Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan
kerja yang aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa
yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik
harta maupun jiwa manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang
melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah
maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan
masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syarat keselamatan kerja ayat 1
bahwa dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian
lain yang berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis,
keracunan, infeksi dan penularan.
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
11. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
12. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau
barang.
13. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
14. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang.
15. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
16. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
D. Pengenalan Bahaya Pada Area Kerja
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja di perusahaan/industri, manusia
menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-
sama, yaitu:
1. Tindakan Tidak Aman Dari Operator Kerja (Unsafe Act)
a. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
c. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
d. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasan yang seksama
terhadap lingkungan kerja.
9. Beberapa APD
a. Sarung Tangan Lateks.
Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan dapat merembes. Bila kan
melakukan tindakan lainnya yang memerlukan sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung
tangan lateks dipakai terlebih dahulu.
b. Kecamata pelindung
Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun mencegah cedera akibat
benturan atau kelilipan pada mata saat melakukan pertolongan
c. Baju pelindung
Penggunaannya kurang popular di Indonesia, gunanya adalah untuk mencegah merembesnya
cairan tubuh penderita melalui baju penolong.
d. Masker penolong
Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui udara.
e. Masker Resusitasi
Diperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru.
f. Helm
Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya benda dari atas. Misalnya
dalam bangunan runtuh dan sebagainya.
10. Peraturan Mengenai Keselamatan Kerja
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1992 Tentang jaminan Sosial Tenaga
Kerja.
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
c. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 tahun 2008 Tentang Tata Cara
Pemberian Simbol dan Label Bahan Beracun dan Berbahaya.
d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1990 Tentang Pemberian
Tambahan Santunan Bagi Tenaga Kerja Yang Meninggal Dunia Dan Mengalami Cacat Total
Tetap Karena Kecelakaan Kerja
e. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1979 Tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian
Dan Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi.
Materi ajar / Materi pokok.
1. Pengertian pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan undang-
undang dengan tidak mendapat jasa timbal yang langsung dapat ditunjuk dan
yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.( Prof.Dr.Rochmat Soemitro
).
2. Fungsi pajak
a. Fungsi penerimaan ( Budgeteir ) Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang
diperuntukan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh
yaitu dimasukannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan Negara.
b. Fungsi mengatur ( Reguler ).Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan ekonomi.
Contoh .Dikenakannyapajak yang lebih tinggi terhadap minuman keras,dapat
ditekan.Demikian pula terhadap barang mewah.