Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA MANAJEMEN

FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

RUMAH SAKIT UMUM SOFIFI


Jl Raya 40, Kel Guraping, Kec Oba Utara
Tahun 2023
KERANGKA ACUAN PROGRAM KERJA
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

I. PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik
dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuannya masing-masing berinteraksi dan bersinergi satu sama lain. Ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga
kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin
kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit. Rumah Sakit harus mampu memberikan
pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan
manajemen risiko terhadap terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta
meminimalisir timbulnya risiko.

II. LATAR BELAKANG


Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat ( UU No. 36 Tahun Tentang Kesehatan 2009, psl 1 angka 7 ). Salah satu tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka keberadaan fasilitas
pelayanan kesehatan harus mencukupi. Di samping ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan yang cukup, kualitas lingkungan juga merupakan hal yang penting dalam
pencapaian derajat kesehatan.
Rumah Sakit sebagai tempat kerja harus mengupayakan kesehatan dan keselamatan
kerja pegawainya. Di sisi lain Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan ( UU No. 44 Tahun 2009, psl 7
ayat 1 ).
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sebagai salah satu standar yang turut
dinilai dalam Akreditasi Rumah Sakit mempunyai kontribusi yang cukup mentukan status
akreditasi. Oleh karena itu Standar Manajeman Fasilitas dan Keselamatan (MFK) harus
diupayakan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Tersedianya fasilitas yang aman, berfungsi dan mendukung bagi pasien, keluarga,
staf dan pengunjung.
B. TUJUAN KHUSUS
Mengelola resiko lingkungan di mana pasien dirawat dan staf bekerja.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1 Keselamatan dan 1) Pembuatan program Keselamatan dan Keamanan
Keamanan fasilitas RS, serta memonitor untuk mengamankan area
yang diidentifikasi
2) Identifikasi semua staf, pengunjung, pedagang, vendor
dan semua area yang beresiko kemananan
3) Membuat pedoman keselamatan dan keamanan selama
masa pembangunan dan renovasi
4) Pimpinan rumah sakit memanfaatkan semua sumber
daya yang ada sesuai dengan program
5) Bila ada badan idependen dalam fasilitas pelayanan
akan di survei untuk memastikan, badan tersebut
mematuhi program keselamatan
6) Pendokumentasian hasil pemeriksaan fasilitas terkini
dan akurat
7) Melaksanakan tindak lanjut terhadap temuan fisik
untuk mengurangi resiko keselamatan
8) Menyusun rencana kerja dan anggran fasilitas RS
sesuai perundangan yang berlaku, agar fasilitas tetap
dapat beroperasi secara aman dan efektif
2 Pengamanan Bahan dan 1) Melakukan identifikasi bahan dan limbah berbahaya
Limbah Berbahaya serta mempunyai daftar terbaru bahan berbahaya di
Rumah Sakit.
2) Membuat rencana dan melaksanakan untuk
penanganan, penyimpanan dan penggunaan yang aman
bahan bahan limbah berbahaya
3) Menyusun laporan dan investigasi setiap ada tumpahan
atau paparan dan insiden lainnya yang berkaitan dengan
bahan bahan dan limbah berbahaya
4) Menyusun dan melaksanakan rencana penangganan
limbah berbahaya serta pembuangannya secara aman
sesuai dengan hukum yang berlaku
5) Menyusun dan melaksanakan prosedur yang benar
dalam menggunakan alat perlindungan diri saat
menangani tumpahan atau paparan
6) Mendokumentasikan persyaratan izin, lisensi atau
ketentuan staf yang diperbolehkan mengelola bahan
dan limbah berbahaya
7) Menyusun dan menerapkan rencana untuk pemasangan
label pada bahan dan limbah berbahaya.
3 Kewaspadaan menghadapi 1) Pembuatan program kewaspadaan bencana yaitu
bencana melakukan identifikasi kemungkinan bencana internal
dan eksternal, seperti keadaan darurat masyarakat,
wabah bencana alam dan bencana lain
2) Membuat rencana untuk penanganan kemungkinan
terjadinya kedaruratan bencana
3) Melaksanakan ujicoba / simulasi bencana di rumah
sakit secara tahunan meliputi lihat MFK 6 di maksud
dan tujuan) dan posttest tentang ujicoba tersebut
4) Melakukan survei badan idependen terhadap fasilitas
pelayanan pasien yang terkait dengan kedaruratan
komunitas, untuk meyakinan bahwa badan idependen
mematuhi kesiapan menghadapi bencana
4 Penanggulangan 1) Membuat rencana dan melaksankan program K3
Kebakaran bidang pengamanan kebakaran secara terus menerus
untuk memastikan penghuni rumah sakit aman dari
kebakaran, asap dan kedaruratan lain yang bukan
kebakaran
2) Melakukan survei terhadap badan independen yang
mengelola K3 mematuhi rencana pengaman kebakaran
3) Membuat program pengurangan resiko kebakaran
dengan cara melakukan assesmen resiko kebakaran saat
ada pembangunan di atau berdekatan dengan fasilitas
pelayanan dan melakukan deteksi dini terhadap
kebakaran dan asap
4) Membuat pedoman cara melakukan evakuasi / jalan
keluar yang aman dari fasilitas jika terjadi kebakaran
dan kedaruratan, bukan kebakaran
5) Rumah Sakit melaksanakan ujicoba sistem deteksi
kebakaran dan pemadaman kebakaran serta
pemeliharaannya, serta didokumentasikan.

6) Membuat program pelatihan untuk staf tentang


pengamanan kebakaran dan asap sekurang-kurangnya
setahun sekali
7) Rumah Sakit membuat prosedur dan pelaksanaan serta
evaluasi untuk pelarangan merokok bagi pasien,
keluarga, pengunjung dan staf
5 Pengelolaan Peralatan 1) Membuat rencana untuk pengadaan, pemeliharaan,
Medis kalibrasi dan inventaris peralatan medis di Rumah
Sakit.
2) Membuat program ujicoba alat sesuai dengan
penggunaan dan rekomendasi pabrik serta dilayani
oleh tenaga yang bersertifikat atau dengan surat tugas.
3) Mengumpukan dan mendokumentasikan hasil
pemantauan peralatan medis untuk keperluan
perencanaan dan perbaikan peralatan medis
4) Membuat dan melaksanakan prosedur penarikan atau
pemusnahan peralatan medis yang di tarik kembali oleh
pabrik atau siplier
5) Menyusun penggunaan setiap produk dan peralatan
yang dalam proses penarikan kembali dengan peralatan
lain atau peralatan alternatif.
6 Manajemen Sistem Utilitas 1) Memastikan rumah sakit memiliki ketersediaan air dan
listrik 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.
2) Melakukan identifikasi area pelayanan yang beresiko
tinggi mengalami gangguan listrik dan air, serta
melakukan pencegaan bila terjadi gangguan listrik dan
air dengan cara membuat perencanaan sumber listrik
dan air alternatif bila dalam keadaan emergensi.
3) Membuat jadwal dan melaksanakan ujicoba sumber
air dan listrik alternatif sekurang -kurangnya setahun
sekali atau sesuai dengan undang-undang yang berlaku
serta mendokumentasikan hasil ujicoba tersebut.
4) Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hasil
pemeriksaan, ujicoba dan pemeliharaan sistem
pendukung, limbah, gas medis, ventilasi dan sistem
kunci (tata cara / juknis) secara teratur
5) Melakukan pemeriksaan rutin terhadap kualitas air dan
air di ruang hemodialisa oleh petugas yang kompeten
atau otoritas yang berwenang

6) Melakukan tindak lanjut terhadap dokumentasi hasil


monitoring sistem manajemen pendukung, kemudian
dikumpulkan untuk digunakan sebagai perencanaan
dan peningkatan sistem manajemen pendukung
6 Pendidikan Staf 1) Membuat program dan jadwal pendidikan dari setiap
komponen yang tercantum dalam program K3 untuk
seluruh staf rumah sakit
2) Membuat program pelatihan untuk pengunjung,
pedagang/vendor, pekerja kontrak dan lainnya yang
diidentifikasi oleh rumah sakit.
3) Membuat program pendidikan dan pelatihan bagi staf
agar staf dapat memahami, mengimplementasikan
dalam hal mengoperasikan dan memelihara alat medis
serta mengoperasikan sistem utilitas sesuai dengan
pekerjaannya
4) Membuat program pelatihan dan tes bagi ketua K3
serta anggotanya sesuai dengan uraian tugas dan hasil
pelatihan serta tes didokumetasikan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pengusulan dan pembentuk kepanitiaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Rumah Sakit Umum Sofifi
2. Pelatihan internal dan eksternal Panitia K3 untuk peningkatkan kompetensi dan
komitmen personal (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
3. Mengadakan rapat rutin mingguan panitian K3 atau koordinasi dengan pihak
lain.
4. Pemilihan dan pembuatan program K3.
5. Sosialisasi pelaksanaan program K3 Rumah Sakit Umum Sofifi
6. Laporan Tahunan kegiatan K3

VI. SASARAN
1. SDM Rumah Sakit Umum Sofifi memahami Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
sekaligus mampu menerapkan Program K3.
2. Pasien dan Keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan serta keamanan
dan keselamatannya terjamin.
3. Prosedur kerja berfokus pada kebutuhan dan keselamatan pasien.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pengusulan dan pembentuk
kepanitiaan K3
2. Pelatihan internal dan
eksternal Panitia K3
3. Mengadakan rapat rutin
mingguan panitian K3
4. Pemilihan dan pembuatan
program K3
5. Sosialisasi pelaksanaan
program K3
6. Laporan tahunan Kegiatan K3

VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Membuat analisa hasil pelaksanaan evaluasi kegiatan dan dilaporkan kepada
Direktur Rumah Sakit Umum Sofifi pada akhir.

2. Membuat evaluasi pelayanan dilakukan setiap bulan dan tahunan.

3. Cacatan perbaikan dan perencanaan terus menerus dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai