PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Tanda
Tempat Alasan
Jenis kegiatan tangan
Tanggal Waktu belajar Perubahan
guru
Mengetahui
Pengertian K3
Mengetahui Syarat
K3
Mengetahui jenis
bahaya dan cara
menghindarinya
Teknik
Pengangkatan /
pemindahanSecara
manual
Menggunakan
pakaian dan alat
pengaman
Menggunakan
Perlengkapan
pemadam
kebakaran
UNDANG-UNDANG K3
OPKR 10-016B
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi
a) Manusia (pekerja dan masyarakat)
b) Benda (alat, mesin, bangunan dll)
c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan
tumbuh-tumbuhan)
OPKR 10-016B
terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama, yaitu:
OPKR 10-016B
b) Karena tidak mampu/tidak bisa.
c) Karena tidak mau.
Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang
tidak aman
OPKR 10-016B
terdiri atas helm pengaman, penutup muka, pelindung
telinga, respirator, sarung tangan dan apron.
OPKR 10-016B
a) Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tertutup rapat,
dan berkancingkan.
b) Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna menghindari
bahan buatan yang mudah terbakar baik baju atas maupun
baju bawah.
c) Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt atau p
berdasi, sabuk dapat dengan mudah mengait putaran
mesin.
d) Kancing harus ditutupi bahan penutup untuk mencegah
kerusakan permukaan ketika bekerja di atas tonggak atau
penyangga dan sebagainya.
OPKR 10-016B
c) Alat pelindung telinga,
Untuk melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang
sangat bising juga penahan bising dari letupan-letupan.
OPKR 10-016B
Sarung tangan kain, digunakan untuk memperkuat
pegangan supaya tidak meleset.
OPKR 10-016B
Gb. Alata Pelindung Kaki (Sepatu)
OPKR 10-016B
keselamatan kerja. Dibawah ini diperlihatkan teknis pemindahan
benda yang berat.
3). Penyangga
Penyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang diangkat
guna pengamanan sewaktu melakukan perbaikan.
Pada waktu menggunakan alat pengangkat, dongkrak atau
penyangga, utamakan keamanan kerja karena kesalahan kecil
dapat menyebabkan kecelakaan besar.
OPKR 10-016B
4). Lokasi dongkrak dan penyangga
Untuk mencegah agar tempat penempatan dongkrak dan
penyangga tidak rusak, pilihlah tempat-tempat yang kuat, serta
c. Rangkuman 1
OPKR 10-016B
1) Keselamatan kerja adalah suatu
usaha untuk menciptakan keadaan lingkuan kerja yang aman
bebas dari kecelakaan.
2) Dalam perusahaan harus menjamin keselamatan pekerjanya
yang telah diatur menurut undang-undang kerja ayat 1.
3) Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja
diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan
terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri
(unsafe act) dan Keadaan tidak aman dari lingkungan (unsafe
condition)
4) Penggunaan Pakaian kerja harus mengacu pada keselamatan
kerja dan disesuai dengan bidang pekerjaannya.
5) Teknik Pengangkatan/pemindahan secara manual hendaknya
memperhatikan berat benda, daerah pengangkatan dan alat
pengangkatannya,
2. Kegiatan belajar 2
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN ,PERLENGKAPAN DAN AREA
KERJA
b. Uraian Materi 2
ALAT-ALAT KEBERSIHAN
OPKR 10-016B
2) Sapu lidi berfungsi untuk membersihkan halaman bengkel dari
sampah-sampak kering.
3) Alat Pel berfungsi untuk membersihkan air atau zat cair dari
lantai.
4) Vacuum Cleaner berfungsi untuk menyedot debu/kotoran
yang tidak dapat dibersih dengan sapu atau kain
pel,misalnya ; Sofa, karpet, dan saluran ventilasi udara, baik
pada ruangan bengkel ataupun pada kendaraan yang sedang
diperbaiki.
5) Pasir/serbuk kayu berfungsi untuk menyerap tumpahan oli
atau minyak pada lantai, sebelum disapu atau dipel.
Metode Pembersihan
OPKR 10-016B
Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara
periodik dan isinya (limbah) dimusnahkan dengan cara yang
direkomendasikan/dianjurkan.
Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak
cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada
beberapa instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-
rak peralatan dan material.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem
penyimpanan barang :
1) Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
2) Barang-barang yang sering digunakan
diletakkankan pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan
barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
OPKR 10-016B
10) Material yang mudah terbakar (seperti kain yang
berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.
OPKR 10-016B
13) Gantikan bagian/parts yang rusak.
14) Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat
kendaraan yang rusak.
15) Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran.
16) Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi.
OPKR 10-016B
simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai
sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan
produk-produk bahan bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan
gambar wanita, pakaian dan kertas kerja.
c. Rangkuman 2
1) Alat-alat kebersihan sangat
diperlukan pada setiap tempat untuk menjaga kondisi
tempat kerja bebas dari debu,kotoran dan minyak.
2) Metode penyimpanan hendaknya
material harus direncanakan terlebih dahulu. Barang-
barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat
yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat
ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
3) Pemeliharaan dalam Penataan
Tempat Kerja Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi
OPKR 10-016B
aman untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber
listrik.
Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak
terkena kotoran.
Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan
pembersihan di atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai
melebihi beben kerjanya.
3. Kegiatan Belajar 3
PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN
b. Uraian Materi 3
Sifat api
Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.
Gambar 1.
Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair
maupun gas. Bahan yang mudah terbakar adalah setiap benda
yang mudah menyala dan terbakar dengan cepat.
Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api, puntung
rokok, gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan.
Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian dari reaksi
kimia.
OPKR 10-016B
Mencegah api
Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan
cara:
1) Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti
sampah dan limbah.
2) Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar
dengan hati-hati.
Gambar 2.
Gambar 3.
Tanpa oksigen tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan
cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar tidak
berhubungan dengan oksigen.
Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan menutupnya
sehingga tidak berhubungan dengan oksigen.
OPKR 10-016B
Gambar 4.
Gambar 5.
3) Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan berimprovisasi.
4) Jangan membebani kabel berlebihan.
5) Jangan menginjak atau menggilas dengan troli kabel listrik
fleksibel, insulator yang rusak dapat menimbulkan busur api.
Gambar 6.
OPKR 10-016B
1) Singkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar saat
menggunakan lampu semprot (blow lamp), obor gas dan
peralatan potong oksigen.
2) Periksa percikan api dari busur pemotong dan pengelasan tidak
jatuh pada bahan yang dapat terbakar.
3) Gunakan hanya pemanas yang disarankan.
4) Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak terbalik.
5) Jauhkan pemanas dari sekat kayu, kain terpal dan bahan yang
dapat terbakar lainnya.
6) Singkirkan bahan yang dapat terbakar dari peralatan pemanas,
bahan bakar yang panas, knalpot engine, dan perlengkapan
panas lainnya.
7) Patuhi tanda “dilarang merokok”.
8) Jangan merokok di area yang dapat menimbulkan kebakaran.
9) Buang puntung rokok pada tempat yang aman.
Gambar 7.
OPKR 10-016B
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
OPKR 10-016B
3) Bila cairan yang dapat terbakar diperlukan, gunakan sesedikit
mungkin. Simpan cairan yang dapat terbakar pada wadah
logam yang tertutup.
4) Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat
terbakar.
5) Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar pada
pakaian anda, hindarkan dari sumber panas dan segera
informasikan kepada supervisor anda.
6) Jangan gunakan bensin, minyak tanah atau spiritus untuk
menyalakan api.
Gambar 11.
Klasifikasi api
Api kelas A.
Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu,
pakaian, kertas dan bahan-bahan paking.
OPKR 10-016B
Gambar 12.
Gambar 13.
Gambar 14.
OPKR 10-016B
2) Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadam
kebakaran jenis lain akan mematikan api kelas A yang kecil tetapi
tidak seefektif air.
Catatan:
Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan
oleh jenis air-udara di sejumlah negara bagian.
Api kelas B
Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti
bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, thinner dan solvent.
Gambar 15.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara
yang paling efektif untuk memadamkan api kelas B.
Peringatan:
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B,
air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.
Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon
dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api kelas B.
Gambar 16.
OPKR 10-016B
Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan cairan yang
terbakar di dalam wadah dimana cairan kelihatannya cukup panas
untuk terbakar sendiri bila berhubungan dengan oksigen.
Gambar 17.
Api kelas C
Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu, motor,
generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan elektronik.
Gambar 18.
OPKR 10-016B
Gambar 19.
Peringatan
Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk
menghindari kejutan atau kerusakan peralatan. Jangan sekali-kali
menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air atau busa untuk
mematikan api kelas C. Bila anda dapat melakukannya dengan sangat
hati-hati, matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar.
Gambar 20.
OPKR 10-016B
Label ini memberikan rincian bagaimana menggunakan pemadam api,
juga dijelaskan untuk api jenis apa digunakan.
Selalu baca plat instruksi sebelum anda menggunakan pemadam
api….,
Gambar 21.
Gambar 22,
OPKR 10-016B
Gambar 23.
Contohnya adalah:
a) Berhubungan dengan kebakaran peralatan elektronik dan
laboratorium.
b) Berhubungan dengan api kecil pada cairan yang dapat
terbakar, lepas melalui kedua permukaan vertical dan
horizontal.
OPKR 10-016B
Gambar 24.
Prosedur penggunaan.
a) Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.
b) Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber
api.
c) Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.
d) Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api
mati.
Peringatan:
Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang
berisi Karbon dioksida dapat menyebabkan sesak bahkan mati
lemas. Segera bersihkan tempat setelah digunakan. Buka
semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas
karbondioksida.
OPKR 10-016B
Gambar 25.
Busa digunakan untuk membentuk selimut untuk menutupi dan
memadam api.
Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang paling efektif
untuk memadamkan api dari bahan bakar cair yang berada
dalam wadah diaman bahan ini cukup panas untuk dapat
terbakar sendiri bila bersinggungan dengan oksigen.
Gambar 26.
OPKR 10-016B
Pemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk tepung
kering yang diinjeksikan dengan tekanan gas, atau dengan
tekanan udara. Jenis ini sesuai untuk memadamkan api kelas
B dan C.
Tabung pemadam ini dicat warna MERAH dengan
lingkaran PUTIH. Alat ini mempunyai nozel beebentuk kipas.
Rentang semprotan yang berukuran kecil samapi 3m, dan
yang berukuran besar samapai 6 meter. Operasikan
berdasarkan petunjuk pemakaian.
Gambar 27
Pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai
reaksi pemadaman yang sangat cepat. Kabut bahan kimia
kering ini cenderung melindungi orang yang memadamkan api
dari panas.
Tepung kering adalah pemadam api yang paling efektif
untuk memadamkan cairan yang terbakar pada area yang
luas, khususnya pada tumpahan yang mengalir bebas.
Semprotkan tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya
dengan menggerakan nozel ke kanan dan ke kiri.
Pemadam jenis ini yang berukuran kecil denngan gagang
berbentuk pistol dapat dibawa masuk dan dapat digunakan
dengan cepat. Hal ini membuat alat ini efektif memadamkan
semua jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api kecil
yang sulit dijangkau.
Pemadam kebakaran bentuk kecil sebaiknya tidak
digunakan untuk memadamkan api yang besar dan dalam
OPKR 10-016B
Gambar 28.
Gambar 29.
Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang lainnya, yang
berganti lokasi kerja secara teratur mengetahui bagaimana
menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja mereka.
Ketika terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat membantu
memadamkan api. Jika tidak, keluarlah segera. Jika anda memutuskan
untuk memadamkan api, pertama periksa apakah ada tempat yang
lowong dan aman untuk jalan ke luar.
Selalulah berada diantara api dan jalan keluar.
OPKR 10-016B
Tinggalkan tempat kebakaran sesegera mungkin bila:
Gambar 30.
8. Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur
atau berhenti.
9. Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang anda.
10. Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar.
Gambar 31.
OPKR 10-016B
3. Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran.
4. Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran.
5. Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah pemadaman
api dengan pasti.
6. Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari penghalang agar
mudah dijangkau.
Gambar 32.
7. Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.
8. Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan.
9. Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau dimana tangga
belum dibangun.
10. Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangaga
tertutup, tetapi tidak terkunci.
Memadamkan Api/Kebakaran.
OPKR 10-016B
Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan
berikut:
1. Hidupkan segera alarm.
Gambar 33.
Gambar 34.
Gambar 35.
OPKR 10-016B
Gambar 36.
5. Bila dipandang perlu segera keluar.
Gambar 37
6. Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar
Gambar 38
2. Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil
sehigga mudah dikendalikan daripada datang setelah api menjadi
besar sehingga sulit ditanggulangi.
7. Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor, dan anda
tidak dapat mematikan saluran gas, jangan coba-coba mematikan
OPKR 10-016B
nyala api. Bila perlu, atau memungkinkan, cobalah mendinginkan
peralatan yang ada di sekitarnya.
c. Rangkuman 3
1) Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan
api.
2) Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus
mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .
3) Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran,
telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.
4) Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah
dijangkau saat menggunakan peralatan yang dapat
meningkatkan bahaya kebakaran.
5) Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan
peluang dapat memadamkan api dengan cepat, mengurangi
bahaya dan meminimalisasi kerusakan.
OPKR 10-016B