Anda di halaman 1dari 7

LARUTAN ASAM SULFAT (H2SO4)

KIMIA ANORGANIK II

NAMA KELOMPOK:

1. Citra Utari (A1F015013)


2. Desi Purnama Sari (A1F015002)
3. Ghea Sefriza Pratiwi (A1F015024)
4. Nova Riskiana (A1F015034)

DOSEN PENGAMPUH:

Wiwit, M.Si.

PENDIDIKAN KIMIA
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
PELARUT ASAM SULFAT

1. Pengertian Asam Sulfat

Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair atau gas, yang
menghasilkan sebuah larutan. Asam sulfat (H2SO4) termasuk pelarut annorganik,asam sulfat
merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua
perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk
utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan
nilai perdagangan seharga US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan
bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.Asam sulfat
sangat berbahaya jka terkena jaringan kulit karena sifatnya yang korosif, dan dengan sifatnya
sebagai penarik air yang kuat (pendehidrasi) akan menimnbulkan luka seperti luka bakar pada
jaringan kulit. Semakin tinggi konsentrasi asam sulfat semakin bertambah bahayanya.

Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan


melepaskan SO3 pada titik didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih
stabil untuk disimpan, dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Asam sulfat
98% umumnya disebut sebagai asam sulfat pekat. Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam
sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan:

10%, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium,


33,53%, asam baterai,
62,18%, asam bilik atau asam pupuk,
73,61%, asam menara atau asam glover,
97%, asam pekat.
Asam sulfat, H2SO4 merupakan bahan yang sangat penting bagi kemajuan industri suatu
negara. Makin maju suatu negara, konsumsi asam sulfat makin banyak, semakin
berkembangnya industri di suatu negara menunjukkan negara itu makin maju. Setiap industri
selalu memerlukan asam sulfat, baik untuk pelarut, suasana asam, pereaksi, atau yang lain.
Makin besar suatu negara mengkonsumsi asam sulfat, berartinegara itu makin maju. Asam
sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, oleh sebab itu, produksi
asam sulfat suatu Negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industry Negara
tersebut. Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam
"metode basah" produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga
trinatrium fosfat untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat digunakan dan diproses lebih
dari 100 juta ton setiap tahunnya.

Hal ini tentunya sangat berpengaruh besar, kebutuhan asam sulfat tiap waktunya pun
akan sangat meningkat mengingat industry diseluruh dunia semakin berkembang,
tidak terkecuali di Indonesia yang makin hari makin berkembang pula. Fenomena tersebut
patutnya kita manfaatkan dalam rangka memajukan industry dalam negeri yang nantinya
akan sangat berdampak pada kemajuan disektor-sektor yang lainnya. Asam sulfat
merupakan bahan kimia yang banyak digunakan sebagai bahan baku dan bahan penolong
dalam berbagai industri. Bahan baku utama pembuatan asam sulfat adalah sulfur atau
belerang, yang berwarna kuning dan biasanya ditambang dari pegunungan, di Indonesia
sendiri terdapat beberapa tempat yang banyak mengandung belerang seperti di tangkuban
perahu, dieng, atau bromo.

2. Sifat Fisika Asam Sulfat

Titik leleh (oC) : 10

Titik didih (oC) : 290

Tekanan uap (mmHg) : 1 (146 oC)

Berat jenis cairan : 1,84 (100 persen)

Berat jenis uap : 3,4 (udara = 1)


Berat Molekul : 98,08 g / mol

3. Sifat Kimia Asam Sulfat

Bau: berbau, namun memiliki bau tersedak ketika panas.


Rasa: rasa asam Ditandai. (Strong.)
Mudah larut dalam air dingin
Warna: tak berwarna
Asam sulfat tidak mudah menguap pada suhu kamar
4. Macam-Macam Reaksi Asam Sulfat (H2SO4)

1.Bereaksi dengan air

Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke dalam air
daripada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat
dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat
pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi adalah
pembentukan ion hidronium:

H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4-


HSO4- + H2O H3O+ + SO42-
Asam sulfat adalah zat pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk mengeringkan
buah-buahan. Afinitas asam sulfat terhadap air cukuplah kuat sedemikiannya ia akan
memisahkan atom hidrogen dan oksigen dari suatu senyawa.

2. Bereaksi dengan Basa


Sebagai asam, asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan basa, menghasilkan garam
sulfat.Sebagai contoh, garam tembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi antara tembaga(II) oksida
dengan asam sulfat:
CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O

3. Bereaksi dengan logam


reaksi dengan timah dan tembaga memerlukan asam sulfat yang panas dan pekat.
Reaksi antara asam sulfat dengan logam biasanya akan menghasilkan hidrogen seperti yang
ditunjukkan pada persamaan di bawah ini. Reaksi :
Fe (s) + H2SO4 (aq) H2 (g) + FeSO4 (aq)
Sn (s) + 2 H2SO4 (aq) SnSO4 (aq) + 2 H2O (l) + SO2 (g)
Hal ini dikarenakan asam pekat panas umumnya berperan sebagai oksidator, manakala
asam encer berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat panas bereaksi dengan
seng, timah, dan tembaga, ia akan menghasilkan garam, air dan sulfur dioksida.
5. Bahaya Asam Sulfat

5.1 Bahaya Pelarut Asam Sulfat

Tetesan 98% asam sulfat akan dengan segera membakar kulit, Luka bakar akibat asam
sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini
dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan kerusakan termal
sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air.

Bahaya akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi asam


sulfat. Namun, bahkan asam sulfat encer (sekitar 1 M, 10%) akan dapat mendehidrasi kertas
apabila tetesan asam sulfat tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama. Oleh karenanya,
larutan asam sulfat yang sama atau lebih dari 1,5 M diberi label "CORROSIVE" (korosif),
manakala larutan lebih besar dari 0,5 M dan lebih kecil dari 1,5 M diberi label "IRRITANT"
(iritan). Asam sulfat berasap (oleum) tidaklah dianjurkan untuk digunakan dalam sekolah oleh
karena bahaya keselamatannya yang sangat tinggi.

Perawatan pertama yang standar dalam menangani tumpahnya asam sulfat ke kulit
adalah dengan membilas kulit tersebut dengan air sebanyak-banyaknya. Pembilasan
dilanjutkan selama 10 sampai 15 menit untuk mendinginkan jaringan disekitar luka bakar
asam dan untuk menghindari kerusakan sekunder. Pakaian yang terkontaminasi oleh asam
sulfat haruslah dilepaskan dengan segera dan segera bilas kulit yang berkontak dengan
pakaian tersebut.

Pembuatan asam sulfat encer juga berbahaya oleh karena pelepasan panas selama proses
pengenceran. Asam sulfat pekat haruslah selalu ditambahkan ke air, dan bukannya sebaliknya.
Penambahan air ke asam sulfat pekat dapat menyebabkan tersebarnya aerosol asam sulfat dan
bahkan dapat menyebabkan ledakan. Pembuatan larutan lebih dari 6 M (35%) adalah yang
paling berbahaya, karena panas yang dihasilkan cukup panas untuk mendidihkan asam encer
tersebut.

Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko utama asam
sulfat adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka bakar. Paparan dengan asam pada
konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, saluran pernapasan, dan membran mukosa
yang parah. Iritasi akan mereda dengan cepat setelah paparan, walaupun terdapat risiko edema
paru apabila kerusakan jaringan lebih parah.
5.2 Penanganan Bahaya Pelarut Asam Sulfat

Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram
mata dengan banyak air dingin sekurang-kurangnya 15 menit. Dapatkan perawatan medis
dengan segera.
Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama
15 menit dengan melepaskan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang
teriritasi dengan sesuatu yang melunakkan. Cuci Pakaian sebelum digunakan kembali dan
sepatu benar-benar bersih sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan
segera.
Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika
korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
`buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.

DAFTAR PUSTAKA
http://dokumenss.tips/documents/makalah-asam-sulfat.html/scribe

https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat

http://www.kimianet.lipi.go.id

science-lab.com

http://ilmualam.net/apakah-efek-asam-sulfat.html

Anda mungkin juga menyukai