVP)
LPV
▪ Larutan LVP digunakan secara i.v, dikemas dalam
kemasan volume 100 mL atau lebih.
▪ Cairan ini dikemas dalam kemasan yang dapat
dikosongkan secara cepat dengan volume 1000 mL
atau lebih.
▪ LVP dikemas dalam dosis tunggal dalam kemasan
gelas atau plastik, dengan ketentuan harus steril,
nonpirogen, dan bebas dari partikel partikulat.
▪ Karena volume pemberian besar, ke dalam LVP
tidak boleh ditambahkan zat bakteriostatik
(pengawet) karena → toksisitas→ larutan/zat
bakteriostatik dalam jumlah besar.
4 25/2/2009
▪ LVP digunakan → sebagai pembawa untuk obat lain,
dan merupakan cara untuk menyediakan nutrisi
parenteral.
▪ LPV dipasarkan dalam 2 kategori : elektrolit &
nonelektrolit
▪ Elektrolit : NaCl, KCl
▪ Nonelektrolit : dektrosa, mannitol

5
▪ Pemberian cairan dalam volume besar
langsung ke sirkulasi tubuh memiliki faktor
risiko penyerta yang jauh lebih tinggi.
Syarat untuk semua LVP :

▪ Steril
▪ Bebas pirogen
▪ Bebas partikel partikulat
▪ Dikemas dalam kemasan dosis tunggal
▪ Bebas pengawet
▪ Volume tidak boleh melebihi 1000 mL (kecuali
untuk larutan irigasi)
Nonpirogenik

▪ Efek pirogen dalam injeksi akan nyata sekali jika


larutan diberikan dalam volume besar secara i.v
dibandingkan rute injeksi lain dan volume kecil.
▪ Kontaminan pirogen dalam sediaan LVP berasal dari
3 sumber utama:
▪ Air yang digunakan sebagai pelarut
▪ Kemasan yang kontak dengan larutan selama
pembuatan, pengemasan, dan penyimpanan
▪ Bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan
produk

8
Partikel Partikulat
▪ Partikel partikulat terdiri dari partikel yang terdapat
dalam larutan LVP berupa partikel yang berasal dari
luar (ekstraneous) dan zat tidak larut.
▪ Gelembung gas (udara) juga tidak dikehendaki
keberadaannya dalam larutan parenteral.
▪ Bahan luar yang mungkin terdapat dalam sediaan
parenteral → selulosa, serat kapas, karet, logam,
partikel plastik, bahan kimia tidak larut, karat, dan
ketombe.
▪ Secara teoretis, kemungkinannya meliputi semua
bahan yang berasal dari lingkungan di mana produk
terpapar.

9
Sumber Partikel partikulat

▪ Larutan sendiri dan bahan kimia yang terdapat di


dalamnya
▪ Proses pembuatan dan variabelnya→ lingkungan,
peralatan, dan personalia
▪ Komponen kemasan yang berkontak dengan larutan
LVP
▪ Unit dan alat yang digunakan untuk pemberian LVP
▪ Modifikasi selama proses pembuatan sediaan, selain
lingkungan/ruangan preparasi sediaan

10
Macam LPV

Larutan Asam Amino


▪ Bermacam larutan dan kombinasi asam
amino esensial dan nonesensial sintetik
dibutuhkan untuk suplai protein dalam
konsentrasi 5, 10, dan 15%.
▪ Pemberian asam amino dilakukan jika
pemberian makanan melalui oral tidak
mungkin lagi, atau jika absorpsi melalui
saluran cerna tidak berfungsi baik/normal.
Larutan karbohidrat (dekstrosa)
▪ Dekstrosa adalah nutrisi penting, dengan 1 g
menghasilkan 3,4 kalori.
▪ Menurut USP, pH injeksi dekstrosa 5% adalah 3,5 –
6,5.

Nutrisi parenteral
▪ Nutrisi total secara parenteral (TPN) adalah
pemberian makanan yang mengandung larutan asam
amino, dekstrosa dengan konsentrasi tinggi (±
20%), elektrolit, vitamin, dan dalam beberapa hal
insulin
Darah dan produk darah
▪ Darah dan produk darah hanya dapat diberikan
secara i.v dan digunakan dalam keadaan syok,
pendarahan, dan kehilangan protein darah.
▪ Pemberian darah tidak boleh dicampur dengan obat

Injeksi Ringer Laktat


▪ Mengandung sejumlah kecil Natrium, kalium,
Kalsium klorida, dan sejumlah kecil Na-laktat.
Komposisinya hampir sama dengan cairan
ekstraseluler.
▪ Digunakan untuk pengobatan awal: syok dan
hipovolemik pada orang dewasa.
LPV bukan iv

▪ Larutan pencucian (irigasi) dan dialisis sama


dengan cairan i.v dalam banyak hal→ tidak
diberikan langsung sec iv
▪ Contoh : NaCl untuk irigasi dan air steril
untuk irigasi
Parenteral Volume
Kecil (SVP)
SPV

▪ Menurut USP, larutan parenteral volume kecil(SVP)


adalah injeksi yang menurut label pada kemasan,
bervolume 100 mL atau kurang
▪ Termasuk kategori SVP adalah kemasan injeksi
dalam ampul, vial, alat suntik, cartridges, botol, atau
kemasan lain dengan kapasitas volume 100 mL atau
kurang.
▪ Sediaan oftalmik yang dikemas dengan pengemas
plastik mudah ditekan termasuk kategori SVP, jika
ukuran kemasan 100 mL atau kurang
▪ Formulasi sediaan SVP relatif sederhana: berbahan
aktif, eksipien yang digunakan untuk berbagai
tujuan, sistem pelarut (lebih disukai air), kemasan,
dan penutup kemasan yang sesuai. Atau
diformulasikan dalam bentuk emulsi steril.
Syarat SPV :

▪ Sterilitas
▪ Bebas partikel
partikulat
▪ Stabilitas fisika dan
kimia
▪ Isotonisitas
Penggunaan Utama SPV
• Injeksi terapetik
▪ Antibiotik, steroid, hormone, antiinflamasi dll
▪ Injeksi dosis ganda harus mengandung pengawet
antimikroba; umumnya volume injeksi tidak
melebihi 30 mL
▪ Produk oftalmik
▪ Termasuk produk oftalmik adalah larutan pencuci
dalam ukuran SVP.
▪ Agen diagnostic radiofarmasetika
▪ Ada bermacam agen diagnostik SVP, seperti
larutan yang mengandung iodium radioaktif,
kromium,
▪ Ekstrak Alergen
▪ Ekstrak elergenik adalah konsentrat steril
(larutan atau suspensi) dari zat (alergen) yang
bertanggung jawab terhadap sensitivitas pada
manusia, dapat digunakan untuk tujuan terapeutik
atau diagnostik
Serbuk

▪ SVP juga tersedia dalam bentuk serbuk steril, yang


penggunaannya harus direkonstitusi dengan aqua
pro injenctio (USP)
▪ Serbuk steril SVP dibuat menurut 2 cara:
▪ kering-beku (freeze-drying)
▪ pengisian zat padat (serbuk) pro injectio ke dalam
vial/ampul
Kelebihan Pengisian
▪ Setiap larutan sediaan parenteral harus diisikan
dalam jumlah berlebih→ menjamin jumlah pemberian
cairan secara lengkap.
▪ Kehilangan disebabkan :
▪ pengeluaran gelembung udara pada saat
pemberian
▪ antisipasi tertinggalnya cairan dalam wadah yang
digunakan selama proses pembuatan
▪ Kelebihan volume dalam kemasan sediaan
parenteral memungkinkan pengguna (dokter,
perawat) menggunakan volume sesuai kebutuhan
(jadi tidak kurang)
22
Kelebihan volume
Ukuran isi (mL) Cairan encer (mL) Cairan kental (mL)

0,5 0,10 0,12


1,0 0,10 0,15
2,0 0,15 0,25
5,0 0,30 0,50
10,0 0,50 0,70
20,0 0,60 0,90
30,0 0,80 1,20
50,0 atau lebih 2% 3%

23
Obat Tetes Hidung
Pendahuluan

▪ Obat tetes hidung :Larutan air atau dalam pembawa


minyak yang digunakan dengan meneteskan atau
menyemprotkan ke lubang hidung pada daerah
nasfaring
▪ Penggunaan obat : antibiotic, vasokonstriktor,
antiseptic, anestesi lokal
Hal yang peru diperhatikan

1. Viskositas
▪ Seimbangan dengan viskositas mukosa hidung →
metil celullosa 0,5%
2. Isotonis
▪ Untuk mencegah iritasi→isotonis/sedikit
hipertonis
▪ Larutan sangat encer atau pekat→ iritasi
▪ Penambanan NaCl, dekstrosa
3. Isohidris
▪ pH sekresi hidung : dewasa 5,5 – 6,5, anak 5,0 –
6,7
▪ Rhinitis akut → pergeseran kearah basa
▪ Peradangan akut → pergeseran kearah asam
▪ Sebaiknya digunakan dapar phospat pH 6,5
Obat Tetes Telinga
Pendahuluan

▪ Obat tetes telinga : larutan za dalam air atau


pembawa lain yang digunakan dengan meneteskan
ke dalam lubang telinga
▪ Penggunaan obat :antibiotic, melunakkan malam
(hydrogen peroksida, Nabikarbonat), membersihkan
telingan setelah pengobatan, mengeringkan
permukaan telinga, antiseptic serta anestesi
Hal yang peru diperhatikan

1. Pembawa air atau gliserol


▪ Pembawa air → melunaka malam
2. Viskositas
▪ Viskositas tinggi→ memperkuat kontak
▪ Penggolongan TT berdasar farmakologi :
a. Obat TT anti infeksi & antiseptic
Ex : Tarivid Otic Ear
b. Obat TT antiseptic & kortikosteroid
Ex : otozambon :
c. Obat TT lain
Ex : waxsol ear drop : docusate Na

Anda mungkin juga menyukai