Anda di halaman 1dari 4

Rumah Sakit Ibu &

Anak

pengamanan gas berbahaya dan beracun :


oksigen (o2), nitrous oxide (N2O)
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

P.13/3/21

01

1/4

Jl. Simpang Sulfat Utara 60 A


Malang

Ditetapkan
Direktur

Standar Prosedur
Operasional

Tanggal Terbit
dr. Budi Rahaju, MPH
NIP. 19551011 198210 2 001

Pengertian

Pengamanan gas berbahaya dan beracun adalah tata cara pengamanan


gas berbahaya dan beracun yang meliputi:
a. Penyimpanan
b. Pemakaian barang
c. Penanganan kebocoran atau tumpahan N2O

Tujuan

: 1. Mencegah timbulnya pencemaran lingkungan dan bahaya terhadap

kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya.


2. Menghindari kecelakaan kerja akibat paparan bahan gas berbahaya
dan beracun.
Kebijakan

: - Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup.
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 74 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
- Kepmenakertrans Nomor : KEP/187/MEN/1999 tentang Pengendalian
bahan Kimia di tempat Kerja
- Keputusan Direktur RSUD Dr.Saiful anwar malang Nomor :
566/99/302/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerta tahun 2011
Prosedur

: - Setiap penanggung jawab pengangkutan, penyimpanan, dan

1.

Rumah Sakit Ibu &


Anak

pengamanan gas berbahaya dan beracun : oksigen


(o2), nitrous oxide (N2O)
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

P.13/3/21

01

2/4

Jl. Simpang Sulfat Utara 60 A


Malang

pendistribusian gas berbahaya dan beracun wajib mempunyai dan menyertakan lembar data
keselamatan bahan (Material Safety Data Sheet).
-

Setiap gas berbahaya diberi simbol api dan label tulisan Mudah
Meledak dan Mudah Terbakar.
PENYIMPANAN

2. Petugas penerimaan barang wajib memeriksa kesesuaian kondisi,


fisik, wadah, tekanan gas dan segel pengaman.
Barang yang memenuhi persyaratan dicatat pada buku penerimaan
barang dan kartu stok barang yang bersangkutan.
3. Petugas menyimpan barang tersebut di gudang khusus yang
terpisah dari gudang induk, dan sesuai dengan sifat masing-masing
barang.

4. Gudang penyimpanan tersebut memiliki persyaratan antara lain:


temperatur sejuk, terlindung dari cahaya matahari langsung, tahan api,
dilengkapi dengan tabung pemadam kebakaran.
5. Penyimpanan pada tempat yang kering dan berventilasi baik, jauhkan
dari bahan yang mudah terbakar api atau panas. Suhu silinder N 2O
tidak boleh melampaui 52oC. N2O harus dijauhkan dari minyak, oli,
gemuk dan bahan lain yang mudah terbakar, metal garam, metal
oksida, peroksida dan basa. Untuk pengangkutan silinder N2O jarah
jauh perlu dilindungi dari panas matahari. Wadah dan penandaan N2O
adalah silinder N2O yang terbuat dari tembaga, aluminium, baja dan
nikel.

Rumah Sakit Ibu &


Anak

pengamanan gas berbahaya dan beracun : oksigen


(o2), nitrous oxide (N2O)
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

P.13/3/21

01

3/4

Jl. Simpang Sulfat Utara 60 A


Malang

PEMAKAIAN BARANG
1. Petugas mencatat pengeluaran barang pada kartu stok dan buku pengeluaran barang.
2. Petugas memindahkan barang ke ruangan dengan menggunakan alat

pendorong khusus untuk tabung gas.


3. Petugas di ruangan menerima barang, memeriksa keadaan fisik

barang dan menandatangani buku penerimaan barang.


4. Petugas di ruangan memasang tabung gas sesuai dengan petunjuk

penggunaan, apabila terjadi kebocoran gunakan masker kain yang


dibasahi air.
5. Ruangan yang menggunakan tabung gas terutama gas anestesi

hendaknya memiliki penghisap udara dilengkapi dengan pemadam


kebakaran.
6. Untuk gas yang mudah terbakar penyimpanan pada suhu rendah dan

ruang dilengkapi dengan cerobong asap.


7. Tabung yang telah habis diserahkan ke petugas untuk dikembalikan

ke supplier untuk diisi.


PENANGANAN KEBOCORAN ATAU TUMPAHAN N2O
Stop kebocoran, jika dapat dilakukan tanpa resiko. Jika tidak bisa, diatasi
segera pindahkan ke tempat yang terbuka, dijaga atau dijauhkan dari api
atau sumber panas serta bahan yang mudah terbakar. Isolasi daerah
sekitar dan diberlakukan larangan masuk bagi orang-orang yang tidak
berkepentingan. Pada saat menutup kebocoran N2O perhatikan arah
angin, jangan berlawanan dengan arah angin.
Jika terjadi kebakaran gunakan pemadam api, dry chemical, CO2.
Semprotkan air pada silinder N2O yang ada disekitarnya supaya dingin.

Rumah Sakit Ibu &


Anak

pengamanan gas berbahaya dan beracun : oksigen


(o2), nitrous oxide (N2O)
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

P.13/3/21

01

4/4

Jl. Simpang Sulfat Utara 60 A


Malang

Jika terjadi ledakan atau pecahnya tabung silinder, pasang safety disc.
Jika terjadi pemaparan pada:
1. Inhalasi.
Pencegahannya hindari menghirup N2O dalam jumlah besar. Pindahkan,
atasi jika ada tabung bocor.
Pertolongan pertama : bawa penderita pada tempat yang segar dan
istirahatkan jika perlu bawa ke poliklinik.
2. Kulit
Pencegahannya pakai sarung tangan, sepatu pelindung. Hindari kontak
kulit dengan N2O.
Pertolongan pertama : siram dengan air hangat 30 o 40oC pada bagian
kulit yang terbakar atau luka karena dingin. Jika perlu bawa ke
poliklinik.
3. Mata
Pencegahannya pakai pelindung mata saat menangani N2O.
Pertolongan pertama : bilas mata dengan air bersih lebih kurang 15
menit jika perlu bawa ke poliklinik.

Unit terkait : Instalasi Farmasi, Gudang Farmasi Dasar, Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan,
Rawat Utama, Gawat Darurat, Bedah Sentral, Laboratorium, Radiologi.

Anda mungkin juga menyukai