Anda di halaman 1dari 16

ANALISA

Hazard Vulnerability Analysis (HVA)

PUSKESMAS AIR SUGIHAN JALUR 27

DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keadaan darurat bisa diartikan dalam beberapa definisi yang berbeda – beda tergantung
pada latar belakang dan konteks kejadiannya. Akan tetapi pada dasarnya semua mengandung
perngertian yang sama, yaitu suatu kejadian yang tidak direncanakan dan tidak diharapkan
yang dapat membahayakan jiwa dan kesehatan baik manusia mauun makhluk hidup lain,
serta menimbulkan kerusakan pada bangunan, harta benda, dan lain – lain. Darurat adalah
situasi yang tidak dikehendaki, mendadak, dan berkembang secara cepat sehingga
menimbulkan bahaya yang mengancam keselamatan manusia, kerusakan asset perusahaan
dan kerusakan lingkungan. Kondisi semacam ini harus segera diatasi agar terhindar dari
dampak lebih buruk.
Meskipun berbagai usaha pencegahan sudah dilakukan, diorganisasi dan dikelola secara
baik, akan tetapi keadaan darurat masih saja terjadi. Untuk itu, kita harus selalu
mengembangkan kemampuan kita tentang bagaimana mengendalikan keadaan darurat,
mulai dari persiapan, latihan, danpenanggulangan darurat sampai pada bagaimana mencegah
terjadinya atau terulangnya keadaan darurat.
Perencanaan merupakan kata kunci untuk mecapai tujuan tersebut, sehinga perencanaan
dalam hal ini mempunyai peran yang luar iasa. Tindakan pencegahan dan persiapan –
persiapan jika terjadi keadaan darurat meliputi latihan dan simulasi tanggap darurat,
manajemen tanggap darurat, dan sampai pada pemulihan kondisi pada keadaan darurat.
HVA (Hazard Vulnerability Analysis Tools / Alat Analisia Resiko Bencana) adalah
standar yang ada di MFK dimana menjadi salah satu indikator untuk Puskesmas dalam
menentukan jenis, kemungkinan terhadap konsekuensi bahaya, ancaman, dan kejadian
bencana.
B. TUJUAN
1. Menetapkan jenis, kemungkinan terjadi, konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian
bencana
2. Agar Staff puskesmas dapat menanggulangi bahaya dan bencana yang mungkin terjadi
di lingkungan Puskesmas
3. Penanggulangan keadaaandaruarat dapat dilaksanakan secara efekti dan terpadu
4. Mengerti dan memahami teknik – teknik praktis penanggulangan bahaya dan bencana
5. Memiliki kesiapsiagaan dan tanggap daruratterhadap segala kemungkinan bahaya dan
becana
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kedaruratan
Kedaruratan wabah dan bencana sangat mungkin terjadi di Puskesmas, seperti kerusakan
ruang perawatan akibat bencana alam atau wabah penyakit yang menyebabkan karyawan
tidak dapat bekerja. Untuk itu Puskesmas diharuskan untuk membuat rencana dan program
penangan kedaruratan, rencana berisikan proses untuk :
1. Menentukan jenis, kemungkinan dan kosekuensi dari bahaya, ancaman, dan kejadian
lainnya
2. Menentukan aturan Puskesmas dalam setiap kejadian tersebut
3. Strategi ounikasi untuk setiap kejadian
4. Engelolaan sumber daya selama kejadian, termasuk sumber daya akternatif
5. Pengelolaan kegiatan klinik kesehatan selama kejadian, termasuk alternatif tempat
6. Identifikasi, pengaturan penugasan dan tanggung jawab staf selama kejadian
7. Ada proses mengelola keadaan darurat bila terjadi konfilik antara tanggung jawab staf
dengan tanggung jawab organisasi dalam hal penempatan staf untuk pelayanan pasien.
Rencana
B. Bencana
Bencana atau disaster adalah setiap fenomena (alam, buatan manusia/teknologi maupun
konflik sosial) yang mempunyai potensi untuk menimbulkan ancaman terhadap penduduk
dan lingkungan. Berdasarkan penyebabnya, bencana dapat dibagi menjadi :
1. Bencana alam : gempa bumi, tsunami, angin putting beliung, dsb
2. Bencana akibat ulah manusia : banjir karena penebangan hutan, semburan lumpur
panas akibat pengeboran, kecelakaan, dsb.
Bencana selalu menimbulkan kerugian, kesakitan, atau kematian. Puskesmas yang
biasanya hanya menyediakan pelayanan pasien secara normal, akan mengalami kewalajan
jika pasien dalam jumlah banyak dan mendadak apalagi jika puskesmas tersebut juga
menjadi korban bencana.
C. Manajemen Bencana
Manajemen bencana adalah usaha bersama secara terkoordinas dalam mengatasikeadaan
bencana. Manajemen bencana dibagi 4 fase, yaitu :
1. Respon cepat (Rapid Response)
a) Phase Early Emergency Response : <6 jam pasca bencana
b) Phase Peri Emergency Response : 6 – 24 jam pasca bencana
c) Phase Late Emergency Response : hari ke-2 hingga ke-7 pasca bencana
2. Rehabilitasi :awal bencana, 1 – 2 minggu pasca bencana
3. Mitigasi : penyuluhan kesehatan
4. Preparedness :
a) Penyusunan prosedur tanggap bencana
b) Penyusunan disaster plan dan sosialisasinya
c) Membentuk tim penanggulangan bencana puskesmas
d) Mempersiapkan logistik
e) Melakukan / mengikuti workshop penanggulangan bencana
f) Membentuk tim keliling penanganan bencana
g) Membentuk jejaring puskesmas
BAB III

PENENTUAN HVA

Puskesmas merupakan tempat yang menjadi pelayanan primer di tingkat masyarakat,


pelayanan di puskemas berpengaruh pada tingkat kesehatan yang ada di kawasan puskesmas
tersebut. Dalam suatu keadaan bencana, puskesmas menjadi salah satu alternatif tujuan dari
korban bencana dalam memperoleh pertolongan, jika puskemas tidak siap dalam menghadapi
bencana, dapat terjadi keadaan yang berpengaruh pada kesehatan dan keslematan para korban
dan pasien yang sedang dirawat pada saat bencana tersebut terjadi.
Persiapan penanganan bencana dimaksudkan agar siap dan sebagai bentuk
tanggungjawab terhadap kesehatan komunitas yang berada di dalam lingkup wilayah kerjanya.
Suatu program manajemen bencana akan mengarahkan pada perkembangan dan
ekseksikegiatanyang mampu memitigasi, mempersiapkan, merespon, dan melakukan pemulihan
situasi dari suatu bencana/insiden. Hal – hal yang dapat dilakukan untuk menghadap bencana
maka dapat dilakukan tahapan sebagai berikut :
1. Membentuk tim kegawatdaruratan/bencana sebagai koordinator dalam pengembangan,
pelatihan, dan pelaksanaan rencana manajemen kegawatdaruratan di puskesmas.
2. Merencanakan program kedaruratan bencana sebagai tindak lanjut jika terjadi
kegawatdaruratan bencana internal / eksternal. Perencanaan dalam tindak lanjut dapat
memberikan ruang gerak yang lebih tergorganisir jika terdapat keadaan – keadaan yang
lebih sulit
3. Hazard Vulnerability Analysis (HVA) merupajan penilaian resiko yang dilakukan oleh
tim di dalam lingkungan spesifik untuk mendukung pemuatan disaster plan yang sesuai
dengan skenario – senario yang mungkin terjadi yang akan diterapkan dalam analisa
HVA
4. Analisa kerentanan digunakan untuk menilai kelemahan – kelemahan dalam bidang –
bidang puskesmas yang mungkin muncul bila dalam keadaan bencana
5. Pelatihan staff, simulasi, dan evaluasi secara kontinu ditujukan sebagai uji lapangan
secara langsung untuk memeriksa kelemahan – kelemahan dari sstemdisaster plan yang
mngkin tidak terduga sebelumnya dan pengalaman – pengalaman yang didapatkan dari
pelatihan dan dapat dilakukan pengembangan secara continue.
Penentuan HVA di Puskesmas Air Sugihan Jalur 27 dilakukan melalui pertemuan yang
diadakan oleh tim Manajemen Kegawatdaruratanbenana dengan menghadirkan pihak-pihak
terkait. Berdasarkan hasil diskusi didapatkan beberapa elemen bahaya yang ditentukan menjadi
prioritas pembuatan rencana kontigensi bencana, yang terdiri dari HVA Naturally Occurring
Event, HVA technology event, dan HVA Human Related Event.
Berikut hasil dari penilaian HVA :
1. Hazzard And Vulnerability Assessment Tool Naturally Occurring Events

HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL


NATURALLY OCCURRING EVENTS
PUSKESMAS AIR SUGIHAN JALUR 27
TAHUN 2023

SEVERITY = (MAGNITUDE -
MITIGATION)
PROBABILIT HUMAN PROPERTY BUSINESS PREPARED- INTERNAL EXTERNAL RISK
Y IMPACT IMPACT IMPACT NESS RESPONSE RESPONSE
EVENT
Community/
Physical Time,
Likelihood this Possibility of Interuption of Mutual Aid
losses and Preplanning effectivness, Relative threat*
will occur death or injury services staff and
damages resouces
supplies
0= 0= 0= 0=
N/A N/A N/A N/A
1= 1= 1= 1=
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
Low Low Low Low
1 = High 1 = High 1 = High
SCORE 2= 2= 2= 2=
2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 0 - 100%
Modera Mode Mode Mode
3 = Low or none 3 = Low or none 3 = Low or none
te rate rate rate
3= 3= 3= 3=
High High High High
BADAI 1 2 2 3 2 2 2 24%
ANGIN TOPAN 1 3 3 2 2 2 1 24%
ANGIN PUTTING
3 2 2 3 2 2 2 72%
BELIUNG
GUNTUR YG
1 3 3 2 1 2 1 22%
PARAH
GUNUNG
0 0 0 0 0 0 0 0%
MELETUS

BANJIR
2 2 2 2 1 1 1 33%
EKSTERNAL
TANAH
0 0 0 0 0 0 0 0%
LONGSOR
GEMPA BUMI 1 2 2 3 3 3 3 30%
AWAN PANAS 0 0 0 0 0 0 0 0%
KEMARAU
3 1 1 1 1 2 1 39%
PANJANG
KEBAKARAN
3 2 0 1 2 2 1 44%
HUTAN

KEBAKARAN
3 1 3 2 1 1 1 50%
EKSTERNAL

TZUNAMI 0 0 0 0 0 0 0 0%
DAM RUSAK 1 3 2 2 1 1 1 19%
GELOMBANG
0 0 0 0 0 0 0 0%
PASANG
CUACA
0 0 0 0 0 0 0 0%
EKSTREM
WABAH 3 3 1 3 1 1 1 56%
AVERAGE
1.29 1.41 1.24 1.41 1.00 1.12 0.88 19%
SCORE
*Threat increases with percentage.
22 RISK = PROBABILITY * SEVERITY
120 0.19 0.46 0.42

Hasil peniaianhazzard and vulnerability assessment toolnaturally occurring events didapatkan bencana yang mempunyai resiko tinggi terjadinya bencana di
wilayah Puskemas Air Sugihan Jalur 27 yaitu :
a. Angin puting beliung
b. Kebakaran eksternal
c. Kebakaran hutan/lahan
2. Hazzard And Vulnerability Assessment Tool Technologic Events

HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL


TECHNOLOGIC EVENTS
PUSKESMAS AIR SUGIHAN JALUR 27
TAHUN 2023

SEVERITY = (MAGNITUDE -
MITIGATION)
PROBABILIT HUMAN PROPERTY BUSINESS PREPARED- INTERNAL EXTERNAL RISK
EVENT Y IMPACT IMPACT IMPACT NESS RESPONSE RESPONSE
Time, Community/
Likelihood this will Possibility of Physical losses Interuption of
Preplanning effectivness, Mutual Aid staff Relative threat*
occur death or injury and damages services
resouces and supplies
0
0= 0=
=
0= N/A N/A
N/A
N/A 1= 1=
1= 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = Low Low Low
Low 1 = High 1 = High 1 = High
SCORE 2=
2=
2= 2=
2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 0 - 100%
Moderat Moder Moder
Mod 3 = Low or none 3 = Low or none 3 = Low or none
e ate ate
erate
3 = High 3= 3=
3=
High High
High
GAGAL
3 3 3 3 1 1 1 67%
LISTRIK
GAGAL
GENERATO 3 1 3 3 1 1 1 56%
R
GAGAL
TANSPORA 2 1 1 1 1 1 1 22%
TSI
KEHABIS
0 0 0 0 0 0 0 0%
AN BBM
GAGAL
GAS NON 0 0 0 0 0 0 0 0%
MEDIS
GAGAL
3 0 1 3 1 1 1 39%
AIR
GAGAL
3 1 2 3 1 1 1 50%
PEMBUANG
AN LIMBAH
PADAT
GAGAL
PEMBUANG
1 3 1 1 1 1 1 15%
AN LIMBAH
CAIR
GAGAL
ALARN
3 1 0 2 1 2 1 39%
KEBAKARA
N
GAGAL
KOMUNIKA 1 0 2 3 1 1 1 15%
SI
GAGALG
0 0 0 0 0 0 0 0%
AS MEDIS
GAGAL
0 0 0 0 0 0 0 0%
VAKUM
GAGAL
3 1 3 1 1 1 1 44%
HVAC
GAGAL
SISTEM 3 0 3 3 1 1 1 50%
INFORMASI
KEBAKAR
AN 3 2 3 3 1 1 1 61%
INTERNAL
BANJIR
3 3 3 3 1 1 1 67%
INTERNAL
PAPARAN
HAZMAT 3 3 3 3 1 1 1 67%
INTERNAL
KEKURA
NGAN 0 0 0 0 0 0 0 0%
PASOKAN
KERUSAK
AN 0 0 0 0 0 0 0 0%
STRUKTUR
AVERAGE SCORE 1,79 1,00 1,47 1,68 0,68 0,74 0,68 21%

*Threat increases with percentage.


34 RISK = PROBABILITY * SEVERITY
119 0,21 0,60 0,35
Hasil peniaianhazzard and vulnerability assessment tooltechnologic events didapatkan bencana yang mempunyai resiko tinggi terjadinya bencana di
wilayah Puskemas Air Sugihan Jalur 27 yaitu :
a. Gagal listrik
b. Gagal generator
c. Gagal pembuangan limbah padat
3. Hazzard And Vulnerability Assessment Tool Human Related Events

HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL


HUMAN RELATED EVENTS

PUSKESMAS AIR SUGIHAN JALUR 27


TAHUN 2023

SEVERITY = (MAGNITUDE -
MITIGATION)
PROBABILIT RISK
HUMAN PROPERTY BUSINESS PREPARED- INTERNAL EXTERNAL
Y
IMPACT IMPACT IMPACT NESS RESPONSE RESPONSE
EVENT
Time, Community/
Likelihood this will Possibility of Physical losses Interuption of
Preplanning effectivness, Mutual Aid staff Relative threat*
occur death or injury and damages services
resouces and supplies
0 0
0=
= =
0= N/A
N/A N/A
N/A 1=
1= 1= 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = Low Low
Low Low 1 = High 1 = High 1 = High
SCORE 2=
2= 2=
2=
2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 0 - 100%
Moderat Modera
Mode Mod 3 = Low or none 3 = Low or none 3 = Low or none
e te
rate erate
3 = High 3=
3= 3=
High
High High
INSIDEN
KORBAN
3 3 3 3 1 1 1 67%
MASSAL
(TRAUMA)
INSIDEN
KORBAN
MASSAL 3 3 3 3 1 1 1 67%
(MEDIS/INF
EKSIUS)
TERORIS
3 3 3 3 1 1 1 67%
ME
SITUASI
0 0 0 0 0 0 0 0%
VIP
PENCULI
0 0 0 0 0 0 0 0%
KAN BAYI
PENYAN
0 0 0 0 0 0 0 0%
DERAAN
GANGGU
0 0 0 0 0 0 0 0%
AN SIPIL
AKSI
DEMONSTR 0 0 0 0 0 0 0 0%
ASI
TAWURA
0 0 0 0 0 0 0 0%
N MASSAL
ANCAMA
0 0 0 0 0 0 0 0%
N BOM

AVERAGE 0,90 0,90 0,90 0,90 0,30 0,30 0,30 6%

*Threat increases with percentage.


9 RISK = PROBABILITY * SEVERITY
36 0,06 0,30 0,20

Hasil peniaianhazzard and vulnerability assessment toolhuman related events didapatkan bencana yang mempunyai resiko tinggi terjadinya bencana
di wilayah Puskemas Air Sugihan Jalur 27 yaitu :
a. Insiden korban masal (trauma)
b. Insiden korban masal (medis/nonmedis)
c. Terorisme
4. Hazzard And Vulnerability Assessment Tool Involving Hazardous Materials

HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL


EVENTS INVOLVING HAZARDOUS MATERIALS
PUSKESMAS AIR SUGIHAN JALUR 27
TAHUN 2023

SEVERITY = (MAGNITUDE -
MITIGATION)
PROBABILIT HUMAN PROPERTY BUSINESS PREPARED- INTERNAL EXTERNAL RISK
EVENT Y IMPACT IMPACT IMPACT NESS RESPONSE RESPONSE
Time, Community/
Likelihood this will Possibility of Physical losses Interuption of
Preplanning effectivness, Mutual Aid staff Relative threat*
occur death or injury and damages services
resouces and supplies
0
=
0= 0=
N/A
0= N/A N/A
1=
N/A 1= 1=
Low 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = Low Low Low
2= 1 = High 1 = High 1 = High
SCORE 2=
Mod
2= 2=
2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 0 - 100%
Moderat Moder Moder
erat 3 = Low or none 3 = Low or none 3 = Low or none
e ate ate
e
3 = High 3= 3=
3=
High High
Hig
h
INSIDEN
HAZMAT
KORBAN 0 0 0 0 0 0 0 0%
MASSAL
(>5)
INSIDEN
HAZMAT
KORBAN
1 1 1 3 3 2 2 22%
MASSAL
SEDIKIT
(</= 5)
PAPARAN
KIMIA
1 3 2 3 2 2 2 26%
EKSTERNA
L
TUMPAH 0 0 0 0 0 0 0 0%
AN
INTERNAL
UKURAN
KECIL-
MENENGAH
TUMPAH
AN
0 0 0 0 0 0 0 0%
INTERNAL
BESAR
TERORIS 0 0 0 0 0 0 0 0%
ME KIMIA
PAPARAN
LIMBAH B3
DARI
2 3 3 3 2 2 2 56%
FASKES KE
LINGKUNG
AN
PAPARAN
HAZMAT
INTERNAL 2 3 2 3 2 2 2 52%
EKSTERNA
L
PENCEM
ARAN
LIMBAH
INFEKSIUS 2 3 3 3 2 2 2 56%
FASKES KE
LINGKUNG
AN
AVERAGE 0,89 1,44 1,22 1,67 1,22 1,11 1,11 13%

*Threat increases with percentage.


RISK = PROBABILITY * SEVERITY
8
70 0,13 0,30 0,43

Hasil peniaianhazzard and vulnerability assessment toolInvolving Hazardous Materials didapatkan bencana yang mempunyai resiko tinggi terjadinya
bencana di wilayah Puskemas Air Sugihan Jalur 27 yaitu :
a. Paparan limbah B3 dari faskes ke lingkungan
b. Pencemaran limbah infekksiusfaskes ke lingkungan
c. Paparan hazmat internal eksternal
SUMMARY OF MEDICAL CENTER HAZARDS ANALYSIS

Total for Facility


Technological

Hazmat
Natural

Human
0.6 0.3
Probability 0.46 0 0.30 0 0.45
0.3 0.4
Severity 0.42 5 0.20 3 0.35

0.2 0.1
Hazard Specific Relative Risk: 0.19 0.06 0.16
1 3

Hazard Specific Relative Risk to Medical Center

1.00
Relative Threat to Facility

0.90
0.80
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
Natural Technological Human Hazmat

Probability and Severity of Hazards to Medical Center

1.00
0.90
Relative Impact on Facility

0.80
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
Probability Severity

Berdasarkan grafik di atas hazard specifik relative risk yang paling tinggi adalah natural atau
bencana alam dengan demikian tim akan menyusun disaster plan terkait bencana alam dengan
kejadian angin putting beliung.

Anda mungkin juga menyukai