Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA MADIUN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

CBMS (CASE BASED MEASLES SURVEILANS)

KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

TAHUN ANGGARAN 2022

UPTD PUSKESMAS SUKOSARI KOTA MADIUN

Jl. Basuki Rahmat No. 4 Madiun, Kode Pos 63114 Jatim


Telp.(0351) 464402

Email : pkmsukosari.kotamadiun@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Di negara berkembang seperti Indonesia, angka kematian penyakit
menular cukup tinggi dan prevalensinya meningkat karena banyak
dipengaruhi faktor lingkungan dan perilaku hidup masyarakat. Terlebih
lagi dalam kondisi sosial ekonomi yang memburuk, tentunya kejadian
kasus penyakit menular memerlukan penanganan yang lebih serius,
profesional, dan bermutu.
Penemuan penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah dapat
dilakukan secara pasif dan aktif. Penemuan secara pasif melalui
penerimaan laporan/informasi kasus dari fasilitas pelayanan kesehatan
meliputi diagnosis secara klinis dan konfirmasi laboratorium. Penemuan
secara aktif melalui penyelidikan epidemiologi / kunjungan lapangan untuk
melakukan penegakan diagnosis secara epidemiologi berdasarkan
gambaran umum penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan
wabah yang selanjutnya diikuti dengan pemeriksaan klinis dan
pemeriksaan laboratorium.

B. LATAR BELAKANG
Penyakit campak dikenal juga sebagai Morbili atau Measles,
merupakan penyakit yang sangat menular (infeksius) yang disebabkan
oleh virus. Sembilan puluh persen (90%) anak yang tidak kebal akan
terserang penyakit campak.
Untuk pengendalian penyakit campak dilakukan beberapa upaya :
1. Imunisasi
2. Penyelidikan dan manajemen kasus pada semua KLB campak
3. Melaksanakan surveilans campak berbasis kasus individu (Case Based
Measles Surveillance) dengan pemeriksaan serologi terhadap kasus
tersangka campak (suspek)
C. VISI, MISI DAN TATA NILAI
1. Visi
Terwujudnya masyarakat sehat dan sejahtera secara mandiri dalam
upaya pemberantasan penyakit melalui surveilans campak berbasis
kasus individu (Case Based Measles Surveillance)
2. Misi
a. Memberikan pelayanan dalam upaya pemberantasan penyakit
melalui surveilans campak berbasis kasus individu (Case Based
Measles Surveillance) yang bermutu, ramah, terjangkau dan
merata di seluruh masyarakat di Wilayah Puskesmas Sukosari
Kota Madiun
b. Memberdayakan potensi keluarga dan masyarakat dalam upaya
pemberantasan penyakit melalui surveilans campak berbasis
kasus individu (Case Based Measles Surveillance)
c. Menjalin komunikasi prima dan dekat dengan masyarakat dalam
upaya pemberantasan penyakit melalui surveilans campak
berbasis kasus individu (Case Based Measles Surveillance)
d. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas petugas dalam upaya
pemberantasan penyakit melalui surveilans campak berbasis
kasus individu (Case Based Measles Surveillance)
3. Tata Nilai
a. Ketulusan;
Yang dimaksud dengan ketulusan adalah petugas harus melayani
masyarakat dengan tulus ikhlas, dan mencintai pekerjaannya,
sehingga wajah saat melayani selalu dihiasi dengan senyum.
b. Kepedulian;
Yang dimaksud dengan kepedulian adalah selalu siap dan
tanggap memenuhi kebutuhan pelanggan misalnya menanggapi
saran dan kritik pasien serta menyediakan sarana dan prasarana
yang nyaman.
c. Kerja Keras;
Kerja keras adalah tidak ada waktu luang sedikit pun dalam jam
kerja
d. Keprofesionalan;
Keprofesionalan adalah bekerja sesuai standar kompetensi dan
kewenangan serta senantiasa berupaya meningkatkan
kompetensinya.

D. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui diagnose penyakit
2. TUJUAN KHUSUS
a. Untuk menegakkan diagnosa pasti dari suatu kasus tersangka
campak
b. Memutus penyebaran penyakit

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Petugas setelah menerima laporan adanya penderita campak, segera
mempersiapkan peralatan dan mengajak perawat/bidan/analis
kesehatan untuk melakukan pelacakan ke lapangan
2. Pada saat kunjungan rumah :
 Petugas menjelaskan kepada keluarga penderita tentang maksud
kedatangan
 Petugas menanyakan tentang identitas penderita, riwayat penyakit
yang diderita, riwayat kontak, status imunisasi penderita serta
data lain yang diperlukan, kemudian dicatat dalam formulir
penyelidikan epidemiologi
 Analis kesehatan mengambil sampel darah dan/atau urin
penderita
 Petugas memberikan vitamin A kepada penderita dan menjelaskan
tentang kegunaan vitamin A
 Petugas menanyakan apakah ada penderita lain di lingkungan
sekitar
 Petugas meminta keluarga penderita untuk segera melaporkan ke
petugas kesehatan apabila ada kasus baru atau komplikasi
3. Petugas mengirimkan spesimen ke Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana
4. Petugas melaporkan hasil penyelidikan epidemiologi ke Kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana

F. CARA MELAKSANAKAN DAN ALUR


Mengirim CBMS ke Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Madiun

G. SASARAN
Suspek/penderita penyakit campak di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sukosari Kota Madiun.

H. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM


1. Peran Lintas Sektor
Lintas sektor yang beperan dalam program Surveilans yaitu seluruh
kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Sukosari dan Kecamatan
Kartoharjo
2. Peran Lintas Program
Lintas Program yang ikut dalam program surveilans yaitu
a. Dokter : memberikan diagnosa tentang penyakit campak
b. Perawat : Memberikan pemeriksaan secara menyeluruh kepada
penderita sebelum mendapatkan diagnosa oleh dokter.
c. Analis Kesehatan : Melakukan pengambilan sampel campak pada
penderita
d. Promkes : melakukan penyuluhan kepada masyarakat apabila
dalam wilayah tersebut ada penyakit campak.

I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan dijadwalkan pada bulan Januari s/d Desember
2022 (sesuai kasus).
J. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
LAPORAN
Monitoring evaluasi kegiatan CBMS dilakukan dengan tujuan apakah
kegiatan tersebut sudah sesuai dengan prosedur sehingga mengurangi
angka kesalahan baik untuk petugas maupun untuk hasil yang akan di
dapatkan. Kemudian untuk pelaporannya akan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluaraga Berencana dengan
mengetahui Kepala Puskesmas.

K. PENCATATAN, PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI


KEGIATAN
Evaluasi kegiatan dilaksanakan dua minggu setelah pelacakan dan
kegiatan tindak lanjut dari rekomendasi ke dinas dilaksanakan.
Pencatatan hasil kegiatan dan rekomendasi kegiatan dimasukkan ke
dalam format yang telah ditetapkan, yang selanjutnya dilaporkan kepada
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota
Madiun dan pihak-pihak terkait.

Madiun, 2 Januari 2022


KEPALA UPTD PUSKESMAS SUKOSARI PENGELOLA PROGRAM
KOTA MADIUN

drg. ANTIK PRASETYANTI UTAMI YENI ARI KARTIKASARI, SKM


NIP. 19760514 200212 2 004 NIP. 19870415 201101 2 011

Anda mungkin juga menyukai