Anda di halaman 1dari 16

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA DI LABORATORIUM

Kresnawati, S.Si.

BIDANG PENGEMBANGAN & EVALUASI LAB. LINGKUNGAN


PUSARPEDAL
DEPUTI VII - KLH
Latar Belakang

Agar kinerja laboratorium dapat optimal


maka sangat perlu diperhatikan kualitas
SDM dari segi Keselamatan & Kesehatan
Kerja (K3) untuk mengimbangi beban &
waktu kerja sehingga akan diperoleh
jaminan lingkungan kerja yg sehat & aman

(KLH. Pedoman K3 Labling. 2006)


Arti Penting
Sosialisasi & Penerapan K3
Dalam rangka menciptakan laboratorium
lingkungan yg nyaman, aman, bebas, dari
kecelakaan kerja serta bebas dari penyakit akibat
bekerja di laboratorium, maka diperlukan
pedoman serta pengetahuan tentang K3, mulai
dari pengetahuan bahan material yg bersifat
berbahaya & beracun dan cara menanganinya
serta fasilitas apa saja yg diperlukan dalam rangka
implementasi K3 di laboratorium lingkungan

(KLH. Pedoman K3 Labling. 2006)


Acuan Penerapan K3 di
Laboratorium Lingkungan

1. Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara


Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun
2009 Tanggal 6 April 2009 bagian O
(halaman 21)

2. Pedoman Teknis KAN-G-16 tentang K3


untuk Akreditasi Labling
Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di Laboratorium
1) Laboratorium menetapkan kebijakan dan prosedur K3
serta menjamin komitmen terhadap penerapannya;
2) Menetapkan personil yang bertanggungjawab terhadap
penerapan K3;
3) Menetapkan perencanaan pengadaan dan pemeliharaan
fasilitas K3, simulasi kecelakaan kerja dengan periode
tertentu;
4) Mengadakan pelatihan K3, pemeriksaan kesehatan
terhadap tenaga kerja laboratorium secara rutin dan
sebagainya;
5) Melakukan evaluasi penerapan K3;
6) Memelihara rekaman kegiatan K3, antara lain laporan
kecelakaan kerja, hasil evaluasi penerapan dan
sebagainya.
Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Laboratorium
Informasi bahaya
Lembar data keamanan bahan-bahan kimia (LDKB)
atau Material Safety Data Sheet (MSDS) ataupun
dalam bentuk lain, yang berfungsi sebagai informasi
acuan untuk menangani langsung dan mengelola
bahan kimia berbahaya di laboratorium.

Komunikasi bahaya
1. Memasang sensor bahaya atau alarm di lokasi yang
mudah menimbulkan kebakaran.
2. Memasang simbol bahaya pada lokasi-lokasi tertentu
yang berkaitan dengan bahan kimia beracun dan
berbahaya.
Tabel 2 Karakteristik bahan dan simbol
yang terdapat pada label yang berkaitan dengan K3.

Karakteristik Bahan Simbol


Bahan mudah meledak atau
Exsplosive substances

Bahan mudah teroksidasi atau


Oxidzing substances

Bahan mudah menyebabkan korosif

Bahan mudah terbakar atau


Flammable substances

Bahan yang tidak boleh dibuang ke


lingkungan

Bahan-bahan berbahaya atau


Harmful
substances

Bahan-bahan bersifat insfeksi atau


Infectious substances

Bahan-bahan bersifat korosif atau


Corrosive substances

labling/2009
Peraturan umum
bekerja di laboratorium

Laboratorium harus mempunyai peraturan


umum bekerja di laboratorium untuk
menghindari kecelakaan kerja.

Seperti larangan makan, minum, merokok,


tidur di laboratorium dan memasak
terutama menggunakan peralatan-
peralatan laboratorium.
Hal yg tidak boleh dilakukan
di laboratorium & tempat
penyimpanan limbah
1. Dilarang bekerja sendirian
2. Hindari bersenda gurau/kegiatan lain yg memecah
konsentrasi
3. Dilarang makan, minum, merokok, mengunyah permen
karet, berdandan
4. Dilarang menyimpan makanan minuman
5. Dilarang membaui & mencicipi bahan kimia
6. Dilarang tergesa-gesa
7. Dilarang meletakkan tas & barang lainnya dilantai/
koridor lab
Fasilitas yang harus tersedia di
laboratorium

1. Safety shower;
2. Bak cuci;
3. Fumehoods/cungkup uap atau lemari asam;
4. Eye wash;
5. Exhaust-fan;
6. Pemadam kebakaran;
7. Alarm;
8. Perlengkapan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K);
9. Perlengkapan kerja;
10. Petunjuk arah keluar lab.
Penyimpan Bahan Kimia

Bahan kimia
harus disimpan sesuai dengan
karakteristiknya
(seperti pada tabel)
Tabel 3. Penyimpanan bahan kimia secara umum

No Karakter Syarat penyimpanan

1 Bahan Mudah Terbakar  Suhu ruangan dingin (< 21°C) dan berventilasi.
 Jauhkan dari sumber api dan sumber panas, t
 Tersedia alat pemadam kebakaran.
2 Bahan mudah meledak  Suhu ruangan dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari panas api
 Hindarkan dari gesekan/tumbukkan mekanis
3 Bahan oksidator  Suhu ruangan dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari sumber api dan panas
 Jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar/reduktor terutama
yang mempunyai flash point rendah
4 Bahan reaktif terhadap asam  Suhu ruangan dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari sumber api dan panas
 Ruangan penyimpanan perlu didisain disesuaikan dengan bahan
reaktif yang disimpan
5 Bahan reaktif terhadap air  Suhu ruangan dingin, kering dan berventilasi
 Jauhkan dari sumber nyala api/panas
 Ruang penyimpanan harus kedap air
 Sediakan pemadam kebakaran tanpa air
 Penyimpanan harus diatas permukaan tanah
6 Gas bertekanan  Tabung gas disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
 Diluar ruangan dan tidak terkena langsung sinar matahari atau di
dalam ruangan dengan ventilasi yang baik dan terpisah dari ruang
kerja
 Jauhkan dari sumber api atau panas
 Jauhkan dari bahan korosif
7 Bahan beracun  Suhu ruangan dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari bahaya kebakaran
 Dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
 Sediakan alat pelindung diri, APD (jas laboratorium, masker & gloves)
8 Bahan Korosif  Suhu ruangan dingin dan berventilasi
 Wadah bertutup
 Dipisahkan dari zat-zart beracun
 Sediakan alat pelindung diri, APD (jas laboratorium, masker &
gloves).
Penanggulangan
Tanggap Darurat
1. Bila terkena bahan kimia
Jangan panik, jangan digaruk
2. Bila terjadi kebakaran
Jangan panik, jangan naik lift
3. Identifikasi sumber kecelakaan
bahan kimia, peralatan, kebakaran, kesalahan
manusia
4. Tindakan penyelamatan
Segera menjauh dari sumber bahaya
Sumber
1. Permen 06/2009 tentang labling;
2. Pedoman K3 di labling, KLH, tahun 2006;
3. Materi Diklat TOT Chemical Safety, 2008;
4. Pedoman Teknis KAN-G-16 tentang K3
untuk Akreditasi Labling.

Anda mungkin juga menyukai