Anda di halaman 1dari 34

RISIKO KEBAKARAN PADA PROYEK

KONSTRUKSI

Prof. DR. IR. SUPRAPTO, MSc.FPE.APU


WHAT IS RISK ?
“the potential for unwanted or negative
consequences of an event or activity”
POTENSI RISIKO KEBAKARAN DI INDONESIA

l Penggantian dari bahan bakar


minyak ke bahan bakar gas
l Tegangan listrik tinggi (220 V)
l Pembangunan gedung tinggi
kurang diimbangi sistem pro-
teksi yang memenuhi standar
l Struktur bawah tanah
l Meningkatnya luas kawasan
kumuh / tidak tertata.
l Sering terjadi bencana alam
l Masalah sekuriti dan terorisme
RISIKO KEBAKARAN BANGUNAN
l Risiko saat perencanaan
bangunan dan lingkungan
l Risiko saat perancangan
bangunan dan lingkungan
l Risiko saat konstruksi dan
pelaksanaan bangunan
l Risiko saat pengoperasian
bangunan
l Risiko saat rehabilitasi dan
renovasi bangunan
RISIKO SAAT PERENCANAAN
BANGUNAN (BUILDING PLANNING)
l Risiko tidak memperhitung-
kan RTRW, RTBL terkait
penyediaan sistem proteksi
kebakaran
l Risiko tidak melakukan
analisis dampak lingkungan
l Risiko tidak memperhitung-
kan peta bahaya kebakaran
(fire hazard mapping) dan
bencana lainnya
MEMINIMASI RISIKO KEBAKARAN
l Fire protection harus sudah
diperhitungkan sejak tahap
perencanaan bangunan dan
lingkungan.
l Rancangan FP harus meme-
nuhi peraturan dan standar-
standar (SNI) yang berlaku.
l Prinsip Sistem Proteksi Total
harus dipenuhi.
l Desain sistem proteksi keba-
karan berbasis potensi
bahaya semakin banyak di
kembangkan.
RISIKO SAAT DESAIN BANGUNAN
l Risiko tidak dipenuhi-
nya standar fire safety,
menyangkut :
1. Site planning for FS
2. Passive fire protection
3. Sistem proteksi aktif
4. Sarana jalan ke luar
5. Manajemen keselama-
tan kebakaran
6. Sustainability FS
PENERAPAN SISTEM PROTEKSI TOTAL
SISTEM PROTEKSI TOTAL
l Perancangan tapak bangu-
nan (akses aman, prasarana
pemadam luar bangunan, dll)
l Sarana jalan ke luar (akses
ke eksit, eksit, exit discharge)
l Sistem proteksi pasif
(penahan api, dinding pemisah)
l Sistem proteksi aktif (sistem
deteksi & alarm, sistem pema-
dam basis air dan kimia)
l Fire safety management (
inspeksi & pemeliharaan, audit
keselamatan, latihan kebakaran)
RISIKO SAAT PELAKSANAAN /
KONSTRUKSI BANGUNAN
l Risiko pemakaian bahan
mudah terbakar / menyala
l Risiko dalam pelaksana-
an kerja konstruksi
(pengelasan, penggunaan
bhn pembersih, cat dll)
l Risiko pemakaian bahan
beracun dan berbahaya
tanpa pelindung
l Risiko dalam pekerjaan
instalasi
LAW ON CONSTRUCTION SITE GENERAL
FIRE SAFETY (UK)
lUndang-undang (UK) mensyaratkan harus
ada a ‘responsible person’ yang mengawal
dan melaksanakan a fire risk assessment
serta melaksanakan tindakan tepat guna
meminimasi risiko baik thd keselamatan jiwa
maupun harta benda dari bahaya kebakaran
lThe responsible person pada umumnya
adalah the main or principal contractor
dalam pengendalian di site.
FIRE RISK ASSESSMENT
1. Identifikasi bahaya : bagaimana kebakaran bisa terjadi dan
apa yang kemungkinan terbakar;
2. Orang-orang yang kena risiko : staf/karyawan, kontraktor,
pengunjung dan setiap orang yang rawan terkena/disabled;
3. Evaluasi dan tindakan : pertimbangkan bahaya dan orang-
orang yang teridentifikasi 1 and 2. Bertindaklah untuk
mengurangi risiko melindungi orang-orang dan harta benda;
4. Rekam, rancang dan latih : Rekam risiko dan tindakan
yang diambil. Buat rencana yang jelas untuk perlindungan
bahaya kebakaran dan pastikan orang mengerti apa yang
diperlukan saat terjadi kebakaran; dan
5. Review: Evaluasi penaksiran tsb secara reguler dan periksa
apakah terjadi perubahan di lapangan.
PEMAKAIAN
Apakah bahan mudah menyala bisa dipindahkan FLAMMABLE MATERIALS
atau diganti dengan yang non flammable ?
Bisakah area terpisah
Tdk
dianggap sebagai bagian
Apakah sumber penyalaan bisa tempat kerja ?
dipisahkan dari bahan mudah menyala ?
Tdk Bahan bahan
Apakah terdapat bahan yang mudah tsb jauh dari
tersulut atau bahan yang dapat tempat kerja ?
menimbulkan api / asap cepat ?
Apakah area pengisian
terpisah dari tempat kerja
Apakah ada bahan lain yang mudah
menyala di tempat kerja ? dgn konstruksi tahan api ?

Adakah sumber penyalaan Apakah area dilindungi


dekat dengan bahan ini ? pemadam otomatis ?

LOW RISK HIGH RISK NORMAL RISK

MENENTUKAN Apakah api, panas atau asap menjalar cepat


LEVEL OF RISK ke tempat kerja lewat cerobong ?
SARANA PEMBERITAHUAN

lPasang sistem untuk pemberitahuan pada


orang-orang yang ada di site. Sistem ini
bisa bersifat sementara atau permanen
yang dilengkapi dengan alarm kebakaran
(di test secara reguler), bel atau klakson,
sirene or peluit, tergantung pada ukuran
dan kompleksitas site.
lSistem pemberitahuan harus jelas dapat
didengar, tingkat suara diatas suara bising
dan dapat dikenali oleh setiap orang
SARANA PEMADAM KEBAKARAN
l Alat pemadam api ringan harus diletakkan di
tempat-tempat yang diidentifikasi bisa menim-
bulkan kebakaran (fire points) sekitar site.
l Alat pemadam harus sesuai dengan sifat atau
potensi bahaya kebakaran :
l Kayu, kertas dan kain – water extinguisher;
l Cairan mudah menyala – buuk kimia kering atau
pemadam jenis busa
l Listrik – pemadam jenis carbon dioxide (C02)
l Orang yang bertugas harus dilatih bagaimana
menggunakan extinguishers.
RISIKO KEBAKARAN PADA SAAT
PENGOPERASIAN BANGUNAN
l Risiko akibat tidak diterap-
kannya fire safety manage-
ment (FSM) meliputi :
1. Inspection & maintenance
sarana & peralatan proteksi
2. Pembentukan tim emergency
internal & pelatihan personil
3. Latihan kebakaran & evakuasi
4. Audit keselamatan kebakaran
5. Penerapan fire safety plan
6. Tatagrha aman kebakaran
7. Sosialisasi aman kebakaran
RISIKO TERKAIT PENERAPAN
PERATURAN & STANDAR TEKNIS
l Risiko tidak dipenuhinya Hidran rusak

peraturan fire safety


l Risiko tidak dipenuhinya
standar & pedoman teknis
proteksi kebakaran
l Risiko tidak dipenuhinya Slang bocor
sistem proteksi total
l Risiko kurang difahaminya
peraturan & standar
l Risiko terkait sosialisasi
UNDANG-UNDANG & PERATURAN

l UU keselamatan kerja no 1, Tahun 1970,


l Undang-undang Bencana no 24/2007
l Undang-undang Tata Ruang no 26/2007,
l UU Perlindungan Lingkungan no 32/1009.
l UU Bangunan Gedung no 28/2002. Pada
klausul aspek keselamatan (aspek lain adalah
kesehatan, kenyamanan dan aksesibilitas), fire safety
disyaratkan pada setiap bangunan, disamping
keselamatan terhadap gempa dan bahaya petir.
l Problem : Belum ada undang-undang tentang
kebakaran (sejenis Fire Safety Law di Jepang)
PERATURAN MENTERI PU (PERMEN)
TENTANG PROTEKSI KEBAKARAN
l No 29/2006 : Persyaratan teknis bangunan gedung
l No 24/2007 : Persyaratan perijinan bangunan
l No 25/2007 : Sertifikat kelaikan bangunan gedung
l No 24/2008 : Pemeliharaan / perawatan bangunan
l No 25/2008 : Manajemen keselamatan kebakaran
l No 26/2008 : Persyaratan teknis sistem proteksi
kebakaran bangunan & lingkungan
l No 20/2009 : Pedoman rencana induk sistem
proteksi kebakaran (RISPK)
l No16/2010 : Pedoman inspeksi bangunan
SNI-SNI PROTEKSI KEBAKARAN
l Sistem sprinkler (SNI 3989)
l Sist. deteksi & alarm (SNI 3985)
l Pipa tegak & slang (SNI 1745)
l Pompa kebakaran (SNI 6570)
l Sist. Proteksi Pasif (SNI 1736)
l Sarana Jalan Ke luar (SNI 1746)
l Suplai air untuk pemadaman
l Site plan & aksesibilitas (SNI 1735)
l Proteksi di bangunan RS (7011)
l Sistem Pemadam khusus
l Alat pemadam api ringan (1756)
l Fire & emergency response plan
Sprinkler design based on SNI
STANDARDS & PEDOMAN
TEKNIS

l Pada saat ini telah tersusun 32 standard (SNI)


tentang proteksi kebakaran yang dikeluarkan oleh
Badan Standardisasi Nasional (KAN)
l SNI-SNI tersebut disusun dengan melibatkan
berbagai institusi dan perwakilan dari produsen –
konsumen- industri - perguruan tinggi - lembaga
litbang - asosiasi profesi - wakil dari instansi terkait
- serta BSN
l Semua SNI mengacu ke standar-standar interna-
sional seperti ASTM, NFPA, JIS, AS, BS, dll
Permasalahan dengan standards

lKarena panitia teknis (Pantek) menyangkut


proteksi kebakaran masih terbatas
jumlahnya , maka produktivitas penyusu-
nan SNI kebakaran termasuk revisi, abolisi
dan penyusunan baru terasa lambat.
lMasalah lain adalah reproduksi SNI-SNI
yang sangat terikat dengan hak atas
kekayaan intelektual (HAKI) yang membuat
tidak mudah memperoleh SNI tersebut .
ARCHITECTURAL FIRE SAFETY

l Fire safe exterior


design
l Fire safe interior design
and lay-out
l Materials and finishing
fire properties
l Means of escape in
case of fire
l Building
interconnection
Fire in Ruko building
FIRE TEST LABORATORY

lLocated in Cileunyi, Bandung


lBuilt in 90/91 under the
cooperation between MOC,
Japan and MPW Indonesia.
lThe lab (1000 m2) consist of
equipment for testing material
fire properties and 3 furnaces
for testing fire resistance of
structural components.
FIRE TEST LABORATORY (CONT)

lEquipment for material fire properties are


non combustibilty tester, ignitability tester,
surface tester, flammability tester, fire pro-
pagation tester, flame cabinet, conductivity
meter, gas analyzer, and a newly installed
cone calorimeter.
lThe equipment for fire resistance test inclu-
de a small scale vertical furnace (1.05 x
1.07m), a vertical fire furnace (2,4 x 2,7 m),
and a multi-use furnace.
Cone calorimeter
Some fire research conducted
l Role of building canopy to FSM yang dilaksanakan
FSM yang dilaksanakan 1. Tidak menjaw ab

2. Pemeriksaan berkala

prevent vertical fire spread


3. Pembenmtukan tim

4. Pelatihan personil

7% 2% 2% 5. Latihan kebakaran
2% 5%

l Determining cost of fire 5% 23% 6. Memiliki FOEP


2%
2%
7. Melaksanakan Audi

protection 5% 8. Memiliki SOP


5%
5% 9. Menerapkan F - s
houskeeping
35% 10. Sosialisasi

l The application of fire 11. Lainnya

12. Jaw ab 1 & 2

safety management in
13. Jaw ab 1 , 3 , 4 & 7

public buildings
l Fire properties of insulating
materials
l Post fire evaluation in
commercial buildings
Some fire research conducted (cont)
l Study on the environmental
friendly fire protection system
l Study on the establishment of
uniform fire report system
l Design of fire-safe library
l Fire safety in high densely
populated area
l Study on fire characteristic in
multi-storey residential
building through model
simulation
Fire safety course for Architecture
l Fire safety methodology
l Theory of fire and its growth
in a compartment
l Essential elements of fire
safety in buildings
l Material fire properties
l Means of escape principle
l Passive fire protection
l Site plan for fire safety
l Fire codes and standards
l Fire safety management
l Fire modeling
Proposed education & research
Education Research

l Model of public l Risk-based fire safety


education on fire and management
disaster mitigation l Fire code & harmoni-
l University partnership zation for Asia
in fire education l Fire protection in
densely populated
urban areas
l Fire protection in
heritage buildings
Tantangan desain aman kebakaran

SPIRAL TOWER, JAPAN HIGH BUILDING,QATAR CHINA HIGH


Some problems in fire design
l Possibly conflicting with
green features (internal
building voids, using material
with better OTTV, glass with
steel frame-work, etc)
l Demand of using environ-
mental friendly fire fighting
agent (non halon & non CFC
with low ODP, GWP etc)
l Demand of sustainable fire
protection system.
Bagaimana membuat bangunan-
bangunan ini aman kebakaran ?

Framed high rise High-rise residential, Hongkong London’s building


THANK YOU VERY MUCH

Contact the speaker


E-mail : suprapto@puskim.pu.go.id
Hp : 0811 21 9647

Anda mungkin juga menyukai