BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar
kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan.
Jenis kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
belajar
Alasan
Perubahan
Mengetahui
Pengertian K3
Mengetahui
Syarat
K3
Mengetahui
jenis
bahaya dan cara
menghindarinya
Teknik Pengangkatan
/ pemindahanSecara
manual
Menggunakan
pakaian dan alat
pengaman
Menggunakan
Perlengkapan
pemadam kebakaran
B. KEGIATAN BELAJAR SISWA
1.
OPKR 10-016B
Tanda
tangan
guru
11
b.
Uraian Materi 1
UNDANG-UNDANG K3
1). Pengertian Kesehatan Kerja
Safe adalah aman atau selamat.
Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari
bahaya dan kecelakaan.
Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan
lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak
disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa
manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau
sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik
jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
OPKR 10-016B
12
OPKR 10-016B
13
Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan gerinda atau mesin bubut
dan beberapa tugas lainnya agar debu atau material tidak dapat masuk ke mata.
g) Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika bekerja di bawah
kendaraan. Gunakan selalu kain krep atau bahan penutup untuk berbaring
karena berhubungan dengan lantai dingin dapat merusak kesehatan, terutama
dalam waktu yang lama.
PENGGUNAAN PAKAIAN PENGAMAN
1). Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan.
a) Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap bahaya yang mungkin
ada.
b) Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga ketidaknyamanannya harus yang
paling minim.
c) Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat diterima.
d) Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lengan yang
terlalu lepas atau ada kain yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin.
OPKR 10-016B
14
e)
Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas
dan suhu kain sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya
tidak dipakai.
f) Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikel panas terkait
di celana, masuk di kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.
g) Overall katun memenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atas dan
karenanya overall katun adalah yang paling banyak digunakan sebagai pakaian
kerja.
h) Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yang mempunyai
kemungkinan besar menimbulkan bahaya karena mereka itu dapat dimakan
mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan jika para pekerja tetap memakainya.
Jam tangan dan cincin menambah masalah pada bahan kimia dan panas dengan
berhenti menghilangkan bahaya.
2). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
pakaian kerja
a) Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tertutup rapat, dan berkancingkan.
b) Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna menghindari bahan buatan yang
mudah terbakar baik baju atas maupun baju bawah.
c) Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt atau p berdasi, sabuk dapat
dengan mudah mengait putaran mesin.
d) Kancing harus ditutupi bahan penutup untuk mencegah kerusakan permukaan
ketika bekerja di atas tonggak atau penyangga dan sebagainya.
3). Alat-alat pelindung anggota badan
Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya itu harus terlindung
melaksanakan pekerjaan. Alat-alat pelindung bagian adalah sbb:
diwaktu
OPKR 10-016B
15
c)
OPKR 10-016B
16
e)
Alat pelindung tangan, alat ini terbuat dari berbagai macam bahan
disesuaikan dengan kebutuhannya, antara lain :
OPKR 10-016B
17
menempa dan mengelas. Lengan baju jangan digulung, sebab lengan baju
yang panjang akan melindungi tangan dari sinar api.
OPKR 10-016B
18
3). Penyangga
Penyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang diangkat guna pengamanan
sewaktu melakukan perbaikan.
Pada waktu menggunakan alat pengangkat, dongkrak atau penyangga, utamakan
keamanan kerja karena kesalahan kecil dapat menyebabkan kecelakaan besar.
OPKR 10-016B
19
c. Rangkuman 1
1)
Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkuan kerja
yang aman bebas dari kecelakaan.
2)
Dalam perusahaan harus menjamin keselamatan pekerjanya yang telah diatur
menurut undang-undang kerja ayat 1.
3)
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja diperusahaan/industri,
manusia menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya
setiap kecelakaan disebabkan oleh tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri
(unsafe act) dan Keadaan tidak aman dari lingkungan (unsafe condition)
4)
Penggunaan Pakaian kerja harus mengacu pada keselamatan kerja dan disesuai
dengan bidang pekerjaannya.
5)
Teknik Pengangkatan/pemindahan secara manual hendaknya memperhatikan berat
benda, daerah pengangkatan dan alat pengangkatannya,
d. Tugas 1
Setelah anda mempelajari moduk K3, cobalah anda mengerjakan latihan dibawah ini
dengan demikian anda akan dapat menjelaskan materi ini
1.
2.
3.
Jelaskan pengertian K3 ?
Sebutkan tujuan K3 ?
Sebutkan sebab-sebab kecelakaan ?
Untuk memeriksa hasil latihan anda, bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Hasil
latihan anda sebaiknya dibandingkan dengan hasil latihan peserta diklat lain. Diskusikan
OPKR 10-016B
20
dalam kelompok untuk hal yang berbeda. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat diatasi,
bawalah hal tersebut kedalam pertemuan tutorial.
a. Test formatif 1
1.
2.
3.
4.
5.
Sebutkan penyebab kecelakaan kerja yang diakibatkan tindakan tidak amam dari
manusia itu sendiri (unsafe act)
Untuk siapakah keselamatan kerja ditujukan, sebutkan ?
Sebutkan 5 alat-alat keselamatan kerja ?
Mengapa pada saat bekerja tidak boleh memakai cincin ?
Jelaskan fungsi dongkrak di bengkel otomotif ?
Penyebab kecelakaan
a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
2.
3.
4.
Karena memakai cincin sangat berbahaya hingga anda dapat kehilangan jari-jari.
Ketika bekerja pada kendaraan tersangkut mesin dapat menyebabkan hubungan
pendek arus listrik sehingga menyebabkan kebakaran.
5.
b.Lembar Kerja 1
CARA MENDONGKRAK KENDARAAN
1) Alat dan Bahan
a)
1 unit mobil lengkap
b)
1 unit engine stand
c)
Dongkrak buaya 2 ton
d)
Mesin katrol
e)
Rantai/tali
f)
Jack Stand
g)
Kayu untuk pengganjal
h)
Lap / majun
OPKR 10-016B
21
2) Keselamatan Kerja
a)
Pengangkatan dapat mengakibatkan kecelakaan jika dilakukan dengan tidak
benar. Pengangkatan beban yang terlalu berat oleh seseorang dapat
menyebabkan
kecelakaan meskipun diangkat dengan cara yang benar.
Perhatikan peraturan tentang beban maksimum yang diijinkan untuk diangkat
dan gunakan cara yang aman
b)
Berhati-hatilah bila mendongkrak mobil pastikan bahwah penempatannya sudah
tepat
3) Langkah Kerja
a)
Persiapkan alat dan bahan praktik pada tempat yang datar dan terang
b)
Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan guru/instruktur
c)
Pelajari cara-cara pengangkatan dengan menggunakan katrol atau dongkrak
d)
Pasanglah penyangga pada tempat kuat dan aman ikuti petunjuk yang ada di
dalam buku pedoman reparasi
e)
Buatlah catatan catatan penting kegiatan praktik secara ringkas
f)
Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan
seperti keadaan semulan serta bersihkan tempat kerja !
4). Tugas
a) Buatlah laporan Praktikum secara ringkas dan jelas
b) Buatlah Rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari
materi pada kegiatan 1
OPKR 10-016B
22
2.
Kegiatan belajar 2
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN ,PERLENGKAPAN DAN AREA KERJA
a.
b. Uraian Materi 2
ALAT-ALAT KEBERSIHAN
Alat-alat kebersihan yang diperlukan pada bengkel ,khususnya bengkel otomotif terdiri
dari :
1)
Sapu ijuk berfungsi untuk membersihkan lantai berupa kotoran sampah kering
atau debu
2)
Sapu lidi berfungsi untuk membersihkan halaman bengkel dari sampah-sampak
kering.
3)
Alat Pel berfungsi untuk membersihkan air atau zat cair dari lantai.
4)
Vacuum Cleaner berfungsi untuk menyedot debu/kotoran yang tidak dapat dibersih
dengan sapu atau kain pel,misalnya ; Sofa, karpet, dan saluran ventilasi udara, baik
pada ruangan bengkel ataupun pada kendaraan yang sedang diperbaiki.
5)
Pasir/serbuk kayu berfungsi untuk menyerap tumpahan oli atau minyak pada
lantai, sebelum disapu atau dipel.
Metode Pembersihan
OPKR 10-016B
23
Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak diperlukan ketempat
dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat sampah. Jangan di
sebarkan di atas lantai.
Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan isinya (limbah)
dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan/dianjurkan.
Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak cukupnya
tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada beberapa instansi masalah ini dapat
diatasi dengan menambah rak-rak peralatan dan material.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang :
1)
Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
2)
Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat
dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
OPKR 10-016B
24
3) Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran.
4) Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan pembersihan di atas.
5) Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya.
6) Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri anda sendiri
bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan?
7) Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang benar
bukan dibuang pada saluran air.
8) Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container.
9) Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan. Gunakan
sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan.
10)
Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau
jalan masuk.
11)
12)
13)
14)
Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang rusak.
15)
16)
OPKR 10-016B
25
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
OPKR 10-016B
26
c.
Rangkuman 2
1)
Alat-alat kebersihan sangat diperlukan pada setiap tempat untuk menjaga
kondisi tempat kerja bebas dari debu,kotoran dan minyak.
2)
Metode penyimpanan hendaknya material harus direncanakan terlebih dahulu.
Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang
terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian
yang sesuai.
3)
Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja Buatlah apa yang akan
dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber
listrik.
Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran.
Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan pembersihan di atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya.
d. Tugas 2
Setelah mempelajari Modul Pemeliharaan Kebersihan ,perlengkapan dan area Kerja
ini cobalah anda melakukan kegiatan Pembersih dan penataan ruang praktek, setelah
selasai mintalah Pendapat atau saran pada instruktur tentang hasil kerja anda !
e.
Test Formatif 2
1)
Deskripsikan Deskripsikan alasan mengapa angin kompressor tidak boleh
digunakan sebagai suatu metode pembersihan
2)
Sebutkan 5 faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu sistem
penyimpanan
3)
Sebutkan 5 contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk pekerja yang sedang
menggunakan kotak alat untuk memperbaiki kendaraan/mesin-mesin yang
lain.
4)
Sebutkan 3 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja yang
bekerja di bangku kerja
5)
Sebutkan 4 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja yang
bekerja dengan mesin (alat pengangkat, mesin bubut, dll)
OPKR 10-016B
27
Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun,
zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam bangunan yang terpisah
dan harus mematuhi MSDS recommendations.
Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan,
dengan peralatan penanganan mekanik yang sesuai.
Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam
lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau di
dalam rak.
Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan
tangan, harus ditangani secara mekanik.
Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh
ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.
3) Contoh-contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk pekerja yang sedang menggunakan
kotak alat untuk memperbaiki kendaraan/mesin-mesin yang lain.
Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan
dari segala sumber listrik.
Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran.
Bersihkan seluruh sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan pembersihan di
atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya.
Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri anda
sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan?
Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang
benar bukan dibuang pada saluran air.
Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container.
Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan.
Gunakan sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan
asembling/perakitan.
Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan
atau jalan masuk.
Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.
Gunakan penutup debu jika diperlukan.
Gantikan bagian/parts yang rusak.
Setelah merakit ulang, hilangkan karat dan bersihkan/perbaiki cat yang
rusak
Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan
yang rusak.
Tampung di bak sampah barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi.
4. Contoh-contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja yang bekerja di
bangku kerja
Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan
pisahkan setiap bagiannya. Simpan barang yang sering dipakai sitempat
yang dekat dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir
jam kerja.
Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat
penyimpanannya.
Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda tercecer
di daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda
kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda, simpan kembali atau
OPKR 10-016B
28
buang barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat
pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan gambar
wanita, pakaian dan kertas kerja.
5. Contoh- contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja yang bekerja
dengan mesin (alat pengangkat, mesin bubut, dll)
Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan
setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang
sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat yang berat
pada ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-tiap
pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik
pembuatnya.
Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.
Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan
hilangkan segera jika timbul karat.
Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk
menhentikan penyebabnya.
Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiap akhir
pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan
pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana terjadi.
OPKR 10-016B
29
3.
Kegiatan Belajar 3
b. Uraian Materi 3
Sifat api
Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.
Gambar 1.
Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair maupun gas. Bahan yang
mudah terbakar adalah setiap benda yang mudah menyala dan terbakar dengan cepat.
Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api, puntung rokok, gesekan, sumber
listrik, pipa panas dan perlengkapan.
Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian dari reaksi kimia.
Mencegah api
Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara:
1) Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah dan limbah.
2) Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar dengan hati-hati.
Gambar 2.
Tanpa panas, tidak akan terjadi api.
OPKR 10-016B
30
Gambar 3.
Tanpa oksigen tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara menjauhkan
bahan bakar yang terbakar agar tidak berhubungan dengan oksigen.
Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan menutupnya sehingga tidak
berhubungan dengan oksigen.
Gambar 4.
Api tidak dapat muncul tanpa panas.
Jagalah selalu semua kemungkinan munculnya sumber panas.
1) Berhati-hati dengan listrik.
2) Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop kontaknya tetap dalam keadaan baik.
Gambar 5.
3) Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan berimprovisasi.
4) Jangan membebani kabel berlebihan.
OPKR 10-016B
31
5) Jangan menginjak atau menggilas dengan troli kabel listrik fleksibel, insulator yang
rusak dapat menimbulkan busur api.
Gambar 6.
6) Jangan menggunakan api (sebagai penerangan) tanpa perlindungan yang cukup agar
api tersebut tidak menyambar bahan-bahan yang dapat terbakar.
Berhati-hatilah saat memanaskan atau mengelas.
1) Singkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar saat menggunakan lampu semprot
(blow lamp), obor gas dan peralatan potong oksigen.
2) Periksa percikan api dari busur pemotong dan pengelasan tidak jatuh pada bahan
yang dapat terbakar.
3) Gunakan hanya pemanas yang disarankan.
4) Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak terbalik.
5) Jauhkan pemanas dari sekat kayu, kain terpal dan bahan yang dapat terbakar lainnya.
6) Singkirkan bahan yang dapat terbakar dari peralatan pemanas, bahan bakar yang
panas, knalpot engine, dan perlengkapan panas lainnya.
7) Patuhi tanda dilarang merokok.
8) Jangan merokok di area yang dapat menimbulkan kebakaran.
9) Buang puntung rokok pada tempat yang aman.
Gambar 7.
Pada sebagian benda seperti kain lap yang berminyak, panas dapat muncul karena reaksi
kimia. Sebagai contoh, pembakaran yang tibatiba dapat menyebabkan kebakaran di
tumpukan lap tersebut.
1) Kosongkan tempat sampah setiap hari.
2) Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di dalam locker.
Api tidak dapat menyala tanpa panas. Hilangkan semua bahan-bahan yang dapat
terbakar yang tidak diperlukan sesegera mungkin.
1) Bersihkan tempat kerja anda secara teratur.
OPKR 10-016B
32
Gambar 8.
2) Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar.
3) Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam tempat sampah yang
dilengkapi dengan tutup dan seal perapat.
Gambar 9.
Hati-hati dengan gas yang mudah terbakar (seperti asetilin, LPG, dll.) dan cairan yang
mudah terbakar (seperti, bensin, minyak tanah, cairan pembersih, solvent, tiner, dll.) Gas
dan cairan yang mudah terbakar sebaiknya disimpan pada area yang terisolasi dan jauh
dari sumber panas.
Gambar 10.
1) Rawat semua pipa gas, katup-katup dan perlengkapan tetap dalam kondisi baik.
2) Gunakan hanya alat tangan yang tidak dapat menimbulkan percikan bunga api untuk
membuka wadah cairan yang dapat terbakar.
3) Bila cairan yang dapat terbakar diperlukan, gunakan sesedikit mungkin. Simpan
cairan yang dapat terbakar pada wadah logam yang tertutup.
4) Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat terbakar.
5) Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar pada pakaian anda, hindarkan
dari sumber panas dan segera informasikan kepada supervisor anda.
6) Jangan gunakan bensin, minyak tanah atau spiritus untuk menyalakan api.
OPKR 10-016B
33
Hindarkan debu yang berbahaya. Mungkin beberapa jenis debu sangat mudah terbakar
dan dapat meledak saat bercampur dengan udara.
1) Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau bekerja dengan peralatan listrik.
Gambar 11.
2) Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat penyedot debu.
3) Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat.
4) Jaga stop kontak lampu bebas dari debu.
Klasifikasi api
Api kelas A.
Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu, pakaian, kertas dan
bahan-bahan paking.
Gambar 12.
Mendinginkan bahan yang sedang terbakar adalah cara yang paling efektif untuk mematikan
api kelas A.
Air dari ember, atau dari selang adalah cara yang terbaik untuk mematikan api kelas A. Air
biasanya tepat untuk mendinginkan bahan sampai pada titik dimana dia tidak dapat menyala
lagi dan merembes jauh ke dalam sumber api.
OPKR 10-016B
34
Gambar 13.
1) Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk mematikan api kelas A.
Gambar 14.
2) Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadam kebakaran jenis lain
akan mematikan api kelas A yang kecil tetapi tidak seefektif air.
Catatan:
Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air-udara di
sejumlah negara bagian.
Api kelas B
Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti bensin, minyak tanah, oli,
grease, lemak, lilin, cat, thinner dan solvent.
OPKR 10-016B
35
Gambar 15.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang paling efektif untuk
memadamkan api kelas B.
Peringatan:
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B, air dapat menyebarkan
cairan yang sedang terbakar.
Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon dioksida (CO 2) sangat
baik untuk memadamkan api kelas B.
Gambar 16.
Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan cairan yang terbakar di dalam wadah
dimana cairan kelihatannya cukup panas untuk terbakar sendiri bila berhubungan dengan
oksigen.
Gambar 17.
Api kelas C
Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu, motor, generator, kabel,
kawat, saklar, dan peralatan elektronik.
OPKR 10-016B
36
Gambar 18.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang paling efektif untuk
memadamkan api kelas C.
Gambar 19.
Peringatan
Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan atau
kerusakan peralatan. Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air
atau busa untuk mematikan api kelas C. Bila anda dapat melakukannya dengan sangat hatihati, matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar.
d. Alat-alat Pemadam Kebakaran
Alat pemadam api portable
Pemadam api portable biasanya ditempatkan pada tempat yang aman.
Ada 4 jenis alat pemadam kebakaran dengan beberapa perbedaan pada masing-masing
jenisnya.
Pada bagian sisi alat pemadam biasanya dilengkapi dengan label instruksi.
OPKR 10-016B
37
Gambar 20.
Label ini memberikan rincian bagaimana menggunakan pemadam api, juga dijelaskan untuk
api jenis apa digunakan.
Selalu baca plat instruksi sebelum anda menggunakan pemadam api.,
1) Pemadam kebakaran yang berisi air
Ketiga pemadam kebakaran jenis berisi air hanya cocok untuk memadamkan api kelas A.
Pemadam ini dicat merah. Rentang semprotannya berkisar 10m. Digunakan sesuai
petunjuknya.
Jenis pemadam bertekanan gas berkerja sampai kosong.
Gambar 21.
Jenis pemadam bertekanan udara diaktifkan dengan alat picu dan dapat dihentikan
setiap saat dengan cara melepas pemicu.
Gambar 22,
2) Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida (CO2)
OPKR 10-016B
38
Alat ini diisi deengan karbon dioksida, cairan ini mempunyai tekanan yang sangat
tinggi. Jenis ini paling sesuai untuk memadamkan api kelas B dan kelas C.
Jenis ini dicat warna merah dengan garis/pita hitam. Ukuran kecil mempunyai
kemampuan semprot sampai 1,2m dan yang berukuran besar mempunyai
kemampuan sam pai 3m.
Gambar 23.
Pemadam ini harus mempunyai nozel penyembur agar dapat digunakan secara
efektif dan aman. Yang dikosongkan adalah karbon diosida cair yang dengan cepat
dapat berubah menjadi gas. Semprotan utama sangat dingin. Menkanisme
pengoperasiannya harus terbuka penuh untuk mencegah agar nozel tidak membeku.
Alat ini bias juga dilengkapi dengan plunyer, tuas, pemicu atau katup. Operasikan
sesuai petunjuk.
Pemadam kebakaran CO2 sangat berguna dimana pencemaran oleh endapan tidak
diharapkan ditempat kerja dan penembusan area sangat penting.
Contohnya adalah:
a)
Berhubungan dengan kebakaran peralatan elektronik dan laboratorium.
b)
Berhubungan dengan api kecil pada cairan yang dapat terbakar, lepas melalui
kedua permukaan vertical dan horizontal.
OPKR 10-016B
39
Gambar 24.
Prosedur penggunaan.
a)
Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.
b)
Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber api.
c)
Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.
d)
Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api mati.
Peringatan:
Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi Karbon
dioksida dapat menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat
setelah digunakan. Buka semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari
gas karbondioksida.
3). Pemadam Kebakaran Busa
Variasi mekanisme dan bahan kimia yang digunakan pada pemadam kebakaran busa
cocok digunakan untuk memadamkan api kelas B dan terbatas pada api kelas A.
Tabung alat ini dicat dengan warna BIRU. Jarak semprotnya berkisar 6m.
Operasikan sesuai petunjuk.
Gambar 25.
Busa digunakan untuk membentuk selimut untuk menutupi dan memadam api.
Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang paling efektif untuk memadamkan api
dari bahan bakar cair yang berada dalam wadah diaman bahan ini cukup panas untuk
dapat terbakar sendiri bila bersinggungan dengan oksigen.
Selimut busanya akan tetap berada pada tempatnya cukup lama untuk
mendinginkan bahan yang terbakar sehingga temperaturnya tidak cukup
untuk dapat terbakar sendiri.
Busa kurang efektif pada tumpahan yang menyebar. Jenis ini biasa jadi tidak efektif
cairan yang terbakar seperti alcohol.
Untuk memadamkan cairan yang sedang terbakar, arahkan semprotan pemadam ke
bagian sisi wadah di atas cairan . Hal ini akan menyebabkan busa mengalir ke bawah
an menyebar di atas permukaan cairan.
OPKR 10-016B
40
Gambar 26.
4. Pemadam Kebakaran Tepung Kering
Pemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk tepung kering yang
diinjeksikan dengan tekanan gas, atau dengan tekanan udara. Jenis ini sesuai untuk
memadamkan api kelas B dan C.
Tabung pemadam ini dicat warna MERAH dengan lingkaran PUTIH. Alat
ini mempunyai nozel beebentuk kipas. Rentang semprotan yang berukuran kecil
samapi 3m, dan yang berukuran besar samapai 6 meter. Operasikan berdasarkan
petunjuk pemakaian.
Gambar 27
Pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai reaksi pemadaman
yang sangat cepat. Kabut bahan kimia kering ini cenderung melindungi orang
yang memadamkan api dari panas.
Tepung kering adalah pemadam api
yang paling efektif untuk
memadamkan cairan yang terbakar pada area yang luas, khususnya pada tumpahan
yang mengalir bebas.
Semprotkan tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya dengan menggerakan
nozel ke kanan dan ke kiri.
Pemadam jenis ini yang berukuran kecil denngan gagang berbentuk pistol
dapat dibawa masuk dan dapat digunakan dengan cepat. Hal ini membuat alat ini
efektif memadamkan semua jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api
kecil yang sulit dijangkau.
OPKR 10-016B
41
Gambar 28.
Menyelamatkan diri dari Api
Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal seluruh alat-alat
pemadam yang ada .
Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephone dan pintu darurat yang ada di
tempat kerja anda.
Gambar 29.
Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang lainnya, yang berganti lokasi kerja
secara teratur mengetahui bagaimana menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja
mereka.
Ketika terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat membantu memadamkan api. Jika tidak,
keluarlah segera. Jika anda memutuskan untuk memadamkan api, pertama periksa apakah ada
tempat yang lowong dan aman untuk jalan ke luar.
Selalulah berada diantara api dan jalan keluar.
Tinggalkan tempat kebakaran sesegera mungkin bila:
OPKR 10-016B
42
Gambar 30.
8. Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur atau berhenti.
9. Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang anda.
10. Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar.
Selalu siap memadamkan api.
Anda harus tahu apa yang harus diperbaat bila terjadi kebakaran:
1. Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada di tempat kerja anda.
2. Ketahui tempat semua peralatan pemadam kebakaran.
Gambar 31.
3. Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran.
4. Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran.
5. Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah pemadaman api dengan pasti.
6. Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari penghalang agar mudah dijangkau.
OPKR 10-016B
43
Gambar 32.
7. Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.
8. Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan.
9. Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau dimana tangga belum dibangun.
10. Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangaga tertutup, tetapi tidak
terkunci.
Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah dijangkau saat menggunakan peralatan
yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran.
1. Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi atau yang dingin sekali.
2. Jangan sekali-kali mengembalikan pemadam api yang telah digunakan ke tempat semula.
Beri label dan kembalikan untuk diisi ulang.
3. Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera diganti dengan yang baru
Memadamkan Api/Kebakaran.
Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan api
dengan cepat, mengurangi bahaya dan meminimalisasi kerusakan.
Gambar 33.
2. Beritahu regu pemadam kebakaran.
OPKR 10-016B
44
Gambar 34.
3. Peringatkan setiap orang agar segera keluar.
Gambar 35.
4. Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.
Gambar 36.
5. Bila dipandang perlu segera keluar.
Gambar 37
6. Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar
OPKR 10-016B
45
Gambar 38
Ke 6 langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal berikut:
1.
segera di
2.
Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil sehigga mudah
dikendalikan daripada datang setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi.
3.
4.
Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi dengan peralatan yang tepat,
5.
Begitu api menjadi besar, penundaan dalam mengevakuasi bangunan dapat meregut
nyawa seseorang.
6.
7.
Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor, dan anda tidak dapat mematikan
saluran gas, jangan coba-coba mematikan nyala api. Bila perlu, atau memungkinkan,
cobalah mendinginkan peralatan yang ada di sekitarnya.
8.
c. Rangkuman 3
1)
Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.
2)
Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal seluruh alatalat pemadam yang ada .
3)
Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephone dan pintu darurat
yang ada di tempat kerja anda.
4)
Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah dijangkau saat menggunakan
peralatan yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran.
5)
Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan
api dengan cepat, mengurangi bahaya dan meminimalisasi kerusakan.
d. Tugas 3
Setelah mempelajari Modul PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN ini buatlah
Tabel
warna alat pemadam kebakaran dan penggunaannya, setelah selasai mintalah
Pendapat atau saran pada instruktur tentang hasil kerja anda !
e. Test Formatif 3
1) Tuliskan tiga unsur penyebab kebakaran
2) Apa yang terjadi apabila salah satu unsur tersebut dihilangkan ?
OPKR 10-016B
46
Merah
Biru
Tanda Merah dengan Putih
Tanda Merah dengan Hitam
12) Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat pemadam kebakaran
13) Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah digunakan untuk
memadamkan nyala api ?
14) Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian berikut ini
a. Nyala api pada mesin
b. Nyala api pada kain lap oli.
c. Kertas terbakar didalam tong sampah
d. Ban terbakar
e. Kebakaran pada panel listrik
15) Bagaimana prosedur pengoperasian gulungan selang pemadam kebakaran ?
16) Mengapa penting menjamin posisi nozel harus OFF dan ditempatkan pada tempat
gantungan pada keran utama apabila selang tidak digunakan ?
17) Untuk apa selimut api digunakan dan bagaimana menggunakannya ?
Setelah anda menyelesaikan semua jawaban mintalah pada pelatih untuk
memeriksanya.
f. Kunci Jawaban 3
1)
OPKR 10-016B
47
2)
Panas
Oxigen
Yang terjadi apabila salah satu unsure ini dihilangkan adalah Nyala api tidak akan
lama akan menjadi padam.
3)
4)
5)
Bubuk kimia dapatmemadamkan nyala api sebab Bubuk kimia disemprotkan dari
alat pemadam dengan gas atau udara bertekanan dan dapat dengan cepat menutup
untuk memadamkan nyala api.
6)
Karbon dioksid dapat memadamkan nyala api karena Karbon dioksid akan menjadi
cair apabila disimpan dibawah tekanan, seperti pada pemadam nyala api dengan
CO2. Bentuk yang keluar dari alat pemadam kebakaran adalah bentuk cairan karbon
dioksid yang dengan cepat menjadi gas dan kondisi sangat dingin. Kondisi inilah
yang menyebabkan nyala api menjadi padam.
7)
Busa dapat memadamkan nyala api karena Busa akan menutupi nyala api pada
bahan bakar cair. Busa akan menutupi pada permukaan dengan waktu yang cukup
lama sehingga akan menjadi dingin dibagian bawah sehingga tidak terjadi penyalaan
kembali.
8)
Mengapa air atau busa tidak sesuai untuk memadamkan nyala api karena listrik
Karena bahan ini adalah penghantar aliran listrik. Bahan pemadam untuk kebakaran
karena listrik harus dari bahan yang tidak dapat dialiri arus listrik untuk mencegah
meluasnya kebakaran dan tidak terjadi kejutan dan meledak peralatan dan menjadi
rusak.
9)
Air tidak sesuai untuk memadamkan nyala api yang disebabkan bahan bakar cair
seperti bensin karena Air dapat saja akan menyebarkan nyala api menjadi lebih luas.
Kebakaran akibat bahan bakar cair menimbulkan panas yang sangat tinggi sehingga
air tidak efektip untuk menurunkan temperatur tersebut. Bahan bakar cair
kemungkinan masih cukup panas apabila mendapat udara akan terbakar kembali,
bahan yang
10) Prinsip starvation dapat diaplikasikan pada kebakaran akibat bahan bakar dengan gas
atau listrik adalah Dengan menutup sumber gas atau listrik, sumber bahan bakar
harus diisolasi dari nyala api. Cara lain nyala api dapat dipadamkan dengan alat
pemadam yang sesuai.
11) Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi jenisnya dan nyala api
yang sesuai untuk dipadamkannya. Seperti table dibawah ini untuk meyakinkan
anda.
Warna alat
Jenis alat
Nyala api yang sesuai
Pemadam
Pemadam
untuk dipadamkan
Merah
Berisi Air
Nyala Api Kelas A Kayu, Kain, Kertas, dll
Biru
Busa
Nyala Api Kelas B, Nyala Api akibat bahan bakar
cair.
Tanda Merah dengan
Bubuk Kering
Nyala Api Kelas C akibat Listrik (juga untuk
OPKR 10-016B
48
Putih
Tanda Merah dengan
Hitam
Karbon Dioksid
kelas A dan B)
Nyala Api Kelas B dan C Listrik dan cairan yang
dapat terbakar.
12) Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat pemadam kebakaran.
a) Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas silinder.
b) Memeriksa dan melihat pertanda yang diberikan pada alat tersebut masih utuh
atau sudah terlepas, terpotong, atau dirusak karena alat pemadam sudah
dioperasikan. Jika pertanda tersebut masih pada tempatnya hal ini menandakan
alat pemadam masih berisi penuh.
c) Membandingkan berat alat pemadam yang anda yakin berisi penuh dengan alat
pemadam yang akan diperiksa.
13) Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah digunakan untuk
memadamkan nyala api ? Menggantikannya dengan alat pemadam yang berisi penuh
dan alat pemadam yang telah digunakan segera diisi kembali.
14) Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian
a) Nyala api pada mesin adalah karbon Dioksid dan bubuk kering
b) Nyala api pada kain lap oli.adalah Karbon dioksid,Bubuk Kering dan Busa
c) Kertas terbakar didalam tong sampah adalah air
d) Ban terbakar adalah busa
e) Kebakaran pada panel listrik Karbon Dioksid
15) Prosedur pengoperasian gulungan selang pemadam kebakaran adalah dengan cara
Memutar dan menyambungkan katup yang terletak pada pipa penyalur air ke
gulungan selang.Tarik gulungan selang dan arahkan pada nyala api, yakinkan bahwa
jalan keluar tidak ada yang menghalangi.Memutar nozel dan mengarahkan air
langsung pada sumber nyala api.
16)
Pentingnya menjamin posisi nozel harus OFF dan ditempatkan pada tempat
gantungan pada keran utama apabila selang tidak digunakan adaalah Untuk
menjamin apabila selang digunakan digunakan kembali, operator dapat memutar
katup utama tanpa menimbulkan selang melibas dan air tersembur kesegala arah hal
ini akan menyebabkan pemadaman kebakaran akan terlambat.
BAB III
EVALUASI
OPKR 10-016B
49
A. PERTANYAAN
Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan benar.
1.
2.
3.
alat
Merah
Biru
Tanda Merah dengan Putih
Tanda Merah dengan Hitam
11.Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat pemadam kebakaran
12.Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah digunakan untuk memadamkan nyala
api ?
13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian berikut ini
a. Nyala api pada mesin
b. Nyala api pada kain lap oli.
c. Kertas terbakar didalam tong sampah
d. Ban terbakar
e. Kebakaran pada panel listrik
OPKR 10-016B
50
B. Kunci jawaban
1.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan , keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah
maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan
masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
2.
3.
Syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja menurut Undang-undang nomor 1 tahun 1970
pasal 3 :
Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian
lain yang berbahaya.
Memberi pertolongan pada kecelakaan.
Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca sinar atau radiasi, suara dan gelora.
OPKR 10-016B
51
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis,
keracunan, infeksi dan penularan.
Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau
barang.
Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat , perlakuan dan penyimpanan
barang.
Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
4.
5.
6.
OPKR 10-016B
52
4.
5.
6.
7.
Sarung tangan karet, digunakan pada pekerjaan pelapisan logam, agar tangan
terhindar dari bahaya pembakaran asam atau kepedasan cairan.
Alat pelindung kaki, berguna untuk melindungi kaki dari bahaya seperti panas, zat
kimia, api, tusukan benda tajam, dsb. Terdapat dua jenis sepatu, yaitu yang berujung
baja dan sepatu karet.
Alat pelindung badan, berguna untuk melindungi badan, misalnya dari percikan api.
Pelindung hidung dan mulut, berguna untuk melindungi pernafasan dari bahaya
seprti gas-gas berbahaya, debu atau material lembut yang berbahaya.
9.
OPKR 10-016B
53
c.
d.
10.
Lebih baik letakkan korban di bawah shower, jika mungkin empat detik setelah
terjadi semprot dia dengan air.
Panggil bantuan medis atau atur korban untuk segera mendapatkan pertolongan.
Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi jenisnya dan nyala api
yang sesuai untuk dipadamkannya. Seperti table dibawah ini untuk meyakinkan
anda.
Warna alat
Pemadam
Merah
Biru
Tanda Merah dengan
Putih
Tanda Merah dengan
Hitam
Jenis alat
Pemadam
Berisi Air
Busa
Bubuk Kering
Karbon Dioksid
11.Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat pemadam kebakaran.
a.
Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas silinder.
b.
Memeriksa dan melihat pertanda yang diberikan pada alat
tersebut masih utuh atau sudah terlepas, terpotong, atau dirusak karena alat
pemadam sudah dioperasikan. Jika pertanda tersebut masih pada tempatnya
hal ini menandakan alat pemadam masih berisi penuh.
c.
Membandingkan berat alat pemadam yang anda yakin
berisi penuh dengan alat pemadam yang akan diperiksa.
12.Yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah digunakan untuk memadamkan
nyala api adalah Menggantikannya dengan alat pemadam yang berisi penuh dan
alat pemadam yang telah digunakan segera diisi kembali.
13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian
a.
Nyala api pada mesin adalah karbon Dioksid dan
bubuk kering
b.
Nyala api pada kain lap oli.adalah Karbon
dioksid,Bubuk Kering dan Busa
c.
Kertas terbakar didalam tong sampah adalah air
d.
Ban terbakar adalah busa
e.
Kebakaran pada panel listrik Karbon Dioksid
C.
KRITERIA KELULUSAN
Aspek
Aspek Sikap:
1. Kebersihan alat dan perlengkapan
2. Keselamatan dan kesehatan kerja
3. Ketepatan perencanaan
penyelesaian modul
Aspek Kogntif:
1. Kemampuan menjawab soal latihan
OPKR 10-016B
Skor (110)
Bobot
5
10
5
Nilai
Keterangan
Syarat lulus, siswa
minimal mencapai
nilai 70 dengan
skor setiap aspek
minimal 7
54
10
5
10
20
20
10
100
Kriteria Kelulusan :
70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100
: di atas minimal tanpa bimbingan
OPKR 10-016B
55
BAB IV
PENUTUP
ada pemelajaran kompetensi prosedur kesehatan dan keselamatan kerja ini, menitikberatkan
pada pemahaman K3, penggunaan alat dan pakaian pengaman serta bagaimana prosedur
pemindahan/pengangkatan benda berat juga pemahaman penggunaan perlengkapan pemadam
kebakaran.
Modul ini mendasari semua pemelajaran kompetensi pada modul-modul lain, baik pada tahun
pertama, kedua dan tahun ketiga sesuai diagram pencapaian kompetensi kurikulum edisi 2004.
Setelah peserta diklat menguasai beberapa kompetensi, selanjutnya peserta diklat bisa
menempuh uji kompetensi yang dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi ditempat uji kompetensi/
test centre yang telah ditunjuk untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi.
OPKR 10-016B
56
DAFTAR PUSTAKA
OPKR 10-016B
57
OPKR 10-016B
58
OPKR 10-016B