Menurut Mondy dan Noe (1995), keselamatan kerja meliputi perlindungan karyawan
dari kecelakaan di tempat kerja, sedangkan kesehatan merujuk kepada terbebasnya
karyawan dari penyakit secara fisik dan mental.
Dari pemahaman diatas maka yang dimaksud dengan keselamatan kerja adalah keadaan
saat seseorang merasa aman dan sehat dalam melaksanakan tugasnya. Aman dalam hal
ini diartikan sebagai terhindar dari kecelakaan dan factor penyakit yang muncul akibat
proses kerja.
Kesehatan kerja menurut Flippo (1984:537) terdiri dari dua jenis yakni physical health
dan mental health. Physical health dapat berupa pemeriksaan sebelum bekarja, saat
bekerja, dan paska bekerja. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan jasmani sebelum
penempatan atau bekerja. Saat bekerja program ini dapat berupa jaminan kesehatan
karyawan, fasilitas klinik, dan tenaga medis dalam rangka tindakan preventif. Paska
bekerja dalam program ini dapat berupa pemeriksaan berkala atau fasilitas kesehatan
yang diterima.
Mental health dalam program kesehatan kerja dapat berupa ketersediaan penyuluhan
kejiwaan dan psikiater, kerjasama dengan spesialis dan lembaga psikiater, pelatihan-
pelatihan yang diberikan dalam rangka tindakan preventif untuk mencapai kesehatan
mental.
Dalam Kepres No. 22 Tahun 1993 tentang penyakit yang timbul akibat hubungan kerja,
pasal 2 menyebutkan bahwa setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul
karena hubngan kerja berhak mendapat jainan kecelakaan kerja,baik pada saat masih
dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir.
Pasal ini memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja yang beresiko tinggi terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Tujuan K3
Tujuan adanya keselamatan dan kesehatan kerja dari uraian diatas adalah untuk
tercapainya keselamatan tenaga kerja saat sedang bekerja dan setelah bekerja.
a) Tujuan K3 dilihat dari pelaku usaha
1) Menignkatkan kinerja dan omset perusahaan
2) Mencegah terjadinya kerugian
3) Memelihara sarana dan prasarana perusahaan
b) Tujuan K3 dilihat dari Karyawan
1) Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani karyawan
2) Meningkatkan penghasilan karyawan
3) Menjamin keberlangsungan pekerjaan.
c) Tujuan K3 dilihat dari lingkungan.
Dilihat dari lingkungan pekerjaan setiap organisasi yang konsisten dengan programK3
akan terwujud lingkungan yang sehat dan aman. Dalam lingkungan yang sehat dan
aman tersebut akan terlihat hasil seperti dibawah ini:
1) Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang.
2) Meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja yang lebih berkomitmen.
3) Menurunkan biaya-biaya kesehatan dan asuransi.
4) Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendahkarena
menurunnya pengajuan klaim.
5) Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya
partisipasi dan rasa kepemilikan.
6) Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan.
d) Tujuan K3 dilihat dari bidang pekerjaan
Dampak K3 terhadap pekerjaan akan menekan angka kecelakaan kerja, disamping
timbulnya jenis penyakit yang diakibatkan karena lingkungan kerja yang dapat
diantisipasi sebelumnya. Volume perkerjaan yang tinggi juga dapat dilakukandengan
mempertimbangkan jam kerja dan layanan sosio psykologis seperti kegiatan refresing
diluar lapangan atau kegiatan yang lainnya.
3. K3 Perkantoran
Mengutip laman https://asharisapta.com/2018/07/standarkeselamatan-kerja-
perkantoran/tanggal 31 Juli 2018 menyebutkan standar K3 Perkantoran meliputi:
keselamatan kerja, kesehatan kerja, kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan
ergonomic perkantoran.
Agar proses penanganan kondisi darurat dapat dilakukan secara efektif dan aman,maka
harus dibuatkan rencana tindakan awal rencana tanggap darurat yang meliputi:
a) Merencanakan suatu titik kumpul
b) Mengadakan simulasi kebakaran
c) Menyiapkan sirene-sirene dan alarm tanda bahaya
d) Menyiapkan rambu-rambu ke arah titik kumpul aman
e) Menyiapkan prosedur