A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Malaria adalah salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia
dan belum terselesaikan. Di Kabupaten Sidrap penyakit malaria telah memasuki fase eliminasi
yang ditandai dengan Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
pada tahun 2014. Meski demikian tetap dibutuhkan pelaksanaan kegiatan surveilans ketat, salah
satu pelaksanaan dari kegiatan surveilans adalah penyelidikan epidemiologi terhadap setiap
kasus positif malaria.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kejadian penyakit malaria dengan tujuan
melakukan penemuan dan pengobatan secara dini serta mencegah terjadinya penularan kasus.
B. Gambaran Lokasi
Kel. Benteng merupakan salah satu desa/kel di Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap.
Kel. Benteng termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Manisa.
1. Pelaksanaan Kegiatan
2. Hasil PE
Penderita malaria yang dilaporkan bernama Burhan, umur 28 tahun, alamat Kel. Benteng,
Kecamatan Baranti Kab. Sidrap. Didiagnosis malaria vivax pada tanggal 30 April 2020. Oleh
puskesmas telah diberikan pengobatan ACT dan primakuin. Kasus merupakan impor dari Topoyo,
Provinsi Sulawesi Barat. Telah dilakukan survei kontak terhadap 3 orang anggota keluarga
dengan hasil semua negatif. Tidak ditemukan tempat perindukan nyamuk di sekitar rumah
penderita. Tidak memiliki aktifitas rutin di luar rumah pada malam hari.
Beberapa upaya yang telah dilakukan dalam upaya penanganan terhadap penderita malaria
tersebut adalah :
a. Pengobatan penderita dengan OAM standar (Kina Tablet dari resep rumah sakit,Primaquin
dari Puskesmas Manisa)
b. Penyelidikan epidemiologi
c. Penyampaian informasi mengenai upaya pencegahan dari penyakit malaria.
1. Kesimpulan
a. Penderita malaria yang ditemukan merupakan kasus impor dari Topoyo, Sulawesi Barat
b. Tidak ditemukan adanya penularan setempat.
2. Saran/Rekomendasi
Semua penduduk yang baru datang dari luar daerah terutama daerah endemis malaria untuk
segera memeriksakan/melaporkan diri pada pelayanan kesehatan terdekat.
E. Penutup
Demikian laporan Penyelidikan Epidemiologi ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pelaksana PE,
Asriyani, A.Md.KL
NIP.19950414 201903 2 001
Penyelidikan Epidemiologi di Kel. Benteng Kec. Baranti
LAPORAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE) PENYAKIT MALARIA
DI KEL. MADDENRA KEC. KULO KAB.SIDRAP
TANGGAL 5 SEPTEMBER 2018
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Malaria adalah salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia
dan belum terselesaikan. Di Kabupaten Sidrap penyakit malaria telah memasuki fase eliminasi
yang ditandai dengan Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
pada tahun 2014. Meski demikian tetap dibutuhkan pelaksanaan kegiatan surveilans ketat, salah
satu pelaksanaan dari kegiatan surveilans adalah penyelidikan epidemiologi terhadap setiap
kasus positif malaria.
B. Gambaran Lokasi
Kel. Maddenra merupakan salah satu desa di Kecamatan Kulo Kabupaten Sidrap. Kel. Maddenra
termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kulo.
1. Pelaksanaan Kegiatan
Penyelidikan Epidemiologi dilakukan pada 5 September 2018 dengan melakukan
wawancara terhadap penderita dan keluarganya untuk menggali informasi mengenai gejala,
waktu dan tempat mulainya tertular parasit malaria. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan
sampel darah malaria menggunakan RDT terhadap teman serumah dari penderita.
2. Hasil PE
Penderita malaria yang dilaporkan bernama Hamsyah, umur 22 tahun, alamat Kel.
Maddenra, Kecamatan Kulo Kab. Sidrap. Didiagnosis malaria falcifarum pada tanggal 28
Agustus 2018. Pernah menderita malaria tropikana sebelumnya pada tahun 2017. Oleh
puskesmas telah diberikan pengobatan ACT dan primakuin. Kasus merupakan impor dari
Desa Padang Bulan, Kab. Jayapura, Provinsi Papua.
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap 3 orang kontak dan hasilnya semua negatif.
Tidak ditemukan tempat perindukan nyamuk di sekitar rumah penderita. Penderita tidak
memiliki aktifitas rutin diluar rumah pada malam.
Beberapa upaya yang telah dilakukan dalam upaya penanganan terhadap penderita malaria
tersebut adalah :
a. Pengobatan penderita (Primaquine)
b. Penyelidikan epidemiologi
c. Pemeriksaan sediaan darah terhadap kontak
d. Penyampaian informasi mengenai upaya pencegahan dari penyakit malaria.
D. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
a. Penderita malaria yang ditemukan merupakan kasus impor dari Timika Baru
b. Tidak ditemukan adanya penularan setempat.
2. Saran
Semua penduduk yang baru datang dari luar daerah terutama daerah endemis malaria untuk
segera memeriksakan/melaporkan diri pada pelayanan kesehatan terdekat.
E. Penutup
Demikian laporan Penyelidikan Epidemiologi ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pelaksana PE,
Mustamin, SKM
NIP.19830816 200901 1 005
LAPORAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE) PENYAKIT MALARIA
DI KEL. DUAMPANUA KEC. BARANTI KAB.SIDRAP
TANGGAL 8 SEPTEMBER 2018
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Malaria adalah salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia
dan belum terselesaikan. Di Kabupaten Sidrap penyakit malaria telah memasuki fase eliminasi
yang ditandai dengan Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
pada tahun 2014. Meski demikian tetap dibutuhkan pelaksanaan kegiatan surveilans ketat, salah
satu pelaksanaan dari kegiatan surveilans adalah penyelidikan epidemiologi terhadap setiap
kasus positif malaria.
B. Gambaran Lokasi
Kel. Duampanua merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap. Kel.
Duampanua termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Baranti.
1. Pelaksanaan Kegiatan
Penyelidikan Epidemiologi dilakukan pada 8 September 2018 dengan melakukan
wawancara terhadap penderita dan keluarganya untuk menggali informasi mengenai gejala,
waktu dan tempat mulainya tertular parasit malaria. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan
sampel darah malaria menggunakan RDT terhadap teman serumah dari penderita.
2. Hasil PE
Penderita malaria yang dilaporkan bernama Hamzul, umur 21 tahun, alamat Kel.
Duampanua, Kecamatan Baranti Kab. Sidrap. Didiagnosis malaria mix pada tanggal 3
September 2018. Oleh puskesmas telah diberikan pengobatan ACT dan primakuin. Kasus
merupakan impor dari Kab. Keerom, Provinsi Papua.
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap 3 orang kontak dan hasilnya semua negatif.
Tidak ditemukan tempat perindukan nyamuk di sekitar rumah penderita. Penderita tidak
memiliki aktifitas rutin diluar rumah pada malam hari.
1. Kesimpulan
a. Penderita malaria yang ditemukan merupakan kasus impor dari Keerom
b. Tidak ditemukan adanya penularan setempat.
2. Saran
Semua penduduk yang baru datang dari luar daerah terutama daerah endemi s malaria untuk
segera memeriksakan/melaporkan diri pada pelayanan kesehatan terdekat.
E. Penutup
Demikian laporan Penyelidikan Epidemiologi ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pelaksana PE,
Mustamin, SKM
NIP.19830816 200901 1 005