Anda di halaman 1dari 14

No Dok.

SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 1 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

1. Tujuan
- Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan
produktivitas nasional
- Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja
tersebut
- Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan
efisien

2. Ruang Lingkup

- Keselamatan yang berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan dan


proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan.
- Sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian
sebagai akibat dari kecelakaan kerja

3. Pelaksana SOP

- Site Manager
- Supervisor
- Safety Officer
- Foreman

4. Skets ( jika dipersyaratkan).


-
No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 2 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

5. Peralatan dan Bahan


-

6. Tahapan dan Target

Penanggulangan Kecelakaan

1. Penanggulangan Kebakaran
- Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di tempat
yang mengandung bahan yang mudah terbakar
- Hindarkan sumber-sumber menyala di tempat terbuka
- Hindari awan debu yang mudah meledak

1.1 Perlengkapan pemadam kebakaran


Alat-alat pemadam kebakaran dan penanggulangan kebakaran
terdiri dari dua jenis:
a. Terpasang tetap di tempat
i. Pemancar air otomatis
ii. Pompa air
iii. Pipa-pipa dan slang untuk aliran air
iv. Alat pemadam kebakaran dengan bahan kering CO2 atau
busa
No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 3 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

b. Dapat bergerak atau dibawa


Alat ini seharusnya tetap tersedia di setiap kantor
bahkan rumah tangga. Pemasangan alat hendaknya di
tempat yang paling mungkin terjadi kebakaran, tetapi
tidak terlalu dekat dengan tempat kebakaran dan
mudah dijangkau saat terjadi kebakaran.
Cara menggunakan alat-alat pemadam kebakaran tersebut
dapat dilihat pada label yang terdapat pada setiap jenis
alat. Setiap produk mempunyai urutan cara penggunaan
yang berbeda-beda.
Jika terjadi kebakaran di sekitar anda, segera lapor ke Dinas
Kebakaran atau kantor Polisi terdekat. Bantulah petugas
pemadam kebakaran dan polisi dengan membebaskan jalan
sekitar lokasi kebakaran dari kerumunan orang atau
kendaraan lais selain kendaraan petugas kebakaran dan
atau polisi.

2. Penanggulangan Kebakaran Akibat Instalasi Listrik dan Petir


- Buat instalasi listrik sesuai dengan aturan yang berlaku
- Gunakan sekering/MCB sesuai dengan ukuran yang diperlukan
- Gunakan kabel yang berstandar keamanan yang baik
- Ganti kabel yang telah usang atau acat pada instalasi atau
peralatan listrik lain
- Hindari percabangan sambungan antar rumah
- Lakukan pengukuran kontinuitas penghantar, tahanan isolasi, dan
tahanan pentanahan secara berkala
- Gunakan instalasi penyalur petir sesuai standar
No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 4 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

3. Penanggulangan Kecelakaan di dalam Lift


- Pasang rambu-rambu dan petunjuk yang mudah dibaca oleh
pengguna jika terjadi keadaan darurat
- Jangan memberi muatan lift melebihi kapasitasnya
- Jangan membawa sumber api terbuka di dalam lift
- Jangan merokok dan membuang puntung rokok di dalam lift
- Jika terjadi pemutusan aliran listrik, maka lift akan berhenti di lantai
terdekat dan pintu lift segera terbuka sesaat setelah berhenti.
Segera keluar dari lift dengan hati-hati

4. Penanggulangan Kecelakaan terhadap Zat Berbahaya


Zat berbahaya adalah bahan-bahan yang selama pembuatannya,
pengolahannya, pengangkutannya, penyimpanannya dan
penggunaannya menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi,
matilemas,

keracunan dan bahaya-bahaya lainnya terhadap gangguan


kesehatan orang yang bersangkutan dengannya atau menyebabkan
kerusakan benda atau harta kekayaan
1. Bahan- bahan eksplosif
Adalah bahan yang mudah meledak. Ini merupakan bahan yang
paling berbahaya. Bahan ini bukan hanya bahan peledak, tetapi
juga semua bahan yang secara sendiri atau dalam campuran
tertentu jika mengalami pemanasan, kekerasan atau gesekan
akan mengakbatkan ledakan yang biasanya diikuti dengan
kebakaran. Contoh: garam logam yang dapat meledak karena
oksidasi diri, tanpa pengaruh tertentu dari luar
2. Bahan-bahan yang mengoksidasi
No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 5 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

Bahan ini kaya oksigen, sehingga resiko kebakaran sangat tinggi.

3. Bahan-bahan yang mudah terbakar


Tingkat bahaya bahan-bahan ini ditentukan oleh titik bakarnya.
Makin rendah titik bakarnya makin berbahaya
4. Bahan-bahan beracun
bahan ini bisa berupa cair, bubuk, gas, uap, awan, bisa berbau
dan tidak berbau. Proses keracunan bisa terjadi karena tertelan,
terhirup, kontak dengan kulit, mata dan sebagainya. Contoh:
NaCl
bahan yang digunakan dalam proses pembuatan PCB. Bahan
ini seringkali akan menimbulkan gatal-gatal bahkan iritasi jika
tersentuh kulit
5. Bahan korosif
Bahan ini meliputi asam-asam, alkali-alkali, atau bahan-bahan
kuat lainnya yang dapat menyebabkan kebakaran pada kulit
yang tersentuh
6. Bahan-bahan radioaktif
Bahan ini meliputi isotop-isotop radioaktif dan semua
persenyawaan yang mengandung bahan radioaktif. Contoh: cat
bersinar

Tindakan Pencegahan
No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 6 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

- Pemasangan label dan tanda peringatan


- Pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan harus sesuai
dengan ketentuan dan aturan yang ada
- Simpanlah bahan-bahan berbahaya di tempat yang
memenuhi syarat keamanan bagi penyimpanan bahan
tersebut

Simbol-Simbol Tanda Bahaya

a. Bahaya Ledakan b. Bahaya Oksidasi c. Bahaya Kebakaran

d. Bahaya beracun e. Bahaya korosi f. Bahaya Iritasi

g. Bahaya Iritasi h. Bahaya Radiasi Ion

Pendekatan Keselamatan Lain


No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 7 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

a. Perencanaan
Keselamatan kerja hendaknya sudah diperhitungkan sejak tahap
erencanaan berdirinya organisasi (sekolah, kantor, industri,
perusahaan). Hal-hal yang perlu diperhitungkan antara lain: lokasi,
fasilitas penyimpanan, tempat pengolahan, pembuangan limbah,
penerangan dan sebagainya

b. Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur:


menempatkan barang-barang di tempat yang semestinya, tidak
menempatkan barang di tempat yang digunakan untuk lalu lintas orang
dan jalur-jalur yang digunakan untuk penyelamatan darurat
Menjaga kebersihan lingkungan dari bahan berbahaya, misalnya hindari
tumpahan oli pada lantai atau jalur lalu lintas pejalan kaki

c. Pakaian Kerja
Hindari pakaian yang terlalu longgar, banyak tali, baju berdasi, baju
sobek, kunci/ gelang berantai, jika anda bekerja dengan barabg-barang
yang berputar atau mesin-mesin yang bergerak misalnya mesin
penggiling, mesin pintal
Hindari pakaian dari bahan seluloid jika anda bekerja dengan bahan-
bahan yang mudah meledak atau mudah terbakar
Hindari membawa atau menyimpan di kantong baju barang-barang yang
runcing, benda tajam, bahan yang mudah meledak, dan atau cairan
yang mudah terbakar
d. Peralatan Perlindungan Diri
No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 8 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

- Kacamata
Gunakan kacamata yang sesuai dengan pekerjaan yang anda tangani,
misalnya untuk pekerjaan las diperlukan kacamata dengan kaca yang
dapat menyaring sinar las, kacamata renang digunakan untuk
melindungi mata dari air dan zat berbahaya yang terkandung di dalam
air
- Sepatu
Gunakan sepatu yang dapat melindungi kaki dari berat yang menimpa
kaki, paku atau benda tajamlain, benda pijar, dan asam yang mungkin
terinjak. Sepatu untuk pekerja kistrik harus berbahan non-konduktor,
tanpa paku logam

- Sarung Tangan
Gunakan sarung tangan yang tidak menghalangi gerak jari dan
tangan.Pillih sarung tangan dengan bahan yang sesuai dengan jenis
pekerjaan yang ditangani, misalnya sarung tangan untuk
melindungi diri dari tusukan atau sayata, bahan kimia berbahaya, panas,
sengatan listrik atau radiasi tertentu, berbeda bahannya

- Helm Pengaman
Gunakan topi yang dapat melindungi kepala dar tertimpa benda jatuh
atau benda lain yang bergerak, tetapi tetap ringan

- Alat Perlindungan Telinga


No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 9 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

Untuk melindungi pekerja dari kebisingan, benda bergerak, percikan


bahan berbahaya

- Alat Perlindungan Paru-paru


Untuk melindungi pekerja dari bahaya polusi udara, gas beracun, atau
kemungkinan

- Alat perlindungan Lainnya


Seperti tali pengaman untuk melindungi pekerja dari kemungkinan
terjatuh

Tanda-Tanda Keselamatan Di Tempat kerja

a. Tanda Bahaya b. Tanda Anjuran c. Tanda Perlindungan terhadap


Kebakaran

d. Tanda Darurat e. Tanda rumah sakit atau f. Tanda Larangan


klinik kesehatan
No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 10 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

g. Tanda Peringatan terhadap bahaya Tegangan Listrik

h. Tanda peringatan untuk tidak meng-ON-kan Saklar

5. Aspek perangkat keras (peralatan, perlengkapan)

1. Bekerja di ketinggian
Kontrol yang berkaitan dengan bekerja di ketinggian atau pada ruang
tertutup/confined space (mis. ijin kerja, penilaian resiko pekerjaan) akan
efektif untuk mengurangi cidera dengan meningkatkan kesadaran akan
bahaya, menjamin diterapkannya metode kerja yang benar dan pastikan
bahwa peringatan yang sesuai telah dikomunikasikan. Penggunaan
wajib dari berbagai peralatan keselamatan (harness, safety nets) yang
dipastikan untuk melindungi pekerja dari kemungkinan terjatuh, meminta
perijinan dan inspeksi secara rutin di tempat kerja biasanya merupakan
metoda yang umum dipergunakan ( lihat appendix untuk datasheet
Working at height)
Tangga
No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 11 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

1.Tangga utama hanya untuk akses


2.Sebelum dipergunakan, pastikan apakah tangga dalam kondisi baik
3.Tangga harus terikat dan berpijak pada alasnya
4.Tangga harus diperpanjang1 (satu) meter di atas platform sebagai
pegangan tangan saat naik/turun.
5.Sebagai pemandu sudut, tangga harus “one out every four up”.

Scaffolding/perancah
1. Semua perancah harus didirikan, diubah atau dibongkar oleh ahli
perancah yang terlatih , kompeten dan mempunyai sertifikat.
2. Peralatan pelindung jatuh (fall arrest) harus dipergunakan oleh ahli
perancah. jika bekerja di atas 4 meter dengan sisi yang tidak
terlindung (untuk pekerja lain, batas ini biasanya hanya 2 meter)
3. Perancah harus diinspeksi oleh orang yang kompeten dan
pelaporan hasil inspeksi terdata pada buku log perancah.
a. Sebelum penggunaan pertama
b. Setelah perubahan yang substansial
c. Setelah angin besar atau tumbukan
d. Jangka tertentu yang tidak melebihi 7 (tujuh) hari.
4. Jangan pergunakan dan bekerja dengan perancah kecuali luas
platform perancah tersebut minimal 4 board, dilengkapi dengan
handrail, intermediate rail dan toe board .
5. Pekerjaan ringan dapat dilakukan tanpa handrail tetapi diperlukan
penggunaan full harness yang dapat dikaitkan pada anchor
6. Akses harus dilengkapi dengan tangga yang aman
7. Jangan memindahkan board perancah, handrail atau anchor untuk
No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 12 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

menjalankan kegiatan.

Perubahan hanya dibuat oleh scaffolder yang mempunyai


kompetensi.
Perancah Bergerak (Mobile scafoold tower)
1. Dioperasikan oleh tenaga yang terlatih, kompeten, dan mempunyai
sertifikat yang sesuai.
2. Dioperasikan di landasan tanah yang rata dan kuat, terbebas dari
adanya pekerjaan di bawah tanah.
3. Area kerja di bawah – sekitarnya ditandai dengan lingkaran atau
alat/tanda yang sesuai.
4. Platform dilengkapi dengan handrail, intermediate rail dan toeboard.
5. Akses menuju platform harus malalui tangga internal.

2. Bekerja pada Permukaan Tambang


Driller dan tenaga pembuat lubang ledakan (loading shotholes)
bekerja berdekatan dengan sisi permukaan tambang, walaupun mereka
telah bertindak secara hati-hati saat berada di lokasi, suatu bentuk
perlindungan sisi permukaan tambang tetap diperlukan. Sistem yang
direkomendasikan seperti penggunaan strapping/pengikat antara tiang
alumninium yang terikat secara kuat, tiang galah dan pengikatnya juga
dapat dipergunakan untuk menangani situasi di mana seseorang mungkin
harus mendekat ke arah barrier. Standar kerja aman, untuk
menggabungkan semua kegiatan harus tersedia untuk tim
pekerja/pengawas keselamatan. Setiap pekerja mungkin perlu
menggunakan harness dan harus dilatih untuk penggunaannya.
No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 13 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

Penggunaan Safety harneses

Semua safety harnesses (termasuk yang digunakan oleh kontraktor) harus


dicek sebelum dipergunakan untuk item berikut:
a. Terdapat label yang dapat dilacak dan dilekatkan sesuai keperluan
pada alat tsb.
b. Pengecekan jaring dan tali temali :
- Kemungkinan adanya lubang atau sobekan
- Dipergunakan secara berlebihan
- Terbakar atau terkena zat kimia
- Serat telah mengeras/kaku
- Bagian jahitan terbebas dari lubang.
c. Pengecekan fitting logam :
-Adanya sisi yang tajam
-Cara penggunaan yang berlebihan
-Pengoperasian yang kurang benar
-Adanya distorsi/kerusakan
d. Jangan gunakan peralatan ini untuk aktifitas yang akan merusaknya
misalkan, jangan mematahkan lanyard.
No Dok. SOP-PRO 055
PT. PILAR GARBA INTI Tanggal 30 April 2012

STANDAR OPERATING Revisi 0


PROSEDUR Halaman 14 dari 14
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

Jika peralatan dalam kondisi basah-lembab , keringkan di lokasi dengan


ventilasi yang baik dan jauhkan dari sumber panas secara langsung.

Peringatan :
Bila terjadi masalah yang tidak bisa di pecahkan / diperbaiki dengan segera, hentikan
kegiatan dan lapor atasan.

Dibuat oleh Disahkan oleh

Wikana Pujiharto Ir. Hernanto Hasim


Management Representative Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai