Anda di halaman 1dari 46

MODUL 1. Pendahuluan.

Modul ini dibuat dalam rangka mempermudah siswa dalam mengerti dan memahami materi yang diberikan oleh guru. Modul ini disusun berdasarkan standar kompetensi yaitu pernyataan dari pengetahuan,

keterampilan, sikap yang diakui secara nasional. 2. Prasyarat. Dalam penggunaan modul ini, siswa tidak diperlukan adanya prasyarat. Artinya siswa dapat langsung mempelajari isi modul ini. 3. Petunjuk Penggunaan Modul. 3.1. Siswa. Dalam menggunakan modul ini, setiap siswa diharapkan menyelesaikan tahapan berikut : 3.1.1. Memahami setiap materi dari awal hingga akhir. 3.1.2. Mengerjakan semua soal unjuk kerja. 3.1.3. Apabila mengalami kesulitan dapat meminta bantuan kepada guru atau teman sejawat. 3.1.4. Siswa bersama guru melaksanakan penilaian sesuai dengan kompetensi yang sedang dilaksanakan. 3.2. Peran guru. 3.2.1. Dalam mengikuti peserta didik untuk melakukan pembelajaran dengan modul ini, guru berperan dalam: 3.2.1.1. 3.2.1.2. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar. Membimbing siswa dalam melalui tugas-tugas yang dijelaskan dalam

tahapan belajar. 3.2.1.3. Membantu siswa dalam memahami konsep baru, serta menjawab

pertanyaan siswa mengenai materi pembelajaran. 3.2.1.4. Membantu siswa untuk menentukan dan mendapatkan sumber pelajaran

lainnya yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran dalam modul ini.

3.2.1.5. 3.2.1.6. 3.2.1.7. 3.2.1.8.

Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. Menyiapkan proses dan perangkat penilaian. Melaksanakan penilaian. Menjelaskan kepada siswa tentang sikap, pengetahuan, dan keterampilan

dari suatu kompetensi, serta kelanjutan pembelajaran setelah kompetensi dimaksud dikuasai. 3.2.1.9. Mencatat pencapaian kemampuan siswa.

4. Tujuan pembelajaran. 4.1. Menjelaskan bahaya pada area kerja dan melakukan tindakan pengontrolan yang tepat. 4.2. Mengikuti kebijakan yang syah pada tempat kerja dan prosedur pengontrolan resiko dengan benar. 4.3. Mematuhi tanda bahaya dan peringatan sesuai SOP. 4.4. Mendemonstrasikan Pemakaian pakaian pengamanan sesuai SI. (Standard Intenational). 4.5. Mendemonstrasikan Penggunaan teknik dan pengangkatan/pemindahan secara manual yang tepat. 5. Materi Pembelajaran. a. Uraian Materi 1

UNDANG-UNDANG K3 1). Pengertian Kesehatan Kerja Safe adalah aman atau selamat. Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan. Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya. 2). Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah : a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan. c) Mencegah/ mengurangi kematian. d) Mencegah/mengurangi cacat tetap. e) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.

f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya. g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber produksi lainnya. h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja. i) Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan. Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi a) Manusia (pekerja dan masyarakat) b) Benda (alat, mesin, bangunan dll) c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan) 3). Syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk : a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran c) Mencegah dan mengurang bahaya peledakan d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya e) Memberi pertolongan pada kecelakaan f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja g) Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora. h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan. i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai. j) Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban. k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja. l) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau barang. m) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan. n) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang. o) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya. p) Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi. PENGENALAN BAHAYA PADA AREA KERJA Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, yaitu: 1). Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya. 2). Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition). a) Mesin-mesin yang rusak , tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.

Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin, ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain). Apakah kecelakaan dapat dicegah ? Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang merugikan itu dapat dicegah?, pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena : a) Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya. b) Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka kecelakaan dapat dicegah. Bagaimana kecelakaan dapat dicegah Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman dari pekerja serta mengusahakan lingkungan kerja yang tidak mengandung factor-faktor yang membahayakan (unsafe condition). Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak aman a) Karena tidak serius/disiplin. b) Karena tidak mampu/tidak bisa. c) Karena tidak mau. Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak aman Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki. Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat keselamatan kerja. Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan secara teknis, misalnya memasang safety valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol dsb. Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasan yang seksama terhadap lingkungan kerja. 3). Keselamatan kerja di perbengkelan otomotif. Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena kantong celana dapat menyebabkan kemasukan bunga api atau zat-zat yang merugikan. Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi baik). Sepatu usahakan bersol kuat atau bersol baja yang di tengahnya dapat melindungi dari luka akibat benda tajam dan paku yang menonjol. Perlindungan utama terhadap benda, sepatu bersol baja di tengahnya melindungi dari kejatuhan benda-benda berat. Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang rapat seperti disarankan dalam peraturan. Apabila rambut anda panjang dapat dengan mudah tersangkut mesin, misal mesin bor, beberapa orang terluka karena itu. Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahaya hingga anda dapat kehilangan jari-jari. Ketika bekerja pada kendaraan tersangkut mesin dapat menyebabkan hubungan pendek arus listrik sehingga menyebabkan kebakaran. Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai dengan pekerjaan. Beberapa peralatan perlindungan yang tersedia harus dikenakan secara benar pada semua situasi kerja. Sehingga dapat menyelamatkan diri dari kemungkinan terluka. Pelajari tujuan masing-masing nomor item atau barang pada tempat latihan yang tersedia, yang terdiri atas helm pengaman, penutup muka, pelindung telinga, respirator, sarung tangan dan apron. Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan gerinda atau mesin bubut dan beberapa tugas lainnya agar debu atau material tidak dapat masuk ke mata. Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika bekerja di bawah kendaraan. Gunakan selalu kain krep atau bahan penutup untuk berbaring karena berhubungan dengan lantai dingin dapat merusak kesehatan, terutama dalam waktu yang lama. PENGGUNAAN PAKAIAN PENGAMAN 1. Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan.

b)

a. Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap bahaya yang mungkin ada. b. Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga ketidaknyamanannya harus yang paling minim. c. Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat diterima. d. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lengan yang terlalu lepas atau ada kain yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin. e. Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas dan suhu kain sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak dipakai. f. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikel panas terkait di celana, masuk di kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian. g. Overall katun memenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atas dan karenanya overall katun adalah yang paling banyak digunakan sebagai pakaian kerja. h. Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yang mempunyai kemungkinan besar menimbulkan bahaya karena mereka itu dapat dimakan mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan jika para pekerja tetap memakainya. Jam tangan dan cincin menambah masalah pada bahan kimia dan panas dengan berhenti menghilangkan bahaya. 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pakaian kerja a. Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tertutup rapat, dan berkancingkan. b. Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna menghindari bahan buatan yang mudah terbakar baik baju atas maupun baju bawah. c. Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt atau p berdasi, sabuk dapat dengan mudah mengait putaran mesin. d. Kancing harus ditutupi bahan penutup untuk mencegah kerusakan permukaan ketika bekerja di atas tonggak atau penyangga dan sebagainya. 3. Alat-alat pelindung anggota badan.

Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya itu harus terlindung diwaktu melaksanakan pekerjaan. Alat-alat pelindung bagian adalah sbb: a. Alat pelindung mata, Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan juga dari debu.

Gb. Kacamata debu

Gb. Kacamata las listrik

b. Alat pelindung kepala, Topi atau helm adalah alat pelindung kepala bila bekerja pada bagian yang berputar, misalnya bor atau waktu sedang mengelas, hal ini untuk menjaga rambut terlilit oleh putaran bor atau rambut terkena percikan api.

Gb. Alat Pelindung Kepala c. Alat pelindung telinga, Untuk melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang sangat bising juga penahan bising dari letupan-letupan.

Gb. Alat Pelindung Telinga 4. Alat pelindung hidung, Adalah alat pelindung hidung dari kemungkinan terhisapnya gas-gas beracun.

Gb. Alat Pelindung Hidung 5. Alat pelindung tangan, alat ini terbuat dari berbagai macam bahan disesuaikan dengan kebutuhannya, antara lain : a. Sarung tangan kain, digunakan untuk memperkuat pegangan supaya tidak meleset. b. Sarung tangan asbes, digunakan terutama untuk melindungin tangan terhadap bahaya panas. c. Sarung tangan kulit, digunakan untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam pada saat mengangkat suatu barang. d. Sarung tangan karet, digunakan pada waktu pekerjaan pelapisan logam, seperti vernikel, vercrhoom dsb. Hal ini untuk mencegah tangan dari bahaya pembakaran asam atau kepedasan cairan.

Gb. Macam-macam Sarung Tangan 6. Alat pelindung kaki, untuk menghindarkan tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Terdapat dua jenis sepatu yaitu pengaman yang bentuknya seperti halnya sepatu biasa hanya dibagian ujungnya dilapisi dengan baja dan sepatu karet digunakan untuk menginjak permukaan yang licin, sehingga pekerja tidak terpeleset dan jatuh.

Gb. Alata Pelindung Kaki (Sepatu) 7. Alat pelindung badan, alat ini terbuat dari kulit sehingga memungkinkan pakaian biasa atau badan terhindar dari percikan api, terutama pada waktu menempa dan mengelas. Lengan baju jangan digulung, sebab lengan baju yang panjang akan melindungi tangan dari sinar api.

Gb. Alat Pelindung Badan TEKNIK PENGANGKATAN/PEMINDAHAN SECARA MANUAL 1. Pengangkatan/ pemindahan benda berat, Pengikatan beban yang berat akan aman bila diketahui letak garis kerja gaya berat beban yang dimaksud. Ikatlah beban seimbang pada garis kerja gaya beratnya. Tali pengikat dengan sambungan yang telah diuji kekuatannya akan menghasilkan keselamatan kerja. Dibawah ini diperlihatkan teknis pemindahan benda yang berat.

2. Pengangkatan dengan dongkrak dan penopang

Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis. Ada beberapa jenis dongkrak seperti jenis hidrolis, jenis udara tekan, tergantung pada kapasitas pengangkatannya.

Penyangga Penyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang diangkat guna pengamanan sewaktu melakukan perbaikan. Pada waktu menggunakan alat pengangkat, dongkrak atau penyangga, utamakan keamanan kerja karena kesalahan kecil dapat menyebabkan kecelakaan besar.

4). Lokasi dongkrak dan penyangga Untuk mencegah agar tempat penempatan dongkrak dan penyangga tidak rusak, pilihlah tempat-tempat yang kuat, serta

c. Rangkuman 1 1) Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkuan kerja yang aman bebas dari kecelakaan. 2) Dalam perusahaan harus menjamin keselamatan pekerjanya yang telah diatur menurut undang-undang kerja ayat 1. 3) Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan disebabkan oleh tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act) dan Keadaan tidak aman dari lingkungan (unsafe condition) 4) Penggunaan Pakaian kerja harus mengacu pada keselamatan kerja dan disesuai dengan bidang pekerjaannya. 5) Teknik Pengangkatan/pemindahan secara manual hendaknya memperhatikan berat benda, daerah pengangkatan dan alat pengangkatannya, d. Tugas 1 Setelah anda mempelajari moduk K3, cobalah anda mengerjakan latihan dibawah ini dengan demikian anda akan dapat menjelaskan materi ini 1. Jelaskan pengertian K3 ? 2. Sebutkan tujuan K3 ? 3. Sebutkan sebab-sebab kecelakaan ? Untuk memeriksa hasil latihan anda, bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Hasil latihan anda sebaiknya dibandingkan dengan hasil latihan peserta diklat lain. Diskusikan dalam kelompok untuk hal yang berbeda. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat diatasi, bawalah hal tersebut kedalam pertemuan tutorial. a. Test formatif 1 1. Sebutkan penyebab kecelakaan kerja yang diakibatkan tindakan tidak amam dari manusia itu sendiri (unsafe act) 2. Untuk siapakah keselamatan kerja ditujukan, sebutkan ?

3. Sebutkan 5 alat-alat keselamatan kerja ? 4. Mengapa pada saat bekerja tidak boleh memakai cincin ? 5. Jelaskan fungsi dongkrak di bengkel otomotif ? f. Kunci jawaban formatif 1 1. Penyebab kecelakaan a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan. b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan. c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan. d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya. 2. Keselamatan ditujukan pada a) Manusia (pekerja dan masyarakat). b) Benda (alat, mesin, bangunan dll). c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan. 3. Alat Keselamatan kerja terdiri dari a) Alat pelindung Kepala. b) Alat pelindung tangan. c) Alat pelindung telinga. d) Alat pelindung badan. e) Alat pelindung kaki. 4. Karena memakai cincin sangat berbahaya hingga anda dapat kehilangan jari-jari. Ketika bekerja pada kendaraan tersangkut mesin dapat menyebabkan hubungan pendek arus listrik sehingga menyebabkan kebakaran. 5. Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis. b. Lembar Kerja 1 CARA MENDONGKRAK KENDARAAN 1) Alat dan Bahan a) 1 unit mobil lengkap b) 1 unit engine stand c) Dongkrak buaya 2 ton d) Mesin katrol e) Rantai/tali f) Jack Stand g) Kayu untuk pengganjal h) Lap / majun 2) Keselamatan Kerja a) Pengangkatan dapat mengakibatkan kecelakaan jika dilakukan dengan tidak benar. Pengangkatan beban yang terlalu berat oleh seseorang dapat menyebabkan kecelakaan meskipun diangkat dengan cara yang benar. Perhatikan peraturan tentang beban maksimum yang diijinkan untuk diangkat dan gunakan cara yang aman b) Berhati-hatilah bila mendongkrak mobil pastikan bahwah penempatannya sudah tepat 3) Langkah Kerja a) Persiapkan alat dan bahan praktik pada tempat yang datar dan terang b) Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan guru/instruktur

c) dongkrak d) e) f)

Pelajari cara-cara pengangkatan dengan menggunakan katrol atau Pasanglah penyangga pada tempat kuat dan aman ikuti petunjuk yang ada di dalam buku pedoman reparasi Buatlah catatan catatan penting kegiatan praktik secara ringkas Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semulan serta bersihkan tempat kerja !

4). Tugas a) Buatlah laporan Praktikum secara ringkas dan jelas b) Buatlah Rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan 1 2. Kegiatan belajar 2 pemeliharaan kebersihan ,perlengkapan dan area kerja a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 1) Siswa memahami cara pemilihan alat-alat , bahan dan perlengkapan kebersihan 2) Siswa memahami pelaksanaan metade kebersihan 3) Siswa memahami cara-cara penyimpanan barang 4) Siswa memahami cara Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja b. Uraian Materi 2 ALAT-ALAT KEBERSIHAN Alat-alat kebersihan yang diperlukan pada bengkel ,khususnya bengkel otomotif terdiri dari : 1) Sapu ijuk berfungsi untuk membersihkan lantai berupa kotoran sampah kering atau debu 2) Sapu lidi berfungsi untuk membersihkan halaman bengkel dari sampah-sampak kering. 3) Alat Pel berfungsi untuk membersihkan air atau zat cair dari lantai. 4) Vacuum Cleaner berfungsi untuk menyedot debu/kotoran yang tidak dapat dibersih dengan sapu atau kain pel,misalnya ; Sofa, karpet, dan saluran ventilasi udara, baik pada ruangan bengkel ataupun pada kendaraan yang sedang diperbaiki. 5) Pasir/serbuk kayu berfungsi untuk menyerap tumpahan oli atau minyak pada lantai, sebelum disapu atau dipel. Metode Pembersihan

Gambar . Menjaga kebersihan lingkungan kerja Banyak orang menggunakan angin dari kompressor untuk menghilangkan debu dari pakaian, bangku kerja, struktur, almari dan fiting lampu. Hal ini beresiko tinggi

dan berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi. Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres (debu rem) dapat menyebabkan kangker paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari bahwa hampir semua short fiber terhirup paru-paru dapat mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vacum cleaner yang tepat dengan alat untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit, filter debu yang terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang menimbulkan debu. Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih dan sabun detergen atau larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja. Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak diperlukan ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat sampah. Jangan di sebarkan di atas lantai. Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan isinya (limbah) dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan/dianjurkan. Penyimpanan Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada beberapa instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-rak peralatan dan material. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang : 1) Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu. 2) Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.

Gambar . Menyimpan barang pada ketinggian yang sesuai Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan pertolongan pertama dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik. 4) Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan. 5) Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas hambatan 6) Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun, zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS recommendations. 7) Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik yang sesuai. 8) Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau di dalam rak. 9) Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan tangan, harus ditangani secara mekanik. 10) Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi. 3) Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja

Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat kerja yang baik : 1) Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara atau memperbaiki kendaraan, peralatan-peralatan atau mesin-mesin.

Gambar . Sebuah kotak alat pekerja 2) Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik. 3) Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran. 4) Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan pembersihan di atas. 5) Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya. 6) Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan? 7) Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang benar bukan dibuang pada saluran air. 8) Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container. 9) Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan. 10) Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau jalan masuk. 11) Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya. 12) Gunakan penutup debu jika diperlukan. 13) Gantikan bagian/parts yang rusak. 14) Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang rusak. 15) Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran. 16) Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi.

Gambar . Buang benda-benda yang sudah tidak penting/terpakai. Bagi pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja 1) Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan pisahkan setiap bagiannya. 2) Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai. 3) Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir jam kerja.

4) Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat penyimpanannya.

Gambar . Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda. Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda, simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan bakar. Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan gambar wanita, pakaian dan kertas kerja. Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin (Mesin pengangkat, mesin bubut dll) a) Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat yang berat pada ketinggian yang sesuai. Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja. Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik pembuatnya. Bersihkan mesin setiap seminggu sekali. Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan. Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan hilangkan segera jika timbul karat. Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk menhentikan penyebabnya. Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja. Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana terjadi

b) c) d) e) f) g) h) i)

c. Rangkuman 2 1) Alat-alat kebersihan sangat diperlukan pada setiap tempat untuk menjaga kondisi tempat kerja bebas dari debu,kotoran dan minyak. 2) Metode penyimpanan hendaknya material harus direncanakan terlebih dahulu. Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai. 3) Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik.

Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran. Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan pembersihan di atas. Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya. d. Tugas 2 Setelah mempelajari Modul Pemeliharaan Kebersihan ,perlengkapan dan area Kerja ini cobalah anda melakukan kegiatan Pembersih dan penataan ruang praktek, setelah selasai mintalah Pendapat atau saran pada instruktur tentang hasil kerja anda ! e. Test Formatif 2 1) Deskripsikan Deskripsikan alasan mengapa angin kompressor tidak boleh digunakan sebagai suatu metode pembersihan 2) Sebutkan 5 faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu sistem penyimpanan 3) Sebutkan 5 contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk pekerja yang sedang menggunakan kotak alat untuk memperbaiki kendaraan/mesin-mesin yang lain. 4) Sebutkan 3 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja yang bekerja di bangku kerja 5) Sebutkan 4 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat, mesin bubut, dll) f. Kunci Jawaban formatif 2 1) Deskripsi alasan mengapa angin kompressor tidak bolehdigunakan sebagai suatu metode pembersihan Hal tersebut dapat menimbulkan ledakan/hamburan debu, sehingga dapat terhirup atau mengenai mata. 2) Faktor- faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu sistem penyimpanan Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu. Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai. Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan pertolongan pertama dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik. Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan. Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas hambatan Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun, zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS recommendations. Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik yang sesuai. Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau di dalam rak. Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan tangan, harus ditangani secara mekanik. Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi. 3) Contoh-contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk pekerja yang sedang menggunakan kotak alat untuk memperbaiki kendaraan/mesin-mesin yang lain. Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik. Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran.

Bersihkan seluruh sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan pembersihan di atas. Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya. Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan? Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang benar bukan dibuang pada saluran air. Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container. Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan. Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau jalan masuk. Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya. Gunakan penutup debu jika diperlukan. Gantikan bagian/parts yang rusak. Setelah merakit ulang, hilangkan karat dan bersihkan/perbaiki cat yang rusak Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang rusak. Tampung di bak sampah barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi. 4. Contoh-contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja yang bekerja di bangku kerja Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan pisahkan setiap bagiannya. Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai. Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir jam kerja. Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat penyimpanannya. Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda. Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda, simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan bakar. Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan gambar wanita, pakaian dan kertas kerja. 5. Contoh- contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat, mesin bubut, dll) Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat yang berat pada ketinggian yang sesuai. Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja. Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik pembuatnya. Bersihkan mesin setiap seminggu sekali. Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan. Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan hilangkan segera jika timbul karat. Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk menhentikan penyebabnya. Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.

Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana terjadi.

3. Kegiatan Belajar 3 PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN a. Tujuan Kegiatan Belajar 3 Siswa dapat memahami sifat-sifat api Siswa dapat melakukan pencegahan terjadinya api Siswa dapat memahami klasifikasi api Siswa dapat memahami jenis-jenis alat pemadam kebakaran Siswa dapat memahami prosedur dan metode penggunaan alat pemadam kebakaran b. Uraian Materi 3 Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

Gambar 1.

Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair maupun gas. Bahan yang mudah terbakar adalah setiap benda yang mudah menyala dan terbakar dengan cepat. Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api, puntung rokok, gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan. Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian dari reaksi kimia. Mencegah api Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api. Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara: 1) Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah dan limbah. 2) Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar dengan hati-hati.

Gambar 2.

Tanpa panas, tidak akan terjadi api. Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara: 1) Berhati-hati bila bekerja dengan panas. 2) Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan. Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan cara mendinginkan bahan bakar yang sedang terbakar untuk menghilangkan panas.

Gambar 3. Tanpa oksigen tidak akan terjadi api. Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar tidak berhubungan dengan oksigen. Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan menutupnya sehingga tidak berhubungan dengan oksigen.

Gambar 4.

Api tidak dapat muncul tanpa panas. Jagalah selalu semua kemungkinan munculnya sumber panas. 1) Berhati-hati dengan listrik. 2) Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop kontaknya tetap dalam keadaan baik.

Gambar 5. 3) Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan berimprovisasi. 4) Jangan membebani kabel berlebihan. 5) Jangan menginjak atau menggilas dengan troli kabel listrik fleksibel, insulator yang rusak dapat menimbulkan busur api.

Gambar 6.

6) Jangan menggunakan api (sebagai penerangan) tanpa perlindungan yang cukup agar api tersebut tidak menyambar bahan-bahan yang dapat terbakar. Berhati-hatilah saat memanaskan atau mengelas. 1) Singkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar saat menggunakan lampu semprot (blow lamp), obor gas dan peralatan potong oksigen. 2) Periksa percikan api dari busur pemotong dan pengelasan tidak jatuh pada bahan yang dapat terbakar. 3) Gunakan hanya pemanas yang disarankan. 4) Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak terbalik. 5) Jauhkan pemanas dari sekat kayu, kain terpal dan bahan yang dapat terbakar lainnya. 6) Singkirkan bahan yang dapat terbakar dari peralatan pemanas, bahan bakar yang panas, knalpot engine, dan perlengkapan panas lainnya. 7) Patuhi tanda dilarang merokok.

8) Jangan merokok di area yang dapat menimbulkan kebakaran. 9) Buang puntung rokok pada tempat yang aman.

Gambar 7.

Pada sebagian benda seperti kain lap yang berminyak, panas dapat muncul karena reaksi kimia. Sebagai contoh, pembakaran yang tibatiba dapat

menyebabkan kebakaran di tumpukan lap tersebut. 1) Kosongkan tempat sampah setiap hari. 2) Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di dalam locker. Api tidak dapat menyala tanpa panas . Hilangkan semua bahan-bahan yang dapat terbakar yang tidak diperlukan sesegera mungkin. 1) Bersihkan tempat kerja anda secara teratur.

Gambar 8. 2) Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar. 3) Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam tempat sampah yang dilengkapi dengan tutup dan seal perapat.

Gambar 9.

Hati-hati dengan gas yang mudah terbakar (seperti asetilin, LPG, dll.) dan cairan yang mudah terbakar (seperti, bensin, minyak tanah, cairan pembersih, solvent, tiner, dll.) Gas dan cairan yang mudah terbakar sebaiknya disimpan pada area yang terisolasi dan jauh dari sumber panas.

Gambar 10.

1) Rawat semua pipa gas, katup-katup dan perlengkapan tetap dalam kondisi baik. 2) Gunakan hanya alat tangan yang tidak dapat menimbulkan percikan bunga api untuk membuka wadah cairan yang dapat terbakar. 3) Bila cairan yang dapat terbakar diperlukan, gunakan sesedikit mungkin. Simpan cairan yang dapat terbakar pada wadah logam yang tertutup. 4) Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat terbakar. 5) Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar pada pakaian anda, hindarkan dari sumber panas dan segera informasikan kepada supervisor anda. 6) Jangan gunakan bensin, minyak tanah atau spiritus untuk menyalakan api. Hindarkan debu yang berbahaya. Mungkin beberapa jenis debu sangat mudah terbakar dan dapat meledak saat bercampur dengan udara. 1) Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau bekerja dengan peralatan listrik.

Gambar 11.

2) Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat penyedot debu. 3) Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat. 4) Jaga stop kontak lampu bebas dari debu. Klasifikasi api Api kelas A. Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu, pakaian, kertas dan bahan-bahan paking.

Gambar 12.

Mendinginkan bahan yang sedang terbakar adalah cara yang paling efektif untuk mematikan api kelas A. Air dari ember, atau dari selang adalah cara yang terbaik untuk mematikan api kelas A. Air biasanya tepat untuk mendinginkan bahan sampai pada titik dimana dia tidak dapat menyala lagi dan merembes jauh ke dalam sumber api.

Gambar 13.

1) Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk mematikan api kelas A.

Gambar 14.

2) Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadam kebakaran jenis lain akan mematikan api kelas A yang kecil tetapi tidak seefektif air. Catatan: Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air-udara di sejumlah negara bagian. Api kelas B Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, thinner dan solvent. bensin,

Gambar 15. Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas B. Peringatan: Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B, air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.

Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api kelas B.

Gambar 16. Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan cairan yang terbakar di dalam wadah dimana cairan kelihatannya cukup panas untuk terbakar sendiri bila berhubungan dengan oksigen.

Gambar 17. Api kelas C Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu, motor, generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan elektronik.

Gambar 18.

Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas C.

Gambar 19. Peringatan Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan atau kerusakan peralatan. Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air atau busa untuk mematikan api kelas C. Bila anda dapat melakukannya dengan sangat hati-hati, matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar. d. Alat-alat Pemadam Kebakaran Alat pemadam api portable Pemadam api portable biasanya ditempatkan pada tempat yang aman. Ada 4 jenis alat pemadam kebakaran dengan beberapa perbedaan pada masingmasing jenisnya. Pada bagian sisi alat pemadam biasanya dilengkapi dengan label instruksi.

Gambar 20.

Label ini memberikan rincian bagaimana menggunakan dijelaskan untuk api jenis apa digunakan.

pemadam api, juga

Selalu baca plat instruksi sebelum anda menggunakan pemadam api., 1) Pemadam kebakaran yang berisi air Ketiga pemadam kebakaran jenis berisi air hanya cocok untuk memadamkan api kelas A. Pemadam ini dicat merah. Rentang semprotannya berkisar 10m. Digunakan sesuai petunjuknya. Jenis pemadam bertekanan gas berkerja sampai kosong.

Gambar 21.

Jenis pemadam bertekanan udara diaktifkan dengan alat picu dan dapat dihentikan setiap saat dengan cara melepas pemicu.

Gambar 22,

2) Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida (CO2) Alat ini diisi deengan karbon dioksida, cairan ini mempunyai tekanan yang sangat tinggi. Jenis ini paling sesuai untuk memadamkan api kelas B dan kelas C. Jenis ini dicat warna merah dengan garis/pita hitam. Ukuran kecil mempunyai kemampuan semprot sampai 1,2m dan yang berukuran besar mempunyai kemampuan sam pai 3m.

Gambar 23.

Pemadam ini harus mempunyai nozel penyembur agar dapat digunakan secara efektif dan aman. Yang dikosongkan adalah karbon diosida cair yang dengan cepat dapat berubah menjadi gas. Semprotan utama sangat dingin. Menkanisme pengoperasiannya harus terbuka penuh untuk mencegah agar nozel tidak membeku. Alat ini bias juga dilengkapi dengan plunyer, tuas, pemicu atau katup. Operasikan sesuai petunjuk.

Pemadam kebakaran CO2 sangat berguna dimana pencemaran oleh endapan tidak diharapkan ditempat kerja dan penembusan area sangat penting. Contohnya adalah: a) b) Berhubungan dengan kebakaran peralatan elektronik dan laboratorium. Berhubungan dengan api kecil pada cairan yang dapat terbakar, lepas melalui kedua permukaan vertical dan horizontal.

Gambar 24. Prosedur penggunaan. a) b) c) d) Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api. Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber api. Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan. Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api mati. Peringatan: Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi Karbon dioksida dapat menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat setelah digunakan. Buka semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas karbondioksida. 3). Pemadam Kebakaran Busa Variasi mekanisme dan bahan kimia yang digunakan pada pemadam kebakaran busa cocok digunakan untuk memadamkan api kelas B dan terbatas pada api kelas A.

Tabung alat ini dicat dengan warna BIRU. Jarak semprotnya berkisar 6m. Operasikan sesuai petunjuk.

Gambar 25. Busa digunakan untuk membentuk selimut untuk menutupi dan memadam api. Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang paling efektif untuk memadamkan api dari bahan bakar cair yang berada dalam wadah diaman bahan ini cukup panas untuk dapat terbakar sendiri bila bersinggungan dengan oksigen.

Selimut busanya akan tetap berada pada tempatnya cukup lama untuk mendinginkan bahan yang terbakar sehingga temperaturnya tidak cukup untuk dapat terbakar sendiri. Busa kurang efektif pada tumpahan yang menyebar. Jenis ini biasa jadi tidak efektif cairan yang terbakar seperti alcohol. Untuk memadamkan cairan yang sedang terbakar, arahkan semprotan pemadam ke bagian sisi wadah di atas cairan . Hal ini akan menyebabkan busa mengalir ke bawah an menyebar di atas permukaan cairan.

Gambar 26. 4. Pemadam Kebakaran Tepung Kering Pemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk tepung kering yang diinjeksikan dengan tekanan gas, atau dengan tekanan udara. Jenis ini sesuai untuk memadamkan api kelas B dan C. Tabung pemadam ini dicat warna MERAH dengan lingkaran PUTIH. Alat ini mempunyai nozel beebentuk kipas. Rentang semprotan yang berukuran kecil samapi 3m, dan yang berukuran besar samapai 6 meter. Operasikan berdasarkan petunjuk pemakaian.

Gambar 27 Pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai reaksi pemadaman yang sangat cepat. Kabut bahan kimia kering ini cenderung melindungi orang yang memadamkan api dari panas. Tepung kering adalah pemadam api yang paling efektif untuk

memadamkan cairan yang terbakar pada area yang luas, khususnya pada tumpahan yang mengalir bebas.

Semprotkan tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya dengan menggerakan nozel ke kanan dan ke kiri. Pemadam jenis ini yang berukuran kecil denngan gagang berbentuk pistol dapat dibawa masuk dan dapat digunakan dengan cepat. Hal ini membuat alat ini efektif memadamkan semua jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api kecil yang sulit dijangkau. Pemadam kebakaran bentuk kecil sebaiknya tidak digunakan untuk memadamkan api yang besar dan dalam

Gambar 28.

Menyelamatkan diri dari Api Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada . Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.

Gambar 29.

Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang lainnya, yang berganti lokasi kerja secara teratur mengetahui bagaimana menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja mereka. Ketika terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat membantu memadamkan api. Jika tidak, keluarlah segera. Jika anda memutuskan untuk memadamkan api, pertama periksa apakah ada tempat yang lowong dan aman untuk jalan ke luar. Selalulah berada diantara api dan jalan keluar. Tinggalkan tempat kebakaran sesegera mungkin bila: 1. 2. 3. 4. Api yang timbul sudah tidak dapat dikontrol lagi. Api telah menguasai jalan ke luar. Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan ke luar. Pada saat anda meninggalkan tempat tersebut, buka setiap pintu dengan hati-hati untuk mencegah asap atau nyala api menyerbu masuk ruangan. 5. Tutuplah pintu-pintu di belakang anda untuk mencegah aliran udara menghembus api. 6. Berhati-hatilah terhadap asap dan gas-gas yang ditimbulkan api. 7. Di dalam area yang penuh asap, tetap pada posisi rendah dan merangkak untuk menghindarkan mulut dan hidung sedekat mungkin dengan lantai

Gambar 30.

8. Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur atau berhenti. 9. Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang anda. 10. Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar. Selalu siap memadamkan api. Anda harus tahu apa yang harus diperbaat bila terjadi kebakaran: 1. Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada di tempat kerja anda. 2. Ketahui tempat semua peralatan pemadam kebakaran.

Gambar 31. 3. 4. 5. 6. Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran. Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran. Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah pemadaman api dengan pasti. Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari penghalang agar mudah dijangkau.

Gambar 32. 7. Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri. 8. Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan. 9. Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau dimana tangga belum dibangun. 10. Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangaga tertutup, tetapi tidak terkunci. Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah dijangkau saat menggunakan peralatan yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran. 1. Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi atau yang dingin sekali. 2. Jangan sekali-kali mengembalikan pemadam api yang telah digunakan ke tempat semula. Beri label dan kembalikan untuk diisi ulang. 3. Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera diganti dengan yang baru Memadamkan Api/Kebakaran.

Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan api dengan cepat, mengurangi bahaya dan meminimalisasi kerusakan. Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut: 1. Hidupkan segera alarm.

Gambar 33.

2. Beritahu regu pemadam kebakaran.

Gambar 34.

3.

Peringatkan setiap orang agar segera keluar.

Gambar 35.

4. Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.

Gambar 36. 5. Bila dipandang perlu segera keluar.

Gambar 37 6. Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar

Gambar 38 Ke 6 langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal berikut: 1. Beberapa menit pertama setelah api mulai menyala adalah penting tanggulangi. segera di

2. Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil sehigga mudah dikendalikan daripada datang setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi. 3. Seseorang mengawasi regu pemadam kebakaran langsung ke tmpat kebakaran tanpa harus menunda. dapat mengarahkan mereka

4. Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi dengan peralatan yang tepat, 5. Begitu api menjadi besar, penundaan dalam mengevakuasi bangunan dapat meregut nyawa seseorang. 6. Asap dan gas di dalam bangunan sangat berbahaya, walaupun sumber api dan panasnya jauh.

7. Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor, dan anda tidak dapat mematikan saluran gas, jangan coba-coba mematikan nyala api. Bila perlu, atau memungkinkan, cobalah mendinginkan peralatan yang ada di sekitarnya. 8. Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya. c. Rangkuman 3 1) Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api. 2) Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada . 3) Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda. 4) Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah dijangkau saat menggunakan peralatan yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran. 5) Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan api dengan cepat, mengurangi bahaya dan meminimalisasi kerusakan. d. Tugas 3 Setelah mempelajari Modul PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN ini buatlah Tabel warna alat pemadam kebakaran dan penggunaannya, setelah selasai mintalah Pendapat atau saran pada instruktur tentang hasil kerja anda ! e. Test Formatif 3 1) Tuliskan tiga unsur penyebab kebakaran 2) Apa yang terjadi apabila salah satu unsur tersebut dihilangkan ? 3) Jelaskan pengertian hal berikut dihubungkan dengan pemadaman nyala api ? a. Starvation b. Smothering c. Cooling 4) Bagaimana air dapat memadamkan nyala api ? 5) Bagaimana bubuk kimia memadamkan nyala api ? 6) Bagaimana karbon dioksid memadamkan nyala api ? 7) Bagaimana jenis busa dapat memadamkan nyala api ? 8) Mengapa air atau busa tidak sesuai untuk memadamkan nyala api karena listrik ? 9) Mengapa air tidak sesuai untuk memadamkan nyala api yang disebabkan bahan bakar cair seperti bensin ? 10) Bagaimana prinsip starvation dapat diaplikasikan pada kebakaran akibat bahan bakar dengan gas atau listrik ? 11) Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi jenisnya dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya. Isilah table dibawah ini untuk meyakinkan anda. Nyala api yang Warna alat Jenis alat pemadam pemadam sesuai dipadamkan Merah Biru Tanda dengan Putih Tanda dengan Hitam Merah Merah untuk

12) Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat pemadam kebakaran 13) Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah digunakan untuk memadamkan nyala api ? 14) Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian berikut ini a. Nyala api pada mesin b. Nyala api pada kain lap oli. c. Kertas terbakar didalam tong sampah d. Ban terbakar e. Kebakaran pada panel listrik 15) Bagaimana prosedur pengoperasian gulungan selang pemadam kebakaran ? 16) Mengapa penting menjamin posisi nozel harus OFF dan ditempatkan pada tempat gantungan pada keran utama apabila selang tidak digunakan ? 17) Untuk apa selimut api digunakan dan bagaimana menggunakannya ? Setelah anda menyelesaikan semua jawaban mintalah pada pelatih untuk memeriksanya. f. Kunci Jawaban 3 1) Tiga unsure penyebab kebakaran Bahan bakar Panas Oxigen Yang terjadi apabila salah satu unsure ini dihilangkan adalah Nyala api tidak akan lama akan menjadi padam. Pengertian hal-hal yang berhubungan dengan pemadaman nyala api adalah Starvation : Mengandung arti membuang/mencabut bahan bakar dari nyala api sehingga menjadi padam. Smothering: Mengandung arti membuang oxygen dari nyala api sehingga menjadi padam. CoolingMengandung arti menurunkan panas dari nyala api Air dapat memadamkan nyala api karena Air akan mendinginkan bahan yang terbakar sehingga tidak terjadi penyalaan kembali. Bubuk kimia dapatmemadamkan nyala api sebab Bubuk kimia disemprotkan dari alat pemadam dengan gas atau udara bertekanan dan dapat dengan cepat menutup untuk memadamkan nyala api. Karbon dioksid dapat memadamkan nyala api karena Karbon dioksid akan menjadi cair apabila disimpan dibawah tekanan, seperti pada pemadam nyala api dengan CO2. Bentuk yang keluar dari alat pemadam kebakaran adalah bentuk cairan karbon dioksid yang dengan cepat menjadi gas dan kondisi sangat dingin. Kondisi inilah yang menyebabkan nyala api menjadi padam. Busa dapat memadamkan nyala api karena Busa akan menutupi nyala api pada bahan bakar cair. Busa akan menutupi pada permukaan dengan waktu yang cukup lama sehingga akan menjadi dingin dibagian bawah sehingga tidak terjadi penyalaan kembali. Mengapa air atau busa tidak sesuai untuk memadamkan nyala api karena listrik Karena bahan ini adalah penghantar aliran listrik. Bahan pemadam untuk kebakaran karena listrik harus dari bahan yang tidak dapat dialiri arus listrik untuk mencegah meluasnya kebakaran dan tidak terjadi kejutan dan meledak peralatan dan menjadi rusak. Air tidak sesuai untuk memadamkan nyala api yang disebabkan bahan bakar cair seperti bensin karena Air dapat saja akan menyebarkan nyala api menjadi lebih luas. Kebakaran akibat bahan bakar cair menimbulkan panas yang

2) 3)

4) 5) 6)

7)

8)

9)

sangat tinggi sehingga air tidak efektip untuk menurunkan temperatur tersebut. Bahan bakar cair kemungkinan masih cukup panas apabila mendapat udara akan terbakar kembali, 10) Prinsip starvation dapat diaplikasikan pada kebakaran akibat bahan bakar dengan gas atau listrik adalah Dengan menutup sumber gas atau listrik, sumber bahan bakar harus diisolasi dari nyala api. Cara lain nyala api dapat dipadamkan dengan alat pemadam yang sesuai. 11) Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi jenisnya dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya. Seperti table dibawah ini untuk meyakinkan anda. Warna Jenis alat Nyala api yang sesuai alat Pemadam Pemadam untuk dipadamkan Merah Berisi Air Nyala Api Kelas A Kayu, Kain, Biru Tanda Merah Putih Tanda Merah Hitam 12) Karbon Nyala Api Kelas B dan C Listrik dan cairan yang dapat terbakar. dengan Dioksid dengan Kering Busa Bubuk Kertas, dll Nyala Api Kelas B, Nyala Api akibat bahan bakar cair. Nyala Api Kelas C akibat Listrik (juga untuk kelas A dan B)

Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat pemadam

kebakaran. a) Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas silinder. b) Memeriksa dan melihat pertanda yang diberikan pada alat tersebut masih utuh atau sudah terlepas, terpotong, atau dirusak karena alat pemadam sudah dioperasikan. Jika pertanda tersebut masih pada tempatnya hal ini menandakan alat pemadam masih berisi penuh. c) Membandingkan berat alat pemadam yang anda yakin berisi penuh dengan alat pemadam yang akan diperiksa. 13) Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah digunakan untuk memadamkan nyala api ? Menggantikannya dengan alat pemadam yang berisi penuh dan alat pemadam yang telah digunakan segera diisi kembali. 14) Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian a) Nyala api pada mesin adalah karbon Dioksid dan bubuk kering b) Nyala api pada kain lap oli.adalah Karbon dioksid,Bubuk Kering dan Busa c) Kertas terbakar didalam tong sampah adalah air d) Ban terbakar adalah busa e) Kebakaran pada panel listrik Karbon Dioksid 15) Prosedur pengoperasian gulungan selang pemadam kebakaran adalah dengan cara Memutar dan menyambungkan katup yang terletak pada pipa penyalur air ke gulungan selang.Tarik gulungan selang dan arahkan pada nyala api, yakinkan bahwa jalan keluar tidak ada yang menghalangi.Memutar nozel dan mengarahkan air langsung pada sumber nyala api.

16)

Pentingnya menjamin posisi nozel harus OFF dan ditempatkan pada tempat gantungan pada keran utama apabila selang tidak digunakan adaalah Untuk menjamin apabila selang digunakan digunakan kembali, operator dapat memutar katup utama tanpa menimbulkan selang melibas dan air tersembur kesegala arah hal ini akan menyebabkan pemadaman kebakaran akan terlambat. 17) Untuk apa selimut api digunakan dan bagaimana menggunakannya Selimut api digunakan untuk memadamkan nyala api yang kecil dan bilamana pada pakaian terdapat nyala api, maka selimut api dapat dibungkuskan untuk menutup nyala api tersebut setelah itu biarkan selimut api hingga menjadi dingin selanjutnya selimut api barulah diambil. Didalam masalah ada seseorang yang pakaiannya terbakar, maka selimut api dibungkuskan pada tubuh korban dan rebahkan kelantai selanjutnya gulingkan tubuh korban untuk meyakinkan nyala api telah tertutup dan padam.

BAB III EVALUASI

A. PERTANYAAN Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan benar. 1. Jelaskan pengertian keselamatan kerja ! 2. Sebutkan tujuan diadakannya kesehatan dan keselamatan kerja ? 3. Jelaskan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja menurut Undang-undang nomor 1 tahun 1970 pasal 3 ! 4. Sebutkan faktor-faktor penyebab keadaan bahaya ! 5. Bagaimanakah cara untuk mengatasi lingkungan yang tidak aman ? 6. Sebutkan dan jelaskan alat-alat pelindung anggota badan ? 7. Bagaimanakah syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan yang baik ? 8. Jelaskan teknik pengangkatan yang aman dan benar ! 9. Jelaskan pertolongan pertama yang harus diambil ketika terjadi peristiwa kecelakaan kontaminasi atau luka bakar pada wajah disebabkan oleh asam ! 10.Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi jenisnya dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya. Isilah table dibawah ini untuk meyakinkan anda. Warna pemadam alat Jenis pemadam alat sesuai dipadamkan Merah Biru Tanda dengan Putih Tanda dengan Hitam 11. Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat pemadam kebakaran 12. Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah digunakan untuk memadamkan nyala api ? 13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian berikut ini a. b. c. d. e. B. Kunci jawaban Nyala api pada mesin Nyala api pada kain lap oli. Kertas terbakar didalam tong sampah Ban terbakar Kebakaran pada panel listrik Merah Merah Nyala api yang untuk

1. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan , keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya. 2. Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja : Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Mencegah timbulnya kecelakan akibat suatu pekerjaan.

Mencegah/mengurangi kematian. Mencegah/mengurangi cacat tetap. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber produksi lainnya. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan. 3. Syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja menurut Undang-undang nomor 1 tahun 1970 pasal 3 : Mencegah dan mengurangi kecelakaan. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya. Memberi pertolongan pada kecelakaan. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca sinar atau radiasi, suara dan gelora. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau barang. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat , perlakuan dan penyimpanan barang. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi. 4. Faktor-faktor penyebab keadaan bahaya : Tindakan yang tidak aman dari manusia itu sendiri 1. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan. 2. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan. 3. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan. 4. Berkelakar/ bergurau dalam bekerja dan sebagainya. Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja 1. Mesin-mesin yang rusak, tidak diberi pengamanan, konstruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak. 2. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin, ventilasi atau pertukaran udara, bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain). 5. Cara untuk mengatasi lingkungan yang tidak aman : Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.

Dieliminir/ diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tiadak lagi menimbulkan bahaya, misalnya bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat keselamatan kerja. Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan secara teknis, misalnya memasang safety valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol dsb. 6. Alat-alat pelindung badan : Alat pelindung mata, berguna untuk melindungi mata dari panas, sinar yang menyilaukan, debu, percikan api dan bahaya lainnya yang bisa merusak mata. Contohnya : kacamata debu, kacamata las listrik. Alat pelindung kepala, berguna untuk melindungi kepala dan rambut dari bahaya yang mungkin. Contohnya : topi, helm pelindung. Alat pelindung telinga, berguna untuk melindungi telinga dari bahaya suara yang berlebihan. Alat pelindung hidung, berguna untuk melindungi hidung dari kemungkinan terhisapnya gas-gas berbahaya, juga dari material lembut yang berbahaya. Alat pelindung tangan, berguna untuk melindungi tangan dari berbagai bahaya yang mungkin, misalnya panas. Berupa : 1. Sarung tangan kain, berguna untuk memperkuat pegangan supaya tidak meleset pada peremukaan. 2. Sarung tangan asbes, berguna untuk melindungi tangan terhadap bahaya pembakaran api. 3. Sarung tangan kulit, berguna untuk melindungi tangan dari ketajaman bendabenda atau peralatan bila peralatan itu dipegang atau diangkat. 4. Sarung tangan karet, digunakan pada pekerjaan pelapisan logam, agar tangan terhindar dari bahaya pembakaran asam atau kepedasan cairan. 5. Alat pelindung kaki, berguna untuk melindungi kaki dari bahaya seperti panas, zat kimia, api, tusukan benda tajam, dsb. Terdapat dua jenis sepatu, yaitu yang berujung baja dan sepatu karet. 6. Alat pelindung badan, berguna untuk melindungi badan, misalnya dari percikan api. 7. Pelindung hidung dan mulut, berguna untuk melindungi pernafasan dari bahaya seprti gas-gas berbahaya, debu atau material lembut yang berbahaya. 7. Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan yang baik : a. Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap bahaya yang mungkin ada. b. Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga ketidaknyamanannya harus yang paling minim. c. Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat diterima. d. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lengan yang terlalu lepas atu ada kain yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin. e. Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas dan suhu kain sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak dipakai. f. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikel panas terkait di celana, masuk di kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian. g. Overall katun memenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atas dan karenanya overall katun adalah yang paling luas digunakan sebagai pakaian kerja. h. Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yang mempunyai kemungkinan besar menimbulkan bahaya karena mereka itu dapat dimakan mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan jika apara pekerja tetap memakainya. Jam tangn dan cincin menambah masalah pada bahan kimia dan panas dengan berhenti menghilangkan bahaya.

8. Teknik pengangkatan yang aman dan benar : a. Sebelum mengadakan pemindahan barang-barang periksa lebih dulu rute jalan yang harus dilalui. Pastikan tidak ada yang dapat mengakibatkan Anda tergelincir. b. Periksa letak daerah penempatan beban. Jika alat pendorong digunakan maka periksa bahwa ia cukup kuat dan ditempatkan secara benar untuk menopang beban. c. Perkirakan berat beban untuk memastikan bagaimana beban harus diangkat dan cari bantuan jika perlu. d. Periksa beban apakah permukaannya kasar atau licin. Gunakan sarung tangan jika perlu apabila benda tersebut dapat pecah atau bergerigi. e. Bersihkan kotoran, lemak atau air yang membuat beban sulit dipegang. f. Lakukan posisi pengangkatan yang benar dan pegang beban dengan bagianbagian yang Anda yakini tidak akan lepas ketika diangkat. g. Tempatkan beban di atas bangku/permukaan yang rata. Letakkan beban di depan ujung bangku dan geser ke tempatnya, geser dengan badan. h. Ketika menempatkan benda ke atas lantai, gunakan teknik penurunan punggung dengan lurus secara benar. Posisikan satu sudut bawah pertama untuk menghindari jari-jari kaki yang terjepit. i. Periksa benda yang berat tidak akan menggelinding/miring. Ganjal jika perlu. 9. Pertolongan pertama yang harus diambil ketika terjadi peristiwa kecelakaan kontaminasi atau luka bakar pada wajah disebabkan oleh asam : a. Gunakan soda bikarbonat atau larutan baking powder ke seluruh daerah yang terbakar. b. Buang pakaian yang terkontaminasi. c. Lebih baik letakkan korban di bawah shower, jika mungkin empat detik setelah terjadi semprot dia dengan air. d. Panggil bantuan medis atau atur korban untuk segera mendapatkan pertolongan. 10. Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi jenisnya dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya. Seperti table dibawah ini untuk meyakinkan anda. Jenis alat Pemadam Berisi Air Busa Bubuk Nyala api yang sesuai untuk dipadamkan Nyala Api Kelas A Kayu, Kain, Kertas, dll Nyala Api Kelas B, Nyala Api akibat bahan bakar cair. Nyala Api Kelas C akibat Listrik (juga untuk kelas A dan B) Karbon Nyala Api Kelas B dan C Listrik dan cairan yang dapat terbakar.

Warna alat Pemadam Merah Biru Tanda Merah Putih Tanda Merah

dengan Kering

dengan Dioksid

Hitam 11.Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat pemadam kebakaran. a. b. Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas silinder. Memeriksa dan melihat pertanda yang diberikan pada alat tersebut masih utuh atau sudah terlepas, terpotong, atau dirusak karena alat pemadam sudah dioperasikan. Jika pertanda tersebut masih pada tempatnya hal ini menandakan alat pemadam masih berisi penuh. Membandingkan berat alat pemadam yang anda yakin berisi penuh dengan alat pemadam yang akan diperiksa. 12.Yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah digunakan untuk memadamkan nyala api adalah Menggantikannya dengan alat pemadam yang berisi penuh dan alat pemadam yang telah digunakan segera diisi kembali. 13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian a. Nyala api pada mesin adalah karbon Dioksid dan bubuk kering b. Nyala api pada kain lap oli.adalah Karbon dioksid,Bubuk Kering dan Busa c. Kertas terbakar didalam tong sampah adalah air d. Ban terbakar adalah busa e. Kebakaran pada panel listrik Karbon Dioksid C. KRITERIA KELULUSAN N Aspek Aspek Sikap: 1. Kebersihan alat 5 dan perlengkapan 2. Keselamatan dan kesehatan kerja 3. Ketepatan perencanaan penyelesaian modul Aspek Kogntif: 1. Kemampuan menjawab 5 soal latihan 2. Kemampuan menjawab 10 soal evaluasi 3. Kemampuan membuat 5 kesimpulan Aspek Psikomotor: 1. Kemampuan mnggunakan manual 10 0 5 1 Skor (1-10) Bobot Nilai Syarat lulus, siswa minimal mencapai nilai 70 dengan skor setiap aspek minimal 7 Keterangan

c.

2.

Kemampuan melakukan penggunaan peralatan 20

3.

Kemampuan menganalisis perma20

salahan 4. Kemampuan membuat 10 laporan Jumlah Kriteria Kelulusan : 70 s.d. 79 80 s.d. 89 90 s.d. 100 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan : di atas minimal tanpa bimbingan 100

Anda mungkin juga menyukai