Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK PELEBURAN & PELEBURAN LOGAM

PETUNJUK PRAKTIKUM

I. MAKSUD & TUJUAN


Praktikum Trknik Pengecoran Logam merupakan penerapan teori-teori yang pernah
diberikan dalam perkuliahan.Tujuan utama dari Praktikum Teknik Pengecoran logam ini
adalah:
Dapat membuat pola dan cetakan pasiruntuk membuat produk coran logam
Menentukan dan merencanakansistem salurandalam suatu pembuatanproduk coran
logam
Mengetahui beberapa prosesatau teknik dalampembuatan cetakan
Mengetahui besaran-besaran atau parameter proses yang terlibat dan berpengaruh
terhadapcetakan yang dibuat
Merencanakan dan membuat barang jadi melalui teknik pengecoran logam
Mengetahui cara-cara pengujian kualitas pasir cetakuntuk proses pengecoran logam
Mengetahui cara-cara pengujian kualitas pasir cetak untuk proses pengecoran logam.

Dengan melakukan praktikum ini, diharapkan peserta (praktikan) memiliki


pengalaman praktek dalam proses produksi/manufaktur melalui proses pengecoran
logam.

II. PERATURAN PRAKTIKUM


2.1 Tata Tertib
Tidak dibenarkan memakai sandal, sepatu sandal dan sejenisnya
Tas dan barang-barang yang digunakan selama praktikum harus disimpan ditempat
yang telah disediakan
Dilarang melakukan praktikum tanpa seijin Instruktur
Selama berada dilaboratorium dilarang merokok, makan dan minum.
Praktikum harus menjaga keamanan dan ketenangan selama berada dilaboratorium
Diwajibkan memakai pakaian safety dalam setiap melakukan praktek

2.2 Kehadiran
Praktikan yang tidak mengikuti satu kali praktikum dianggap gagal dan harus
mengulang pada kesempatan berikutnya
Waktu pelaksanaan praktikum diatur dengan jadwal yang telah ditentukan
Praktikan diharuskan menyerahkan formulir kehadiran kepada Instrukturpada setiap
melakukan praktek

2.3 Pemakaian Alat


Periksa kelengkapan alat sebelum melakukan praktek.
Setiap pemakaian alat harus seijin Instruktur.
Kehilangan atau kerusakan alat adalah tanggung jawab satu kelompok peserta
praktikum.
Setiap akhir praktikum, ruangan dan alat-alat yang digunakan harus dibersihkan.
Sebelum meninggalkan laboratorium, praktikan harus lapor pada instruktur untuk
memeriksa alat-alat yangf telah digunakan.

2.4 Tugas dan Laporan


Agar mencatat setiap kegiatan yang akan dilakukan
Mengambil gambar setiap proses untuk laporan akhir kelompok
Laporan akhir kelompok Hard Cover (seluruh modul)

2.5 Penilaian
Sistematika penilaian dimasukkan kepada nilai Modul I (Pengecoran Logam) dengan
bobot 50%
Penilaian: Unjuk kerja per-individu, hasil cetakan dan hasil produk coran.

III. KESELAMATAN KERJA


III.1 Ringkasan Umum
Keselamatan kerja merupakan target pertama dalam setiap proses produksi terutama
proses pengecoran logam, karena dalam proses ini kita akan berhadapan dengan
bahaya-bahaya yang mungkin terjadi diantaranya:
Terkena percikan dari logam cair atau terak
Terkena jilatan api atau panas dari pembakaran tungku peleburan
Risiko terjadinya kebakaran

Bahaya potensial ini diharapkan tidak akan menjadi bahaya riil apabila semua peraturan
keselamatan telah diikuti dengan seksamadan selalu bekerja menurut prosedur serta tata
cara yang aman dan benar. Dengan demikian kita akan terhindar dari bahaya dan tempat
kita bekerja menjadi tempat yang aman.

III.2 Ketentuan dan Prosedur Keselamatan


Siapkanlah bahwa keadaan lingkungan kerja dan peralatan nya siap untuk dipakai,
dan diperiksa kembali peralatan sebelum bekerja.
Pakailah pakaian kerja dengan alat pelindung diri (APD) lainnya yang diperlukan.
Bekerjalah sesuai petunjuk yang ada.
Tanyakanlah pada instruktur/asisten anda, bila kurang jelas dalam bekerja.
Berhati-hatilah dalam penggunaaan alat-alat perlengkapan serta posisi dalam bekerja.
Usahakan nyala api dalam kondisi yang baik.
Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari api
Usahakan muatan yang yang akan dilebur, dalam keadaan bersih bebas dari air, oli
dan bahan lainnya yang dapat menyebabkan percikan atau ledakan.
Bersihkan lantai pasir tempat proses pengecoran dari air, kotoran dan sebagainya.
Jaga jarak aman anda dengan tungku peleburan dan peralatan lain pada saat
peleburan dan penuangan logam cair.
Gunakan selalu alat pelindung diri (APD): sarung tangan kulit, apron, helm,
kacamata, sepatu kerja, masker, tang jepit dan lain sebagainya.
Tidak diperbolehkan memegang peralatan dan produk coran tanpa alat pelindung diri
(APD) selama proses peleburan dan pengecoran sedang berjalan.
Seluruh pakaian berbahan katun minimal 90% atau lebih. Dan tidak memiliki
kantong disetiap bagiannya baik baju maupun celana. Jika ada maka kantong itu
harus tertutup.
Jaket, kaca mata, pelindung muka, helm, sarung tangan kulit atau aluminized gloves,
dan sepatu harus dalam keadaan baik.
Menggunakan sepatu tipe moulder atau kick-off saat melakukan proses pengecoran.
Menggunakan masker respirator anti debu saat mengeluarkan logam cair dari tungku.
Menggunakan pelindung telinga jika ada dalam area pengecoran.
Tidak memiliki rambut terlalu panjang, atau merapihkan rambut dengan
menyembunyikannya dengan helm pengaman.
Untuk praktikan yang melakukan peleburan, cek temperatur, inokulasi dan deslaging
harus menggunakan kaca mata yang memiliki kaca gelap dan terang (gogle).
Tidak dianjurkan menggunakan jam kinetik dan barang-barang elektronik

Peralatan penanggulangan pertama seperti pemadam api (fire extinguisher) dan kotak
P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) diharuskan ada pada beberapa titik
dalam satu unit casting shop atau dan diposisikan pada tempat yang aman dan mudah
terjangkau.

III.3 Prosedur penanganan Efek Lingkungan


Polusi merupakan dampak negative dari proses pengecoran, polutan yang dihasilkan
dari proses ini adalah debu partikel pasir dari sisa cetakan yang ringan dan mudah
terbawa angin, air dari sisa reaksi katalis binder, dan sisa reaksi yang terjadi pada slag
yang diangkat.
Selain memperhatikan hal diatasmaka praktikan secara individual juga harus mampu
membaca kode yang ada pada setiap peralatan atau label kodifikasi material
berbahaya seperti kode radioaktif, mudah terbakar, korosif, iritan, racun dank ode
material berbahaya lainnya.

Anda mungkin juga menyukai