Dosen pembimbing:
Ningrum
Oleh : Kelompok 9
Sadam Alfandy Nur Ramadhan 181510601005
UNIVERSITAS JEMBER
2018
DAFTAR ISI
i
BAB 1. PENDAHULUAN
1
lemah dapat mengancam integrasi bangsa. Oleh sebab itu makalah dengan judul
Pancasila Sebagai Sistem Etika ini disusun.
2
BAB 2. PEMBAHASAN
3
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai
tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya.
Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang
mendekatkan diri manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai agama
yang dianutnya. Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya
menjadikan manusia lebih manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas
kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama. Sila persatuan mengandung dimensi
nilai solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein), cinta tanah air. Sila kerakyatan
mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain, mau mendengar
pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Sila keadilan
mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu
kesulitan orang lain.
Etika Pancasila itu lebih dekat pada pengertian etika keutamaan atau etika
kebajikan, meskipun corak kedua mainstream yang lain, deontologis dan
teleologis termuat pula di dalamnya. Namun, etika keutamaan lebih dominan
karena etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat saleh, yaitu kebijaksanaan,
kesederhanaan, keteguhan, dan keadilan. Kebijaksanaan artinya melaksanakan
suatu tindakan yang didorong oleh kehendak yang tertuju pada kebaikan serta atas
dasar kesatuan akal – rasa – kehendak yang berupa kepercayaan yang tertuju pada
kenyataan mutlak (Tuhan) dengan memelihara nilai-nilai hidup kemanusiaan dan
nilai-nilai hidup religius. Kesederhaaan artinya membatasi diri dalam arti tidak
melampaui batas dalam hal kenikmatan. Keteguhan artinya membatasi diri dalam
arti tidak melampaui batas dalam menghindari penderitaan. Keadilan artinya
memberikan sebagai rasa wajib kepada diri sendiri dan manusia lain, serta
terhadap Tuhan terkait dengan segala sesuatu yang telah menjadi haknya
(Mudhofir, 2009: 386).
4
1. Banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia sehingga dapat
melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga dapat
merusak semangat toleransi dalam kehidupan antar umat beragama, dan
meluluhlantakkan semangat persatuan atau mengancam disintegrasi bangsa.
3. Masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan
bernegara.
4. Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin masih menandai
kehidupan masyarakat Indonesia.
5. Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan di Indonesia,
seperti putusan bebas bersyarat atas pengedar narkoba asal Australia Schapell
Corby.
6. Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar pajak dengan benar.
Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup. Namun,
diperlukan kajian kritis-rasional terhadap nilai-nilai moral yang hidup tersebut
agar tidak terjebak ke dalam pandangan yang bersifat mitos
5
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila sebagai sistem etika diperlukan
kehadirannya sejak dini , terutama dalam bentuk pendidikan karakter di
sekolah-sekolah.
2. Korupsi akan merajalela karena para penyelenggara Negara tidak memiliki
rambu-rambu normatif dalam menjalankan tugasnya. Para penyelenggara
Negara tida dapat membedakan batasan yang boleh dan tidak, pantas dan tidak,
baik dan buruk (good and bad). Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan
pemahaman atas criteria baik dan buruk.
3. Kurangnya rasa perlu berontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran
pajak. Hal tersebut terlihat dari kepatuhan paja yang masih rendah, padahal
peranan paja dari tahun ke tahun semain meningkat dalam membiayain APBN.
Pancasila sebagai sistem etika aan dapat mengarahkan wajib paja untu secara
sadar memenuhi kewajiban perpajakannya dengan baik. Dengan kesadaran
pajak yang tinggi maka program pembangunan yang tertuang dalam APBN
akan dapat dijalankan dengan sumber penerimaan dari sector perpajakan.
4. Pelanggaran HAM dalam kehidupan bernegara di Indonesia ditandai dengan
melemahnya penghargaan seseorang terhadap hak pihak lain. Kasus-kasus
pelanggaran Ham yang dilaporkan di media, seperti penganiayaan terhadap
pembantu rumah tangga, penelantaran anak-anak yatim oleh pihak-pihak yang
seharusnya melindungi, kekerasan dalam rumah tangga, dan lain-lain.
Kesemuanya itu menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap nilai-
nilai Pancasila sebagai system etika belum berjalan maksimal. Oleh karena itu,
disamping diperlukan sosialisasi system etika Pancasila, diperlukan pula
penjabaran system etika ke dalam peraturan perundang-undangan tentang
HAM.
5. Kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan
manusia, seperti kesehatan, kelancaran penerbangan, nasib generasi yang akan
dating, global warming, perubahan cuaca, dan lain-lain. Kasus-kasus tersebut
menunjukkan bahwa kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai system
etika belum mendapat tempat yang tepat di hati masyarakat. Masyarakat
Indonesia dewasa ini cenderung memutuskan tindakan berdasarkan tindakan
6
emosional, mau menang sendiri, keuntungan sesaat, tanpa memikirkan dampak
yang ditimbulkan dari perbuatannya. Oleh karena itu, Pancasila sebagai system
etika perlu diterapkan kedalam peraturan perundang-undangan yang menindak
tegas perusak lingkungan Selain itu, perlu juga diberikan penghargaan untuk
setiap penggiat lingkungan dalam kehidupan bermasyarakat.
7
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, cara pengamalannya:
a) Mengakiu persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban
asasi antar sesame manusia sesuai dengan harkat dan martabatnyasebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b) Saling mencintai sesame manusia,
c) Mengembangkan sikap tenggang rasa,
d) Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g) Berani membela kebenaran dan keadilan.
3. Sila Persatuan Indonesia, cara pengamalnnya:
a) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, keselamatan bangsa dan
bernegara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
b) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
c) Cinta tanah air dan bangsa.
d) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
e) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka
tunggal ika.
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, cara pengamalannya:
a) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
b) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
c) Dengan itikad yang baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil putusan musyawarah.
d) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, cara pengamalannya :
a) Bersikap adil.
b) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c) Menghormati hak-hak orang lain.
d) Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
8
e) Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai system etika tenggelam dalam hiruk-
pikuk perebutan kekuasaan yang menjurus kepada pelanggaran etika politik. Salah
satu bentuk pelanggaran etika politik adalah abuse of power, baik oleh
penyelenggara negara di legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Penyalahgunaan
kekuasaan atau kewenangan inilah yang menciptakan korupsi di berbagai
kalangan penyelenggara negara.
9
2. Dimensi Sarana, memungkinkan pencapaian tujuan yang meliputi system dan
prinsip-prinsip dasar pengorganisasian praktik penyelenggaraan negara dan
yang mendasari institusi-institusi sosial.
3. Dimensi Aksi Politik, berkaitan dengan pelaku pemegang peran sebagai pihak
yang menentukan rasionalitas politik.Rasionalitas politikterdiri atas rasionalitas
tindakan dan keutamaan. Tindakan politik dinamakan rasional bila pelaku
mempunyai orientasi situasi dan paham permasalahan.
10
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan landasan teori yang mengarah pada topik serta hasil analisa dari
kelompok kami, dapat disimpulkan bahwa dalam etika Pancasila terkandung
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang
membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup.
2. Alasan mengapa Pancasila sebagai sistem etika itu diperlukan dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara di Indonesia, diantaranya yaitu
terjadinya dekadensi moral karena pengaruh globalisasi, maraknya korupsi,
masih banyak terjadi kasus pelanggaran HAM, kurangnya kontribusi
masyarakat dalam pembangunan negara, serta kurangnya rasa cinta lingkungan
dalam kehidupan bermasyarakat.
3.2 Saran
Pada masa sekarang etika yang tertuang dalam nilai-nilai Pancasila
mengalami degradasi atau penurunan dari fungsi awalnya. Salah satu contoh yang
marak di negeri ini adalah kasus korupsi yang dilakukan oleh para pejabat tokoh
politik atau pejabat pemerintahan, yang dengan mudahnya mengambil uang rakyat
tanpa adanya rasa bersalah, dan perasaan malu, jelas menunjukkan betapa
lemahnya penalaran etika di negeri ini. Selain itu ada pula kasus dari lemahnya
etika di negara ini seperti kasus seorang murid yang tega membunuh gurunya
sendiri karena merasa sakit hati setelah ditegur guru tersebut. Karena itu,
sebaiknya seluruh warga negara Indonesia belajar dan berusaha untuk
menumbuhkan kesadaran dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Semua itu sejatinya karena Pancasila merupakan nilai
kehidupan yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang patut
dijunjung tinggi. Selain itu, kita semua harus bertindak tegas dalam setiap
pelanggaran dan penyelewengan nilai-nilai Pancasila yang disalahgunakan.
Terlebih sebagai mahasiswa, kita semua hendaknya bisa menjadi teladan bagi
11
orang-orang di lingkungan sekitar kita, khususnya lingkungan kampus, dalam
menerapkan nilai moral Pancasila dalam setiap langkah hidup kita. Dengan
demikian akan tercipta negara Indonesia yang rakyatnya makmur, hidupnya
dilandasi atas keadilan yang berujung pada kesejahteraan bersama.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
HASIL DISKUSI
14
pendidikan formal, informal dan nonformal dan pemberian contoh
keteladanan oleh para pemimpin negara, pemimpin bangsa, dan pemimpin
masyarakat.
2. Mengarahkan orientasi pendidikan yang mengutamakan aspek
pengenalan menjadi pendidikan yang bersifat terpadu dengan menekankan
ajaran etika yang bersumber dari ajaran agama dan budaya luhur bangsa
serta pendidikan watak dan budi pekerti yang menekankan keseimbangan
antara kecerdasan intelektual, kematangan emosional dan spritual, serta
amal kebajikan.
3. Mengupayakan agar setiap program pembangunan dan keseluruhan
aktivitas kehidupan berbangsa dijiwai oleh nilai-nilai etika dan akhlak
mulia, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
4. Penanya: Gita (Kel. 12)
Penjawab: Sadam Alfandy (Kel. 9)
P= Jelaskan dan beri contoh urgensi Pancasila sebagai sistem etika?
J= Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup.
Pentingnya atau urgennya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan
problem yang dihadapi bangsa Indonesia, contohnya kasus korupsi,
terorisme, pelanggaran HAM, kesenjangan sosial, serta ketidakadilan di
mata hukum.
15
diwujudkan dalam perilaku para pemimpin baik formal maupun informal
pada setiap lapisan masyarakat. Etika ini dimaksudkan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan kembali kehidupan berbangsa yang
berbudaya tinggi dengan menggugah, menghargai, dan mengembangkan
budaya nasional yang bersumber dari budaya daerah agar mampu
melakukan adaptasi, interaksi dengan bangsa lain, dan tindakan proaktif
sejalan dengan tuntutan globalisasi.
J= Hal tersebut tidak akan terjadi, mengapa? Pertama karena akan semakin
meningkatnya degradasi moral yang nantinya berujung pada rusaknya
bangsa dan negara yang telah dibangun. Kedua, meningkatnya korupsi
yang bisa menyebabkan perekonomian semakin memburuk dan
ketidakadilan bagi rakyat yang bisa jadi hal tersebut dapat memecah belah
negeri ini. Ketiga, akan menyebabkan kepasifan warga negara dalam
kontribusinya membangun negara ini karena merasa tidak memiliki
kewajiban akan hal itu. Keempat, ditakutkan akan meningkatkan kasus-
kasus pelanggaran HAM di mana masyarakat sudah tidak bisa lagi
membedakan yang baik dan buruk, hilangnya rasa empati, hilangnya rasa
menghargai orang lain, penelantaran anak yang nantinya malah menambah
beban negara. Kelima, jika tidak ada etika maka kerusakan lingkungan pun
semakin parah karena tidak adanya perasaan tanggung jawab atas
perbuatan yang sudah diperbuat dalam hal pengeksploitasian lingkungan
secara berlebihan.
16
J=Benang merah antara etika dan Pancasila terletak pada nilai-nilai sila-
sila Pancasila itu sendiri yang berisi atau memuat tentang etika. Di mana
keduanya memuat dan berhubungan erat dengan nilai, norma dan moral yang ada.
17