SEMESTER 1
Faktor penyebab kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi beberapa faktor, yaitu
1) Faktor pekerja
Terbatasnya kemampuan pekerja
Kebiasaan dan perilaku tenaga kerja yang kurang baik
Adanya gangguan pendengaran, penglihatan, bahkan penyakit yang
disebabkan karena kelelahan fisik pada saat bekerja
Adanya gangguan psikis dan mental seperti rasa takut, cemas, amarah,
dan tidak percaya diri
Tidak menggunakan APD
2) Faktor Lingkungan
4) Faktor Manajemen
Pemeliharaan Atap
1. Atap Siram
Bersihkan setiap 6 bln permukaan atap dari kotoran yg melekat
Gantilah sirap yg telah rapuh/pecah dgn yg baru
2. Atap keramik
Periksa setiap 6 bln atap genteng keramik, terutama
bubungannya
Bila terdapat retak, segera tutup dengan cat anti bocor
Cat kembali pertemuan bubungan genteng keramik dengan cat
genteng sewarna
3. Atap Dak Beton
Setelah selesai dicetak, permukaan harus selalu disiram air
untuk mencegah kandungan air dlm beton menguap
Melakukan waterproofing untuk perlindungan atap
Jika bocor, atap harus diplester lalu dilapisi waterproof
4. Atap fiberglass
Periksa setiap 6 bln terutama pada sambungan antar komponen
Bersihkan dgn menggunakan sikat yg lembut dan cairan
sabun/deterjen
Bila ada retak,tutup dgn cat anti bocor
Pemeliharaan Plafon
1. Plafon Kayu
Bersihkan permukaannya dengan kuas/sapu/sejenisnya.
Lakukan setiap 2 bln sekali
Lalu perindah dgn memberikan teak oil, jika perlu dipolitur/di
cat kembali
2. Plafon triplek
Bersihkan minimal sebulan sekali
Berikan lapisan anti rayap
Beri lapisan finishing yang tepat
3. Plafon akustik
Semprotkan formula enzym
Campurkan formula activator untuk memudahkan
pengangkatan kotoran yg kuat.
Konstruksi pintu dan jendela terdiri atas dua bagian, yaitu kusen dan daun pintu dan jendela.
Berfungsi sebagai penghubung antarruangan yang terpisah oleh dinding.
Kusen adalah salah satu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk membentuk
hubungan, baik antara sebuah dinding pasangan bata, beton, ataupun kayu dengan daun pintu
atau jendela.
Daun Pintu berfungsi sebagai tempat keluar masuknya manusia ataupun barang.
Jendela berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya matahari dan sebagai tempat
berlangsungnya proses pertukaran udara pada suatu bangunan.
Kusen umumnya terbuat dari kayu,aluminium, dan besi.
Pemeliharaan pada jendela dan pintu kaca : pembersihan debu dan kotoran yang menempel
dilakukan setiap hari. Bersihkan dengan menggunakan alat pembersih kaca dan glass cleaner
dilakukan setiap 3 hari sekali. Untuk bagian yang sulit dapat menggunakan alat bantu (steiger) yang
dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Perbaikan pada jendela dan pintu kaca : apabila ada kaca pintu dan jendela yang retak, pecah atau
rusak, harus segera diganti dengan kaca yang baru.
Macam tirai yang umunya digunakan antara lain vertical blinds, tirai pkastik (finishing blind), roller
blinds, skylight blinds, dan panel blinds.
Pemeliharaan sliding door (pintu geser), rolling door (pintu gulung), dan folding door (pintu lipat)
a. Bersihkan sliding door, rollong door, dan folding door dengan alat lembut untuk
menghilangkan debu yang melekat
b. Gunakan kuas lebar 4”(10 cm) untuk permukaan dan bagian lekuk yang ada pada permukaan
pintu agar bersih
c. Cuci dengan cairan sabun dan bilas dengan air bersih, lalu keringkan
d. Lakukan setiap 2 bulan sekali agar tampilan warna tetap baik dan berkesan terpelihara
e. Beri pelumas berkualitas pada setiap bagian yang baergerak dan pertemuan antar
komponen pintu.
Pelumnas yang digunakan untuk pemeliharaan kunci, grendel, dan engsel adalah pelumas pasta atau
pelumnas cair. Pelumnas diberi pada bagian yang bergerak
Rehabilitasi adalah memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud menggunakan
sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap
dipertahankan seperti semula, sedangkan utilitas dapat berubah.
Renovasi adalah memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud
menggunakan sesuai fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah, baik arsitektur, struktur
maupun utilitas bangunannya.
Restorasi adalah memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud
menggunakan untuk fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah dengan tetap
mempertahankan arsitektur bangunannya, sedangkan struktur dan utilitas bangunannya dapat
berubah.
a. Persiapan
1) Pemahaman sejarah gedung
2) Penilaian kondisi fisik gedung
3) Lokasi gedung dengan lingkungan sekitarnya
b. Perencanaan
1) Perencanaan teknis
2) Estimasi biaya
c. Pelaksanaan Restorasi
Pelaksanaan nya didasari oleh unsur :
1) Keutuhan
Keutuhan fisik bangunan
Keutuhan struktur yang digunakan
Keutuhan desain
Keutuhan estetika yang digunakan
Keutuhan bangunan
2) Keaslian
Bentuk desain
Material
Teknik, tradisi dan proses
Tempat, konteks, layout
Fungsi dan kegunaan bangunan.