KIMIA ANORGANIK II
NAMA KELOMPOK:
DOSEN PENGAMPUH:
Wiwit, M.Si.
PENDIDIKAN KIMIA
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
PELARUT ASAM SULFAT
Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair atau gas, yang
menghasilkan sebuah larutan. Asam sulfat (H2SO4) termasuk pelarut annorganik,asam sulfat
merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua
perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk
utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan
nilai perdagangan seharga US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan
bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.Asam sulfat
sangat berbahaya jka terkena jaringan kulit karena sifatnya yang korosif, dan dengan sifatnya
sebagai penarik air yang kuat (pendehidrasi) akan menimnbulkan luka seperti luka bakar pada
jaringan kulit. Semakin tinggi konsentrasi asam sulfat semakin bertambah bahayanya.
Hal ini tentunya sangat berpengaruh besar, kebutuhan asam sulfat tiap waktunya pun
akan sangat meningkat mengingat industry diseluruh dunia semakin berkembang,
tidak terkecuali di Indonesia yang makin hari makin berkembang pula. Fenomena tersebut
patutnya kita manfaatkan dalam rangka memajukan industry dalam negeri yang nantinya
akan sangat berdampak pada kemajuan disektor-sektor yang lainnya. Asam sulfat
merupakan bahan kimia yang banyak digunakan sebagai bahan baku dan bahan penolong
dalam berbagai industri. Bahan baku utama pembuatan asam sulfat adalah sulfur atau
belerang, yang berwarna kuning dan biasanya ditambang dari pegunungan, di Indonesia
sendiri terdapat beberapa tempat yang banyak mengandung belerang seperti di tangkuban
perahu, dieng, atau bromo.
Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke dalam air
daripada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat
dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat
pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi adalah
pembentukan ion hidronium:
Tetesan 98% asam sulfat akan dengan segera membakar kulit, Luka bakar akibat asam
sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini
dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan kerusakan termal
sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air.
Perawatan pertama yang standar dalam menangani tumpahnya asam sulfat ke kulit
adalah dengan membilas kulit tersebut dengan air sebanyak-banyaknya. Pembilasan
dilanjutkan selama 10 sampai 15 menit untuk mendinginkan jaringan disekitar luka bakar
asam dan untuk menghindari kerusakan sekunder. Pakaian yang terkontaminasi oleh asam
sulfat haruslah dilepaskan dengan segera dan segera bilas kulit yang berkontak dengan
pakaian tersebut.
Pembuatan asam sulfat encer juga berbahaya oleh karena pelepasan panas selama proses
pengenceran. Asam sulfat pekat haruslah selalu ditambahkan ke air, dan bukannya sebaliknya.
Penambahan air ke asam sulfat pekat dapat menyebabkan tersebarnya aerosol asam sulfat dan
bahkan dapat menyebabkan ledakan. Pembuatan larutan lebih dari 6 M (35%) adalah yang
paling berbahaya, karena panas yang dihasilkan cukup panas untuk mendidihkan asam encer
tersebut.
Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko utama asam
sulfat adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka bakar. Paparan dengan asam pada
konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, saluran pernapasan, dan membran mukosa
yang parah. Iritasi akan mereda dengan cepat setelah paparan, walaupun terdapat risiko edema
paru apabila kerusakan jaringan lebih parah.
5.2 Penanganan Bahaya Pelarut Asam Sulfat
Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram
mata dengan banyak air dingin sekurang-kurangnya 15 menit. Dapatkan perawatan medis
dengan segera.
Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama
15 menit dengan melepaskan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang
teriritasi dengan sesuatu yang melunakkan. Cuci Pakaian sebelum digunakan kembali dan
sepatu benar-benar bersih sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan
segera.
Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika
korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
`buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumenss.tips/documents/makalah-asam-sulfat.html/scribe
https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat
http://www.kimianet.lipi.go.id
science-lab.com
http://ilmualam.net/apakah-efek-asam-sulfat.html